Anda di halaman 1dari 91

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era modernisasi sekarang ini teknologi dan informasi telah

berkembang sangat pesat dan dinamis. Perkembangan teknologi dan informasi

yang dinamis ini telah menyentuh banyak aspek kehidupan manusia yang

menuntut penguasaannya agar dapat dimanfaatkan untuk membantu manusia

dalam meningkatkan pekerjaannya.

Pengadilan Agama Sumber Kabupaten Cirebon merupakan salah satu

instansi pemerintah yang menangani banyak masalah yang berhubungan

dengan urusan agama. Dalam kegiatannya tidak terlepas dari penyediaan

informasi kepada masyarakat serta kebutuhan akan informasi tersebut bagi

instansi itu sendiri. Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pengadilan

Agama Sumber Kabupaten Cirebon meliputi menangani pihak yang

berperkara dan sengketa yang ada sangkut pautnya mengenai agama.

Setiap perkara atau sengketa yang ditangani oleh Pengadilan Agama

Sumber Kabupaten Cirebon pasti dikenakan biaya. Biaya ini biasa disebut

dengan panjar biaya perkara, yaitu biaya yang dibebankan kepada pihak yang

berperkara untuk menyelesaikan perkaranya. Biaya panjar ini pun di kemudian

hari bisa saja ada sisanya dan akan dikembalikan sisanya kepada pihak yang

berperkara tersebut, dan bisa saja ada kekurangan dan bila biaya panjar ini

kurang maka pihak yang berperkara harus menambahkan kembali

kekurangannya. Adanya penambahan kembali oleh pihak yang berperkara dan

1
2

pengembalian kembali sisa panjar biaya perkara kepada pihak yang berperkara

ini, tergantung seberapa banyak panggilan yang dilakukan jurusita pengganti

untuk memanggil pihak-pihak yang berperkara. Disamping itu juga panjar

biaya perkara ini pun digunakan untuk aktivitas operasional penyelesaian

perkara pihak yang berperkara tersebut.

Dengan memerhatikan beberapa keadaan di atas, dimana dalam

melaksanakan tugasnya petugas mengalami kesulitan dalam pengolahan

biaya-biaya tersebut. Oleh karena itu, penting adanya untuk menyederhanakan

menjadi sebuah program aplikasi sehingga sistem informasi biaya-biaya

perkara menjadi lebih mudah baik dalam penginputan, pengolahan maupun

pembuatan laporan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka judul yang ingin

dibahas dalam penelitian ini adalah “Sistem Informasi Eksekutif Keuangan

Biaya Perkara Cerai Gugat pada Pengadilan Agama Sumber Kabupaten

Cirebon dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0”.


3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai sebagai berikut :

1) Bagaimana proses pendaftaran perkara pada Pengadilan Agama ?

2) Bagaimana proses penerimaan pembayaran biaya perkara di

Pengadilan Agama ?

3) Bagaimana proses pengelolaan biaya perkara di Pengadilan Agama

4) Bagaimana proses pengembalian atau penambahan biaya perkara

di Pengadilan Agama ?

5) Bagaimana bentuk laporan yang diterima pimpinan sudah sesuai

dengan yang diharapkan ?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan dalam penyusunan tugas akhir ini, kiranya

perlu adanya batasan-batasan masalah agar hasil tugas akhir ini mencapai

tujuan yang diinginkan. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah:

1) Perancangan sistem informasi dibuat dengan menggunakan bahasa

pemrograman Microsoft visual basic 6.0 dan database yang digunakan

adalah Microsoft office accsess 2003

2) Prosedur yang digunakan adalah:

a. Prosedur pendaftaran perkara cerai gugat.


4

b. Prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai

gugat.

c. Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat.

d. Prosedur penambahan atau pengembalian sisa panjar biaya

perkara cerai gugat.

e. Prosedur Pembuatan Laporan :

Berikut ini adalah beberpa laporan yang akan dibuat dalam prosedur

pembuatan laporan, diantaranya :

1. Laporan Keuangan Perkara.

2. Laporan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

1.4 Tujuan Penelitian

Berikut ini adalah beberapa tujuan penelitian yang akan diuraikan

dalam pembahasan penelitian ini adalah :

1) Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh kelulusan pendidikan

Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi di STMIK WIT

Cirebon.

2) Untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja dengan

membandingkan ilmu yang diperoleh dalam bangku kuliah dengan dunia

kerja.

3) Merancang dan membuat sebuah aplikasi perangkat lunak (software)

untuk membantu kinerja pada Pengadilan Agama Sumber Kabupaten

Cirebon.
5

1.5 Metedologi Penelitian

Pada saat penelitian, diperlukan suatu metode dan teknik penelitian

yang dapat mengumpulkan informasi yang akurat dan real. Berikut ini metode

dan teknik yang digunakan selama penelitian.

1.5.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini

menggunakan metode analisa deskriptif, yaitu metode yang dilakukan

dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan dan

mengumpulkan data-data yang diperlukan kemudian diolah, sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan.

1.5.2 Teknik Penelitian

Untuk mendapatkan data yang akurat dan real, maka digunakan

cara penelitian lapangan dalam pengumpulan data, yaitu berupa :

1) Observasi Langsung

Observasi langsung adalah dengan melakukan penelitian dan

pengamatan langsung, mengenai sistem informasi yang berhubungan

dengan masalah yang akan dibahas.

2) Tinjauan Pustaka
6

Tinjauan pustaka adalah memperlajari buku-buku, artikel, karya

ilmiah yang berhubungan dengan topik penelitian yang akan dibahas

dalam penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan yang sesuai dengan kebutuhan, sistematika penulisan yang

dimaksud adalah:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini menyajikan beberapa teori yang relevan, lengkap, mutakhir

yang berhubungan dengan permasalahan yang ada pada Tugas Akhir

ini. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan

hasil penelitian.

BAB III. ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan sejarah singkat Pengadilan Agama Sumber

Kabupaten Cirebon, struktur organisasi, tugas dan wewenang, kondisi

instansi saat ini, serta analisa sistem yang sedang berjalan pada

instansi.

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH


7

Bab ini menguraikan tentang usulan sistem yang dirancang,

perancangan sistem yang dirancang, dan rencana implementasi untuk

instansi.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan dari penulisan

tugas akhir yang dibuat, dimana saran berisi tentang usulan terhadap

penyelesaian dari masalah yang dibahas, atau yang bersifat

membangun.
8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di mana pengertian

sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara

umum:

“Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang sama.”

“Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan

berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.”

(Hanif Al Fatta, 2007, h. 3)

Sementara itu, Eddy Prahasta ( 2009, h. 89 ) menjelaskan bahwa secara

umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan objek, ide, berikut saling

keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau

sasaran bersama tertentu). Atau, dengan kata lain, sistem dapat disebutkan

sebagai kumpulan komponen (sub-sistem fisik maupun non-fisik/logika) yang


9

saling berhubungan satu sama lainya dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai suatu tujuan.

8
Sedangkan menurut Kusrini dan Andri koniyo (2007, h. 5)

menjelaskan bahwa kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung

dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada

dua kelompok pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih

menekankan urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)

didefinisikan oleh Richard F. Neushl sebagai “Urutan operasi kerja

(tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu

atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan

yang seragam dari transaksi bisnis yang terjadi”.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

komponennya mendefisikan sistem sebagai “Sekumpulan elemen yang saling


10

terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Dengan

demikian di dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri

sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu

kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat

ini atau mendatang.

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.

(Hanif Al Fatta, 2007, h. 9)

Demikian pula dijelaskan Eddy Prahasta ( 2009, h. 78) bahwa

informasi adalah data yang (telah) ditempatkan pada konteks yang penuh arti

oleh penerimanya.

Senada dengan pengertian di atas, Kusrini dan Andri koniyo (2007, h.

7) menjelaskan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem

informasi. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K.

Roscoe Bavis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
11

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.”

Definisi umum sistem informasi adalah: “Sebuah sistem yang terdiri

atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk

menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.”

(Kusrini dan Andri koniyo, 2007, h. 8-9)

Sementara Hanif Al Fatta ( 2007, h. 14 ) mendefinisikan sistem

informasi sebagai berikut: “Sistem Informasi merupakan sistem dengan

komponen-komponen yang bekerja untuk mengolah data menjadi informasi.

Ada beberapa perbedaan pendapat tentang komponen ini tetapi secara umum

sistem informasi terdiri dari blok masukan, blok keluaran, blok teknologi, blok

basis data, blok model, dan blok kendali.”

2.4 Pengertian Eksekutif

Dalam mendefinisikan mengenai eksekutif, Artikata.com 2011,

definisi eksekutif, dilihat 12 Agustus 2011, <http://www.artikata.com/arti-

326017-eksekutif.html> mengemukakan eksekutif adalah berkenaan dengan

pengurusan (pengelolaan, pemerintahan) atau penyelenggaraan sesuatu.


12

Sedangkan Alma, Bachri, DR 2011, Eksekutif - Apa itu Eksekutif,

dilihat 12 Agustus 2011, <http://www.anakunhas.com/2011/05/eksekutif-apa-

itu-eksekutif.html> menjelaskan eksekutif ialah seseorang yang

bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaan orang lain yang ada di bawah

pengawasannya. Dia adalah perantara antara perintah yamg diberikan oleh

administrasi dan pekerja.

2.5 Pengertian Keuangan

Dalam mendefinisikan keuangan, Artikata.com 2011, definisi

keuangan, dilihat 13 Agustus 2011, <http://www.artikata.com/arti-428068-

keuangan.html> mengemukakan keuangan adalah seluk beluk uang; urusan

uang.

Sedangkan BS, Aditya 2011, Definisi Keuangan, dilihat 13 Agustus

2011,<http://www.entrepreneurmuda.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=3851:definisikeuangan&catid=67:fina

ncialmanagement&Itemid=94> menjelaskan keuangan adalah sebuah lingkup

yang mempelajari cara seseorang, bisnis, dan organisasi mengatur,

mengalokasikan, dan menggunakan sumber daya keuangan dari waktu ke

waktu dengan memperhatikan resiko-resiko dalam proyek mereka. Istilah

keuangan dapat diasosiasikan sebagai berikut: Studi tentang uang dan aset-

aset lain, manjemen dan kendali aset-aset tersebut, pemrofilan dan pengaturan

resiko proyek, pengetahuan untuk mengatur uang, sebagai kata kerja,


13

“membiayai” yaitu memberikan dana untuk bisnis atau untuk pembelian dari

individu dalam jumlah besar.

Aktivitas pembiayaan merupakan penerapan dari sekumpulan teknik

dari individu dan organisasi untuk mengatur uang mereka, khususnya

memisahkan antara pemasukan dan pengeluaran serta resiko dari investasi

mereka. Keuangan digunakan oleh perseorangan, pemerintahan, korporasi

keuangan, dan semua jenis oraganisasi termasuk sekolah dan organisasi non-

profit. Secara umum tujuan dari masing-masing aktivitas tersebut dicapai

melalui penggunaan instrumen keuangan yang sesuai, serta dipertimbangkan

dengan pengaturan institusional mereka.

Keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen

bisnis. Tanpa perencanaan keuangan yang layak, sebuah perusahaan baru

kemungkinan besar tidak sukses. Mengatur uang, aset cair sangat penting

untuk menjamin kelangsungan hidup individu dan organisasi.

2.6 Perancangan Sistem

Menjelaskan tentang perancangan sistem yang akan dibuat, seperti

pengertian diagram konteks dengan simbolnya dan pengertian data flow

diagram dengan simbolnya.

2.6.1 Pengertian Diagram Konteks


14

Diagram konteks (context diagram) adalah diagram tingkat atas,

merupakan diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran data

yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari

entitas luar.

(Kusrini dan Andri koniyo, 2007, h. 92)

Tabel 2.1 Simbol-Simbol Diagram Konteks

No. Simbol Keterangan

1. Bagian atau orang

subsistem yang terlibat

2. Keterangan atau kerja

yang dilakukan oleh

orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu

arus data yang masuk ke

dalam proses untuk

dihasilkan arus data yang

akan keluar.
15

3. Menunjukkan arus data

dari suatu proses.

2.6.2 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan

dikembangkan. Dengan model ini, data-data yang terlibat pada masing-

masing proses dapat diidentifikasi.

(Hanif Al Fatta, 2007, h. 119)

Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram

Simbol Nama Keterangan

Kesatuan Luar kesatuan luar/ eksternal

entity adalah kesatuan

dilingkungan luar sistem

yang akan memberikan

input atau menerima

output dari sistem.


16

Proses Suatu proses adalah

kegiatan atau kerja yang

dilakukan oleh mesin

(Komputer) dari hasil

aliran data yang keluar

dari proses.

Lanjutan Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram

Arus Data Arus Data atau data flow

mengalir diantara proses

simpanan data dan

kesatuan arus. Arus data

dapat berupa input atau

output atau hasil dari

sebuah proses sistem.

Simpanan Data Simpanan data atau data

store merupakan tempat

penyimpanan data yang

dapat berupa file, arsip,

table, agenda atau buku.


17

2.6.3 Pengertian Flowmap

Flowmap adalah suatu bentuk bagan yang menggambarkan

susunan urutan instruksi yang dipakai untuk proses pengolahan data

dengan komputer yang menyatakan hubungan antara satu proses dengan

proses lainnya dengan memakai simbol tertentu.

Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowmap

No. Simbol Keterangan

1. Menunjukkan kegiatan

proses dari operasi program

komputer.

2. Menunjukkan document

input / output baik untuk

proses manual, mekanik

maupun komputer.

3. Menunjukkan penghubung

kehalaman lain.

4. Menunjukkan arus dari

proses.
18

5. Menunjukkan input / output

pada sistem lama.

Lanjutan Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowmap

6. Menunjukkan tembusan

dokumen (banyaknya

dokumen).

7. Menunjukkan pekerjaan

manual.

8. Digunakan untuk

penyeleksian kondisi

didalam program.

9. Menunjukkan pengarsipan.

10. Penyimpanan data yang

dapat diakses langsung.


19

2.6.4 Database (Basis Data)

Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

(Hanif Al Fatta, 2007, h. 10)

Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih

tabel yang saling berhubungan. Anda atau user mempunyai wewenang

untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengubah, atau

menghapus data yang ada dalam tabel-tabel tersebut.

(MADCOMS, 2007, h. 2)

Database adalah tempat data disimpan. Data yang disimpan di

database bisa berupa data apa saja, seperti data penjualan (database

toko), data pribadi dan nilai siswa (database sekolah), data nasabah dan

transaksi-transaksi (database bank), dan sebagainya. Database dapat

berukuran kecil yang hanya menyimpan data sederhana dalam jumlah

sedikit sampai berukuran sangat besar yang menyimpan data kompleks

dalam jumlah besar. Data yang disimpan di database ditempatkan dalam

tabel-tabel. Sebuah database dapat terdiri dari satu buah tabel sampai

puluhan tabel. Database yang digunakan untuk menyimpan data dari

perusahaan-perusahaan besar dapat terdiri dari ratusan bahkan ribuan

tabel. Data di tabel disimpan dalam bentuk field dan record. Field adalah
20

unit data paling kecil yang terdapat dalam database, sedangkan record

adalah field-field yang saling berhubungan.

(Henry Pandia, 2006, h. 15)

Basis data adalah kumpulan data (file) non-redundant yang saling

terkait satu sama lainnya (yang dinyatakan oleh atribut-atribut kunci

milik tabel-tabelnya/struktur data berikut relasi-relasinya) di dalam

usaha membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise).

(Eddy Prahasta, 2009, h. 320)

2.6.5 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi

dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya

menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan

untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan

hubungan antar antar data.

(Hanif Al Fatta, 2007, h. 121)


21

Komponen-komponen ERD yaitu:

1. Entitas adalah Entitas adalah suatu kumpulan objek yang dibedakan

atau dapat diidentifikasi secara unik. Kumpulan entitas yang sejenis

disebut entity set.

Gambar 2.1 Simbol Entitas

Entitas terbagi menjadi 2 yaitu entitas dalam (Internal Entity) yaitu

suatu entitas yang dapat mempengeruhi kerja sistem jika entitas

tersebut tidak ada, sedangkan entitas luar (Eksternal Entity) adalah

suatu entitas yang tidak mempengaruhi kerja sistem. Cara

memperoleh entitas yaitu dari struktur organisasi ditambah

pendukungnya seperti pelanggan, supplier, dan lain-lain.

2. Atribut adalah yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan

sebagai basis data, berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.

Gambar 2.2 Simbol Atribut


22

3. Relationship adalah hubungan yang terjadi antara suatu entitas atau

lebih.

Gambar 2.3 Simbol Relationship

Jenis-jenis hubungan (Cardinalist Ratio) dalam ERD adalah

menjelaskan batasan pada jumlah entitas yang berhubungan melalui

suatu relationship, yaitu:

1. Relasi satu ke satu (One To One Relationship)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu

berbanding satu.

1 1

Gambar 2.4 Simbol Hubungan One to One


23

2. Relasi satu ke banyak (One To Many Relationship)

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding

banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu.

1 M

Gambar 2.5 Simbol Hubungan One To Many

3. Relasi banyak ke satu (Many To One Relationship)

Hubungan antara atribut dengan atribut lain dalam satu file yang sama

mempunyai hubungan banyak ke satu.

M 1

Gambar 2.6 Simbol Hubungan Many To One

4. Relasi banyak ke banyak (Many To Many Relationship)

Hubungan antara atribut dengan atribut lain dalam satu file yang sama

mempunyai hubungan banyak lawan banyak.

M M

Gambar 2.7 Simbol Hubungan Many To Many


24

2.7 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa

pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual basic, yang

dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan

dari pendahulunya, yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-

purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.

Visual Basic merupakan salah satu development tools, yaitu alat bantu untuk

membuat berbagai macam program komputer, khusunya yang menggunakan

sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa

pemrograman komputer yang mendukung pemrograman berorientasi objek

(Objek Oriented Programming, OOP).

Agar dapat menggunakan Visual Basic, Anda harus memahami IDE

(Integrated Development Environment) atau lingkungan kerja dari Visual

Basic 6.0 itu sendiri.

IDE Visual Basic 6.0 dibagi menjadi 8 bagian besar, yaitu menu,

toolbar, toolbox, project explorer, properties window, form layout window,

form, dan kode editor.

(Kusrini dan Andri koniyo, 2007, h. 171)


25

2.8 Microsoft Office Access 2003

Microsoft Office Access 2003 adalah aplikasi database yang

dikeluarkan oleh Microsoft untuk menangani data-data dalam jumlah kecil.

Meskipun begitu Access masih dapat menangani data sampai 3 gugabyte.

Access umumnya digunakan di perusahaan-perusahaan kecil yang

membutuhkan database untuk menangani data-data dalam jumlah yang tidak

besar.

Dalam membangun sebuah database, Access dilengkapi dengan objek-

objek, antara lain Table, Query, Form, Report, Macro, dan Switchboard.

Dalam membuat sebuah database, pengguna access dapat membuat objek-

objek database dengan menggunakan Design View dan Wizard. Access juga

menyediakan template-template yang cukup banyak untuk tabel, form, dan

report yang dapat dipilih oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.

(Henry Pandia, 2006, h. 15)

Access mempunyai 7 buah objek database yang mempunyai fungsi-

fungsi tertentu. Objek-objek database dan fungsi dari masing-masing objek

tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Tables

Tables merupakan objek database yang digunakan untuk menyimpan

data-data. Tabel di databse dapat dibuat dengan menggunakan Design

View, Wizard, dan langsung memasukkan data.


26

2. Queries

Queries merupakan objek yang digunakan untuk membuat tabel baru

dengan menggunakan data-data dari tabel-tabel yang sudah ada. Queries

dapat digunakan untuk melakukan operasi matematika maupun untuk

menampung data-data yang berasal dari beberapa buah tabel.

3. Forms

Forms adalah objek access yang digunakan untuk menampilkan atau

memasukkan data. Data yang ditampilkan di Forms dapat berasal dari

sebuah query ataupun tabel.

4. Reports

Reports adalah objek database yang digunakan untuk membuat laporan

yang berasal dari data-data di database. Data tersebut dapat berasal dari

tabel ataupun query. Reports menampilkan data yang siap dicetak.

5. Pages

Pages adalah objek database yang kegunaannya kurang lebih sama

dengan Forms dan Reports. Kita dapat gunakan pages untuk menampilkan

dan memasukkan data. Berbeda dengan Forms, Pages dapat digunakan

untuk memasukkan data dan dibuat dalam bentuk halaman web.

6. Macros

Macros adalah objek database yang digunakan untuk menuliskan dan

menyimpan kode-kode program untuk melakukan aksi tertentu. Berbeda

dengan Macros yang terdapat di Word dan Excel, Macros di Access tidak

dilengkapi dengan fasilitas untuk merekam macros.


27

7. Modules

Modules adalah objek yang terdiri dari kode-kode pemrograman. Modules

di Access ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic

for Applications (VBA)

(Henry Pandia, 2006, h. 24)

2.9 Crystal Report

Crystal Report merupakan program yang dapat digunakan untuk

membuat, menganalisis, dan menerjemahkan informasi yang terkandung

dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat

fleksibel. Beberapa kelebihan Crystal Report adalah :

1. Pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan

pemrogram pemula sekalipun untuk membuat laporan tanpa harus

melibatkan banyak kode pemrograman.

2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemrograman lain sehingga

memungkinkan pemrogram memanfaatkannya dengan keahliannya

sendiri-sendiri.

3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format yang populer seperti

Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML dan

sebagainya.

Elemen layar Crystal Report tidak jauh dengan elemen layar Data

Report (salah satu fasilitas default yang disediakan Visual Basic untuk
28

membuat laporan). Hanya saja Crystal Report dilengkapi dengan fasilitas yang

lebih banyak untuk mengembangkan berbagai jenis laporan.

Pada umumnya sebuah laporan sedikitnya terdiri dari tujuh bagian (section)

utama, yaitu:

1. Report Header yang berisi informasi yang hanya akan terlihat sekali, pada

awal laporan, misalnya judul dan tanggal laporan.

2. Page Header yang berisi informasi yang akan terlihat di atas setiap

halaman laporan, seperti label heading-kolom.

3. Group Header yang berisi informasi dari kelompok baru.

4. Details yang berisi informasi yang akan terlihat satu kali setiap record

dalam tabel atau query yang terkait dengan laporan.

5. Group Footer yang berisi informasi setelah seluruh record dari kelompok

dicetak.

6. Page Footer yang berisi informasi yang akan terlihat di dasar setiap

halaman laporan, seperti nomor halaman.

7. Report Footer yang berisi informasi yang terlihat hanya sekali, di akhir

laporan, seperti ringkasan atau rata-rata yang ada di akhir laporan.

(Kusrini dan Andri koniyo, 2007, h. 264)


29

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1 Sejarah Singkat Organisasi

Pengadilan Agama Sumber Kelas I A, merupakan salah satu lembaga

yang melaksanakan amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang

Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dalam melaksanakan tugasnya guna

menegakkan hukum dan keadilan harus memenuhi harapan dari para pencari

keadilan yang selalu menghendaki peradilan yang sederhana, cepat, tepat, dan

biaya ringan. Pengadilan Agama Sumber mempunyai wilayah hukum Daerah

Tingkat II Kabupaten Cirebon yang terdiri dari 40 Kecamatan. Untuk

mewujudkan harapan dari para pencari keadilan tersebut, Pengadilan Agama

Sumber dalam rangka melaksanakan tugasnya terlebih dahulu harus membuat

suatu perencanaan yang mantap, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang

ketat diikuti dengan evaluasi yang cermat.

Secara formal pelaksanaan tugas Pengadilan Agama tersebut harus

dipertanggung jawabkan dalam bentuk laporan ke Pengadilan Tinggi Agama

Jawa Barat selaku atasan.

Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama:

1. Pengadilan Agama dibentuk berdasarkan Stbl. 1882 No.152 dan 153 untuk

Jawa Madura dan Stbl. 1937 No.116 dan 639 untuk Luar Jawa dan

Madura dengan nama Raad Agama.

29
30

2. Stbl. 1937 No.638 dan 639 untuk Kalimantan.

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1942 tentang Undang-Undang Tentara

Jepang (Osamu Saerie) tanggal 7 Maret 1942.

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1946 tentang Mahkamah Islam

Tinggi dan Pengadilan Agama.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 1957 tentang Pembentukan

Peradilan Agama/Mahkamah Syari’ah untuk luar Jawa, Madura, dan

Kalimantan Selatan.

8. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

9. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Satu Atap Lembaga

Peradilan;

10. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-

Undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

11. Instruksi Presiden RI No. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.

12. Keppres No. 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi

dan Pinansial di Lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha

Negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung.


31

Pengadilan Agama Sumber berdiri sejak penyerahan kekuasaan

Pengadilan Agama Cirebon pada hari Sabtu, tanggal 28 Februari 1987. Sesuai

Keputusan Menteri Agama No.207 Tahun 1986, Ketua Pengadilan Agama

Cirebon menyerahkan wilayah kekuasaan hukum kepada PA Sumber yang

meliputi wilayah Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Cirebon.

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang :

1. Memeriksa

2. Memutus

3. Menyelesaikan

Perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dalam

bidang / perkara :

a. Perkawinan. f. Zakat.

b. Waris. g. Infaq.

c. Wasiat. h. Shadaqah.

d. Hibah. i. Ekonomi syariah.

e. Waqaf.
32

3.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

Ketua Pengadilan
Agama

Wakil Ketua
Pengadilan
Hakim Agama Hakim

Panitera/
Sekretaris

Wakil Panitera Wakil Sekretaris

Kasubag
Panmud Panmud Panmud Kasubag Kasubag
Kepegawaian
Gugatan Permohonan Hukum Umum Keuangan

Staf staf Staf

Kelo
mpo
k
Fung
siona
Panitera pengganti l Jurusita / Jurusita
Pengganti

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


33

Struktur organisasi adalah suatu yang menggambarkan struktur kerja

dari sebuah organisasi agar dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih

terarah, sehingga dapat mencapai suatu tujuan bersama. Jadi struktur

organisasi menunjukkan suatu rangkaian kerja sama dari elemen yang

dikoordinasi bersama melalui jalur wewenang yang bertanggungjawab.

Uraian tugas dari tiap-tiap bagian pada Pengadilan Agama Sumber Kabupaten

Cirebon adalah sebagai berikut:

1. Ketua Pengadilan Agama, mempunyai tugas merencanakan dan

melaksanakan tugas pokok dan fungsi Peradilam Agama serta mengawasi,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan

teknis Mahkamah Agung RI dan Direktur Jenderal Badan Peradilan

Agama serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

2. Wakil Ketua Pengadilan Agama, mempunyai tugas mewakili Ketua

Pengadilan Agama dalam hal merencanakan dan melaksanakan tugas

pokok dan fungsi Peradilan Agama Tingkat Pertama serta mengawasi,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan

kebijaksanaan teknis Mahkamah Agung RI, Direktorat Jenderal Badan

Peradilan Agama dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

3. Hakim, mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Tugas pokok:

1) Menetapkan Hari Sidang.

2) Membuat catatan pinggir pada Berita Acara dan Putusan

Pengadilan Agama mengenai hukum yang dianggap penting.


34

3) Dalam hal Pengadilan Agama melakukan pemeriksaan

tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka

hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran

Berita Acara persidangan serta menandatanganinya.

4) Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.

5) Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk

pembacaan putusan.

6) Hakim mewajib menandatangani putusan yang sudah

diucapkan dalam persidangan.

7) Melaksanakan proses anominasi putusan sebagai

pengejawantahan KMA Nomor : 144/2007 tentang

Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

b. Tugas lain (Ekstra) :

1) Membantu Pimpinan Pengadilan dalam menyusun perencanaan

program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaan

serta pengorganisasiannya.

2) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap

Pengadilan Agama yang ada dalam daerah hukumnya masing-

masing dan melaporkannya kepada pimpinan Pengadilan /

Koordinator Pengawas.

3) Melaksanakan Pengawasan yang ditugaskan oleh Ketua untuk

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas, mengenai

pelaksanaan administrasi perkara perdata dan niaga syari’ah


35

serta melaporkannya kepada pimpinan Pengadilan melalui

koordinasi.

4) Melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum

perdata tertentu yang ditugaskan kepadanya.

4. Panitera/Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan

pemberian pelayanan teknis dibidang perkara, administrasi peradilan

lainnya dan administrasi umum dilingkungan Pengadilan Agama serta

mengawasi, mengevaluassi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai

dengan kebijaksanaan teknis Ketua Pengadilan Agama dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

5. Wakil Panitera, mempunyai tugas membantu panitera dalam hal :

merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis dibidang administrasi

perkara dan peradilan dilingkungan Pengadilan Agama serta mengawasi,

mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada sesuai dengan

kebijaksanaan teknis Ketua Pengadilan Agama dan Pertauran Perundang-

undangan lainnya yang berlaku.

6. Panitera Muda Gugatan (Panmud Gugatan), mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan gugatan, melakukan

administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan

berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan

dengan gugatan serta mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan

pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua Pengadilan

Agama dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.


36

7. Panitera Muda Permohonan (Panmud Permohonan), mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan Permohonan,

melakukan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara,

menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang

berhubungan dengan permohonan serta mengawasi, mengevaluasi, dan

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua

Pengadilan Agama dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang

berlaku.

8. Panitera Muda Hukum (Panmud Hukum), mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan hukum,

mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik

perkara, menyimpan arsip berkas perkara yang masih berlaku, melakukan

administrasi pembinaan hukum agama, membantu pelaksanaan Isbat

kesaksian rukyat hilal dan tugas lain serta mengawasi, mengevaluasi, dan

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua

Pengadilan Agama dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang

berlaku.

9. Panitera Pengganti, mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Membantu Hakim Majelis dalam persidangan dengan mengikuti

dan mencatat jalannya sidang Pengadilan.

b. Membantu Hakim dalam hal :

1) Membantu penetapan hari sidang.

2) Membuat Berita Acara Persidangan.


37

3) Mengetik Putusan.

4) Menandatangani Berita Acara Persidangan bersama-sama dengan

Hakim Ketua Majelis serta asli putusan/penetapan.

c. Melaporkan kepada Panmud Gugatan/Permohonan untuk mencatat

perkara yang sudah putus berikut amar putusannya.

d. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum bila

telah selesai diminutasi.

e. Melaksanakan tugas lain dibidang perkara yang diberikan oleh

Panitera atau Wakil Panitera.

10. Jurusita Pengganti, mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua

Pengadilan, Ketua Majelis Sidang dan Panitera.

b. Menyampaikan Relas Panggilan sidang dan memberitahukan

pengumuman-pengumuman, teguran-teguran, proses-proses, dan

pemberitahuan putusan Pengadilan menurut cara berdasarkan

ketentuan undang-undang.

c. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan/Majelis dan

dengan teliti melihat lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-

suratnya yang sah apabila menyita tanah.

d. Membuat berita acara penyitaan yang salinan resminya diserahkan

kepada pihak yang berkepentingan antara lain Badan Pertanahan

Negara.
38

e. Melaksanakan tugasnya di Wilayah Pengadilan Agama yang

bersangkutan.

f. Melaksanakan tugas lain dibidang perkara yang diberikan oleh

Panitera atau Wakil Panitera.

11. Wakil Sekretaris, mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam :

merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis dibidang

administrasi umum di Lingkungan Pengadilan Agama serta mengawasi,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan

kebijaksanaan teknis Ketua Pengadilan Agama dan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

12. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana (Kasubag

Kepegawaian), mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan

pengurusan kepegawaian dan organisasi tatalaksana di lingkungan

Pengadilan Agama, serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

13. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan (Kasubag Keuangan),

mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan pengurusan

Perencanaan dan Keuangan (kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara

di lingkungan Pengadilan Agama), serta mengawasi, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua

Pengadilan Agama dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.


39

14. Kepala Sub Bagian Umum (Kasubag Umum), mempunyai tugas

merencanakan dan melaksanakan urusann surat-menyurat, perlengkapan

rumah tangga dan perpustakaan, serta mengawasi, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua

Pengadilan Agama dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

3.3 Kondisi Instansi Saat Ini

Sampai saat ini Pengadilan Agama Sumber Kabupaten Cirebon masih

melakukan tugasnya sebagai salah satu instansi pemerintah yang menangani

banyak masalah yang berhubungan dengan urusan agama. Dengan

mengoptimalkan kinerja dengan cara meningkatkan pelayanan yang

maksimal. Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pengadilan Agama

Sumber Kabupaten Cirebon meliputi menangani pihak yang berperkara dan

sengketa yang ada sangkut pautnya mengenai agama.

3.4 Analisa Sistem Berjalan

Pada analisa sistem berjalan diuraikan gambaran kerja, sistem prosedur

diagram, dan diagram aliran data sebagai berikut:

3.4.1 Gambaran Kerja Sistem Berjalan

Tahapan prosedur sistem berjalan dijelaskan dalam beberapa prosedur,

diantaranya sebagai berikut:


40

1. Prosedur pendaftaran perkara cerai gugat

a. Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan

membawa surat gugatan.

b. Pihak berperkara menghadap petugas meja 1 dan

menyerahkan surat gugatan atau permohonan, minimal 2 (dua)

rangkap. Untuk surat gugatan ditambah sejumlah tergugat.

c. Petugas meja 1 menaksir panjar biaya perkara yang

kemudian di tulis pada surat kuasa untuk membayar (SKUM).

d. Petugas meja 1 menyerahkan kembali surat gugatan atau

permohonan kepada puhak berperkara di sertai dengan surat

kuasa untuk membayar (SKUM) dalam rangkap 3 (tiga)

2. Prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai gugat

a. Pihak berperkara datang ke loket layanan bank yang

ditunjuk dan mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara.

Pengisian data dalam slip bank tersebut sesuai dengan SKUM

(surat kuasa untuk membayar) seperti nomor urut dan besarnya

biaya penyetoran. Kemudian pihak berperkara menyerahkan slip

bank yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar yang tertera

dalam slip bank tersebut ke bank.

b. Setelah pihak yang berperkara menerima slip bank yang

telah divalidasi dari petugas layanan bank, pihak berperkara

menyerahkan slip bank tersebut dan menyerahkan SKUM (surat

kuasa untuk membayar) kepada pemegang kas.


41

c. Pemegang kas mencatat panjar biaya perkara tersebut ke

dalam jurnal keuangan perkara dan buku induk keuangan perkara

serta menandatangani SKUM (surat kuasa untuk membayar),

membubuhkan nomor perkara dan tanggal penerimaan perkara

dalam SKUM dan dalam surat gugatan/permohonan sesuai

dengan nomor dan tanggal saat pencatatan dalam jurnal

keuangan perkara.

d. Pemegang kas kemudian memberikan tanda lunas dalam

SKUM, dan menyerahkan kembali kepada pihak berperkara asli

SKUM serta satu salinan surat gugatan/permohonan yang telah

diberi nomor perkara dan tanggal pendaftaran.

3. Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat

a. Pemegang kas mencatat pengeluaran untuk bagian perkara

di jurnal keuangan perkara dan buku induk keuangan perkara dan

berdasarkan jurnal keuangan perkara tersebut pemegang kas

menyerahkan uang untuk biaya operasional ke bagian perkara.

b. Jurusita menyerahkan surat izin keluar kepada pemegang

kas lalu pemegang kas mencatat pengeluaran untuk jurusita

pengganti di jurnal keuangan perkara dan di buku induk

keuangan perkara dan berdasarkan jurnal keuangan perkara

tersebut pemegang kas kemudian menyerahkan uang biaya

panggilan.
42

c. Pemegang kas mencatat pengeluaran hak-hak kepaniteraan

di jurnal keuangan perkara dan buku induk keuangan perkara dan

berdasarkan jurnal keuangan perkara tersebut pemegang kas

menyerahkan uang hak-hak kepaniteraan kepada bendaharawan

penerima untuk di setorkan ke kas negara.

4. Prosedur penambahan dan pengembalian sisa panjar biaya perkara

cerai gugat

a. Setelah majelis hakim membacakan putusan dalam

sidang yang terbuka untuk umum, kemudian ketua majelis

membuat perincian biaya yang telah diputus dan diberikan

kepada pemegang kas untuk dicatat dalam jurnal keuangan

perkara dan buku induk keuangan perkara.

b. Penggugat selanjutnya menghadap kepada pemegang kas

untuk menanyakan perincian penggunaan panjar biaya perkara

yang telah ia bayarkan, dengan memberikan informasi nomor

perkaranya

c. Pemegang kas berdasarkan buku jurnal keuangan perkara

memberi penjelasan mengenai rincian penggunaan biaya perkara

kepada penggugat.

d. Apabila terdapat kekurangan panjar biaya perkara maka

pemegang kas membuat surat teguran kepada penggugat untuk

membayarkan kekurangannya. Bila penggugat telah


43

membayarkan kekurangannya maka pemegang kas mencatatnya

di buku induk keuangan perkara dan jurnal keuangan perkara.

e. Apabila terdapat sisa panjar biaya perkara maka pemegang

kas membuatkan kwitansi pengembalian sisa panjar biaya

perkara dengan menuliskan jumlah uang sesuai dengan sisa yang

ada dalam buku jurnal dan diserahkan kepada penggugat untuk

ditandatangani, kwitansi rangkap 3 (tiga), satu untuk pemegang

kas, satu untuk penggugat, dan satu lagi untuk arsip dimasukkan

kedalam berkas perkara.

f. Penggugat setelah menerima kwitansi pengembalian sisa

panjar biaya perkara dan menandatanganinya, kemudian

menyerahkan kembali kwitansi tersebut kepada pemegang kas

lalu pemegang kas menyerahkan uang sejumlah yang tertera

dalam kwitansi tersebut.

5. Prosedur pembuatan laporan

a. Pemegang kas melihat buku induk keuangan

perkara, kemudian berdasarkan buku induk keuangan perkara

dibuatlah laporan keuangan perkara, kemudian laporan keuangan

perkara tersebut diserahkan kepada ketua pengadilan agama.

b. Pemegang kas melihat buku induk keuangan

perkara, kemudian berdasarkan buku induk keuangan perkara

dibuatlah laporan pendapatan negara bukan pajak, kemudian


44

laporan pendapatan negara bukan pajak tersebut diserahkan

kepada ketua pengadilan agama.

3.4.2 Sistem Prosedur Diagram Sistem Berjalan

Berikut ini adalah sistem prosedur diagram sistem berjalan pada

pengadilan Agama Sumber Kabupaten Cirebon.

1. Flowmap prosedur pendaftaran perkara cerai gugat

Penggugat Petugas Meja 1


45

Surat
Gugatan Surat
Gugatan

Menaksir
panjar biaya
perkara

SKUM
SKUM

Surat Surat
Gugatan Gugatan

Gambar 3.2 Flowmap prosedur pendaftaran perkara cerai gugat sistem berjalan

2. Flowmap prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai gugat

Penggugat Bank Pemegang Kas


46

Slip bank
SKUM
SKUM validasi

SKUM
Mengisi
slip bank

Mencatat
panjar
biaya
Slip bank perkara
isi

Jurnal Buku
keuanga induk
n keuangan
perkara perkara
Memvalida
si slip bank
Penandatang
a- nan dan
pembubuhan
Slip bank tanda lunas,
Slip bank nomor & tgl
validasi
validasi perkara

SKUM ttd

SKUM ttd

pembubuhan
nomor & tgl
perkara pada
surat gugatan

Surat gugatan Surat gugatan


telah dibubuhi telah dibubuhi
nomor & tgl nomor & tgl

Gambar 3.3 Flowmap prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara

cerai gugat sistem berjalan

3. Flowmap Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat

Pemegang Kas Bagian Perkara Jurusita Bendaharawan


47

Mencatat
pengeluara
n bagian
perkara Pengamb
i-lan
uang
pengelua
Jurnal - ran
keuangan bagian
perkara perkara

Buku
Induk
keuangan
perkara

Mencatat Surat ijin Pengambi-


pengeluar keluar lan uang
an jurusita pengelua-
ran
jurusita
Jurnal
keuanga
n
perkara
Buku
Induk
keuangan
perkara

Mencatat
hak-hak Menyeto
kepaniteraa rkan ke
n kas
negara

Jurnal
keuanga
n
perkara
Buku
Induk
keuangan
perkara

Gambar 3.4 Flowmap prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat

sistem berjalan

4. Flowmap prosedur penambahan dan pengembalian sisa panjar biaya perkara

cerai gugat
48

Hakim Pemegang Kas Penggugat

Rincian Rincian
perkara yang perkara yang Surat teguran
telah di putus telah di putus

Mencata
Mencata Melakuka
t
t biaya penamb n
perkara penamba-
a-han
yang panjar han panjar
telah biaya
biaya
diputus perkara perkara

Buku Jurnal
induk keuanga
keuangan n
perkara perkara

Kurang

Cek panjar
biaya
perkara
kurang/lebi
h Kwitansi

Lebih

Membuat Menand
kwitansi atangani
pengembalia kwitansi
n sisa panjar

Kwitansi
ttd

Kwitansi Kwitansi
ttd ttd

Gambar 3.5 Flowmap prosedur penambahan dan pengembalian sisa panjar

biaya perkara cerai gugat sistem berjalan

5. Flowmap pembuatan laporan

Pemegang Kas Ketua Pengadilan Agama


49

Buku
induk
keuangan
perkara

Pembuat Pembuatan
an laporan
laporan PNBP
keuangan (Penerimaan
perkara Negara
Bukan Pajak)

Laporan Laporan PNBP


keuangan (Penerimaan
perkara Negara Bukan
Pajak)

Laporan PNBP
(Penerimaan
Negara Bukan
Pajak)

Laporan
keuangan
perkara

Gambar 3.6 Flowmap prosedur pembuatan laporan sistem berjalan

3.4.3 Diagram Aliran Data Sistem Berjalan


50

Berikut ini adalah diagram aliran data sistem berjalan Pengadilan Agama

Sumber Kabupaten Cirebon:

3.4.3.1 Diagram konteks sistem berjalan

Penggugat Surat gugatan, Hakim Ketua Pengadilan


SKUM Agama
Rincian biaya
SKUM, perkara yang Laporan
SKUM ttd, telah diputus keuangan
Surat Gugatan perkara,
telah dibubuhi Laporan
nomor & tgl, PNBK
Slip validasi,
Kwitansi,
Surat teguran,

Sistem
Informasi Jurusita/Jurusita
Surat gugatan Eksekutif Surat ijin pengganti
Keuangan keluar
SKUM,
Surat gugatan
Petugas Meja 1 SKUM ttd, surat
gugatan telah
dibubuh nomor &
tgl
Laporan
Surat gugatan, keuangan
Slip validasi, perkara,
SKUM, Laporan PNBK
Slip validasi Surat ijin keluar,

Bank Pemegang Kas Bagian Keuangan

Gambar 3.7 Diagram konteks sistem sistem berjalan

Ket :
- SKUM : Surat Kuasa Untuk Membayar

3.4.3.2 Diagram aliran data level 0 sistem berjalan


51

Surat Surat
Gugatan Gugatan
1.0
Penggugat Pendaftaran Petugas
perkara cerai Meja 1
SKUM SKUM
gugat
SKUM

Jurnal keuangan
perkara

2.0 Slip validasi Pemegang


Penerimaan Kas
pembayaran Jurusita
Jumlah penerimaan
panjar biaya perkara
Biaya
pemanggilan
3.0 Surat
Bag. perkara Pengelolaan terguran,
Biaya bagian perkara
panjar biaya Kwitansi
perkara

Kas negara Pendapatan negara


bukan pajak Jurnal keuangan
perkara
Surat 4.0
Buku induk keuangan
teguran, Penambahan
perkara
Kwitansi atau
pengembalian
sisa panjar biaya
perkara

Buku induk keuangan


perkara
Buku jurnal keuangan
perkara

5.0
Pembuatan Ketua Pengadilan
laporan Laporan keuangan, Agama
Laporan pendapatan
negara bukan pajak

Gambar 3.8 Diagram aliran data level 0 sistem berjalan

3.4.3.3 Diagram aliran data level 1 sistem berjalan


52

1. Prosedur pendaftaran perkara cerai gugat

Data taksiran panjar


Surat Gugatan biaya perkara
1.1
Petugas Pendaftaran
meja 1 dan penaksiran
panjar biaya
perkara

1.2
Pembuatan
SKUM
SKUM
Penggugat

Gambar 3.9 Diagram aliran data level 1 prosedur pendaftaran perkara cerai gugat
sistem berjalan

2. Prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai gugat

Slip Validasi Slip Validasi


Penggugat Pemegang kas

SKUM
2.1
Pencatatan
panjar biaya
perkara yang
telah dibayarkan
Buku Induk keuangan
perkara
SKUM ttd/telah diberi SKUM
nomor & tgl serta tanda Jurnal keuangan
lunas, perkara
Surat gugatan telah
diberi nomor /tgl 2.2
Menandatang
ani SKUM
dan surat
gugatan

Gambar 3.10 Diagram aliran data level 1 prosedur penerimaan pembayaran


panjar biaya perkara cerai gugat sistem berjalan
3. Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat
53

Uang
3.1 3.4
Pemegang kas Pengelolaa Disetorka
n panjar n ke kas
biaya negara
Jurnal keuangan perkara
perkara
Pendapatan negara
bukan pajak Pendapatan negara
bukan pajak
3.2
3.3
Pengambilan
Pengambilan
uang
uang
pengeluaran Bendaharawan
pengeluaran Buku induk keuangan
bagian perkara penerima
jurusita perkara

Uang Uang

Bagian Perkara Jurusita

Gambar 3.11 Diagram aliran data level 1 prosedur pengelolaan panjar biaya
perkara sistem berjalan

4. Prosedur penambahan atau pengembalian sisa panjar biaya perkara


Buku induk keuangan
cerai gugat perkara
Hakim 4.1
Pencatatan
Perincian biaya perincian biaya
perkaya yang telah perkara yang
diputus telah diputus

Perincian biaya Buku jurnal keuangan


perkaya yang telah perkara
diputus
Pemegang kas

4.2
Perhitungan
Penggugat kekurangan
Surat teguran, atau kelebihan
Kwitansi panjar biaya
perkara

Gambar 3.12 Diagram aliran data level 1 prosedur penambahan atau


penngembalian sisa panjar biaya perkara sistem berjalan

5. Prosedur pembuatan laporan


54

Buku induk keuangan


perkara

5.2
5.1 Pembuatan
Pembuatan laporan
laporan penerimaan
keuangan negara bukan
perkara pajak

Laporan pendapatan
Laporan keuangan
negara bukan pajak
perkara
Ketua Pengadilan
Agama

Gambar 3.13 Diagram aliran data level 1 prosedur pembuatan laporan sistem
berjalan

BAB IV
55

ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Usulan Sistem Yang Dirancang

Berdasarkan hasil penelitian sistem yang ada, maka dalam

pengajuan sistem yang akan dirancang diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut:

4.1.1 Gambaran Kerja Sistem Yang Dirancang

Tahapan prosedur sistem yang dirancang dijelaskan dalam beberapa

prosedur, diantaranya sebagai berikut:

1. Prosedur pendaftaran perkara cerai gugat

e. Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan

membawa surat gugatan.

f. Pihak berperkara menghadap pemegang kas dan

menyerahkan surat gugatan atau permohonan, minimal 2 (dua)

rangkap. Untuk surat gugatan ditambah sejumlah tergugat.

g. Pemegang kas memasukkan data pendaftar ke form

pendaftaran dan menaksir panjar biaya perkara yang kemudian di

tulis pada surat kuasa untuk membayar (SKUM).

h. Pemegang kas menyerahkan kembali surat gugatan atau

permohonan kepada puhak berperkara di sertai dengan surat

kuasa untuk membayar (SKUM) dalam rangkap 3 (tiga)

54
56

2. Prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai gugat

e. Pihak berperkara datang ke loket layanan bank yang

ditunjuk dan mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara.

Pengisian data dalam slip bank tersebut sesuai dengan SKUM

(surat kuasa untuk membayar) seperti nomor urut dan besarnya

biaya penyetoran. Kemudian pihak berperkara menyerahkan slip

bank yang telah diisi dan menyetorkan uang sebesar yang tertera

dalam slip bank tersebut ke bank.

f. Setelah pihak yang berperkara menerima slip bank yang

telah divalidasi dari petugas layanan bank, pihak berperkara

menyerahkan slip bank tersebut dan menyerahkan SKUM (surat

kuasa untuk membayar) kepada pemegang kas.

g. Pemegang kas mencatat panjar biaya perkara tersebut ke

dalam form penerimaan serta menandatangani SKUM (surat

kuasa untuk membayar), membubuhkan nomor perkara dan

tanggal penerimaan perkara dalam SKUM dan dalam surat

gugatan/permohonan sesuai dengan nomor dan tanggal saat

pencatatan dalam form penerimaan.

h. Pemegang kas kemudian memberikan tanda lunas dalam

SKUM, dan menyerahkan kembali kepada pihak berperkara asli

SKUM serta satu salinan surat gugatan/permohonan yang telah

diberi nomor perkara dan tanggal pendaftaran.


57

3. Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat

d. Pemegang kas mengisi form pengeluaran bagian perkara

dan menyerahkan uang untuk biaya operasional ke bagian

perkara.

e. Jurusita menyerahkan surat izin keluar kepada pemegang

kas lalu pemegang kas mencatat pengeluaran untuk jurusita

pengganti di form pengeluaran jurusita, kemudian menyerahkan

uang biaya panggilan.

f. Pemegang kas mengisi form hak-hak kepaniteraan dan

menyerahkan uang hak-hak kepaniteraan kepada bendaharawan

penerima untuk di setorkan ke kas negara.

4. Prosedur penambahan dan pengembalian sisa panjar biaya perkara

cerai gugat

b. Penggugat selanjutnya menghadap kepada pemegang kas

untuk menanyakan perincian penggunaan panjar biaya perkara

yang telah ia bayarkan, dengan memberikan informasi nomor

perkaranya.

c. Pemegang kas memasukkan nomor perkara ke form

perhitungan panjar maka akan tampil data keuangan perkaranya

berdasarkan tabel data keuangan perkara, kemudian pemegang

kas memberi penjelasan mengenai rincian penggunaan biaya

perkara kepada penggugat dan menghitung sisa panjar biaya

perkaranya.
58

d. Apabila terdapat kekurangan panjar biaya perkara maka kasir

membuat surat teguran kepada penggugat untuk membayarkan

kekurangannya.

e. Apabila terdapat sisa panjar biaya perkara maka pemegang

kas mencetak kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara

dengan menginputkan nomor perkaranya lalu mencetaknya

berdasarkan tabel data keuangan perkara rangkap 3 (tiga) dan

menyerahkannya kepada penggugat untuk ditandatangani,

kwitansi rangkap 3 (tiga), satu untuk pemegang kas, satu untuk

penggugat, dan satu lagi untuk arsip dimasukkan kedalam berkas

perkara.

f. Penggugat setelah menerima kwitansi pengembalian sisa

panjar biaya perkara dan menandatanganinya, kemudian

menyerahkan kembali kwitansi tersebut kepada pemegang kas

lalu pemegang kas menyerahkan uang sejumlah yang tertera

dalam kwitansi tersebut.


59

5. Prosedur pembuatan laporan

c. Pemegang kas berdasarkan tabel data keuangan

perkara membuat laporan keuangan perkara, kemudian laporan

keuangan perkara tersebut diserahkan kepada ketua pengadilan

agama.

d. Pemegang kas berdasarkan tabel pendaftaran

membuat laporan Pendaftaran, kemudian laporan pendaftaran

perkara tersebut diserahkan kepada ketua pengadilan agama.

e. Pemegang kas berdasarkan tabel pengeluaran

bagian perkara membuat laporan pengeluaran bagian perkara,

kemudian laporan pengeluaran bagian perkara tersebut

diserahkan kepada ketua pengadilan agama.

f. Pemegang kas berdasarkan tabel pengeluaran

jurusita membuat laporan pengeluaran jurusita, kemudian

laporan pengeluaran jurusita tersebut diserahkan kepada ketua

pengadilan agama.

g. Pemegang kas berdasarkan tabel hak-hak

kepaniteraan membuat laporan pendapatan negara bukan pajak

(PNBP), kemudian laporan pendapatan negara bukan pajak

(PNBP) tersebut diserahkan kepada ketua pengadilan agama.


60

4.1.2 Sistem Prosedur Diagram Sistem yang Dirancang

Berikut ini adalah sistem prosedur diagram sistem yang dirancang pada

pengadilan Agama Sumber Kabupaten Cirebon.

1. Flowmap prosedur pendaftaran perkara cerai gugat

Penggugat Pemegang Kas

Surat Surat
Gugatan Gugatan

Menaksir Menginput data


panjar biaya pendaftar
perkara

Tabel
SKUM pendaftaran
SKUM

Surat Surat
Gugatan Gugatan
61

Gambar 4.1 Flowmap prosedur pendaftaran perkara cerai gugat sistem yang
dirancang
Ket: -SKUM : Surat Kuasa Untuk Membayar

2. Flowmap prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai gugat

Penggugat Bank Pemegang Kas


Slip bank
SKUM validasi
SKUM

SKUM
Tabel
pendafta
ran
Mengisi
slip bank

Mencatat
penerimaan
Slip bank pembayaran
isi

Table data
Table
keuangan
penerimaan
perkara
Memvalida
si slip bank
Penandatang
a- nan dan
pembubuhan
Slip bank tanda lunas,
Slip bank nomor & tgl
validasi
validasi perkara

SKUM ttd

SKUM ttd

pembubuhan
nomor & tgl
perkara pada
surat gugatan

Surat gugatan Surat gugatan


telah dibubuhi telah dibubuhi
nomor & tgl nomor & tgl
62

Gambar 4.2 Flowmap prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara

cerai gugat sistem yang dirancang

3. Flowmap Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat

Pemegang kas Bagian Perkara Jurusita Bendaharawan

Menginput Pengambilan
pengeluaran uang bagian
bagian perkara perkara

Table
Table data
pengeluaran keuangan
bagian perkara
perkara

Menginput Pengambilan
pengeluaran Surat ijin
keluar uang jurusita
jurusita

Table Table data


pengeluaran keuangan
jurusita perkara

Menginput Menyetorkan
pengeluaran hak- ke kas negara
hak kepaniteraan

Table
Table data
pengeluaran keuangan
pendapatan perkara
negara
63

Gambar 4.3 Flowmap prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat

sistem yang dirancang

4. Flowmap prosedur penambahan dan pengembalian sisa panjar biaya perkara

cerai gugat

Pemegang Kas Penggugat

Mencari data
keuangan pihak Surat teguran
berperkara dengan
menginputkan
nomor perkaranya

Menginputkan Melakukan
data penambahan
penambahan kekurangan panjar
panjar biaya perkara
Table data
keuangan
Perkara

Cek panjar
biaya Kurang
perkara
kurang/lebi
h
Kwitansi
Lebih

Cetak kwitansi Menand


pengembalian sisa atangani
panjar kwitansi

Kwitansi
ttd

Kwitansi
Kwitansi ttd
ttd
64

Gambar 4.4 Flowmap prosedur penambahan dan pengembalian sisa panjar

biaya perkara cerai gugat sistem yang dirancang

5. Flowmap pembuatan laporan

Pemegang Kas Ketua Pengadilan Agama

Laporan
Tabel Tabel data keuangan
pengeluaran Tabel
keuangan perkara
bagian perkara pendaftaran
perkara

Pembuatan Pembuatan Pembuatan Laporan


laporan laporan laporan pendaftaran
pengeluaran pendaftaran keuangan perkara
bagian perkara perkara
perkara

Laporan
Laporan keuangan
pendaftaran perkara Laporan
perkara pengeluaran
bagian perkara

Laporan
pengeluaran
bagian perkara

Tabel Laporan
pengeluaran pengeluaran
jurusita jurusita
Tabel hak-hak
kepaniteraan

Pembuatan
laporan
pengeluaran Laporan PNBP
Pembuatan laporan (Penerimaan
PNBP (Penerimaan jurusita
Negara Bukan
Negara Bukan Pajak Pajak)
Laporan
pengeluaran
jurusita
Laporan PNBP
(Penerimaan
Negara Bukan
Pajak)
65

Gambar 4.5 Flowmap prosedur pembuatan laporan sistem yang dirancang

4.1.3 Diagram Aliran Data Sistem Yang Dirancang

Berikut ini adalah diagram aliran data sistem yang dirancang Pengadilan

Agama Sumber Kabupaten Cirebon:

4.1.3.1 Diagram konteks sistem yang dirancang

Penggugat Surat gugatan, Ketua Pengadilan


SKUM Agama
SKUM, Laporan keuangan perkara,
SKUM ttd, Laporan pendaftaran,
Surat Gugatan Laporan pengeluaran bagian perkara,
telah dibubuhi Laporan Pengeluaran jurusita,
nomor & tgl, Laporan PNBK,
Slip validasi,
Kwitansi,
Surat teguran,

Sistem
Informasi Jurusita/Jurusita
Eksekutif Surat ijin pengganti
Keuangan keluar

SKUM, Surat gugatan,


SKUM ttd, surat gugatan telah dibubuh
nomor & tgl,
Laporan keuangan perkara,
Laporan pendaftaran perkara, laporan
pengeluaran bagian perkara,
Laporan pengeluaran jurusita,
Laporan pendapatan Negara bukan
pajak (PNBP)
Slip validasi Surat gugatan,
Slip validasi,
Bank SKUM,
Surat ijin keluar,
Pemegang Kas

Gambar 4.6 Diagram konteks sistem informasi eksekutif keuangan pada


pengadilan agama sumber sistem yang dirancang
66

Ket :
- SKUM : Surat Kuasa Untuk Membayar

4.1.3.2 Diagram aliran data level 0 sistem yang dirancang


Surat
Surat
Gugatan
Gugatan
1.0
Pendaftaran Pemegang
Penggugat
perkara cerai Kas
SKUM
gugat
SKUM SKUM
Tabel data keuangan perkara

Tabel penerimaan
Tabel pendaftaran

Slip validasi
2.0
Penerimaan
pembayaran Jurusita
Jumlah penerimaan
Biaya panjar biaya perkara
pemanggilan
Tabel pengeluaran
jurusita
3.0
Pengelolaan
Bag. perkara panjar biaya Surat
Biaya perkara terguran,
perkara
Kwitansi
Tabel pengeluaran
bagian perkara
Tabel data keuangan
Pendapatan negara perkara
Tabel hak-hak
kepaniteraan bukan pajak

Surat Kas negara


teguran, 4.0
Kwitansi Penambahan
atau
Tabel data keuangan pengembalian
perkara sisa panjar biaya
5.0 perkara
Pembuatan
laporan

Laporan keuangan perkara,


Laporan pendaftaran perkara,
Laporan pengeluaran bagian
perkara,
Laporan pengeluaran jurusita,
Laporan pendapatan negara bukan
pajak Ketua Pengadilan
Agama
67

Gambar 4.7 Diagram aliran data level 0 sistem informasi eksekutif keuangan
pada pengadilan agama sumber sistem yang dirancang
4.1.3.3 Diagram aliran data level 1 sistem yang dirancang
1. Prosedur pendaftaran perkara cerai gugat

Data taksiran panjar


Surat Gugatan biaya perkara
1.1
Pendaftaran
Penggugat dan penaksiran
panjar biaya
perkara

Tabel pendaftaran
SKUM, 1.2
Surat Pembuatan
Gugatan SKUM

Gambar 4.8 Diagram aliran data level 1 prosedur pendaftaran perkara cerai gugat
sistem yang dirancang

2. Prosedur penerimaan pembayaran panjar biaya perkara cerai


gugat

Slip Validasi Slip Validasi


Penggugat Pemegang kas

SKUM
2.1
Pencatatan
panjar biaya
perkara yang
telah dibayarkan
Tabel data keuangan
perkara

Tabel penerimaan
SKUM
SKUM ttd/telah diberi
nomor & tgl serta tanda
lunas,
Surat gugatan telah
2.2
diberi nomor /tgl
Menandatang
ani SKUM
dan surat
gugatan
68

Gambar 4.9 Diagram aliran data level 1 prosedur penerimaan pembayaran biaya
perkara cerai gugat sistem yang dirancang
3. Prosedur pengelolaan panjar biaya perkara cerai gugat
Tabel data keuangan
perkara

3.1
Uang Pengelolaan Bendaharawan
Kasir penerima
panjar biaya Pendapatan
perkara negara bukan
pajak
Tabel pengeluaran
bagian perkara Pendapatan
negara bukan
Uang Tabel hak-hak pajak
Bagian Perkara kepaniteraan

Tabel pengeluaran
jurusita
3.2
Uang Disetorkan
ke kas
negara

Surat ijin keluar


Jurusita

Gambar 4.10 Diagram aliran data level 1 prosedur pengelolaan panjar biaya
perkara cerai gugat sistem yang dirancang

4. Prosedur penambahan atau pengembalian sisa panjar biaya

perkara cerai gugat


Tabel data keuangan
perkara
4.1
Perhitungan
kekurangan
atau kelebihan
panjar biaya
perkara

Penggugat
Surat teguran,
Kwitansi
69

Gambar 4.11 Diagram aliran data level 1 prosedur penambahan atau


pengembalian sisa panjar biaya perkara cerai gugat sistem yang dirancang
5. Prosedur pembuatan laporan

Laporan keuangan
5.1
perkara
Pembuatan
laporan
keuangan
perkara

Laporan pendaftaran
5.2
perkara
Pembuatan
laporan
pendaftaran
perkara

5.3 Laporan pengeluaran


Tabel data
Pembuatan bagian perkara
laporan Ketua Pengadilan
keuangan perkara
pengeluaran Agama
bagian
perkara

5.4 Laporan pengeluaran


Pembuatan jurusita
laporan
pengeluaran
jurusita

5.5 Laporan pendapatan


Pembuatan negara bukan pajak
laporan
penerimaan
negara bukan
pajak
70

Gambar 4.12 Diagram aliran data level 1 prosedur pembuatan laporan sistem
yang dirancang
4.1.4 Diagram Entitas Relasi Sistem Yang Dirancang

4
3 3
5
2 4 2
6
1 5 1
7
I memili I Penerimaan
Pendaftaran 8
ki
I
6 1
0
memilik
9
7 i
8 2 3 4 5
I
1 6
I Data I
memili memili
keuangan
ki 1
7 ki
5 perkara
I 1 1 I 2
4 I 8
1 1
1 1 1 0
Pengeluaran 9
3 2 Hak-hak
bagian memili kepaniteraan
perkara ki

1 7 I
9 3
2 6
4
3 1 2 3 4
5 7
5 5
8
Pengeluaran 6
jurusita
5
1 7
0 8
M 6
9
memili
ki

Pegawai
71

1 2

Gambar 4.13 ERD

Keterangan:

Tabel Pendaftaran Tabel Pengeluaran Bagian Perkara


1 : No_Pendaftaran 1 : No_PengPerkara
2 :Tgl 2 :No_Perkara
3 :Nama_Peng 3 :Tgl
4 :Umur_Peng 4 :Bya_Pemberitahuan
5 :Pekerjaan_Peng 5 :Bya_Pengiriman
6 :Alamat_Peng 6 :Bya_Materai
7 :Nama_Ter 7 :Jumlah
8 :Umur_Ter
9 :Pekerjaan_Ter
10 :Alamat_Ter Tabel Pengeluaran Jurusita
1 : No_PengJur
Tabel Penerimaan 2 :Tgl
1 : No_Penerimaan 3 :No_Perkara
2 :Tgl 4 :Nip
3 :Bank 5 :Nama
4 :No_Perkara 6 :Biaya_Panggilan1
5 :No_Pendaftaran 7 :Biaya_Panggilan2
6 :Nama_Peng 8 :Biaya_Panggilan3
7 :Nama_Ter 9 :Biaya_Panggilan4
8 :Jumlah_Pen 10 :Total_ByaPanggilan
Tabel Penerimaan
Tabel Data Keuangan Perkara
1 : No_Perkara
Tabel Hak-hak Kepaniteraan
2 :Tanggal
1 : No_PendNeg
3 :Tgl
2 :Tgl
4 :Bulan
3 :No_Perkara
5 :Nama_Peng
4 :Pencatatan_Perkara
6 :Nama_Ter
5 :Redaksi
7 :Jumlah_Panjar
6 :Legalisasi_ttd
8 :Bya_Panggil
7 :Uang_Leges
9 :Bya_Pemb
8 :Pencatatan_Akta
10 :Bya_pengir
9 :Total_PendNeg
11 :Bya_Materai
12 :Hak_Kepaniteraan
13 :Jumlah_Pengel Tabel Pegawai
14 :Selisih 1 : Nip
15 :Terbilang 2 :NamaPeg
72

4.1.5 Relationship

Gambar 4.14 Relationship


73

4.2 Perancangan Sistem Yang Dirancang

Pada kajian ini akan dijelaskan mengenai perancangan basis data,

perancangan input, dan perancangan output.

4.2.1 Perancangan Basis Data

1. Tabel Pengguna

Field Index : Nama


Nama Indeks : Nama

Tabel 4.1 Tabel pengguna

Field Name Type Size Index


Nama Text 10 Primary
KataSandi Text 7

2. Tabel Pendaftaran

Field Index : No_Pendaftaran


Nama Indeks : No_Pendaftaran

Tabel 4.2 Tabel pendaftaran

Field Name Type Size Index


No_Pendaftaran Text 9 Primary
Tgl Date/Time 8
Nama_Peng Text 50
Umur_Peng Integer 2
Pekerjaan_Peng Text 30
Alamat_Peng Text 50
Nama_Ter Text 50
Umur_Ter Integer 2
Pekerjaan_Ter Text 30
Alamat_Ter Text 50
74

3. Tabel Penerimaan

Field Index : No_Penerimaan


Nama Indeks : No_Penerimaan

Tabel 4.3 Tabel penerimaan

Field Name Type Size Index


No_Penerimaan Text 9 Primary
No_Perkara Text 25
No_Pendaftaran Text 9
Bank Text 10
Tgl Date/Time 8
Nama_Peng Text 50
Nama_Ter Text 50
Jumlah_Pen Double 8

4. Tabel Data Keuangan Perkara

Field Index : No_Perkara


Nama Indeks : No_Perkara

Tabel 4.4 Tabel data keuangan perkara

Field Name Type Size Index


No_Perkara Text 25 Primary
Tanggal Date/Tim 8
e
Tgl Date/Tim 8
e
Bulan Text 12
Nama_Peng Text 50
Nama_Ter Text 50
Jumlah_Panjar Double 8
Bya_Panggil Double 8
Bya_Pemb Double 8
Bya_pengir Double 8
75

Bya_Materai Double 8
Hak_Kepaniter Double 8
aan
Jumlah_Pengel Double 8
Selisih Double 8
Terbilang Text 255

5. Tabel Pengeluaran Bagian Perkara

Field Index : No_PengPerkara


Nama Indeks : No_PengPerkara

Tabel 4.5 Tabel pengeluaran bagian perkara

Field Name Type Size Index


No_PengPerkara Text 9 Primary
No_Perkara Text 25
Tgl Date/Time 8
Bya_Pemberitahua Double 8
n
Bya_Pengiriman Double 8
Bya_Materai Double 8
Jumlah Double 8

6. Tabel Pengeluaran Jurusita

Field Index : No_PengJur


Nama Indeks : No_PengJur

Tabel 4.6 Tabel pengeluaran jurusita

Field Name Type Size Index


No_PengJur Text 10 Primary
Tgl Date/Ti 8
me
No_Perkara Text 25
Nip Text 15
Nama Text 50
Biaya_Panggila Double 8
n1
Biaya_Panggila Double 8
76

n2
Biaya_Panggila Double 8
n3
Biaya_Panggila Double 8
n4
Total_ByaPang Double 8
gilan

7. Tabel Pengeluaran Hak-hak Kepaniteraan

Field Index : No_PendNeg


Nama Indeks : No_PendNeg

Tabel 4.7 Tabel pengeluaran hak-hak kepaniteraan

Field Name Type Size Index


No_PendNeg Text 10 Primary
Tgl Date/Time 8
No_Perkara Text 25
Pencatatan_Perkar Double 8
a
Redaksi Double 8
Legalisasi_ttd Double 8
Uang_Leges Double 8
Pencatatan_Akta Double 8
Total_PendNeg Double 8

8. Tabel Pegawai

Field Index : Nip


Nama Indeks : Nip

Tabel 4.8 Tabel Pegawai

Field Name Type Size Index


Nip Text 15 Primary
NamaPeg Text 50
77

4.2.2 Perancangan Input


1. Form Login

Gambar 4.15 Form Login


2. Form Splash
78

Gambar 4.16 Form Splash

3. Form Menu

Gambar 4.17 Form Menu

4. Form Input Pendaftaran


79

Gambar 4.18 Form input pendaftaran


5. Form Input Penerimaan

Gambar 4.19 Form input penerimaan

6. Form Input Pengeluaran Bagian Perkara


80

Gambar 4.20 Form input pengeluaran bagian perkara


7. Form Input Pengeluaran Jurusita

Gambar 4.21 Form input pengeluaran jurusita

8. Form Input Pengeluaran Kepaniteraan


81

Gambar 4.22 Form input pengeluaran kepaniteraan


9. Form Input Pegawai

Gambar 4.23 Form input pegawai

10. Form Cetak Laporan


82

Gambar 4.24 Form cetak laporan

11. Form Input Perhitungan Panjar

Gambar 4.25 Form input perubahan kata sandi

12. Form Input Perubahan Kata Sandi


83

Gambar 4.26 Form input perubahan kata sandi

13. Form Edit Pendaftaran

Gambar 4.27 Form edit pendaftaran

14. Form Edit Pegawai


84

Gambar 4.28 Form edit pegawai

15. Form Backup

Gambar 4.29 Form backup

4.2.3 Perancangan Output

1. Laporan keuangan perkara


85

Gambar 4.30 Laporan keuangan perkara

2. Laporan Pendaftaran Perkara

Gambar 4.31 Laporan pendaftaran perkara

3. Laporan Pengeluaran Bagian Perkara


86

Gambar 4.32 Laporan pengeluaran bagian perkara

4. Laporan Pengeluaran Jurusita

Gambar 4.33 Laporan pengeluaran jurusita

5. Laporan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Gambar 4.34 Laporan pendapatan negara bukan pajak

6. Kwitansi Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara


87

Gambar 4.35 Kwitansi pengembalian sisa panjar biaya perkara

4.3 Perancangan Implementasi Sistem

Tujuan dibuatkan rencana implementasi adalah untuk membuat

perancangan sistem selama penelitian, menguji dan mendokumentasikan

prosedur dan program yang diperlukan oleh dokumen perancang sistem yang

telah dibuat menyelesaika perancangan sistem yang ada didalam perancangan

sistem yang telah disetujui, dan memperhitungkan sistem yang telah dibuat

sesuai kebutuhan.

4.3.1 Pemilihan Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) adalah komponen yang bekerja sama

didalam melaksanakan pengolahan data yang dipergunakan yaitu

seperangkat komputer.

Dalam penulisan tugas akhir ini, perangkat keras yang digunakan :

1. Processor Pentium ® 4 CPU 2,40 GHz

2. Memory SDRAM minimal 512 MB

3. Monitor
88

4. VGA minimal 32 MB

5. CD-ROM

6. Keyboard

7. Mouse

4.3.2 Pemilihan Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) adalah instruksi program yang dapat

digunakan dalam komputer dan memberikan fungsi serta menampilkan

yang diinginkan perangkat lunak yang digunakan yaitu :

1. Microsoft Windows XP Home Edition Service Pack 2

2. Microsoft Office Access 2003

3. Microsoft Visual Basic 6.0

4. Seagate Crystal Report 8.5

4.3.3 Pemilihan Pelaksana

Pelaksana dalam hal ini adalah pemegang kas pada Pengadilan Agama

Sumber, agar dapat mengolah data lebih efektif dan efisien.


89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan Tugas Akhir yg

merancang Sistem Informasi Eksekutif Keuangan Pada Pengadilan Agama

Sumber Kabupaten Cirebon, yaitu:

1. Proses pendaftaran perkara pada pengadilan Agama Sumber

Kabupaten Cirebon pada sistem yang berjalannya masih manual,

sedangkan pada sistem yang dirancang sudah terkomputerisasi.

2. Proses penerimaan pembayaran panjar biaya perkara pada Pengadilan

Agama Sumber Kabupaten Cirebon pada sistem berjalannya masih

manual, sedangkan pada sistem yang dirancang sudah terkomputerisasi.

3. Proses pengelolaan panjar biaya perkara pada Pengadilan Agama

Sumber Kabupaten Cirebon pada sistem yang berjalannya masih manual,

sedangkan pada sistem yang dirancang sudah terkomputerisasi.


90

4. Proses pengembalian atau penambahan biaya perkara pada Pengadilan

Agama Sumber pada sistem yang berjalannya masih manual, sedangkan

pada sistem yang dirancang sudah terkomputerisasi.

5. Proses pembuatan laporan pada Pengadilan Agama Sumber Kabupaten

Cirebon pada sistem berjalannya masih manual, sedangkan pada sistem

yang dirancang sudah terkomputerisasi.

5.2 Saran
88
Adapun saran yang dapat disampaikan setelah penyusunan Tugas Akhir ini,

yaitu:

1. Penggunaan program aplikasi dalam proses pengelolaan data

keuangan pada instansi ini akan sangat meunjang kegiatan operasional dan

pengawasan internal maupun eksternal dan transparansi keuangan

pengadilan serta mampu pengolahan data secara cepat dan tepat, sehingga

dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

2. Diperlukan tenaga ahli yang telah memiliki pengetahuan

dibidang komputer, agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.

3. Penting untuk membuat file salinan (backup) dengan tujuan

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi kerusakan

terhadap file yang dibuat.


91

4. Aplikasi ini masih mencakup lingkup yang tidak terlalu besar,

maka pada masa yang akan datang aplikasi ini dapat di kembangkan

menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai