PENDAHULUAN
Dengue Fever adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri
otot, nyeri sendi, nyeri tulang dan ruam – ruam dan penurunan jumlah sel
darah putih, namun mempunyai risiko perkembangan progresif menjadi DHF
atau Dengue syok syndrome (DSS) yang dapat menyebabkan kematian13.
Kebanyakan kasus dengue fever (DF) ringan, tetapi mempunyai risiko
perkembangan progresif menjadi DHF atau DSS. Dengue haemorragic fever
ditandai adanya peningkatan permeabilitas (kebocoran plasma),
trombositopenia, manifestasi perdarahan, kelainan hemostasis serta
peningkatan permeabilitas vaskuler dan dapat berkembang menjadi DSS. Jika
penanganan yang tepat tidak diberikan dapat menyebabkan kematian.
Walaupun DF dan DHF disebabkan oleh virus yang sama, tapi mekanisme
patofisiologisnya berbeda dan menyebabkan perbedaan manifestasi klinis.
Perbedaan utama adalah adanya renjatan yang khas pada DHF yang
1
2
Pada pasien infeksi virus dengue terjadi demam mendadak selama 2-7
hari. Apabila ada demam, setiap kenaikan tubuh sebesar 10C akan
meningkatkan metabolisme basal sebesar 13%, sehingga anak yang
mengalami demam tinggi akan mengeluarkan banyak energi, akibatnya
keseimbangan energi menjadi negative. Salah satunya terjadi manifestasi ISK
yang sangat bervariasi dan bergantung usia, mulai dengan asimtomatik hingga
gejala yang berat, sehingga ISK sering tidak terdeteksi baik oleh tenaga medis
maupun orangtua. Variabel-variabel yang dilihat adalah faktor risiko infeksi
saluran kemih pada anak (usia, jenis kelamin, sirkumsisi, riwayat konstipasi,
kelainan anatomi, riwayat ISK sebelumya), gejala klinis (demam, kencing
tidak lancar, nyeri saat berkemih, nafsu makan menurun, mual, muntah),
pemeriksaan fisik (suhu), pemeriksaan penunjang (darah tepi, urinalisis,
fungsi ginjal), pengobatan20.
3
Berikut ini penulis laporkan kasus mengenai dengue fever pada seorang
anak berusia 9 tahun dengan BB 44,5 di ruang mawar RSUD Dr Moh saleh.