Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Adab

Setelah membahas moral, selanjutnya adalah adab. Menurut bahasa Adab memiliki arti
kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti, akhlak. M. Sastra Praja menjelaskan
bahwa, adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau kemuliaan kebudayaan manusia.
Sedangkan menurut istilah, adab adalah suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat
menjaga diri dari segala sifat yang salah. Menurut Hamka ( 2009 ) adab dibagi menjadi
dua bagian:

1. Adab diluar Adab diluar dalam istilah lain disebut dengan etiket. Etiket sendiri berarti
tata cara atau adat atau sopan santun dan sebagainya, di masyarakat beradab dalam
memelihara hubungan baik antara sesama manusianya. Adab diluar atau etiket adalah
kesopanan pergaulan, menjaga yang salah pada pandangan orang. Adab diluar berubah
menurut perubahan tempat dan bertukar menurut pertukaran zaman. Termasuk kepada
hokum adat istiadat dan lain-lain.

2. Adab di dalam. Adab didalam atau kesopanan batin adalah sumber kesopanan lahir.
Dalam hal ini Hamka menyatakan bahwa kesopanan batin adalah tempat timbulnya
kesopanan lahir. Kesopanan batin yang dimaksud diatas tentu berbeda dengan kesopanan
lahir. Kesopanan lahir adalah etiket, sedangkan kesopanan batin adalah etika. Etiket
berarti sopan santun dan etika berarti moral.

Kata “adab” yang hanya dibentuk dengan empat huruf, sebenarnya mempunyai
maksud dan konsep yang juga amat luas. Kata adab dapat dikaitkan dengan bidang
bahasa, sastra, budaya, perilaku, atau tata cara maupun etika dan kesopanan. Ia dapat
diikatakan menjangkau konsep keseluruhan kehidupan dalam arti kata yang sebenar-
benarnya.

Adab adalah satu istilah bahasa Arab yang berarti adat kebiasaan. Kata ini
menunjuk pada suatu kebiasaan, etiket, pola tingkah laku yang dianggap sebagai model.
Selama dua abad pertama setelah kemunculan Islam, istilah adab membawa implikasi
makna etika dan sosial. Kata dasar ”Ad” mempunyai arti sesuatu yang mentakjubkan,
atau persiapan atau pesta. Adab dalam pengertian ini sama dengan kata latin urbanitas,
kesopanan, keramahan, kehalusan budi pekerti masyarakat kota. Berbagai pendapat dan
kajian telah diutarakan oleh para sarjana mengenai adab sejak bermulanya kemajuan
ilmu. Ahmad Fauzi menyebutkan salah satu definisi adab yakni sebagai tingkah laku serta
tutur kata yang halus (sopan), budi bahasa, budi pekerti, kesopanan. Definisi yang
diberikan amat mudah dan ringkas, namun jika diteliti maka ia merupakan kata-kata yang
amat besar konotasinya. Menurut Rosenthal (1992), adab adalah istilah yang lebih luas
karena ia memasukkan masalah etika, moral, kelakuan dan adat istiadat. Konsep adab
memperjelas maksud dan kaitan antara nilai, norma, sikap etika dan moral.
Berdasarkan uraian tersebut, adab bisa juga dikaitkan dengan kesopanan dan
ketertiban. Sopan berarti hormat, baik budi bahasa, tahu tertib peraturan atau beradab,
manakala tata tertib adalah peraturan yang baik yang telah ditetapkan. Norma kesopanan
timbul dalam pergaulan antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat tertentu,
misalnya menghormati orang tua, mempersilahkan wanita atau bertutur kata yang lembut
kepada orang tua.

Adat kebiasaan di dalam banyak kebudayaan selain kebudayaan Islam sangat


ditentukan oleh kondisi-kondisi lokal dan oleh karena itu tunduk pada perubahan-
perubahan yang terjadi di dalam kondisi-kondisi tersebut. Menurut W.G. Summer, dari
berbagai kebutuhan yang timbul secara berulang-ulang pada satu waktu tertentu tumbuh
kebiasaan-kebiasaan individual dan adat kebiasaan kelompok. Tetapi kebiasaan-kebiasaan
yang muncul ini adalah konsekuensi-konsekuensi yang timbul secara tidak disadari, dan
tidak diperkirakan lebih dulu atau tidak direncanakan.

Ahlak dan adab Islam tidaklah bersifat “tanpa sadar” seperti dalam pengertian di
atas. Adab dan kebiasaan-kebiasaan Islam itu berasal dari dua sumber utama Islam, yaitu
al-Qur’an dan Sunnah, perbuatan-perbuatan dan kata-kata Nabi serta perintah-perintahnya
yang tidak langsung sehingga akhlak Islam itu jelas berdasarkan pada wahyu Allah SWT.
Dengan demikian adab sesuatu berarti sikap yang baik dari sesuatu tersebut. Bentuk
jamaknya adalah Ādāb al-Islam, dengan begitu, berarti pola perilaku yang baik yang
ditetapkan oleh Islam berdasarkan pada ajaran-ajarannya. Dalam pengertian seperti inilah
kata adab.

Peran Adab terhadap Kehidupan Manusia

Orang yang beradab dikatakan telah maju dalam tingkat kemajuan (jasmani dan
rohani) atau telah berhasil (sukses). Ini turut membawa maksud bahwa manusia yang
beradab mengetahui dan dapat membedakan antara kejahatan dengan kebaikan,
keindahan dengan keburukan, sesuatu yang berharga daripada yang tidak berharga, dan
sesuatu yang benar dengan yang palsu. Plato dalam Rosenthal (1992) menyatakan bahawa
:“tujuan adab ialah untuk melahirkan manusia yang baik dan mampu menahan diri
daripada nikmat fisik dan material, dan yang menunjukkan kestabilan emosi pada raut
muka gembira dan sedih dan segala kejadian yang lain, dan juga tetap berada dalam
keadaan yang tidak diganggui dan tidak aktif, kecuali apabila sebab dan pemikiran
menandakan keinginan atau keperluan kepada tindakan”.

Seorang pemikir Islam, Ibn ‘Abd-Rabbih dalam Rosenthal (1992) menegaskan bahwa,
keseluruhan adab mengandung semua aspek tingkah laku manusia. Konsep tersebut,
mengkaitkan adab dengan keseluruhan tindak tanduk, perbuatan dan perlakuan manusia.
Hal ini menguatkan lagi konsep adab yang dibicarakan.

Rosenthal, R. 1992. Adab-Adab dalam Kehidupan Manusia. Jakarta : PT. Penebar


Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai