PRESENTASI KASUS
Disusun Oleh :
Haidar Ali Arkhani
20184010142
Pembimbing :
dr. Yushartiani Sp.A
3. Deferasiroks
Deferasirox adalah kelator oral berupa tablet dispersible. Bioavailabilitas oralnya baik dan
waktu paruhnya panjang sehingga sesuai untuk pemberian 1 kali per hari. Dosis dimulai
dari 20 hingga 40 mg/kg/hari. Tablet dicampurkan ke dalam air, jus apel, atau jus jeruk,
dan sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong 30 menit sebelum atau setelah
makan.
E. Rekomendasi
Kelasi besi diberikan bila kadar ferritin serum >1000 ng/mL atau saturasi transferin
>70% atau bila data laboratorium tidak tersedia, maka digunakan estimasi pasien telah
mendapatkan 3-5 liter atau 10-20 kali transfusi PRC.
Desferoksamin merupakan lini pertama kelasi besi pada anak.
Pemeriksaan ANC sebaiknya dilakukan setiap 5-10 hari pada saat penggunaan kelasi
besi DFP, apabila terjadi neutropenia terapi dihentikan. Apabila pemeriksaan ANC
tidak mungkin secara berkala, pemberian DFP dihentikan apabila pasien mengalami
infeksi.
Deferipron dan deferasiroks dapat menjadi pilihan bila pasien menolak atau tidak patuh
dalam menggunakan desferoksamin.
Terapi kombinasi desferoksamin dan deferipron diberikan bila kadar feritin serum
bertahan >2500 ng/mL selama 3 bulan, atau terjadi kardiomiopati akibat kelebihan besi,
atau MRI T2* jantung <20 ms sesuai dengan hemosiderosis jantung.
Semua pasien thalassemia harus mendapatkan nutrisi adekuat.
Perlu dilakukan penilaian dan konsultasi gizi berkala sesuai dengan asuhan nutrisi
pediatrik.
Vitamin E 2x200 IU/hari dan Asam folat 2x1 mg/hari diberikan pada semua pasien
thalassemia.
Asam folat tidak diberikan pada pasien dengan kadar pretransfusi Hb ≥9 g/dL.
Vitamin C 2-3 mg/kg/hari diberikan secara bersamaan pada saat pemberian
desferoksamin