Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian
Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian
PENGENDALIAN INTERNAL
Disusun Oleh :
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
Jl. Timbul No. 34 Cipedak – Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630
Telp. (021) 7270215 – 7867383, Fax. (021) 7271847
Email :akademik@app-jakarta.ac.id , Website : www.app-jakarta.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam organisasi perusahaan yang sederhana, segala aktivitas perusahaan dikelola secara
langsung oleh pemilik perusahaan tersebut hal ini dikarenakan transaksi yang terjadi belum
terlalu banyak. Dengan demikian pemilik bisa merangkap langsung sebagai pimpinan
perusahaan. Sebagai pimpinan perusahaan, ia dapat langsung mengelola dan mengawasi
kegiatan perusahaan agar sesuai dengan yang direncanakan. Tetapi dengan meningkatnya
operasi perusahaan, volume kegiatan semakin meningkat. Dan banyak pula permasalahan yang
timbul dalam perusahaan, pimpimnan perusahaan tidak mungkin dapat mengawasi operasi
perusahaan sendiri secara langsung tanpa alat bantu, baik dalam personal dan sistem.
Setelah perusahaan berkembang menjadi besar maka partisipasi pemilik atau pemimpin
tidak dapat dilakukan sepenuhnya karena keadaan perusahaan telah meluas sedemikian rupa
sehingga struktur organisasi menjadi kompleks. Dengan adanya permasalahan baru tersebut
manajemen perlu mendelegasikan tanggungjawab dan wewenang ke tingkat supervisi yang ada.
Untuk berbagai kepentingan dan sebab diatas, dalam pengertian guna perencanaan strategi dan
pengendalian manajemen, maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu agar keterbatasan
tersebut dapat diatasi.
Disisi yang lain pada era globalisasi sekarang ini perkembangan dunia usaha di Indonesia
mengalami persaingan yang cukup ketat di segala bidang, baik dalam bidang perindustrian
maupun perdagangan.Persaingan tersebut disebabkan oleh kemajuan teknologi dan
perekonomian yang semakin berkembang dengan pesat. Perusahaan sebagai suatu organisasi
mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi tersebut,
Oleh karena itu perusahaan harus bersaing untuk dapat bertahan dan berkembang serta dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Pengendalian internal yang dimaksud merupakan sistem dan prosedur yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan. Sistem Pengendalian Internal
juga merupakan suatu pengendalian atau pengawasan terhadap fungsi –fungsi atau bagian –
bagian terkait, analisis laporan – laporan dan kebijakan dalam perusahaan termasuk stuktur
organisasi yang dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan pada Sistem Pengendalian Internal
dilakukan pada beberapa bagian yang terkait dengan fungsi pengendalian internal yang ada.
Salah satu tujuan dari beberapa perusahaan yang pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan
laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta
mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih tinggi. Untuk itu setiap perusahaan harus
membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan sistem internal control untuk mengarahkan kegiatan operasional perusahaan.
Pengendalian internal berperan penting dalam perusahaan karena semakin besar dan
banyaknya oprasi pada perusahaan, juga karena pengendalian internal merupakan suatu metode
dan prosedur yang secara langsung atau tidak langsung yang dapat meminimalkan segala
penyelewengan yang mungkin dapat merugikan perusahaan.Tujuan pengendalian internal ini
dapat tercapai jika unsur- unsur pengendalian internal perusahaan itu terpenuhi dengan baik,
agar pengendalian internal ini berjalan dengan efektif dan efisen.Diperlukan juga bagian tertentu
bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dalam pengendalian
internal.Untuk menunjang keefektivan suatu pengendalian internal maka salah satu unsur yang
penting adalah adanya suatu bagian dalam perusahaan yang bertugas menilai kelayakan dan
keefektivan pengendalian internal yang ada dan menilai kualitas kegiatan yang telah dijalankan
perusahaan.
Oleh karena itu perlu adanya struktur pengendalian internal yang memadai agar hasil
yang dikerjakan dapat dipertanggung jawabkan dan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Masalah ini sepenuhnya berada dalam tanggung jawab dan kendali manajemen
sehingga manajemen dituntut untuk hati-hati dalam menangani setiap masalah yang ada.
BAB II
TEORI
Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian
dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta efektifitas dan efisiensi operasi.
e. Pemantauan (Monitoring)
proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan
dilaksanakan oleh personal yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada
tahap desain maupun pengoperasian pengendalian.
Berikut ini adalah Peranan dan Tanggung Jawab dalam Pengendalian Internal :
Manajemen ; Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan dan
menyelenggarakan secara efektif pengendalian internal organisasinya,
Dewan direksi dan komite audit ; Dewan komisaris bertanggung jawab untuk menentukan
apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan
menyelenggarakan pengendalian internal.
Fungsi komite audit yang secara langsung berdampak terhadap auditor adalah:
- Menunjuk auditor yang melaksanakan audit tahunan terhadap laporan keuangan
perusahaan.
- Membicarakan lingkup audit dengan auditor.
- Meminta auditor untuk melakukan komunikasi langsung mengenai masalah- masalah
besar yang ditemukan oleh auditor dalam auditnya.
- Me-Review laporan keuangan dan laporan audit pada saat audit selesai dilakukan.
Auditor Internal ; memeriksa serta mengevaluasi kecukupan pengendalian intern suatu
entitas secara periodik dan membuat rekomendasi untuk perbaikan,
Personel entitas lainnya ; menyediakan informasi kepada / menggunakan informasi yang
ada dan mengkomunikasikan masalah - masalah yang tidak sesuai dengan pengendalian
dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh pengendalian internal harus ditetapkan
dan dikomunikasikan dengan baik.
Auditor Independen ; menemukan kekurangan dalam pengendalian yang akan
dikomunikasikan kepada manajemen, komite audit, dewan direksi bersamaan dengan
rekomedasi perbaikan,
Pihak eksternal lainnya ; Pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian internal entitas
adalah badan pengatur, seperti Bank Indonesia dan Bapepam.
Lingkungan Pengendalian : menetapkan suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi
kesadaran akan pengendalian dari berbagai pihak yang merupakan pondasi dari semua
komponen pengendalian intern lainnya.
Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan informasi
mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan:
Kuesioner pengendalian intern
Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai oleh auditor dalam
mendokumentasikan informasi pengendalian intern kliennya.
Uraian tertulis
Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian
terinci cara pelaksanaan fungsinya.Penggunaan uraian tertulis hanya praktis diterpkan pada
audit atas laporan keuangan perusahhan yang kecil saja.
Bagan alir system
suatu sistem yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol-
simbol yang dapat digunakan oleh auditor untuk membuat deskripsi pengendalian intern
kliennya.
2.7 Pengujian Pengendalian
Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian internal, auditor melakukan dua macam
pengujian : Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian internal dan Pengujian tingkat
kepatuhan terhadap pengendalian internal. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing dari kedua
pengujian di atas :
Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian internal untuk menentukan apakah
informasi mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada,
auditor melakukan dua macam pengujian :
a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu Dalam
membuktikan adanya kepatuhan pengendalian interrnal, auditor dapat memilih
transaksi tertentu, kemudian melakukan pengamatan adanya unsur - unsur
pengendalian internal dalam pelaksanaan transaksi tersebut, sejak transaksi tersebut
dimulai sampai dengan selesai.
b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat Dalam hal ini
auditor harus memilih transaksi tertentu kemudian mengikuti pelaksanaannya sejak
awal sampai selesai, melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam transaksi tersebut
dan pencatatannya dalam catatan akuntansi.
Pengujian tingkat kepatuhan, Dalam pengujian pengendalian terhadap pengendalian
internal, auditor tidak hanya berkepentingan terhadap eksistensi unsur-unsur
pengendalian internal, namun auditor juga berkepentingan terhadap tingkat kepatuhan
klien terhadap pengendalian internal.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
PT Bank Mega Tbk. Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama Bank Karman
yang didirikan pada 15 April 1969 yang berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tanggal 28
Januari 1992 berubag nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi kantor Pusat di
Jakarta. Seiring dengan berkembangnya PT. Mega Bank, pada tanggal 28 Maret 1996 diambil
alih oleh PARA GROUP. Untuk lebih menigkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997
melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan terpercaya
masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan baru tersebut. Pada tanggal 21
Januari 2000 melakukan perubahan nama dari PT. Bank Mega menjadi PT. Bank Mega Tbk.
Untuk memperkuat struktur permodalan maka pada tanggal 1 Maret 2000, melakukan Initial
Public Offering dengan menawarkan pada saham public, dengan demikian sebagian saham PT.
bank Mega Tbk dimiliki oleh masyarakat. Sejak tanggal 17 April 2000 saham PT Bank Mega
Tbk secara resmi mulai diperdagangkan dibursa efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya
(BES). Mulai tahun 2000 mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga
memungkinkan PT. Bank Mega Tbk memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi.
PT. Bank Mega Tbk yang bersemboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan
terkendali serta menjadi Lembaga Keuangan yang mampu disejajarkan dengan bank – bank
terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di
tingkat Nasional, Regional maupun Internasional.
Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega
Tbk berpegang pada azas Profesionalisme, Keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur
permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini hingga saat ini PT. Bank
Mega Tbk memiliki 102 Jaringan Kerja yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu
dan kantor kas yang tersebar hamper diseluruh kota besar di Indonesia dan satu buah Priority
Banking.
Sebagai sebuah Bank Nasional yang cukup besar PT. Bank Mega Tbk mempunyai visi
“Menjadi Kebanggaan Bangsa” dan memiliki misi mewujudkan hubungan baik yang
berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan
kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Dan
untuk mencapai visi dan misi diatas, PT. bank Mega mempunyai strategi-strategi sebagai
berikut:
a. Tumbuh dengan rasio financial yang optimal, risiko minimal dan patuh terhadap
ketentuan yang berlaku.
b. Menyelaraskan sumber daya manusia.
c. Memberikan kepuasan untuk nasabah dan masyarakat.
Perusahaan adalah organisasi formal yang terdiri dari orang-orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar kerja samadapat berlangsung dengan baik,
maka perlu disusun suatu organisasi, yaitu suatu system hubungan kerja yang ada dalam
organisasi. PT. Bank Mega Tbk memiliki struktur organisasi berbentuk organisasi satu arah,
dimana setiap bawahan menerima perintah dari satu atasan, yang berarti pimpinan tertinggi
memberikan instruksi kepada para kepala bagian kemudian diteruskan oleh kepala bagian
kepada masing-masing kepala seksi dan para pegawai untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan disiplin bagiannya masing-masing.
Adapun pembagian tugas (Job Description) dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi diatas, adalah :
a. Direktur Utama
Tugas dan wewenang
Memimpin perencanaan, pembinaan, pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang
dilakukan dalam lingkungan perusahaan.
Melaksanakan pengawasan dan penelitian terhadap prestasi kerja dari bagian yang
ada dibawah kepemimpinannya serta memelihara suasana kerja yang baik dalam
organisasi perusahaan.
Melakukan pengelolaan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan sesuai
dengan kebijakan yang telah ditentukan.
Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan, dan
melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
b. Direktur Retail Banking
Tugas dan wewenang
Membawa perusahaan bank retail dan pimpinan card center.
Mengawasi dan bertanggung jawab atas kualitas pelayanan.
Bertanggung jawab atas promosi perusahaan.
Menjaga jaringan perusahaan yang telah ada dengan pihak luar perusahaan.
Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktifitas departemennya dan
melaporkannya kepada direktur utama
c. Direktur Corporate and Commercial Banking
Tugas dan wewenang :
Membawahi pimpinan Corporate Banking dan bank komersial.
Bertanggung jawab atas pengembangan produk dan bisnis perusahaan.
Bertanggung jawab atas pelayanan manajemen kas dan deposito.
Bertanggung jawab atas manajemen asset khusus.
Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas departemennya dan melaporkan
kepada Direktur Utama.
d. Direktur Operasional dan Teknologi Informasi
Tugas dan wewenang
Membawahi Departemen operasional dan teknologi informasi.
Bertanggung jawab atas pengembangan teknologi informasi.
Bertanggung jawab atas pelayanan teknologi informasi.
Bertanggung jawab atas pelayanan operasional.
Bertanggung jawab atas pengembangan operasional.
Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas departemennya dan
melaporkannya kepada Direktur Utama.
e. Direktur Treasury dan International Banking
Tugas dan wewenang
Membawahi departemen Treasury dan International Banking
Bertanggung Jawab atas pelayanan pasar modal.
Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas departemennya dan melaporkannya
kepada Direktur Utama.
f. Direktur Sumber Daya Manusia dan Compliance
Tugas dan wewenang
Membawahi departemen sumber daya manusia.
Membawahi departemen pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia.
Membawahi unit khusus KYC.
Membawahi departemen Compliance and Good Corporate Governance.
Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas departemennya dan
melaporkannya kepada Direktur Utama.
Saat ini PT. bank Mega Tbk mempunyai karyawan yang berjumlah 3625 karyawan yang
tersebar di 102 kantor yang terdiri dari 2216 karyawan berjenis kelamin pria dan 1409 karyawan
berjenis kelamin wanita. Semua karyawan tersebut merupakan karyawan tetap dan tercantum
dalam struktur perusahaan, dan menandatangani ikatan kerja dengan kompensasi gaji tetap.
Kompensasi ini meliputi fasilitas kantor yang diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
jabatan masing-masing, selain itu juga ada tunjangan hari raya (THR).
Karyawan PT bank Mega Tbk bekerja selama lima hari dalam seminggu karena untuk
hari sabtu dan minggu aktivitas kerja ditiadakan atau libur disebabkan PT. Bank Mega Tbk
mengacu kepada aturan kerja yang dibuat oleh Departemen Keuangan. Jam kerja dari hari senin
sampai hari Kamis dimulai pukul 07.30 WIB s/d pukul 17.00 WIB dan diselingi oleh jam
istirahat selama 60menit, tepatnya pukul 12.00 s/d 13.00, sementara untuk hari Jumat jam kerja
dimulai pukul 08.00 s/d 16.00 dan diselingi waktu istirahat selama 90 menit, tepatnya pukul
11.30 s/d 13.00
Seluruh karyawan yang bernaung di dalam structural PY. Bank Mega Tbk, mendapatkan
hak cuti selama 12 Hari dalam setahun. Khusus bagi direktur Utama dan Dewan Direksi
mendapatkan cuti panjang selama tiga bulan dalam jangka waktu enam tahun. Sedangkan bagi
karyawan/pegawai wanita yang akan melahirkan (sedang hamil) berhak mendapatkan cuti hamil
selama 2 bulan 15 hari.
PT Bank Mega Tbk memberikan sarana dan fasilitas kepada seluruh karyawan dan
keluarga agar dapat bekerja dengan nyaman, baik sungguh-sungguh, harmonis dan bertanggung
jawab. Adapun fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada para pegawainya berupa :
a. Penyediaan rumah dinas dan perabotnya bagi Direktur Utama dan Dewan Direksi.
b. Penyediaan tunjangan dana Kontrakan tempat tinggal bagi para Pemimpin Cabang.
c. Penyediaan mobil dinas priadi dan operasional bagi Direktur Utama, Dewan Direksi dan
Pimpinan Cabang.
d. Penyediaan beberapa mobil dinas operasional diperuntukan bagi seluruh kegiatan
pegawai yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan.
e. Penyediaan fasilitas pengobatan berupa Ruang P3K dan penggantian biaya pengobatan
Rawat Inap.
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1 Kesimpulan
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil pembahasan masalah yang ada,
dan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bank merupakan industri yang
harus diatur dan diawasi secara sangat ketat Krisis sektor perbankan, merupakan bukti tentang
pentingnya pengendalian internal terhadap perbankan. Lingkungan pengendalian pada
perbankan membantu kerapihan dan kelancaran dalam perusahaan, dan juga dapat
mempengaruhi kesadaran pengendalian dari karyawannya. Dalam hal ini PT. Bank Mega Tbk
telah memiliki unsur – unsur yang terkandung di dalamnya dan telah melakukan usaha-usaha
pengendalian internal terhadap pembayaran gaji dan upah.
Seperti yang disebutkan dibawah ini :
Nilai etik dan kejujuran
Keinginan untuk maju
Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi
Struktur Organisasi
Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
Ada pula Perkiraan Risiko Perusahaan selalu berusaha dalam menangani dan
mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam menghadapi dan menyelesaikan risiko
yang timbul karena keadaan – keadaan yang mungkin terjadi berikut ini :
Perubahan dalam lingkungan operasi perusahaan
Laju Pertumbuhan yang Cepat
System Informasi Baru