Anda di halaman 1dari 10

BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Sembung rambat (Mikania micrantha) merupakan tanaman asli

daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini adalah gulma

dalam bentuk herba yang tumbuh merambat (Sankaran 2013). Menurut

Tripathi et al.(2012), sembung rambat termasuk ke dalam 100 tanaman alien

spesies paling merugikan dan 10 besar tanaman eksotik paling merugikan

di Asia Selatan dan Asia Tenggara karena memiliki sifat invasif yang sangat

parah.

Meskipun demikian, sembung rambat diketahui memiliki potensi

sebagai antimikroba. Tanaman ini secara tradisional digunakan sebagai obat

luka dan pencegah peradangan luka pada kulit (Sankaran 2013). Beberapa

penelitian juga telah dilakukan untuk mengkaji tanaman herba ini. Sembung

rambat diketahui memiliki aktivitas antibakteri (Hajra et al. 2010) serta

memiliki khasiat antifungi, antispasmodik, dan antiparasit (Colares et al.

2009). Berdasarkan penelitian pendahuluan Haisya et al. (2013), ekstrak

etanol daun sembung rambat dapat memberikan daya hambat pertumbuhan

yang baik terhadap bakteri Gram positif.

Suatu tanaman memiliki banyak komponen senyawa kimia,

demikian pula dengan ekstrak yang dihasilkan dari tanaman tersebut.

Senyawa-senyawa kimia tersebut dapat dipisahkan salah satunya dengan


metode fraksinasi. Metode fraksinasi memiliki prinsip memisahkan

komponen kimiawi berdasarkan sifat polaritasnya. Dengan dilakukan

fraksinasi, dapat diketahui golongan senyawa kimia yang memiliki

pengaruh besar terhadap aktivitas antimikroba dari tanaman sembung

rambat.

Dalam penelitian ini dilakukan skrining pengujian ekstrak dan fraksi

daun sembung rambat terhadap bakteri dan dermatofita karena

mikroorganisme tersebut dinilai memiliki peranan besar terhadap kejadian

penyakit infeksius dan zoonosis pada hewan dan manusia.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dari

ekstrak daun sembung rambat (Mikania Micrantha).

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui manfaat dari

ekstrak daun sembung rambat (Mikania Micrantha).

Rumusan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini masalah yang dirumuskan adalah

apakah manfaat dari tanaman sembung rambat (Mikania Micrantha), untuk

pengobatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Teori

a. Klasifikasi Tanaman

Sembung rambat (Mikania micrantha H.B.K.) termasuk ke dalam

famili Asteraceae. Tanaman ini merupakan gulma yang menjadi

invasive allien species di Indonesia.Sembung rambat tumbuh merambat

menutupi tumbuhan inang dan berkompetisi dalam mendapatkan nutrisi

tanah, air dan cahaya matahari. Sembung rambat merupakan tanaman

yang tumbuh merambat, memiliki banyak cabang, daun berbentuk

segitiga (cordate) saling berseberangan dengan ujung meruncing dan

tepi bergerigi. Tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 20 meter di

dalam hutan.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan Biji) Divisi

: Magnoliphyta (Tumbuhan Berbunga) Kelas

: Magnoliopsida (Berkeping 2)

Sub Kelas : Asteraceae

Genus : Mikania

Spesies : Mikania Micrantha Kunth

b. Definisi

Sesuai dengan namanya, tanaman ini tumbuh merambat dengan

daun tumbuh berpasangan, berbentuk segitiga dengan ujung runcing dan

tepian bergerigi. Panjang daun pada umumnya berukuran 4-13 cm.

Tanaman sembung rambat banyak tumbuh di tempat lembab

seperti daerah tropis dan subtropis, serta daerah timur laut India.

Tanaman ini sering dijumpai di daerah Asia, terutama Asia Tenggara

pada lahan-lahan pertanian dan perkebunan seperti teh, karet, dan kelapa

sawit. Selain itu tanaman ini juga dapat ditemukan di daerah hutan dan

dapat menutupi kanopi pepohonan dengan tinggi lebih dari 20 m.

Sembung rambat tumbuh dengan baik pada daerah dengan paparan sinar

matahari yang tinggi. Namun demikian tanaman ini juga dapat tumbuh

pada daerah yang teduh. Sembung rambat dapat tumbuh pada tanah
dengan pH 4,15- 8,35 baik tanah tersebut kaya maupun miskin unsur
hara. Suhu paling baik untuk pertumbuhan sembung rambat

adalah >21 °C dengan kelembaban tanah >15% .

Sembung rambat memiliki zat aktif khas bernama mikanolide dan

dihidromikanolide. Zat tersebut termasuk ke dalam golongan

sesquiterpene yang banyak dijumpai pada tanaman famili Asteraceae.

Mikanolide dan dihidromikanolide diketahui memiliki aktivitas

antibakteri dan antimikroba. Berdasarkan uji fitokimia, daun sembung

rambat memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, tannin, dan steroid.

Selain itu kandungan volatil daun sembung rambat menurut Perez-

Amador (2010) antara lain α-pinene, camphene, β-pinene, α-felandrene,

β-ocimene, linalool, geranyl acetate, terpenol, geraniol, dan thymol.

Pengertian Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang

belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan

lain(Anonim,1989) Simplisia dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman,

atau eksudat tanaman.

2. Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan

atau zat yang dihasilkan hewan yang masih berupa zat kimia murni.

3. Simplisia pelikan (mineral) adalah simplisia yang berupa bahan pelikan

(mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana

dan belum berupa zat kimia murni.


Persiapan Sampel

a. Pengumpulan bahan baku

Pengumpulan bahan baku hal yang harus diperhatikan adalah

bagian tanaman yang dipergunakan ,umur tanaman pada saat digunakan,

waktu panen, lingkungan tempat tumbuh. Karena hal tersebut dapat

berpengaruh pada kadar senyawa aktif yang terdapat pada simplisia.

b. Tahapan persiapan sampel

1. Sortasi basah

Sortasi basah perlu dilakukan agar mendapatkan bahan baku

simplisia yang benar dan murni, artinya berasal dari tanaman yang

merupakan bahan baku simplisia yang dimaksud, bukan dari

tanaman lain. Perlu dilakukan pemisahan dan pembuangan bahan

organik asing atau tumbuhan dan bagian tumbuhan lain yang

mengikut. Bahan baku simplisia juga harus bersih, artinya tidak

boleh tercampur dengan tanah, kerikil, atau bagiannya.

2. Pencucian

Pencucian bahan baku simplisia tidak boleh menggunakan air

sungai, hal ini dikarenakan air sungai memiliki cemaran yang tinggi.

Pencucian sebaiknya menggunakan air dari mata air, air sumur, dan

air ledeng (PAM). Setelah bahan baku simplisia dicuci, ditiriskan

agar air cucian yang berlebih keluar.


3. Perajangan

Perajangan Banyak simplisia yang memrlukan perajangan,

agar pengeringan berlangsung cepat perajangan dapat dilakukan

manual atau dengan mesin perajangan dengan ketebalan yang sesuai.

Jika perajangan terlalu tebal, pengeringan akan terlalu lama dan

mungkin dapat membusuk atau berjamur. Perajangan yang terlalu

tipis dapat mengakibatkan rusaknya kandungan kimia karena

oksidasi atau reduksi. Alat perajangan atau pisau yang digunakan

sebaiknya bukan dari besi, misalnya dari stainless steal atau baja

nikarat.

4. Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan

mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani

menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut

diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan

sedemikian hingga memenuhi baku yang ditetapkan.

Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen

kimia yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada

prinsip perpindahan massa komponen zat ke dalam pelarut,

perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian

berdifusi ke dalam pelarut.


5. Maserasi

Maserasi Maserasi berasal dari bahasa latin macerare yang

berarti merendam, merupakan proses paling tepat dimana obat

yang sudah halus memungkinkan untuk direndam sampai

meresap dan melunakkan susunan sel sehingga zat-zat yang

mudah larut akan melarut Maserasi merupakan proses

pengekstrakan simplisia menggunakan pelarut dengan

beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur

ruangan (kamar). Keuntungan cara penyarian dengan maserasi

adalah pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan

mudah diusahakan. Kerugian cara maserasi adalah

pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna.


BAB III

METODE PENELITIAN

Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi, Labora, Laboratorium

STIKES HARAPAN IBU JAMBI.

Identifikasi Sampel

Anda mungkin juga menyukai