Jbptppolban GDL Bambangsoe 3289 1 Pemanfaa T PDF
Jbptppolban GDL Bambangsoe 3289 1 Pemanfaa T PDF
PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI
NATRIUM SILIKAT
Abstrak
Sebagai negara agraris, Indonesia merupakan negara penghasil padi. Sekam hasil dari
padi biasanya digunakan sebagai bahan bakar alternatif atau dibakar di area
penggilingan
penggilingan yang menghasilkan abu sekam. Abu sekam mempunyai kandungan silika yang
sangat tinggi (94,4%) dan berpotensi sebagai bahan baku produk berbasis silika seperti natrium
silikat. Pembuatan natrium silikat dilakukan dengan mereaksikan silika di abu sekam padi
dengan larutan NaOH encer dalam reaktor labu leher empat. Variabel proses yang dipelajari
dalam penelitian ini adalah waktu reaksi dan rasio molar reaktan NaOH/SiO 2 untuk
menghasilkan konversi yang tinggi dan memenuhi spesifikasi natrium silikat sebagai builder
dengan rasio molar SiO2/Na2O antara 1,3 – 4. Penelitian ini menghasilkan waktu reaksi
optimum 60 menit dengan konversi SiO2 sebesar 82%. Sedangkan produk natrium silikat
sebagai builder dengan spesifikasi rasio molar SiO2/Na2O antara 1,3 sampai 4 akan dihasilkan
dengan rasio molar reaktan NaOH/SiO2 antara 3 dan 5.
PENDAHULUAN
Sebagai negara agraris, Indonesia Tabel 1 Komposisi Abu Sekam Padi
merupakan negara penghasil padi. (Folleto, 2006)
Proses penggilingan padi menghasilkan
limbah sekam padi yang biasanya Senyawa Persentase
digunakan sebagai bahan bakar SiO2 94,4
alternatif untuk pembakaran batubata
atau dibakar begitu saja di area Al2O3 0,61
penggilingan padi. Proses pembakaran
tersebut menghasilkan sekam padi Fe2O3 0,03
berupa abu sekam padi yang selama ini CaO 0,83
belum banyak dimanfaatkan selain
untuk keperluan abu gosok. MgO 1,21
Sekam padi yang dihasilkan dari proses K2O 1,06
penggilingan sebesar 20% dari produksi
Na2O 0,77
padi, sedangkan jumlah abu sekam
mencapai 18 % dari jumlah sekam SO3 –
(Folleto, 2006). Komposisi abu sekam
padi didominasi oleh silika seperti LOI –
disajikan di Tabel 1.
18
Bambang Soeswanto, Ninik Lintang ─ Pemanfaatan Limbah Abu Sekam─────────────────
Abu sekam dengan komposisi silika larutan NaOH 5 N dalam reaktor labu
yang sangat tinggi tersebut leher 4. Reaktor dioperasikan pada suhu
memungkinkan untuk dijadikan bahan dan tekanan konstan. Produk reaksi
baku alternatif pembuatan beberapa
disaring dalam penyaring buchner untuk
senyawa berbasis silika seperti silika gel
dan natrium silikat (Kamath, 1998). memisahkan residu padatan dari larutan
Selama ini, produksi natrium silikat produk reaksi yang berupa larutan
dilakukan dengan mereaksikan natrium natrium silikat. Netralisasi dengan
karbonat dengan pasir silika yang
larutan H2SO4 akan menetralkan
mebutuhkan suhu tinggi (1400-1500 kelebihan NaOH dan menghasilkan
o
C), sehingga memerlukan energi yang endapan silika yang akan dikeringkan
besar (Sodium
Silicate online, 2010).
dalam oven. Tahapan percobaan
Pemanfaatan abu sekam padi menjadi disajikan di Gambar 1. Reaksi
natrium silikat pada penelitian ini netralisasi mengikuti persamaan reaksi
dilakukan dengan mereaksikan silika
(Kalapathy, 2000, 2002):
dalam abu dengan larutan NaOH encer
pada suhu tinggi. Persamaan reaksi
Na2O.nSiO2+H2SO4nSiO2+Na2SO4+H2O
pembentukan natrium silikat
(Kalapathy, 2000, 2002): Penentuan variabel optimum dilakukan
dengan variasi:
2NaOH(l)+nSiO2(s)Na2O.nSiO2(s)+ H2O(l)
- Waktu (menit) : 60, 80, 100, 120
Natrium silikat digunakan sebagai - Rasio NaOH/SiO2 : 1, 2, 3, 4, 5
bahan baku berbagai produk seperti
silika gel, silicate based binders, aditif Abu sekam
semen khusus, koagulan pengolahan air Batubara
limbah, gasket dan aditif air pendingin
kendaraan, katalis, tinta, substrat Pengayakan
pertumbuhan alga, komponen deterjen,
dan sabun (Breuer, 1998). Natrium NaOH
silikat merupakan salah satu bahan
kimia produk impor yang kebutuhannya Reaktor
mengalami lonjakan dalam 4 tahun
terakhir (Antara News, 2007).
Tujuan penelitian adalah menentukan
residu
kondisi operasi optimum pembentukan filtrasi
natrium silikat dari abu sekam padi dan
mengkaji pengaruh kondisi operasi H2SO4
terhadap pembentukan natrium silikat
sebagai builder bahan baku deterjen . netralisasi
Sedangkan kondisi operasi yang dibuat HASIL DAN PEMBAHASAN
tetap selama penelitian pembentukan
natrium silikat adalah: Pengaruh Waktu Reaksi
Percobaan pengaruh waktu reaksi
- Ukuran abu (mesh): 100 terhadap konversi SiO2 dilakukan pada
- Suhu ( oC) : 102 rentang waktu 60 menit sampai 120
- Pengadukan(rpm) : 600 menit seperti disajikan di Gambar 3.
- Tekanan (atm) :1
Pengujian kandungan silika di abu
dilakukan dengan metode SNI 02-2804-
1992. Sedangkan
kandungan silika
dalam larutan produk dilakukan dengan
analisis gravimetri.
pada kondisi
ukuran abu 100 mesh dijadikan sebagai bahan baku deterjen
sedangkan Folleto (2006) menggunakan (Sodium Silicate online, 2010).
abu dengan ukuran 60 mesh. Semakin Rasio molar reaktan akan sangat
kecil ukuran abu akan mempercepat dan
mempengaruhi rasio molar SiO2/Na2O
memperbesar difusi massa NaOH ke
di produk reaksi. Produk builder dengan
dalam pori abu untuk mempercepat
spesifikasi rasio molar SiO2/Na2O (n)
reaksi kimia.
antara 1,3 sampai 4 akan dihasilkan
dengan rasio molar reaktan NaOH/SiO2
Pengaruh Rasio Molar Reaktan antara 3 dan 5. Semakin banyak bahan
Pengaruh rasio molar reaktan diteliti baku NaOH yang digunakan akan
dengan cara memvariasikan rasio molar menghasilkan produk yang tidak
antara NaOH dengan silika di abu memenuhi spesifikasi builder untuk
batubara. Rasio molar reaktan bahan baku deterjen
diperkirakan akan mempengaruhi rasio
Pengaruh rasio molar reaktan
molar SiO2 terhadap Na2O di produk
NaOH/SiO2 terhadap konversi SiO2
yang merupakan salah satu parameter
disajikan di Gambar 5.
kualitas produk natrium silikat sebagai
builder. Pengaruh rasio molar reaktan
disajikan di Gambar 4.