Anda di halaman 1dari 9

Manajemen dan Organisasi

Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen:
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang
berbeda tantang manajemen, berikut pengertian Dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada
setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi dan Proses Manajemen:
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan
dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat
dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi
manajemen:
1. George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2. Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.
3. Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi
manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1. PERENCANAAN (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat
membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-
langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
 Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
 Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang
diinginkan.
 Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
 Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
 Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang
direncanakan.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
What : apa tujuan yang hendak dicapai
Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
When : kapan hal tersebut akan dilakukan
Who : siapa yang melakukannya
How : bagaimana cara mewujudkannya
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang memberikan prestasi.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan
diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan
segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan
(Leadership).
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan
berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi.
Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah
untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak
sesuai dengan rencana.
Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
Proses Manajemen:
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai
tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut
harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan
tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan.
Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara
beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat
dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesioanal:
1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang jauh kedepan.
3. Berwawasan luas.
4. Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut Robert L.Katz :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut ricky W. Griffin:
1. Keterampilan manajamen waktu.
2. Keterampilan membuat keputusan.

ORGANISASI
Definisi organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-
bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka
dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang
yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai
suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1. 1.Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat
seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan
bawahan.
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of
cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged into groups, working together to
achieve some common objectives).

Fungsi pengorganisasian:
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi:
a. Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b. Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

Bentuk-Bentuk Organisasi:
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol. Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun
langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab
langsung pada atasan.
a. Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson. Merupakan bentuk organisasi yang mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
b. Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor. Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk
organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.
Prinsip-Prinsip Organisasi:
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa
prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas
sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai
pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan
menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu
dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan
dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan
tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada
kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya
organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara
rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan
jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya,
kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan
diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak
kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi
koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi
sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi
mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi
tersebut.

Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi:


Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat
dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor
internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.

Macam2 teori menurut Zaman:


Teori Organisasi Klasik
1. Agar supaya seseorang dapat ikut mengembangkan organisasi di mana dia berada, maka perlulah dia
menghayati perkembangan teori organisasi yang pada hakikatnya mendasari terbentuknya organisasi.
2. Teori organisasi dibedakan ke dalam Teori Klasik, Teori Neoklasik dan Teori Modern.
3. Teori Klasik berpangkal tolak pada struktur, hubungan, fungsi formal kegiatan orang dalam rangka mencapai
tujuan bersama. Teori Neoklasik berdasarkan pada hubungan-hubungan “informal” yang manusiawi. Teori
Modern berdasarkan pada hubungan formal dan informal, makro dan mikro
4. Teori Klasik dibagi lagi ke dalam:
a. Teori Birokrasi: organisasi berdasarkan aturan tertentu;
b. Teori Administrasi: organiaasi berdasarkan unsur-unsur manajemen yaitu perencana-an, pengorganisasian,
perintah, koordinasi dan pengawasan; dan
c. Teori Manajemen Ilmiah: organisasi berdasarkan metode kerja ilmiah.

Teori Organisasi Neo-Klasik


1. Teori Organisasi Neoklasik mendekati organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
2. Teori Organisasi Neoklasik berkembang dengan pembenahan Teori Organisasi Klasik berdasar percobaan
Hawthorne yang memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka di mana segmen teknis dan manusiawi
saling berkaitan dengan erat dan sikap karyawan merupakan faktor yang penting bagi peningkatan
produktivitas.
3. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja, proses skalar dan fungsional, struktur organisasi, serta rentang
kendali.
4. Teori Organisasi Neoklasik memahami adanya organisasi “informal” yang muncul karena faktor lokasi, jenis
pekerjaan, minat dan masalah khusus (vested).

Teori Organisasi Modern


1. Teori Organisasi Modern merupakan teori yang mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan,
memperhatikan berbagai variabel, dan memahami adanya proses dinamis.
2. Teori Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal, organisasi
informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan pula proses hubungan dalam
sistem dan tujuan organisasi.
3. Organisasi, menurut Teori Organisasi Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di
dalamnya berinteraksi untuk tujuan.
Fungsi dalam organisasi:
Fungsi Garis
1. Organisasi atau badan usaha yang sederhana cukup dijalankan dengan fungsi yang dirangkap oleh seseorang.
2. Dengan semakin kompleksnya organisasi, pencapaian tujuan harus dilaksanakan oleh fungsi yang dipecah
diferensiasi fungsional ke bawah menunjang usaha ini.
3. Diferensiasi fungsional ke bawah dengan fungsi primer merupakan apa yang dikenal dengan fungsi “garis”.

Fungsi Garis dan Staf


1. Dengan makin berkembangnya perusahaan kekompleksan fungsi yang perlu untuk pelaksanaan tugas
berkembang lebih cepat sehingga manajemen perlu bantuan melalui spesialisasi fungsi yang disebut staf.
2. Penciptaan fungsi staf atau fungsi sekunder ini dengan mendiferensiasikan kegiatan ke luar dari rantai
komando.
3. Fungsi staf membantu dan memperlancar kerja fungsi garis.
4. Agar fungsi staf bermanfaat harus jelas fungsinya, dibatasi jumlahnya, tugas pimpinan memang meningkat, staf
diberi informasi yang diperlukan, dimintai nasihat, didorong berinisiatif.

Fungsi Fungsional
1. Wewenang fungsional adalah izin menyiapkan dan mengeluarkan perintah bertalian dengan aspek tertentu dan
dianggap datang dari pimpinan sendiri.
2. Wewenang fungsional mempercepat pelaksanaan tugas, namun mungkin menimbulkan kebingungan.
1. hubungan dalam organisasi:

Tanggung Jawab
1. Tanggung jawab merupakan aspek kedua dari hubungan di dalam organisasi setelah wewenang.
2. Tanggung jawab merupakan kewajiban seseorang yang diberikan padanya sesuai dengan kemampuan dan
arahan yang apabila tak dijalankan akan menimbulkan rasa kegagalan.
3. Dasar pemberian tanggung jawab adalah harus lengkap, tak boleh ada kesenjangan, tumpang tindih dan
pecahnya perhatian. Wewenang

1. Wewenang merupakan aspek hubungan di dalam organisasi, di samping struktur dan fungsi. Sedang wewenang,
ada tanggung jawab dan pelaporan.
2. Wewenang yang dimanfaatkan dengan baik dapat dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia
melakukan kegiatan yang diharapkan.
3. Wewenang dibedakan ke dalam wewenang rasional hukumiah, tradisional, kharismatik; juga dapat dibedakan
ke dalam wewenang hukum, teknis, terakhir dan operasional.
4. Hierarki wewenang berupa rantai komando, kesatuan komando dan rentang manajemen.

Pelaporan (Akuntabilitas Wajib-Jawab)


1. Pelaporan merupakan aspek ketiga hubungan di dalam organisasi, yaitu setelah tanggung jawab dan wewenang.
2. Pelaporan adalah wajib beritahu atau wajib-jawab atas hasil-hasil atau prestasi kerja seseorang.
3. Pelaporan merupakan turunan wewenang dan oleh karena itu perlu dipertanggung jawabkan dan dilaporkan
hasil pemanfaatannya.

STRUKTUR ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL:


Struktur Organisasi Vertikal
1. Struktur organisasi dapat formal, dapat pula informal. Struktur formal terdiri atas struktur vertikal dan
horisontal.
2. Struktur vertikal muncul karena adanya diferensiasi vertikal. Timbul hierarki baik struktur maupun proses.
3. Hierarki struktur menentukan struktur komunikasi dan wewenang yang disebut kesatuan komando. Hierarki
proses meliputi penentuan tujuan, strategi, kebijaksanaan, taktik/program, ukuran keberhasilan, pengawasan,
serta hal-hal yang bertalian dengan pengambilan keputusan.
4. Diferensiasi kegiatan secara vertikal menciptakan struktur piramida dengan tingkatan dan pelaksana sendiri.
5. Proses organisasi meliputi usaha perincian tugas untuk mencapai tujuan, pembagian tugas agar mudah
dilaksanakan, dan penciptaan mekanisme koordinasi.

Struktur Organisasi Horizontal


Karena kebutuhan menjalankan fungsi tertentu secara efisien dan efektif maka diciptakan struktur organisasi horisontal
dengan diferensiasi horisontal.
1. Dasar departementalisasi adalah (a) fungsi dan (b) divisi.
2. Perubahan lingkungan mendorong diciptakannya struktur horisontal yang lebih luwes, antara lain struktur
program, struktur matriks dan struktur adaptif-organik.

Struktur Organisasi Informal


1. Organisasi informal adalah hubungan pribadi dalam organisasi yang mempengaruhi putusan di dalam organisasi
tersebut tetapi ditiadakan dari skema formal dan tidak panggah dengan struktur formal organisasi.
2. Organisasi informal tumbuh karena berbagai faktor baik ekstern (pendidikan, umur, senioritas, jenis kelamin,
latar belakang etnis dan kepribadian), maupun intern (jabatan, upah, jadwal kerja, mobilitas, dan simbol status)
3. Organisasi informal membentuk klik, status dan peranan, norma dan sanksi serta metode kerja sendiri lain
dengan aturan formal.
4. Organisasi informal dapat bermanfaat bagi pribadi anggota dan organisasi, namun juga dapat membahayakan
organisasi.
5. Organisasi informal berkembang dalam berbagai bentuk.

STRUKTUR ORGANISASI LAIN:


Struktur Organisasi untuk Pimpinan dan Komite
1. Organisasi pimpinan diperlukan dalam bentuk Dewan Direksi dan Komisaris untuk menentukan tujuan
organisasi, garis besar haluan perusahaan, kebijaksanaan dan program-program serta memilih pimpinan badan
usaha.
2. Komite bertugas menyelesaikan masalah khusus organisasi yang memerlukan pemikiran berbagai pihak dalam
organisasi, kerja sama dan koordinasi pelaksanaannya.
Organisasi untuk Kelompok Kepentingan
1. Perusahaan harus memperhatikan kelompok kepentingan seperti langganan, karyawan, perusahaan,
masyarakat, pemerintah, perbankan, para penanam modal lain serta pesaing.
2. Pembentukan public relations office (Purel) mewadahi kepentingan kelompok dalam masyarakat
3. Purel harus menjalankan strategi “menjalin hubungan baik” dengan kelompok kepentingan, demi manfaat
bersama.

Organisasi Penunjang dan Unit Fasilitas


1. Guna membantu dan memperlancar kerja unit operasional perlu dibentuk unit penunjang dan fasilitas.
2. Kebaikan unit pembantu ialah adanya spesialisasi dan fokus perhatian, namun keburukannya ialah memperlama
putusan (kurang terkoordinasi) dan mahal.

PENGARAHAN, KOORDINASI, DAN KOMUNIKASI:


Pengarahan
1. Setelah fungsi perencanaan dan organisasi untuk tata laksana perusahaan selesai dirancang, perlu pengarahan
kegiatan.
2. Pengarahan merupakan cara pimpinan memberikan perintah pada bawahan untuk menunjukkan apa yang
seharusnya dilakukan.
3. Pengarahan melalui instruksi haruslah masuk akal, lengkap, jelas, dan tertulis; selain itu perlu tindak lanjut,
dipakai standar-standar dan konsultasi seperlunya.
Koordinasi
1. Koordinasi penting untuk memadukan kegiatan dan tujuan berbagai unit suatu organisasi agar dapat mencapai
tujuan organisasi secara efisien.
2. Walau sulit dicapai karena berbagai alasan koordinasi harus diselenggarakan dengan penyederhanaan
organisasi, harmonisasi kebijaksanaan dan program pemanfaatan metode komunikasi, mengutamakan tujuan,
mengembangkan kebiasaan, memanfaatkan hubungan informal, komite dan penghubung.
Komunikasi
1. Komunikasi merupakan proses penyampaian dan interpretasi informasi mereka yang bekerja di dalam
organisasi.
2. Komunikasi berperan besar di dalam rangka meningkatkan keefisiensian dan keefektifan kerja para anggota
organisasi.
3. Sistem komunikasi yang mewadahi proses komunikasi ada berbagai jenis dan dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan.

MOTIVASI, PROSES MEMPENGARUHI DAN KEPEMIMPINAN, SERTA KONFLIK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
Motivasi
1. Motivasi merupakan sesuatu yang berasal dari diri orang seorang, yang menyebabkan, menyalurkan, serta
melestarikan perilaku seseorang.
2. Dengan motivasi prestasi seseorang akan meningkat, mencegah konflik, menunjukkan kemampuan
kepemimpinan seseorang, serta kepuasan kerja.
3. Berbagai model/teori motivasi telah ditemukan orang.

Proses Mempengaruhi dan Kepemimpinan


1. Pengaruh merupakan transaksi sosial di mana seseorang atau sekelompok orang digerakkan oleh seseorang
atau sekelompok orang lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang mempengaruhi.
2. Metode mempengaruhi bermacam-macam, yaitu dengan kekuatan, fisik, penggunaan sanksi, keahlian dan
kharisma;
3. Ada hubungan antara pengaruh, kekuasaan dan wewenang; timbul kepemimpinan daripadanya;
4. Kepemimpinan didekati dari sifat-sifat yang melekat pada seseorang, perilaku dan situasi tertentu.
5. Gaya kepemimpinan bermacam-macam:
a. yang berorientasi orang lawan yang berorientasi pekerjaan
b. yang eksploitatif-otoritatif, otoritatif, konsultatif, dan partisipatif.
c. keras-lunak.

Konflik dan Pengambilan Keputusan


1. Walaupun fungsi, hubungan, struktur dan proses organisasi sudah diatur dengan baik, masih saja terjadi konflik
karena satu dan lain hal.
2. Konflik merupakan peristiwa di mana orang atau sekelompok orang merasa frustrasi oleh orang atau kelompok
lain dan berperilaku seakan tak puas.
3. Konflik dikatakan sebagai hal yang merugikan dan tak perlu, ada yang mengatakan dapat dimanfaatkan untuk
menunjukkan permasalahan; ada yang mengatakan bersifat fungsional dan perlu dikelola dengan baik.
4. Sebab-sebab konflik bermacam-macam, yang penting bagaimana menstimulasi, mengurangi dan menyelesaikan
konflik.

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI SERTA ORGANISASI MASA DEPAN:


Perubahan Organisasi
1. Perubahan organisasi perlu untuk mengikuti perubahan lingkungan agar organisasi itu dapat terus berkembang.
2. Perubahan organisasi dilakukan dengan menghayati penting dan perlunya perubahan, mengidentifikasi
masalah, mendiagnosis masalah dan mendisain strategi pengobatan serta penilaian.
3. Sumber perubahan itu bermacam-macam dan harus dimanfaatkan.
4. Usaha melawan perubahan harus diredam.

Pengembangan Organisasi
1. Pengembangan organisasi perlu agar organisasi dapat menangkal perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
lingkungan badan usaha.
2. Pengembangan organisasi dilakukan dengan berbagai cara dan dengan menggunakan berbagai model diagnosis
organisasi.
3. Pengembangan sumber daya manusia di dalam organisasi pun perlu agar produktivitas sumber daya manusia
meningkat; semangat kerja meningkat; kemandirian, kreativitas dan usaha inovatif maju, serta stabil dan luwes.

Organisasi Masa Depan


1. Organisasi masa depan harus lebih memperhatikan lingkungan luar yang selalu beeubah sehingga dapat lebih
tanggap dengan demikian tetap hidup, stabil dan bahkan berkembang.
2. Berbagai ciri keefektifan organisasi perlu dihayati agar dapat dijadikan pegangan mengembangkan organisasi.
3. Kecenderungan adanya heterogenitas, penting dan perlunya informasi dan berkurangnya kesetiakawanan sosial
memaksa kita untuk selalu berusaha memilih personalia yang terbaik, membuat sistem informasi yang baik dan
mengusahakan kedisiplinan dan kesetiaan yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai