DISUSUN OLEH :
AKHWALUL SYAHKSIYAH
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul
“TANGGUNG JAWAB HUKUM DAN MORAL ini.Shalawat serta salam tidak lupa selalu
kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk
yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.Selanjutnya dengan rendah hati kami
meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami
revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini
masih memiliki banyak kekurangan.Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
PALU, 2 APRIL2019
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Pengertian Polisi............................................................................................... 6
A. Kesimpulan .....................................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepolisian hanyalah salah satu dari sekian Lembaga Negara yang ada di Republik
Indonesia, dimana setiap lembaga tersebut mempunyai fungsi yang relatif berbeda. Walaupun
demikian tujuan utama dari setiap Lembaga Negara adalah sama, yaitu memberikan
pelayanan kepada masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang aman, adil makmur dan
sejahtera.
Disamping itu, masyarakat masih sangat mengharapkan peningkatan peran dan tugas
polisi sebagai pengayom, pelindung dan pelayanan masyarakat serta sebagai penegak hukum
yang bersih. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
maka jajaran kepolisian, semakin dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang sebaik-
baiknya kepada masyarakat dan sekaligus mewujudkan ketentraman ditengah-tengah
masyarakat. Dalam Undang-Undang ini secara jelas disebutkan mengenai tugas, fungsi dan
wewenang sebagai polisi. Namun, melihat pengaturan dalam Undang-Undang ini kemudian
dikaitkan dengan aplikasinya dimasyarakat kemudian timbul pertanyaan bahwa Apakah
kedudukan, fungsi, tugas, dan wewenang Polri sebagaimana yang telah diakomodir dalam
UU Nomor 2 Tahun 2002 telah terlaksana dengan baik atau tidak?, lalu apakah tantang yang
biasa dihadapi pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya?. Oleh sebab itu,akan dibhas
lebih lanjut dalam pokok pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Polisi dan apa dasar hukum yang mengaturnya?
2. Jelaskan tugas, fungsi dan wewenang Kepolisian!
3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam berprofesi sebagai polisi dalam menjalankan
tugas!
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi tantang-tantangan yang dihadapi dalam berprofesi
sebagai polisi dalam menjalankan tugas!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polisi
Selanjutnya, Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat negara yang bertugas
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan pengayoman, dan
memberikan perlindungan kepada masyarakat (Satjipto Raharjo, 2009:111). Selanjutnya
Satjipto Raharjo yang mengutip pendapat Bitnermenyebutkan bahwa apabila hukum
bertujuan untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat, diantaranya melawan kejahatan.
Akhirnya polisi yang akan menentukan secara konkrit apa yang disebut sebagai penegakan
ketertiban (Satjipto Rahardjo, 2009:117).
1) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat Negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
2) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan
satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Polri yang kita kenal saat ini adalah Kepolisian yang telah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus
1945, Polri mencoba memakai sistem kepolisian federal membawah di Departemen Dalam
Negeri dengan kekuasaan terkotak-kotak antar provinsi bahkan antar karasidenan. Maka
mulai tanggal 1 Juli 1946 Polri menganut sistem Kepolisian Nasional (The Indonesian
National Police). Sistem kepolisian ini dirasa sangat pas dengan Indonesia sebagai negara
kesatuan, karenanya dalam waktu singkat Polri dapat membentuk komando-komandonya
sampai ke tingkat sektor (kecamatan). Dan sistem inilah yang dipakai Polri sampai sekarang.
B. Dasar Hukum Kepolisian
Dasar hukum atau Undang-Undang yang mengatur tetang Kepolisan adalah sebagai
berikut:
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Peraturan
Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1974 tentang Tugas Kepolisian.
PERKAP NOMOR 14 TAHUN 2011, tentang Kode Etik Profesi Kepolisian.
1. Prinsif Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah salah satu prinsip pokok bagi kaum
profesional.
2. Prinsip Keadilan Prinsip ini termasuk orang yang profesional agar dalam menjalankan
profesionalnya tidak merugikan hak dan kewajiban pihak tertentu khususnya orang-orang
yang dilayaninya. Mereka juga tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap siapa pun
termasuk orang yang tidak dapat membayar jasa profesionalnya.
3. Prinsip Otonomi Prinsip ini yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar
agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya
4. Prinsip Integritas Moral Orang yang profesional adalah orang yang mempunyai
integritas pribadi atau moral yang tinggi.
1. Tugas Kepolisian
Menurut G. Gewin (Djoko Prakoso,1987:136) Tugas Polisi adalah sebagai
berikut: “Tugas polisi adalah bagian daripada tugas negara perundang-undangan dan
pelaksanaan untuk menjamin tata tertib ketentraman dan keamanan, menegakkan negara,
menanamkan pegertian, ketaatan dan kepatuhan”.
Pada dasanya, Tugas kepolisian adalah merupakan bagian dari pada Tugas Negara dan
untuk mencapai keseluruhannya tugas itu, maka diadakanlah pembagian tugas agar mudah
dalam pelaksanaan dan juga koordinasi, karena itulah di bentuk organisasi polisi yang
kemudian mempunyai tujuan untuk mengamankan dan memberikan perlindungan kepada
masyarakat yang berkepentingan, terutama mereka yang melakukan suatu tindak pidana.
a. Interactive marketing
mengacu kepada kemampuan berinteraksi dengan publik dalam cara yang konsisten,
dan berorientasi untuk memuaskan kebutuhan masyarakat dalam memecahkan masalah
hukum atau ketertiban. Meskipun demikian, disadari bahwa membangun perilaku seragam
dengan mutu standar minimal dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat bukanlah hal
yang mudah.
b. Internal Marketing
mengacu kepada pembudayaan sevice quality dari inisiatif pimpinan Kepolisian dalam
segala level untuk memotivasi, melatih, dan berharap agar tiap anggota Kepolisian berlaku
sebagaimana budaya service quality yang telah dibangun tersebut. Dalam konteks ini,
institusi Kepolisian yang ada diberbagai belahan dunia lain yang berhasil sudah
membuktikan bahwa keberhasilan mereka erat kaitannya dengan adanya suatu program
pelatihan yang ketat terhadap anggota dan manajemen organisasi. Oleh karena itu, hal
tersebut berlaku pula bagi Kepolisian dimana sistem pelatihan yang penuh disiplin dan
mengacu pada pencapaian kepercayaan masyarakat harus ada dalam tubuh Kepolisian, dalam
hal ini dimensi dari responsive, tuntas dan ketulusan (responsiveness, assurance, and
emphaty) yang muncul dari pelayanan Kepolisian akan dapat ditingkatkan.
c. Eksternal marketing
mengacu kepada penyediaan pelayanan sesuai spesifikasi yang diharapkan oleh masyarakat
(segi delivery service). Eksternal marketing inilah yang berkait erat dengan implementasi
Community Policing oleh Kepolisian dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Polisi dalam menjalankan semua tugasnya harus lebih mementingkan pelayanan, yang
mengutamakan dialog persuasif, nilai keadilan serta hak asasi manusia. Bilapun harus
melakukan tindakan represif, maka Polisi meskipun diperbolehkan untuk melakukannya,
tetap harus menjadikan tindakan ini sebagai pilihan terkemudian, jauh setelah berbagai
tindakan pendahuluan yang bersifat persuasif dan dialogis dilaksanakan.
Dalam rangka melaksanakan gaya persuasif dan dialogis inilah, maka kelembagaan
Polisi perlu lebih terbuka dalam berinteraksi dengan masyarakat. Keterbukaan dalam
berinteraksi ini menjadikan kepolisian sebagai lembaga yang inklusif dalam melakukan
berbagai kerjasama dengan pihak-pihak terkait menyangkut pengelolaan keamanan. Dengan
demikian menjadi jelas bahwa semakin banyak polisi berbaur dengan masyarakat, maka akan
semakin mudah baginya dalam menjalankan tugas.
Polisi juga harus lebih sering melakukan pendekatan kepada masayarakat seperti
melakukan penyuluhan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan social sehingga mengurangi
anggapan sebagian masyarakat bahwa polisi adalah penegak hukum yang antagoni
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepolisian adalah hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi.Kepolisian
bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan
dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakatserta terbinanya ketenteraman masyarakat
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan tidak terlepas dari tujuan yang
telah ditentukan dalam Pembukaan UUD RI 1945, yaitu fungsi melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Sebagai implikasi dari kesemua hal diatas, maka Polisi dalam menjalankan semua
tugasnya harus lebih mementingkan pelayanan, yang mengutamakan dialog persuasif, nilai
keadilan serta hak asasi manusia. Bilapun harus melakukan tindakan represif, maka Polisi
meskipun diperbolehkan untuk melakukannya, tetap harus menjadikan tindakan ini sebagai
pilihan terkemudian, jauh setelah berbagai tindakan pendahuluan yang bersifat persuasif dan
dialogis dilaksanakan.
B. Saran
Implikasi dari UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri terhadap fungsi tugas kepolisian
tidak sebaik yang terdapat dalam berbagai rumusan yang terdapat dalam substansi Undang-
Undang tersebut. Oleh sebab itu, sebagai polisi hendaknya lebih meningkatkan pelayanannya
terhadap masyarakat dan menjujung tinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajibannya tersebut sehingga masyarakat juga tidak selalu cenderung memberikan
penilaian buruk terhadap kinerja kepolisian. Sebagai masyarakat juga harus menyadari akan
beratnya dan tanggung jawab polisi. Bahwa penegakan keadilan juga tidak akan bisa berdiri
sendiri melainkan butuh kerjasama yang baik antara penegak hukum seperti polisi dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
C, Gronroos “A service quality Model and Its Marketing Implication”, European Journal of
Marketting, 1984, Kajian Grand Strategi Kepolisian Menuju 2025, Lembaga Penyeldikan
Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,hal 119. 2004
Chairuddin Ismail, Polisi Sipil dan Paradigma Polri, Jakarta, P.T. Merlyn Press,
Cet.Pertama, 2009
Kunarto, Etika Kepolisian, Cipta manunggal,Jakarta, 1997
Leonard L. Berry, David R Bennet dan Carter W Brown, Service Quality; A Profit Strategy
for Financial Institution, Home Wood (Illionis), Dow Jones Irwin, 1988
Blog: Aini Maisi. Kode Etik Profesi Polisi. Http://kode-etik-profesi-polisi.htm, dipostkan: 31
maret 2014, diakses 19/05/2016, 05.00 p.m