A. Pendahuluan
1
Hasil pemeriksaan MRI adalah berupa rekaman gambar potongan
penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet
berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran
terhadap inti atom hidrogen. Beberapa faktor kelebihan yang dimilikinya,
terutama kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik
tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk
diagnostik jaringan lunak.
Teknik penggambaran MRI relatif kompleks karena gambaran yang
dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter tersebut
tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia
dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh
dapat dievaluasi secara teliti. Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas
yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang
berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :
B. Tipe MRI
2
Sebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi
karena alat tersebut dapat digunakan untuk teknik Fast Scan yaitu suatu teknik
yang memungkinkan 1 gambar irisan penampang dibuat dalam hitungan detik,
sehingga kita dapat membuat banyak irisan penampang yang bervariasi dalam
waktu yang sangat singkat. Dengan banyaknya variasi gambar membuat suatu lesi
menjadi menjadi lebih spesifik.
C. Prinsip MRI
3
Gambar 2 Komposisi Dasar Sistem MRI
4
1. Komputer Utama (Host Computer) berfungsi untuk menjalankan program
aplikasi MRI.Program aplikasi ini bertugas untuk mengoperasikan system
MRI secara keseluruhan, mendaftarkan pasien, menentukan parameter-
parameter pengukuran, serta untuk mengolah, menampilkan, dan menyimpan
citra MRI
2. Pemroses Citra (Image Processor) berfungsi untuk melakukan rekonstruksi
citra dan melakukan fungsi post processing. Data mentah (raw data) akan
diproses menjadi citra MRI oleh komputer pengolah citra ini
3. Unit Pengendali Pengukuran (Measurement Control) berfungsi untuk
mengendalikan unit frekuensi radio (RF), gradient magnet, dan system
akusisi data selama melakukan pengukuran (menjalankan sequence
pemeriksaan)
4. RF Signal Unit berfungsi sebagai pemancar RF dan pemerima RF
5. RF Power Amplifier berfungsi untuk memperkuat sinyal RF (Frekuensi
radio) dari pemancar untuk dipancarkan ke bagian tubuh yang diperiksa
melalui antena / coil pemancar
6. Sistem Gradien Magnet terdiri dari gradient amplifier dan gradient coil yang
berfungsi untuk membangkitkan gradient magnetic dalam arah sumbu x, y,
dan z
7. Unit Catu Daya Shim (Shim Power Supply Unit) berfungsi untuk
membangkitkan arus listrik untuk coil shim. Coil Shim bertugas untuk
membangkitkan medan magnet untuk meningkatkan homogenitas medan
magnet
8. Laser Camera / Imager berfungsi mencetak citra hasil pemeriksaan MRI
pada film
9. Sistem Magnet terdiri dari magnet, magnet supervision (MSUP), dan catu
daya magnet yang digunakan untuk membangkitkan atau mematikan medan
magnet
10. Sistem Pendingin berfungsi untuk mendinginkan cold head dan komponen-
komponen yang berdaya tinggi, seperti penguat daya frekuensi radio, penguat
daya gradient, dan kumparan gradient dalam magnet. Cold head yang
5
beroperasi selama 24 jam sehari diperlukan untuk menekan penguapan
helium cair pada magnet superkonduktor
11. Sangkar Faraday (RF Shielding) adalah ruang dimana magnet dan pasien
diletakkan. Sangkar faraday berfungsi untuk mencegah sinyal radio dari luar
masuk ke dalam ruangan pemeriksaan yang dapat mengganggu pemeriksaan
12. Kumparan Frekuensi Radio (RF Coils)
Inti dari MRI adalah magnet untuk menghasilkan medan magnet statis.
Berikut adalah 3 macam magnet yang sekarang dipakai dalam sistem MRI :
Magnet tetap adalah sama dengan suatu magnet batang. Sistem MRI
yang menggunakan suatu magnet tetap dapat dianggap suatu magnet batang
yang besar.
6
Sistem sangat berat.
7
3. Magnet superkonduktif (Superconductive Magnet/SCM)
Magnet ini adalah suatu magnet listrik yang menggunakan suatu kumparan
sebagai materi dengan suatu gejala superkonduktif terjadi. Gejala
superkonduktif adalah bahwa hambatan listrik (electrical resistance) dari suatu
logam menjadi nol bila metal didinginkan dengan temperature yang sangat
rendah (-272° C), dan temperature pada saat tersebut disebut temperature kritis
(critical temperature) Tc. Hambatan listrik menjadi nol berarti bahwa suatu
arus besar dapat mengalir dengan memakai tegangan (voltage) rendah beberapa
volt.
8
Kekurangan dengan menggunakan helium cair adalah sebagai berikut:
1. Tidak mudah untuk menangani
2. Harga helium cair sangat mahal
3. Helium cair menguap pada kecepatan 0,6 sampai 0,7 liter/jam
4. Penggunaan kembali helium gas sesudah penguapan adalah sulit
Pelindung (shield) sangat penting untuk MRI, hal ini dikarenakan dua
macam alasan / penyebab. Penyebab tersebut adalah sebagai berikut :
Jika ada suatu benda dari bahan magnet di sekeliling MRI, akan
mengganggu uniformity dari medan magnet yang menyebabkan mutu gambar
9
menjadi rendah. Pelindung magnet tidak diperlukan karena kasus ini
tergantung pada kondisi sekeliling.
Dalam sistem pencitraan MRI, proses pembentukan sinyal terbagi atas tiga
perioda yang meruapakn satu kesatuan, yaitu :
1. Perioda Eksitasi
2. Perioda Evolusi
3. Perioda Pendeteksian
10
5. Artefak sistem penampilan yang terjadi misalnya karena perubahan bentuk
gambaran akibat faktor kesala-han geometri, kebocoran dari tabir radio-
frekuensi. Akibat adanya artefak – artefak tersebut pada gambaran akan
tampak gambaran kabur, terjadi kesalahan geometri, tidak ada gambaran,
gambaran tidak bersih, terdapat garis–garis dibawah gambaran, gambaran
bergaris garis miring, gambaran tidak beraturan.
Upaya untuk mengatasi artefak pada gambaran MRI, antara lain dilakukan
dengan cara :
Waktu pemotretan dibuat secepat mungkin memeriksa keutuhan tabir
pelindung radio frekuensi
Menanggalkan benda-benda yang bersifat ferromagnetic bila memungkinkan
Perlu kerja sama yang baik dengan pasien.
Pengambilan sample/gambar sebaiknya lebih dari satu kali.
Pengolahan citra yang dilakukan pada komputer (image processing) harus
sebaik mungkin.
11
Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor,
infeksi, trauma, kelainan bawaan.
Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ lutut, bahu , siku, pergelangan
tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan,
tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain.
Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati, ginjal, kantong dan saluran
empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli.
Pemeriksaan Thorax untuk melihat paru –paru, jantung.
12