STEP 1
1. Tolerabilitas : sejauh mana efek obat dapat merugikan , seberapa besar derajat efek samping yg
masih dapat di toleransi oleh tubuh pasien
STEP 2
STEP 3
- Uji toksisitas khusus : dilakukan bila obat tradisional berisi zat kimia yang potensial
menimbulkan efek khusus :berefek kanker / cacat bawaan, tidak wajib dilakukan
Uji toksisitas Ada 2
kualitatif ( dilakukan atas dasar gejala yg timbul) dan
kuantitatif :
- dosis letal (LD) jumlah zat yang betul betul masuk ke dalam organisme
- konsentrasi letal konsentrasi zat yang berada diluar tubuh organisme yang menyebabkan
respon kematian organisme
- NOEL
a. Teratogenitas : mulai tahap implantasi – organogenesis sempurna , yang dinilai (
abnormalitas fetus yang tanpa menimbulkan toksisitas pada induknya
b. Karsinogenitas : terbentuknya neoplasma atau peningkatan derajat neoplasma sejalan
dengn peningktan dosis
c. Mutagenitas : ada 2 : mutasi gen(DNA), mutasi kromosom (struktur kroomosom :
depresi)
Yang di observasi
a. General sign (di observe setiap hari), body weight(diukur periodic), and water intake
(diukur periodic)
b. Hematological exam : binatang pengerat : sebelum otopsi, selain binatang pengerat
( sebelum dikasih obat , setidaknya 1 x waktu pengamatan jika waktu studi lebih dari
1 bulan dan sebelum otopsi)
c. Renal and hepatic function test : dari urinalisis
d. Other function test : di periksa ekg, pengerat ( mata), selain pengerat ( mata:
seblum penelitian dan selama penelitian)
e. Animals found dead during exam should be autopsied as soon as possible :
menyeluruh: makros dan mikros , organ weight dan histopathological
Kapan dilakukan uji toksisitas khusus dan contohnya bagaimana?
Ada 3 tingkatan
a. Uji tingkat 1 : uji dosis , respon untuk mencari LD, konsentrasi letal lama pengujian
24-96 jam
Uji iritas mata dan kulit : zat yang di uji dimasukan ke mata kelinci, dan yg mata lain
sebagai control, hewan uji : kelinci albino, di pantau setiap 24,48,96 jam, yang dinilai :
ada edem, kekeruhan kornea, reflex cahaya, pelebaran vaskular, dan kemerahan
Kulit untuk melihat iritasi primer (kulit punggung kelinci di eval 24,48,96 jam),
sensitasi kulit( apakah xenobiotic menganggu sistem imunita / tidak, hewan coba :
mencit, diberikan xenobiotic 3 hari sekali, selama 2 minggu, eval setiap 24,48,96 jam)
dan fototoksisitas, fotosensitasi ( untuk melihat efek xenobiotic thd sinar UV , hewan
coba mencit/ kelinci albino eval 24,48 dan96jam)
b. Uji tingkat 2
c. Uji tingkat 3 : teratogenitas, reproduksi,karsinogenitas
- Uji klinik
7. Apa saja kendala / hambatan dalam melakukan uji preklinik?
- Uji preklinik menyita waktu (2-6 tahun) dan mahal
- Diperlukan jumlah hewan coba yang besar untuk mendapatkan data yang valid
- Waktu lama sulit untuk menentukan indeks teraupetik : perbandingan jumlah senyawa yang
memberikan efek teraupetik dan efek toksik
8. Apa dasar hukum yang dapat digunakan untuk uji preklinik?
- UU No 23 th 92 : tentang kesehatan
- UU No 36 th 29 pasal 4 ayat 4 : mengenai penelitian thd hewan harus di jamin
kelestariannya dan mencegah dampak buruk yang tidak langsung terhadap manusia
- Peraturan pemerintah no 39 tahun 1995 tentang penelitian dan pengembangan kesehatan
10. Apa saja prinsip dasar hewan penggunaan uji coba secara etis?
Ada 5 : 5 F
a. Freedom from hunger and thirst
b. Freedom from discomfort : menyesuaikan lingkungan yang bersih, cahaya dan dibuat
senyaman mungkin
c. Freedom from pain, injury, and disease : bisa memilih prosedur yang non invasive, jika
ingin di euthanasia tidak boleh menambah penderitaan
d. Freedom from fear and distress : menyesuaikan agar tidak stress dan takut : beri masa
adaptasi
e. Freedom to express natural behavior : makanan tidak harus diberikan secara sonde, bisa
makan sendiri
Prinsip 3 R
11. Bagaimana syarat hewan uji yang digunakan dalam uji preklinik?
-
STEP 4
UJI PREKLINIK
- In vivo
- In vitro
STEP 7
B. uji toksisitas / uji keamanan : uji yg digunakan untuk menentukan tingkat ke toksikan
bahuji dan akan memberikan informasi tentang bahan tersebut
- Berdasarkan metode : in vivo dan in vitro
- Berdasarkan sifat dan waktu : uji umum, uji khusus
a. Uji farmakologi
- Awal : mengetahui efek yg diinginkan dan mengetahui efek yg tidak diinginkan : es
- Lanjut : mengetahui dimana kerja obat dan bagaimana mekanismenya
b. Uji toksikologi
- Umum : akut, subkronik, kronik
- Khusus : mutagenic,karsinogenik,teratogenic,hepatogenik
C. uji farmasetika : untuk mengetahui cara penyediaan obat ; kapsul/tablet
- Uji toksisitas khusus : dilakukan bila obat tradisional berisi zat kimia yang potensial
menimbulkan efek khusus :berefek kanker / cacat bawaan, tidak wajib dilakukan
Uji toksisitas Ada 2
kualitatif ( dilakukan atas dasar gejala yg timbul) dan
kuantitatif :
- dosis letal (LD) jumlah zat yang betul betul masuk ke dalam organisme
- konsentrasi letal konsentrasi zat yang berada diluar tubuh organisme yang menyebabkan
respon kematian organisme
- NOEL
d. Teratogenitas : mulai tahap implantasi – organogenesis sempurna , yang dinilai (
abnormalitas fetus yang tanpa menimbulkan toksisitas pada induknya
e. Karsinogenitas : terbentuknya neoplasma atau peningkatan derajat neoplasma sejalan
dengn peningktan dosis
f. Mutagenitas : ada 2 : mutasi gen(DNA), mutasi kromosom (struktur kroomosom :
depresi)
Yang di observasi
f. General sign (di observe setiap hari), body weight(diukur periodic), and water intake
(diukur periodic)
g. Hematological exam : binatang pengerat : sebelum otopsi, selain binatang pengerat
( sebelum dikasih obat , setidaknya 1 x waktu pengamatan jika waktu studi lebih dari
1 bulan dan sebelum otopsi)
h. Renal and hepatic function test : dari urinalisis
i. Other function test : di periksa ekg, pengerat ( mata), selain pengerat ( mata:
seblum penelitian dan selama penelitian)
j. Animals found dead during exam should be autopsied as soon as possible :
menyeluruh: makros dan mikros , organ weight dan histopathological
- Berdasarkan BPOM ada 10
a. Toksisitas akut oral
b. Subkronik oral
c. Kronik oral
d. Teratogenisitas : uji khusus dilakukan di Indonesia, hari ke 4 - lahir
e. Sensitisasi kulit
f. Uji iritas mata
g. Uji iritasi akut dermal
h. Uji iritasi mukosa vagina
i. Uji toksisitas akut dermal
j. Uji toksisitas subkronik dermal
Sumber : BPOM RI 2014
- Menurut WHO : wajib uji khusus
- 4 jenis besar :
a. Acute toxicity
b. Long term toxicity
c. Local toxicity test
d. Special toxicity test : mutagenisitas, karsigonesitas, reproduktif dan development
(teratogenesitas masuk sini)
- Tata cara
Teratogenesitas : sama dengan WHO, meneliti abnormalitas fetus, who ( sebelum mencit
kawin kopulasikan sampai melahirkan )
Female : sebelum 14 hari dikasih obat
Male : 40 hari
Sumber : research guideline for evaluating the safety and efficacy of herbal medicine
Toksisitas akut :
- hewan coba harus 1 spesies (tikus/mencit), haru ada 2 jenis kelamin, terdiri dari 4-6
kelompok, setiap kel. 4 jantan dan betina
- Perlakuan : dosis tunggal
- Pengamatan : sejak persiapan, 7-14 hari, yang diamati: kematian, gejala klinis, dan BB
Ada 3 tingkatan
d. Uji tingkat 1 : uji dosis , respon untuk mencari LD, konsentrasi letal lama pengujian
24-96 jam
Uji iritas mata dan kulit : zat yang di uji dimasukan ke mata kelinci, dan yg mata lain
sebagai control, hewan uji : kelinci albino, di pantau setiap 24,48,96 jam, yang dinilai :
ada edem, kekeruhan kornea, reflex cahaya, pelebaran vaskular, dan kemerahan
Kulit untuk melihat iritasi primer (kulit punggung kelinci di eval 24,48,96 jam),
sensitasi kulit( apakah xenobiotic menganggu sistem imunita / tidak, hewan coba :
mencit, diberikan xenobiotic 3 hari sekali, selama 2 minggu, eval setiap 24,48,96 jam)
dan fototoksisitas, fotosensitasi ( untuk melihat efek xenobiotic thd sinar UV , hewan
coba mencit/ kelinci albino eval 24,48 dan96jam)
e. Uji tingkat 2
f. Uji tingkat 3 : teratogenitas, reproduksi,karsinogenitas
- Uji klinik
- Uji toksisitas :
- Memerlukan hewan dalam jumlah besar
- Selisih waktu yg cukup lama
- Banyaknya bahan yg harus di pesan
Sumber : wiko adi saswito dkk. Pengujian toksisitas akut obat herbal pada mencit
berdasarkan OECD . desember 2008
Prinsip 3 R
11. Bagaimana syarat hewan uji yang digunakan dalam uji preklinik?
- Hewan harus sehat dan dewasa : betina ( tidak hamil dan belum pernah beranak)
- Permulaan berumur 8-12 minggu, dengan variasi BB tidak boleh melebihi 20% rata rata BB
- Jenis hewan yg di gunakan berdasarkan 4 kriteria:
a. Sensitivitas
b. Cara metabolisme sediaan uji yg serupa dengan manusia
c. Kecepatan tumbuh
d. Mudah/ tidaknya penanganan sewaktu percobaan
no Jenis hewan Bobot minimal Rentang umur
1. mencit 20 g 6-8minggu
2. tikus 120g 6-8 minggu
3. marmut 250 g 4-5 minggu
4. kelinci 1800 g 8-9 bulan
Kondisi pemeliharaan : suhu ruangan 22c ± 3 c, kelembaban relative 30-70%,
penerangan 12 jam terang dan 12 gelap, ruangan di jaga kebersihan
Sumber : BPOM RI. 2014