Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU :
Materi Tim dan Kelompok Kerja

1. jelaskan pengertian kelompok menurut :

a. persepsi

Kelompok berdasarkan persepsi adalah merupakan sejumlah orang yang ada


dalam hubungan antara satu sama lain dan antara hubungan itu bersifat sebagai
sebuah struktur.

b. organisasi

Kelompok berdasarkan organisasi adalah kumpulan dari dua atau lebih manusia
yang saling berkumpul bersama untuk memecahkan suatu masalah atau mencari suatu
solusi tertentu untuk mencapai suatu tujuan bersama.

c. motivasi

Kelompok berdasarkan motivasi adalah suatu kumpulan manusia yang terdiri dari
dua orang atau lebih dengan pola interaksi yang nyata dengan proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.

d. interaksi

Kelompok berdasarkan interaksi adalah suatu kelompok manusia yang terdiri dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara adanya kontak,
komunikasi, kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi untuk mencapai tujuan
bersama.

2. jelaskan jenis-jenis kelompok menurut pendapat para ahli

1. Menurut Ferdinand Tonnies (1855-1936)

Dalam bukunya yang berjudul Gemeinschaft und Gesellschaft, Ferdinand Tonnies (dalam
Sunarto, 2008) membuat perbedaan antara dua jenis kelompok yang dinamakannya
gemeinschaft dan gesellschaft. Bentuk kelompok sosial semacam ini oleh Prof. Djojodigoeno,
sosiolog dari Universitas Gajah Mada, diterjemahkan sebagai kelompok paguyuban dan
patembayan.

a. Kelompok Paguyuban

Paguyuban (gemeinschaft) adalah suatu bentuk kehidupan bersama dimana anggota-


anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta relatif langgeng.
Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan kepedulian nyata. Kelompok paguyuban sering
dikaitkan dengan masyarakat desa atau masyarakat komunal dengan ciri-ciri adanya ikatan
kebersamaan (kolektif) dilandasi oleh kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan yang sangat
kuat.

b. Kelompok Patembayan

Kelompok patembayan (gesellschaft) identik dengan masyarakat kota. Kelompok


patembayan sengaja dibentuk dan diorganisasikan oleh sejumlah orang untuk memenuhi
kepentingan tertentu. Sekumpulan orang memang hadir bersama tapi masing-masing tetap
mandiri dan mementingkan pamrih. Corak hubungan cenderung bersifat sementara dan semu,
misalnya terbatas di bidang ekonomi, profesi, dan politik.

2. Menurut Robert Bierstedt (1913–1998)

a. Kelompok asosiasi (associational group)

Para anggotanya mempunyai kesadaran jenis, persamaan kepentingan pribadi maupun


kepentingan bersama, ada kontak dan komunikasi, di antara para anggota dijumpai adanya ikatan
organisasi formal. Contohnya, OSIS, Pramuka, karang taruna, dan lainnya.

b. Kelompok sosial (social group)

Anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain, tapi
tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya, kelompok teman, kerabat.
c. Kelompok kemasyarakatan (societal group)

Kelompok yang hanya memiliki kesadaran akan persamaan di antara mereka. Belum ada
kontak dan komunikasi di antara mereka, dan juga tak ada organisasi. Contohnya,
pengelompokan penduduk menurut jenis kelamin.

d. Kelompok statistik (statistical group)

Tidak memenuhi seluruh kriteria Bierstedt. Kelompok statistik hanya ada dalam arti
analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. Contohnya, pengelompokan penduduk
menurut usia dalam Sensus Penduduk.

3. jelaskan alasan pembentukan kelompok

Menurut Muhyadi, ada 5 alasan pembentukan kelompok yaitu :

a. Kebututuhan Interaksi sosial


Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial)
merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial yang
akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat
menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman
temannya dalam kelompok.
b. Kebutuhan akan keamanan
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya.
Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk
membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam
perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak amannya
mereka maka mereka membentuk serikat buruh.
c. Kebutuhan akan status
Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan status
atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok. Kelompok
ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan menaikkan
status mereka dalam masyarakat.
d. Kedekatan tempat kerja
Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi tempat atau
ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota atau manusia.
Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk
kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.

4. jelaskan tahapan-tahapan pengembangan kelompok


Tahap Perkembangan Kelompok

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 5 (lima) Tahap Perkembangan Kelompok
yang dimaksud oleh Bruce Tuckman :

1. Tahap Pembentukan (Forming)

Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para anggota
mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya. Tahap Forming
ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu
jelas mengenai Tujuan dan Objective kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan
perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.

2. Tahap timbulnya Konflik (Storming)

Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan
Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan pendapat
mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu
mereka. Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. Beberapa tanda-
tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan
menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat / konfilik dan kegagalan.

3. Tahap Normalisasi (Norming)

Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan yang
dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi
yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Tanda-tanda
Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai
Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok,
mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan kekuatan dan
kelemahan.

4. Tahap berkinerja (Performing)

Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota kelompok
telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki
kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.

5. Tahap Pembubaran (Adjourning)

Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara. Setelah
suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok kerja tersebut
akan dibubarkan.

Catatan : Untuk kelompok-kelompok kerja yang permanen, Tahap terakhir adalah di Tahap
berkinerja (Performing).

5. jelaskan perbedaan antara kelompok kerja dan tim kerja


Kelompok kerja adalah kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk
menjalankan berbagai pekerjaan/tugasnya yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi.
Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih
tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy2008:406).
Materi Motivasi
1. Jelaskan pengertian motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Jelaskan perbedaan teori motivasi antara


a. Konten teori
Teori isi terdiri dari 4 teori pendukung, yaitu :
a. Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow)
Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori :
1) fisiologis (physiological),
2) keselamatan atau keamanan (safety and security),
3) rasa memiliki atau social (belongingness and love),
4) penghargaan (esteem),
5) aktualisasi diri (self actualizatin).

b. Teori E-R-G ( Clayton Alderfer)


Alderfer (1972) mengemukakan tiga kategori kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah
1) Eksistence (E) atau Eksistensi. Meliputi kebutuhan fisiologis sepeerti lapar, rasa haus, seks,
kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
2) Relatedness (R) atau keterkaitan. Menyangkut hubungan dengan orang-orang yang penting
bagi kita, seperti anggota keluarga, sahabat, dan penyelia di tempat kerja.
3) Growth (G) atau pertumbuhan. Meliputi kenginginan kita untuk produktif dan kreatif dengan
mengerahkan segenap kesanggupan kita.

c. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)


Menurut McClelland, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yang memotivasi seseorang
untuk berprestasi. Ke tiga motif itu adalah ;
1) Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
Masyarakat dengan keinginan berprestasi yang tinggi cenderung untuk menghindari situasi yang
berisiko terlalu rendah maupun yang berisiko sangat tinggi.
2) Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat.
Mereka yang memiliki motif yang besar untuk bersahabat sangat menginginkan hubungan yang
harminis dengan orang lain dan sangat ingin untuk merasa diterima oleh orang lain.
3) Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa

d. Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)


Herzberg (1966) mencoba menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi
dalam organisasi. Ia menemukan dua perangkat kegiatan yang memuaskan kebutuhan manusia :
1) Kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan kerja atau disebut juga motivator..
2) Kebutuhan yang berkaitan dengan ketidakpuasan kerja

b. konten proses
Teori ini juga terdiri dari empat teori pendukung, yaitu :
a. Equity Theory (S. Adams)
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan
kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang
diterima.

b. Expectancy Theory ( Victor Vroom)


Victor Vroom (1964) mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan
infernal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut :
 Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu
 Hasil tersebut punya nilai positif baginya
 Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang.

c. Goal Setting Theory (Edwin Locke)


Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam
mekanisme motivasional yakni :
1) Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu
2) Hasil tersebut punya nilai positif baginya
3) Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang.
d. Reinforcement Theory ( B.F. Skinner)
Teori ini didasarkan atas “hukum pengaruh”. Tingkah laku dengan konsekuensi positif
cenderung untuk diulang, sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk
tidak diulang.

3. Jelaskan alasan kenapa harus mempelajari teori motivasi klasik dan teori motivasi
kontemporer
Karena dengan mempelajari teori tersebut karyawan bisa termotivasi dalam bekerja
dengan mengasih upah yang tinggi maka karyawan akan mempunyai motivasi untuk bekerja
dengan baik, begitu pula sebaliknya apabila dia telah melakukan pekerjannya dengan baik
namun mendapatkan upah yang tidak sesuai maka karyawan tidak akan mau bekerja dengan
baik. Dan juga dengan teori kontemporer kita termotivasi untuk harus memiliki prestasi, kuasa,
berafiliasi dalam waktu yang sama.

4. jelaskan teori motivasi awal/klasik menurut :

a. Maslow

Frederick Winslow memandang bahwa memotivasi para karyawan hanya dari sudut
pemenuhan kebutuhan biologis saja. Kebutuhan biologis tersebut dipenuhi melalui gaji atau upah
yang diberikan, baik uang ataupun barang, sebagai imbalan dari prestasi yang telah diberikannya.
Frederick Winslow dalam Hasibuan (2005) menyatakan bahwa : “Konsep dasar teori ini adalah
orang akan bekerja bilamana ia giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yang mempunyai
kaitan dengan tugas-tugasnya, manajer menentukan bagaimana tugas dikerjakan dengan
menggunakan sistem intensif untuk memotivasi para pekerja, semakin banyak mereka
berproduksi semakin besar penghasilan mereka.” Sehingga dengan demikian karyawan hanya
dapat dimotivasi dengan memberikan imbalan materi dan jika balas jasanya ditingkatkan maka
dengan sendirinya gairah bekerjanya meningkat. Dengan demikian teori ini beranggapan bahwa
jika gaji karyawan ditingkatkan maka dengan sendirinya ia akan lebih bergairah bekerja.
b. Mc. Gregor

Teori X dan Y dari Mc. Gregor Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan
teori eksternal yang dikembangkan oleh Mc. Gregor. Ia telah merumuskan dua perbedaan dasar
mengenai perilaku manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Teori tradisional
mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Adapun
anggapan yang mendasari teori-teori X menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 87 )
a. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghidarinya.
b. Karena pada dasarnya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, diperlakukan
dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
c. Rata-rata pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai
ambisi kecil, kemamuan dirinya diatas segalanya.

c. Herzberg

Herz berg mengklaim telah menemukan penjelasan duafaktor motivasi yaitu:


1)Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisikerja,
jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
2)Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan,
pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.(Koontz, 1990:123).

5. jelaskan teori motivasi kontemporer menurut :

a. Aldelfer

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi


yangdikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan
pokok manusia:

1.Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidupsesuai
dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhanfisiologis dan
kebutuhan akan rasa aman serta hygienefactors dari Herzberg.

2.RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksidengan


orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dariMaslowdanhygiene factors dari
Herzberg.
3.Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorongseseorang untuk
memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiriatau lingkungan. Realisasi dari
kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dariMaslow dan motivation factors dari
Herzberg.(Koontz, 1990:121)

b. Mc. Clelland

Menurut McClelland, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yang memotivasi seseorang
untuk berprestasi. Ke tiga motif itu adalah ;
1) Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
Masyarakat dengan keinginan berprestasi yang tinggi cenderung untuk menghindari situasi yang
berisiko terlalu rendah maupun yang berisiko sangat tinggi.
2) Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat.
Mereka yang memiliki motif yang besar untuk bersahabat sangat menginginkan hubungan yang
harminis dengan orang lain dan sangat ingin untuk merasa diterima oleh orang lain.
3) Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa

c. Stacey Adams

Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan
kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang
diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang
diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :

 Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar


 Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
d. Vroom

Victor Vroom (1964) mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan


infernal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut : Setiap individu percaya
bahwa bila ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut
sebuah harapan hasil (outcome expectancy) sebagai penilaian subjektif seseorang atas
kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut. Setiap hasil
mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi (valence) sebagai nilai
yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan.

Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil
tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy) sebagai kemungkinan bahwa usaha
seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.

MATERI KEPEMIMPINAN

1.jelaskan teori munculnya kepemimpinan dari sisi :

a. klasik

b. humanistik

Anda mungkin juga menyukai