Anda di halaman 1dari 2

Akhir-akhir ini merupakan fenomena disekeliling kita banyak orang dari berbagai kalangan mendapat

anugrah hidayah dari Allah. Banyak diantaranya baik dari kalangan Artis, Musisi, Pejabat Negara, Militer,
dan berbagai Etnis baik di Indonesia maupun di mancanegara. Di Rusia contohnya yang dahulunya kita
kenal Uni Soviet sebagai panduannya komunis dunia kini berbondong-bondong masuk islam yang
jumlahnya sekitar 25 juta dari total penduduk rusia 142 juta jiwa, di Amerika semenjak kejadian 9 11
justru banyak warga AS yang memeluk hingga saat ini.

Fakta ini mendorong kita untuk berfikir bahwa islam adalah jalan keluar dari setiap kebuntuan, islamlah
sebagai jawaban dari setiap masalah yang dihadapi manusia sepanjang zaman. Kenapa? Karna harus kita
akui bahwa secara alamiah kita selaku manusia memiliki keterbatasan, apa saja keterbatasan itu : mari
kita pahami Sebagaimana Allah menerangkan fitrah Kecenderuangan awal penciptaan manusia ini
dalam Alquran.

ُ ُ‫ض ِع ٗيفا‬ ُُ ‫س‬


َ ُ‫ن‬ َُ ‫ٱۡلن‬ َ ‫عن ُك ۚۡم‬
ِ ُ َ‫ُو ُخلِق‬ َ ‫ٱّللُُأَنُيُخ َِف‬
َ ُ‫ف‬ َُ ُُ‫ي ُِري ُد‬
28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.

Allah menyebutkan dalam Quran surah annisa : 28 bahwa manusia memiliki memiliki kecenderungan
lemah (dalam menyikapi dorongan hawa nafsu dan syahwatnya). Dorongan naluri biologis pada manusia
seperti kecenderungan terhadap pernak-pernik hiasan dalam kehidupan dunia : laki-laki cenderung tertarik
kepada wanita, tertarik kepada kemewahan, tertarik untuk dihormati, tertarik menguasai/memonopoli
segala hal. Hal ini dapat menimbulkan berbagai fakhsya’ (kekejian) dan munkar (Keburukan). Kita
cenderung lemah untuk mengendalikan dorongan ini, maka Allah menjaga kita, membentengi kita dengan
syari’atnya. Cenderung kepada wanita maka menikahlah, maka terjagalah syahwat biologis kita, cenderung
hidup mewah maka sedekahlah infakkanlah, maka terjagalah harta kita terasa cukup dan nikmat.
Cenderung berkuasa termotifasi untuk tampil memimpin maka adillah jaga hudud batasan-batasan Allah
dan amanah lah maka tenteramlah dunia dengan dipimpin oleh hamba-Nya yang beriman.

Kelemahan manusia terhadap kecenderungan hawa nafsu ini terbukti telah mengubur banyak teori dan
ideologi orang-orang sebelum kita. Maka diinul Islam inilah menjadi rohmatan lil alamin dengan syari’atnya
dan tauladan dari Rasulullah Muhammad SAW.

ِ ُ‫سأ ُ ْو ِري ُكمُ َءايَ ِتيُفَ ََلُت َست َع ِجل‬


ُ ُ‫ون‬ َ ُ‫ع َج ۚۡل‬ ُُ ‫س‬
َ ُ‫نُ ِمن‬ ِ َُُ‫ُخ ِلق‬
َ ‫ٱۡلن‬
37. Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku.
Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.

Allah SWT menyebutkan dalam Quran Surah Al Anbiya’ : 37 bahwa manusia cenderung tergesa-gesa.
Inilah kecenderungan manusia saat dirinya kosong, saat dirinya sombong, saat tidak berdisiplin, tak
beriman, tak yakin kepada janji Allah, sehingga tidak sabar. Ketika dikatakan kepada tentang hari Akhir
dan Hari Pembalasan mereka menjawab kapan datangnya hari itu, ketika dikatakan kepadanya telah
hancur kaum Ad, tsamud, fir’aun atas kekafiran mereka dia menjawab mana buktinya dia minta
dihancurkan sekarang juga. Manusia sangat tergesa-gesa ketika dalam kekafiran maka maha rahman
Allah menjaga kita agar tak serta merta dilumat agar kita sempat belajar, agar kita sempat mawas diri. La
haula wala quwwata illa billah. Akan tiba masanya itu maka tunggulah.

َ ‫اُو ِإذَاُ َم‬


ً ‫سهُُٱلخَي ُُرُ َمنُو‬
ُ ُ‫عا‬ َ ٗ‫شرُُ َج ُزوع‬
َ ‫سهُُٱل‬ ً ‫سنَُُ ُخلِقَ ُ َهلُو‬
َ ‫عاُ ِإذَاُ َم‬ ِ ُ‫۞ ِإ َن‬
َ ‫ٱۡلن‬
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,


Selanjutnya Allah Menyebutkan dalam Surah Al Ma’arij : 19-21 bahwa manusia cenderung berkeluh kesah.
Ini pula tabiat manusia yang apabila ditimpa keburukan, cobaan, dan musibah dia akan berkeluh kesah
seakan dialah manusia yang paling menderita dan apabila sedang mendapat kebaikan dia lupa diri merasa
eman dan kikir seakan dia akan kekal di bumi dan tak akan binasa. Maka atas tabiat ini Allah mengarahkan
kita untuk berpaling menghadapkan muka kepada-Nya

ُ َ‫ص ِدقُون‬ َ ُ‫وم ُ َُوٱلَذِينَُ ُي‬ َُ ‫سا ٓ ِئ ِل‬


ُِ ‫ُوٱلُ َمح ُر‬ َ ‫وم ُِلل‬ّٞ ُ‫ّق ُ َمعل‬ٞ ‫ُوٱلَذِينَُ ُ ِف ٓي ُأَم َو ِل ِهم ُ َح‬ َ ُ ‫ع َلى‬
َُ َ‫ص ََل ِت ِهم ُدَآ ِئ ُمون‬ َ ُ ‫ص ِلينَُ ُٱلَذِينَُ ُ ُهم‬ َ ‫ُ ِإ ََّل ُٱل ُم‬
َ ُ‫ظونَ ُإِ ََّل‬
ُ‫علَ ٓى‬ ُ ‫وج ِهمُ َح ِف‬ ِ ‫ُوٱلَذِينَُُ ُهمُ ِلفُ ُر‬ َُ ‫ُربِ ِهمُغَي ُرُ َمأ ُمون‬ َ ‫اب‬ َ َ‫عذ‬ َ ُ‫ُربِ ِهمُمش ِفقُونَ ُإِ َن‬ َ ‫ب‬ ِ ‫عذَا‬َ ُ‫مُمن‬ ِ ‫ِينُ َُوٱلَذِينَُُ ُه‬
ُِ ‫بِيَو ِمُٱلد‬
َ ٓ ُ
َ
ُ‫ومينَ ُفَ َم ِن ُٱبتَغَىُ ُ َو َرآ َء ُذَُِلكَُ ُفَأ ْولَئِكَ ُ ُه ُم ُٱل َعادُونَُ ُ َُوٱلذِينَُ ُ ُهم ُِِل َمنَتِ ِهم‬ ِ ‫أَز َو ِج ِهم ُأَو ُ َماُ َملَ َكت ُأي َمنُ ُهم ُفَإِنَ ُهم ُغَي ُر ُ َمل‬
ُ َ
ٓ
ُ َ‫ظونَ ُأ ُ ْولَئِكَ ُفِيُ َجنَتُمك َر ُمون‬ ُ ِ‫ص ََلتِ ِهمُيُ َحاف‬ َ ُ‫علَى‬ َ ُ‫ُوٱلَذِينَُُ ُهم‬ َ ِ‫ُوٱلَذِينَُُ ُهمُب‬
َُ َ‫ش َهدَتِ ِهمُقَآئِ ُمون‬ َُ َ‫ُرعُون‬ َ ‫عه ِدهِم‬ َ ‫ َو‬.
Supaya kita terhindar dari rasa gundah gulana, galau, keluh kesah, khawatir dan kikir Allah menjaga kita
dengan mengarahkan kita untuk Sholat dengan Khusy’ dan kontinyu istiqomah, berinfaq sebagai solusi
bagi si kaya dan juga solusi bagi si miskin, yakin dengan hari pembalasan dan takut terhadap adzabnya
yang sangat pedih, menjaga syahwat, menepati janji dan menunaikan amanah.

Anda mungkin juga menyukai