Disusun Oleh :
1. Dyah Carissa Azaria 061740411840
2. Emha Isnan Al-Fajri 061740411841
3. M. Hanif Darussalam 0617404118
Kelas : 4EGD
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang dengan rahmat-NYA kami
akhirnya bisa menyelesaikan penulisan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Energi dan
Dalam penyusunan makalah ini kami ingin mengulas tentang sistem kerja yang
Dalam penyusunannya tentu kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat
pada makalah ini, hingga adanya kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca yang memang
membutuhkanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
D. Aplikasi Biomassa...................................................................................................... 9
Kesimpulan ................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik
tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran
ternak.Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak,
sumberenergi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah
produk primernya.
Saat ini, ketersediaan energi fosil semakin berkurang, khususnya minyak bumi.
Setelah terjadinya krisis energi yang pernah mencapai puncak sekitar dekade 1970-an,
dunia saat ini menghadapi kenyataan bahwa persediaan minyak bumi, sebagai salah satu
tulang punggung produksi energi terus berkurang. Di masa mendatang, dunia akan
terancam semakin kesulitan untuk menemukan dan menggunakan sumber energi dari
fosil. Eksplorasi yang telah dilakukan, konsumsi dalam jumlah besar serta pertambahan
penduduk yang tinggi di masa depan, akan membuat persediaan energi fosil khususnya
minyak bumi tidak dapat mengimbangi permintaan terhadap kebutuhan energi. Para ahli
berpendapat, dengan pola konsumsi seperti sekarang diperkirakan dalam waktu 50 tahun
ke depan cadang minyak bumi dunia akan habis. Keadaan ini bisa diamati dengan
4
harga minyak di pasar internasional (Pinske, 2000). Jumlah pemakaian energi di
Indonesia masih sangat tergantung dari bahan bakar fosil. Jika hal ini terus berlanjut
maka bisa saja terjadi krisis global akibat semakin sedikitnya bahan baku fosil ini.
Oleh karena itu dewasa ini sumber energi baru terbarukan sedang digalakkan di
Indonesia. Dari beberapa data masih terlihat dominasi penggunaan batubara, minyak
bumi dan gas sebagai sumber energi. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat
Indonesia menyimpan potensi biomassa yang begitu melimpah. Jika potensi ini dapat
terjadi selama ini, salah satu sumber biomassa yang mudah didapatkan dan berada
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penulisan
6
BAB II
ISI
A. Pengertian Biomassa
dari tumbuhan ataupun hewan yang kaya akan cadangan energi. Sehingga setelah diubah
menjadi energi kerap juga disebut dengan bioenergi. Selanjutnya bioenergi tersebut dapat
digunakan sesuai kebutuhan. Untuk menghasilkan panas, gerak, atau untuk menghasilkan
listrik. Secara umum perubahan biomassa menjadi bioenergi. Dan secara khusus akan
Finlandia, Belanda, Jerman dan Inggris telah memanfaatkan bioenergi dalam skala besar
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik
berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman,
pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain
digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan
bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan
bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai
ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Sumber
energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi
yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara
7
yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan
pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga
B. Pemanfaatan Biomassa
Agar biomassa bisa digunakan sebagai bahan bakar maka diperlukan teknologi
Teknologi konversi biomassa tentu saja membutuhkan perbedaan pada alat yang
digunakan untuk mengkonversi biomassa dan menghasilkan perbedaan bahan bakar yang
dihasilkan. Secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi
pada umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu
memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi
1. Biobriket
teratur. Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja
yang bisa di bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk
8
gergaji,serbuk kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket
tidak terlalu sulit, alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
2. Pirolisa
Pirolisa adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhuyang
lebih dari 150°C. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses,
yaitu pirolisa primer dan pirolisa sekunder (gambar 2.2). Pirolisa primer adalah
pirolisa yang terjadi pada bahan baku (umpan), sedangkan pirolisa sekunder adalah
pirolisa yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer. Penting diingat
Gambar 2. Bagan proses pirolisa dengan energi pembakaran gas hasil pirolisa
3. Gasifikasi
bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier ) menjadi bahan bakar(gambar
2.3). Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan
9
rangka program penghematan dan di versifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan
pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi,
yaitu : (a)unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor
gasifikasiatau gasifier ,(b) unit pemurnian gas, (c) unit pemanfaatan gas.
4. Liquification
proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan
dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran
dengan cairan lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi
pada batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan
5. Biokimia
biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis,
10
organik atau selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun
anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam konversi
biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi
sehingga terurai menjadi etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil fermentasi pada
umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya
sebagai bahan bakar pengganti bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa
Prinsip pembakaran bahan bakar sejatinya adalah reaksi kimia bahan bakar
dengan oksigen (O). Kebanyakan bahan bakar mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen
11
(H) dan Belerang (S). Akan tetapi yang memiliki kontribusi yang penting terhadap energi
unsur C dan H yang berbeda-beda. Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu
dengan oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan
seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas
menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak lengkap. Jumlah energi yang
merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran sempurna.
Entalpi pembakaran ini dapat dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV)
atau Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran
dalam wujud cair sedangkan LHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam
bentuk uap. Pada umumnya pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan
memanfaatkan oksigen yang ada di udara. Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk
stoikiometrik). Akan tetapi pada kenyataannya untuk pembakaran lengkap udara yang
dibutuhkan melebihi jumlah udara teoritis. Kelebihan udara dari jumlah udara teoritis
disebut sebagai excess air yang umumnya dinyatakan dalam persen. Parameter yang
sering digunakan untuk mengkuantifikasi jumlah udara dan bahan bakar pada proses
pembakaran tertentu adalah rasio udara-bahan bakar. Apabila pembakaran lengkap terjadi
12
ketika jumlah udara sama dengan jumlah udara teoritis maka pembakaran disebut sebagai
pembakaran sempurna.
D. Aplikasi Biomassa
kepentingan menyalakan generator ( genset bahan bakar biogas), gas sebagai bahan bakar
rangkaian battery accu (power bank) maupun menyiapkan biogas murni guna didistribusi
melalui kompresi kedalam tabung bertekanan ( energi panas burner industri). Instalasi
terdiri dari 16 unit digester BD 1000 L yang masing-masing unit digesternya terbuatdari
bahan HDPE (High Density Polyethylene), ketebalan 3 - 5 mm, memiliki dimensi PLT (
diperkuat rangka alumunium, .dirancang kuat bagi tekanan sampai 3 bar ( 45 psi) ,
sementara biogas secara umum hanya memberi tekanan 3 psi. Instalasi dilengkapi dengan
unit Genset Biogas 5 KVA, 6 unit gas holder BRT 1010 serta perlengkapan ( mini
kompresor, manometer, water trap, valve, slang, pipa PVC) serta kompor 2 tungku.
13
Gambar 1. Contoh PLTBM
berbahan bakar biogas murni ini dilengkapi dengan rangkaian seri penyimpan daya (4
sistem pengisian ( charger regulator) dan konversi daya ke listrik dari battery ke arus(AC
220 Volt) melalui inverter 1 KW. Kapasitas digester 16 unit @1 m3, ~ 16 m3,
memerlukan input material, pada saat pertama pengisian 16 m3 dan hari selanjutnya 800
liter/ hari berupa bubur biomassa (sampah, gulma kebun, gulma air maupun kotoran
ternak). Pada kondisi pemenuhan 800 liter/ hari, Instalasi BD 16-1000 L menghasilkan
biometan (biogas murni) > 80 % metan (CH4) sebanyak 32 m3 yang memiliki daya nyala
dan kalori tinggi sebagai bahan kompor guna masak memasak maupun burner industri
setara dengan 16 kg LPG/ hari atau ketika dijadikan bahan bakar generator akan
pendirian instalasi ini 16 m2= (1 m x 16 m), namun keunggulan lain dari instalasi digester
ini adalah fleksibilitas kapasitas (scalable) dan dapat dibangun multi skala. Pada kondisi
14
bertambahnya material input yang akandiolah, dapat dilakukan penambahan unit BD
1000 L dan akan terkoneksi langsung kepada sistim pembangkitan biogas eksisting
sebelumnya.Selain penerimaan manfaat berupa bahan bakar gas sebagai suatu energi baru
kualitas pupuk cair organik sebanyak 3, 200 liter/ hari. Lumpur ini dapat ditingkatkan
posfat dan KCL) atau zat tumbuh, sehingga memiliki nilai tambah (added value) sebagai
alternatif untuk mendapatkan energi listrik sekarang ini memiliki beberapa keunggulan
energi yang murah, karena untuk memperoleh bahan bakunya sangat mudah.
2. Timbunan sampah dapat menghasilkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) berupa
gas metana yang cukup besar yang dapat menyerap radiasi matahari di
15
3. Biomassa dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat mencermarkan
lingkungan sekitar.
Kekurangan:
1. Mahal
2. Sumber terbatas
3. Penyebab polusi
Poin ini bisa jadi merupakan ironi. Biomassa memang dikenal mampu
mengurangi efek rumah kaca dengan mengontrol produksi metana. Hanya saja,
jika tanaman dibakar langsung, maka aktivitas ini juga akan melepaskan gas
rumah kaca sama seperti yang diemisikan oleh bahan bakar fosil.
16
F. Perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomasa
sampah organik dan non organik. Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan
buahan, dan lain-lain. Bila sampah organik dikumpulkan secara terpisah, sampah tersebut
dapat digunakan untuk menghasilkan biogas. Biogas dapat menghasilkan energy listrik
(PLTG).
alam tak terbaharui seperti mineral, minyak bumi, dan dapat pula berasal
dari proses industri. Contoh sampah Anorganik yang ada dirumah tangga
17
listrik, gas, energi panas dan dingin yang banyak dibutuhkan untuk industri
industri sekarang ini, baik itu industri kecil maupun industri yang besar.
energi yang berasal dari biomassa terutama pemanfaatan kayu bakar, limbah
1. Gassification
18
( Sumber : www.google.com / Gasifier )
Sebagai tahap awal, akan dipergunakan teknik pemisahan yang sesuai, sehingga
berbagai jenis sampah dapat dipakai pada setiap jenis peralatan konversi energi.
Dengan upaya ini, evisiensi konversi akan terjadi, sehingga bisa memaksimalkan
seluruh persediaan sampah yang ada menjadi energy yang bernilai ekonomis. Pada
tahap awal ketika sampah masuk ke TPA akan dilakukan pemisahan antara sampah
basah dan kering dengan menggunakan floating tank dan metode lain. Bahkan untuk
lebih memperketat pemilahan sampah ini, selain penggunaan teknologi juga akan
ini. Setelah sampah berhasil dipisah antara sampah basah dan sampah kering,
19
kemudian untuk sampah basah akan dilakukan proses pencacahan sampah dengan
lebih kecil dan memiliki ukuran yang sama besarnya. Setelah sampah dicacah, maka
tahap selanjutnya adalah melalui proses pengeringan sampah seperti sampah kayu,
daun, kertas yang basah. Setelah menjadi kering maka untuk proses selanjutnya akan
sama dengan pengolahan sampah kering. Dimana sebelumnya sampah kering tersebut
kering tersebut dimasukkan ke dalam gasifier yaitu sebuah reaktor tertutup yang
keluaran dari alat tersebut akan menghasilkan gas berupa synthetic gas
(synergy) yang digunakan sebagai gas bahan bakar untuk menggerakkan motor gas
Pada gambar di bawah ini adalah gambar sebuah reaktor gasifier sebagai
tempat pembakaran sampah sehingga menghasilkan gas penggerak mesin pembangkit
listrik.
20
( Sumber : www.google.com / Prinsip kerja Gasifier )
Gambar 4. Proses Gassification
Prinsip kerja dari reaktor gasifier ini adalah melalui 4 proses, pertama sampah
organik kering yang telah melalui proses shredder akan dimasukkan ke dalam suatu
tangki reaktor gasifier dan kemudian akan melalui proses pengeringan dengan
pembakaran sampah yang temperatur pembakarannya antara 100 – 200°C, kemudian
pada proses selanjutnya sampah berada pada daerah pirolisa dengan melakukan
pembakaran dengan temperatur suhu antara 200-500°C, pada proses ini sudah dapat
menghasilkan gas berupa CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida),
CH4 (metana), dan gas H2 (hidrogen). Proses selanjutnya sampah akan melewati
daerah oksidasi dimana gas yang dihasilkan berupa gas CO dan energi panas,
temperatur suhu yang digunakan antara 1200-1400°C.
Proses terakhir adalah sampah berada pada daerah reduksi dimana pada tahap
ini dibakar dengan temperatur suhu antara 500-1200°C dan dilakukan pencampuran
gas udara, yang nantinya keluaran dari proses ini merupakan gas akhir berupa CO,
H2, CH4, H2, CO2 dan gas lain yang tidak diperlukan, yang nantinya akan dipisahkan
melalui proses treatment gas. Limbah yang dihasilkan proses gasifier ini adalah
berupa abu dimana abu ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
21
2. Anaerobic Digestion
maka sampah akan diolah menjadi gas dengan bantuan suatu bakteri, gas keluaran
inilah yang nantinya digunakan untuk membangkitkan mesin pembangkit listrik. Gas
buang yang dihasilkan dari proses ini akan disaring terlebih dahulu dengan
lingkungan.
Proses kerja dari anaerobic digestion adalah, pertama sampah yang sudah di
dimasuikan ke dalam sebuah tangki tertutup dan dibiarkan selama beberapa hari
suasana tidak ada oksigen bebas, jadi pada tangki diharapkan tertutup rapat dan tidak
ada celah udara keluar masuk tangki. Setelah sampah terurai oleh mikroba pengurai
22
maka akan menghasilkan gas dan kemudian untuk proses selanjutnya gas tersebut
3. Landfill
Khusus bagi sampah lama yang sudah bertumpuk di areal TPA Suwung dalam
jangka waktu yang lama dipergunakan proses landfill gas. Penggunaan proses ini
untuk menghindari gas metan yang sangat beracun lepas dari tumpukan sampah,
dimana dalam banyak kasus telah ditumpuk jauh sebelum sistem Galfard ini
tertentu kemudian pada dasar galian dilapisis dengan lapisan tanah liat yang padat,
pada lapisan ini disebut ground linier. Selanjutnya tanah dilapisi kedua kalinya
dengan bahan geo membran, lapisan mirip plastik berwarna dengan ketebalan 2,5
milimeter yang terbuat dari High Density Polyetilin, salah satu senyawa dari minyak
bumi. Lapisan inilah yang nantinya akan menahan air kotor yang berbau yang berasal
23
dari sampah sehingga tidak akan meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah di
atas bumi. Di atas lapisan geo membran akan dilapisis dengan geo textile yang
gunanya memfilter kotoran sehingga tidak bercampur dengan air kotoran tersebut.
Sebelum dipadatkan, sampah yang menumpuk di atas lapisan geo textile ini kemudian
gas metan akibat proses pembusukan sampah (yang dipadatkan) tanpa oksigen. Satu
jaringan pipa gas dimasukkan ke dalam tumpukan sampah, melalui pipa inilah gas
disedot menuju ke sebuah treatment gas. Selanjutnya energy panas yang dihasilkan
dari proses ini akan diolah menjadi listrik. Setelah masing-masing jenis sampah
diolah, akan dihasilkan biogas yang dimasukkan dulu ke dalam fasilitas gas treatment
sebelum menjadi gas bahan bakar bagi mesin pembangkit listrik. Dari fasilitas
pengolahan sampah ini, dengan kapasitas pengolahan mencapai 500 ton per hari dapat
dihasilkan listrik berkisar antara 5-8 MW secara kontinyu. Kapasitas pengolahan ini
hal yang sama di Tabanan beberap waktu lalu. Pembangunan IPST ini dikatakannya
sudah memperoleh ijin dari Menteri Kehutanan sekitar April 2004 dengan luas lahan
yang bisa digunakan 10 Hektar. Disamping itu pemilihan TPA Suwung sebagai
tempat pembangunan juga didasari telah digunakannya tempat tersebut sebagai TPA
dimana luas TPA Suwung seluruhnya adalah 40 Hektar. Untungnya investor Inggris
yang bernaung di bawah PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) ini hanya
24
memerlukan lahan seluas 6 Hektar untuk mewujudkan sistem pengolahan sampah
menjadi energi listrik. Untuk saat ini sampah yang dihasilkan Badung dan Denpasar
sekitar 2.000-2500 m3. Sedangkan bila digabung dengan wilayah Tabanan dan
Gianyar, data tahun 2000 menunjukkan sampah yang dihasilkan mencapai 3.000 m3
atau setara dengan 1.000 ton. Sampah yang ada di Bali pada umumnya merupakan
sampah basah yang terdiri atas daun-daunan, janur dan sampah rumah tangga lainnya.
Dengan demikian dibutuhkan energi yang luar biasa untuk mengubah sampah
menjadi kebutuhan lain termasuk menjadikan energi listrik. Berbeda jika sampah itu
berasal dari industri yang sebagian besar terdiri dari kertas (kering), sehingga tidak
a. Kayu Sisa
limbah sebanyak satu ton juga. Maka limbah kayu yang dihasilkan setiap
25
tahunnya adalah juga 25 juta ton/ Tahun. Bilamana limbah kayu ini memiliki
nilai panas sebesar 4000 kilo kalori perton, seperti potensi energi yang
terkandung dalam limbah kayu ini adalah sebesar 100.000.000.000 kilo kalori
setahun atau 14,44 juta ton. Hasil tersebut setara dengan jumlah batu bara
yang sangat besar yang pada saat ini terbuang sia-sia dan mencemari
lingkungan. Apabila limbah kayu ini dapat diolah dengan baik akan
merupakan suatu sumber energi yang sangat besar sekali yang dapat
diharapkan menjadi salah satu sumber energi alternatif masa depan. Selain
dahan dan ranting-ranting yang terbuang dihutan pada saat penebangan. Pada
saat pengolahan pun masih banyak material kayu yang terbuang, sehingga
Ada hal yang perlu diperhatikan yaitu selama ini sisa-sisa kayu tersebut
dibuang sia-sia.
Pada tahun 1978 di kota Den Haag Negeri Belanda menggunakan sumber
ton per 24 jam. Dihubungkan dengan suatu sistem ketel uap dan dua set
generator turbo dengan daya masing-masing 11,5 Mega Watt dengan tegangan
10 kilo volt. Suhu pembakaran mencapai 800 – 10000 C yang gunanya untuk
26
menghilangkan bau yang tidak sedap. Dan untuk menjaga agar abu
pembakaran tidak terlalu lembut dan lembab yang dapat mengakibatkan pipa
pipa uap tersumbat. Ruang sampah dapat memuat 16.000 m3 sampah yang
secara teratur diisi oleh truk-truk khusus. Dalam tahun 1976 PLTU tenaga uap
dengan sumber energi pembakaran limbah industri dan sampah kota tersebut
Alternatif)
3. Mesin pemanas dipanaskan oleh gas panas yang keluar dari generator gas
27
5. Tekanan gas diperkuat atau dipertinggi dengan menggunakan sebuah
kompresor
6. Gas yang bertekanan tinggi yang sudah bersih tersaring dialirkan ke dalam
b. Sisa Pertanian
Sekam padi, merang dan batang padi, bonggol jagung, daun dan batang
energi alternatif masa depan dan merupakan jenis energi yang unggul, karena
dan pengangkutan.
menjadi berkurang.
percuma.
c. Kotoran Hewan
28
Energi Biomassa dari kotoran hewan lebih dikenal sebagai energy Biogas.
terjadinya fermentasi dari karbohidrat, lemak dan protein dan bakteri metan.
Bila tidak dicampur dengan udara, satu gram bahan selulosa menghasilkan
825 cm3 gas bertekanan atmosferik yang terdiri dari 68 % CH4 dan 32 % CO2.
2. Tangki penampung gas akan menerima gas yang terjadi dan akan
terdorong ke atas.
3. Bilamana banyak gas terbentuk, letak tangki gas akan semakin tinggi.
29
(Sumber : Pengkajian sumber listrik alternatif dan mesin-mesin listrik
alternatif)
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa mengolah sampah menjadi
energi listrik, seperti di atas telah dijelaskan mengenai proses pengolahan sampah TPA
suwung, maka sekarang akan dijelaskan mengenai prinsip kerja dari sistem pembangkit
adalah, pertama pada sebuah tunggu yang menggunakan bahan bakar sampah
terdapat ketel sebagai tempat air, dimana pada bagian atas ketel tersebut terdapat
saluran pipa sebagai keluaran dari proses pemanasan air berupa uap air, uap air
30
yang keluar dari ketel tersebut akan mendorong dan memutar turbin kemudian
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
31
Pemanfaatan biomassa perlu dikembangkan dan digunakan dengan semaksimal mungkin.
Jumlah biomassa yang terdapat di Indonesia sangatlah berlimpah, apabila setiap daerah yang
memiliki biomassa dapat memanfaatkan biomassa tersebut, maka Indonesia akan menjadi negara
yang hemat energi dan potensi untuk menimbulkan polusi dari pemanfaatan batu bara sebagai
bahan bakar pembangkit listrik dapat dikurangi. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus
bangsa ini wajib untuk mengembangkan serta dapat menemukan energi-energi terbarukan yang
lainnya yang lebih efektif, modern dan ramah lingkungan pada penduduk sekitarnya, apalagi di
Indonesia ini banyak sekali bahan-bahan dari alam yang dapat kita manfaatkan untuk
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/fitrahqalbina54/biomassa-35168699
32
https://www.academia.edu/7612195/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Biomassa_PLTBM_MAKAL
AH_Untuk_memnuhi_tugas_Pembangkit_Tenaga_Listrik_yang_dibina_oleh_bapak
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI
%20WEB%20ELP/Bab%20III%20BIOMASSA/indexBIOMASSA.htm
http://kencanaonline.com/index.php?route=product%2Fproduct&product_id=248#.UloMPIBqYl
0.facebook
33