Anda di halaman 1dari 20

"KECANDUAN YANG SEMU"

CANDU MEDIA
SOSIAL

#BEMFT2019 #PENGABDIANMASYARAKAT #ANALISIS SOSIAL1


Hallo
#cahTeknik
yak, Analisis Sosial kembali
lagi nih pada tahun ini. Nah,
Analisis Sosial yang
pertama ini akan
membahas tentang candu
media sosial.

kenapa kita membahas ini ?


nah, jawabannya akan kalian
temukan di halaman
selanjutnya!
PELINDUNG
Ir. M. Agung Wibowo, M.M., M.Sc., PhD.
PENASIHAT
Prof. Dr. Moh. Djaeni, ST, M.Eng
PENANGGUNG JAWAB
Naufal M. Irfan

ORGANIZING COMMITEE
COORDINATOR
Azzani Zaka Wali
azzanizakka@gmail.com
line: azzanizakkkaaa
CREATIVE
Salma Sabila Mumtaz
salmasabila.mumtaz@gmail.com
line: salmumtaz

SEKRETARIAT
PKM Fakultaz Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof Soedarto. S.H., Tembalang, Semarang,
Jawa Tengah
KENAPA
CANDU MEDIA
SOSIAL?
tanpa disadari kalangan remaja,
khususnya kita #cahTeknik tidak lepas
dari yang namanya media sosial.
sehingga sebelum kita mengalami
kecanduan terhadap media sosial
terciptalah tulisan ini.
APA SIH CANDU ITU ?

Adiksi atau candu


adalah ketergantungan
terhadap sesuatu.
Seseorang dikatakan
adiksi apabila merasa
gelisah jika tidak dekat
atau menggunakan
barang tersebut.
APA SIH MEDIA
SOSIAL ITU ?

Media Sosial adalah


sebuah media atau
wadah untuk
mengungkapkan diri
atau wadah untuk
memposting sesuatu
dengan tujuan diketahui
oleh orang lain.
#intro
Kehadiran media sosial tentu saja
membawa pengaruh. Seperti kita
ketahui saat ini, media sosial
merupakan tempat dimana informasi
menyebar terlalu cepat. Intensitas
menggunakan media sosial yang
terlalu sering akan membuat kita
terpapar informasi yang begitu banyak
baik itu benar atau salah dan juga
baik atau buruk. Seringkali kita tidak
sadar bahwa kata-kata buruk yang
sering kali keluar dari mulut kita tanpa
dapat difilter terjadi karena media
sosial.
#kalianharustau!
Berdasarkan penelitian NENOIN yang
dilakukan MERCK, studi klinis mengenai
kesehatan syaraf tepi yang pertama kali
diadakan di Indonesia menunjukkan bahwa
penggunaan handphone menyumbang
61,5% penyebab orang mengalami
neuropati atau gangguan syaraf.

Neuropati ini jika diabaikan dapat


menimbulkan kelumpuhan.

waaaaaaaaah...ternyata
handphone bisa menimbulkan
kelumpuhan !!!!
Tau Kah

?
Kalian

#cahteknik mengaku

54,9% sangat sering


menggunakan handphone
dalam sehari (>5jam)

"padahal berdasarkan peneliti dari Oxford


University batas pemakaian handphone selama 4
jam per hari".
58,8%
#cahteknik paling sering menggunakan media
sosial ketika bermain handphone

56,9%
#cahteknik mengaku kalau media sosial
memengaruhi privasi mereka

38,2%
#cahteknik mengaku bahwa media sosial
cukup sering menyita waktu (3-1 jam)

"padahal menurut Philip Cushman,


seorang psikoterapis dari California
School of Professional Psychology
penggunaan media sosial yang baik
adalah 1/2 jam hingga 1 jam per hari".
Candu Media Sosial
bersama
Anastasia Ediati, P.psi, M.Sc, Ph.D

Sebelum kita berbicara jauh tentang


Candu Media Sosial bersama Bu
Anastasia. Kalian perlu tau nih, Bu
Anastasia adalah salah satu dosen di
Faklutas Psikologi dan juga menjabat
sebagai Wakil Dekan Bagian
Kemahasiswaan. Beliau memiliki
spesialis Psikologi klinis. Nah, udah tau
kan betapa kerennya narasumber kita
kali ini. Yuk langsung aja kita bahas
candu media sosial bersama Bu
Anastasia.
Hadirnya Media sosial sangat
berpengaruh karena merupakan
tempat dimana informasi menyebar
terlalu cepat.
Hadirnya media sosial juga membuka
peluang sesorang untuk tidak menjadi
dirinya sendiri melainkan menjadi
pribadi yang ideal menurut mereka
berdasarkan mata masyarakat. Hal ini
timbul karena mereka yang tidak
percaya terhadap diri sendiri sehingga
menciptakan diri mereka lainnya yang
ideal di media sosial. Selain itu hal ini
juga diakibatkan kita yang hidup di
masyarakat kolektifis yang selalu
menganggap pendapat orang lain
harus didengar, sehingga segala hal
yang kita lakukan harus menurut
orang lain.
Kemudian dalam pemanfaatan
waktu, penggunaan media sosial
yang berlebihan membuat kita tidak
sadar akan waktu. Akibatnya
adalah kita melewati momen.
Alasan orang sulit bahagia adalah
karena tidak menikmati dan
melewati momen tersebut sehingga
menghadirkan cemas. Cemas akan
ketidakpastian, misal ada teman
kita unfollow akun media sosial kita.
Pikiran kita yang harusnya
menikmati saat itu malah membawa
ketidakpastian yang jawabannya
ada di masa depan. Ini membuat
kita tidak fokus dalam mengerjakan
sesuatu maupun menikmati momen
yang terjadi saat itu juga.
Bagaimana sih agar kita tidak
dikontrol oleh media sosial?

1. Biasakan untuk tidak segera


mengangkatnya atau delay response
ketika handphone kita berbunyi.
"Jangan jadikan media sosial adalah
tuanmu, melainkan kamu lah yang
menjadi tuannya."
2. kita harus melewati puncak
kegelisahan kita sampai gelisah itu
hilang, jika saat gelisah kita malah
menyerah maka akan sulit untuk
menghilangkan suatu kebiasaan
buruk.

Misalnya kita mencoba untuk


menahan tidak memakai media
sosial. Baru 10 menit kita sudah
merasakan kegelisahan dan
kemudian menyerah untuk bertahan.
Hal ini justru akan membuat kita
semakin susah untuk
menghilangkan ketergantungan.
Maka dari itu cara untuk tidka
dikontrol selain menunda respon
adalah "melewati puncak
kegelisahan sampai rasa gelisah itu
hilang."
Borgol Dunia P
Maya O
J
Terjerat..

Dalam dunianya
S
Dunia yang fana dan difanakan
kembali
A O
K
Hilang kendali ku dibuatnya

Senang dan sedih dalam


kepalsuannya
S
Aku senang dalam keterkekangan
T
R
Bagai di borgol, namun tak terlihat.

A
-N
P Bodoh
O
Manusia katanya berakal

Itu bohong!!

J S Jika berakal, maka tidak akan


dikendalikan

OA Dikendalikan oleh si teknologi

Bagai boneka, manusia hanya

KS
tersenyum.

Miris, sunggu miris

T Dijajah oleh teknologi yang mereka


buat dengan akal.

R Lalu di akali oleh si teknologi.

Bodoh.

A
-N
saat ini segala bentuk informasi
itu dipublikasikan melalui media
sosial sehingga banyak dari
#cahTeknik yang merasa takut
ketinggalan informasi penting
yang di sebarkan jika sehari saja
tidak membuka membuka media
sosial

"Kontrol terhadap penggunaan


media sosial sangatlah
penting. Jangan sampai kita
yang dikontrol oleh media
sosial."
Sampai jumpa di
ANSOS berikutnya..!!

Anda mungkin juga menyukai