Dunamis Newsletter February2014 Eksekusi Di Posko4DX PDF
Dunamis Newsletter February2014 Eksekusi Di Posko4DX PDF
Talking Points
DUNAMIS NEWSLETTER
Sungguh, istilah itu ada dan sama sekali bukan hoax. Anda akan menemukan poster berjudul Posko
4DX di ruangan security di Mall Kelapa Gading (MKG), Jakarta. Maka, apabila Anda juga sempat
mendengar obrolan para karyawan di bagian security, akan terdengar ungkapan-ungkapan khas
4DX. Kata-kata seperti WIG (Wildly Important Goal) dan lead measure acap terdengar secara
natural di antara 170 karyawan.
Suasana kerja bernapaskan 4DX itu berawal dari keikutsertaan Sugianto Nagaria pada salah satu
program The 4 Disciplines of Execution di Dunamis. Dia adalah generasi kedua pemilik Grup
Summarecon.
Singkat kata, mereka merasa optimistis dengan pencapaian tujuan (goal). Terjadi keselarasan
kerjasama dan komitmen yang sangat baik dan terarah dari atasan hingga staf terdepan.
Kesuksesan ini pun membuat langkah serupa diterapkan di Summarecon Mall Kelapa Gading
(MKG).
©Dunamis
Organiza.on
Services.
All
rights
reserved.
EKSEKUSI DI POSKO 4DX
Proses WIG
Kembali serangkaian program pun dikemas dan dilaksanakan kepada tim Summarecon Mall Kelapa
Gading. Segenap champion & coaches berkumpul dalam sesi khusus untuk membahas dan 1-3 goals
yang akan diusung kepada leaders di departemen terkait. Seperti kita ketahui, salah satu hal dalam
4DX yang utama adalah menentukan 1-3 goals. Menyederhanakan tujuan bukan tugas yang
sederhana pula, tapi proses ini selalu menarik.
Proses pembuatan WIG sangat menarik dan akhirnya dibagi menjadi 4 WIG Sentra MKG, yaitu:
Brainstorming pun terjadi. Diskusi yang terjadi tak kalah menarik dibandingkan obrolan para
detektif di serial televisi Crime Scene & Investigation (CSI). Akhirnya ditemukan lima alternatif LM
untuk menggolkan WIG di Security department.
Tapi lima alternatif masih terlalu luas untuk dijadikan WIG. Dari lima alternatif tersebut akhirnya
mereka memilih LM yang berbobot dan prediktif dalam menurunkan tindak kriminal di MKG yaitu:
1. Melaksanakan patroli oleh personel Tim Khusus dan regu di area dalam Mall pada 7 titik rawan
dengan 4 putaran per hari.
2. Melaksanakan patroli oleh personel Patmor (patroli motor) di gedung parkir 20 titik rawan
dengan 3 putaran per hari.
Happy Ending
“Penerapan 4DX dapat dikatakan membahagiakan banyak pihak, terutama pengunjung mall yang
terhindar dari kriminalitas. Pemilik tenant merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena setiap
saat ada petugas security yang berpatroli. Bahkan barang-barang costumer yang tertinggal pun
langsung dikoordinasikan dengan bagian Housekeeping sehingga bisa segera ditindaklanjuti. Di
area parkir, tim patroli juga bersinergi dengan petugas di sana. Hasilnya hingga saat ini tidak ada
tindak kriminal yang terjadi di area parkir,” kata Soesmiyanto yang bertindak sebagai Security
Manager.
Soesmiyanto memang bisa melihat langsung dampaknya dari data yang ada. Dari data yang ada
pada rentang waktu Januari-September 2013, tindak kriminalitas di area MKG masih saja terjadi.
“Namun setelah saya menerapkan 4DX mulai mulai bulan Oktober hingga saat ini tidak ada kejadian
kriminal di Mall maupun parkir,” kata Soesmiyanto.
Penerapan ini pun berdampak kepada sisi lain dalam organisasi, yakni kekompakkan dan rasa
percaya diri karyawan. Kemunculan istilah 4DX dalam keseharian mereka adalah salah satu contoh
konkret bagaimana para karyawan kompak dan bersemangat untuk melaksanakannya.
Proses ini juga memberi pelajaran berharga bagi pihak manajemen MKG. WIG session ini
menampilkan sistem yang terstruktur, simpel, dan bisa dengan mudah melihat titik sukses dan
kegagalan di setiap departemen.
Tantangan mereka selanjutnya adalah: apakah komitmen itu akan terus berlanjut? Itu sebuah
tantangan lain, yang bisa jadi sedang Anda pikirkan juga saat ini. Jadi, mari kita rundingkan bersama
bila Anda ada waktu.
Boedi Santoso
Consultant The 4 Disciplines of Execution
Dunamis Organization Services