untuk memperbaiki keadaan yang ada dalam rangka menurunkan tingkat kerentanan.
3) ldentifikasi Kapsitas
Hasil identifikasi kapsitas atau kamampuan yang ada di masyarakat akan dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan pengurangan risiko kedaruratan dan penanggulangan bilamana terjadi situasi kedaruratan
Kapasitas sumber daya yang ada di masyarakat dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu dalam
penanggulangan kedaruratan. antara Iain di fasilitas pelayanan kesehatan seperti: puskesmas, pustu,
polindes, poskesdes, praktek dokter, klinik swasta, relawan, karang taruna, PMR, pramuka. remaja
masjld, anggota RAP/ORARI dll. Sarana penyelamatan seperti: perahu karet, mobil dll.
b. Organisasi kemasyarakatan yang ada (karang taruna, tim pkk, kelompok remaja masjid dll)
c. Teknologi setempat yang dapat dimanfaatkan untuk pengurangan risiko kesehatan lingkungan
d. Material yang dapat dimanfaatkan untuk membangun sarana kesehatan lingkungan. misalnya
ketersediaan pasar, batu kerikil dan lainnya.
Dengan diperolehnya data-data sumber daya. akan memudahkan dalam penggerakan dan
pemanfaatannya sumber daya baik untuk kegiatan pengurangan risiko kedaruratan maupun
kesiapsiagaan menghadapi situasi kedaruratan.
Beberapa ha! yang perlu diperhatikan dalam penyusunan perencanaan kesiapsiagaan dan
penanggulangan risiko kedaruratan seperti:
a) Ketersediaan hasil identifikasi bahaya dan potensi risiko, perencanaan dan kapasitas
b) Pengaturan dan pengorganisasian pokmas untuk kesiapan untuk menghadapi kejadian kedaruratan,
antara lain :
1. Ketua pokmas dapat ditunjuk sebagai ketua dibantu oleh beberapa regu (pengungsian, dapur umum,
kesling, regu Iainnya) untuk memimpin upaya penyelamatan lapangan penanggulangan bilamana situasi
kedaruratan akibat bencana benar-benar terjadi
lnstansi terkait seperti : BPBD / Satlak-PK, Puskesmas, Dinkes, Rumah Sakit. Untuk mendapatkan
bimbingan pelatihan, dukungan dll.
Para tokoh / pejabat desa petugas dan nomor teIp/HP yang dapat dihubungi sewaktu-waktu bila terjadi
bencana dan lainnya.