Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PENYUSUNAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MENGGUNAKAN


ONE POINT LESSON (OPL)

5.1. Latar Belakang


Total Productive Maintenance (TPM) di PT. Pupuk Kalimantan Timur terutama di
pabrik 1A sudah mulai diterapkan sejak beberapa tahun yang lalu. Karena kurangnya
antusias dari setiap divisi, penerapan TPM pun mulai terhambat. Ada beberapa pilar dari
TPM yang sudah mulai diterapkan di PT. Pupuk Kalimantan Timur terutama di pabrik 1A
area amoniak dan urea.
Salah satu pilar yang belum diterapkan yaitu adalah autonomous maintenance (AM)
yang bertujuan atau berfokus pada pemeliharaan ”fix it yourself”. Autonomous maintenance
adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh operator produksi itu sendiri , hal
tersebut mencakup pemeliharaan ringan seperti :
 Pengisian oli
 Pengencangan baut
 Pembersihan strainer / filter
 Penggantian strainer / filter
Salah satu tahap yang dilakukan untuk mencapai pilar tersebut adalah menyusun one
point lesson (OPL) berisi panduan langkah-langkah atau step yang telah disusun secara
singkat dan jelas tentang pekerjaan / pemeliharaan ringan. One point lesson juga dilengkapi
dengan gambar-gambar guna memperjelas operator untuk melakukan pekerjaan ringan
tersebut. Jika telah selesai disusun, dokumen one point lesson ditempel di area pengerjaan
,jika operator menemukan kondisi yang tidak normal pada area tersebut, mereka dapat
mengerjakannya setiap saat dengan mengikuti setiap langkah dari one point lesson yang
telah disiapkan. Selain menyusun one point lesson, memberi tag / tanda sangatlah penting
agar operator yang melakukan pekerjaan tersebut tidak kebingungan, seperti memberi
tanda maksimum dan minimum oli, tag jenis oli yang akan digunakan, atau jenis kunci
yang digunakan untuk membuka baut.

5.1.1. Tujuan Penerapan


Adapun tujuan dari penerapan autonomous maintenance di pabrik 1A yaitu :

1
 Menghindari pekerjaan ringan yang dilakukan mekanik terutama pada saat
malam hari dan mekanik dapat fokus ke pekerjaan yang lain yang lebih prioritas.
 Menghilangkan shift malam jika pekerjaan-pekerjaan ringan sudah dapat
ditangani oleh operator produksi itu sendiri.
 Mengubah culture / budaya di pabrik, karena hampir semua pabrik atau industri
besar sudah menerapkan total productive maintenance secara total.
 Mengurangi maintenance cost.
 Mengembangkan skill operator untuk mengetahui kondisi dari mesin yang
dioperasikan.
 Mengubah pola pikir “operator hanya mengoperasikan, mekanik yang merawat
atau membetulkan” karena operator juga harus mengetahui dan merawat
peralatan yang mereka gunakan.

5.1.2. Langkah–langkah Penerapan

Membuat OPL

Training

Serah Terima
Pekerjaan

Gambar 5.1 Langkah-langkah penerapan autonomous maintenance

1. Membuat OPL (One Point Lesson)


One point lesson berisi langkah-langkah pengerjaan di setiap area dengan singkat,
padat, dan jelas, juga disertai gambar demi memudahkan operator yang akan
melakukan pekerjaan tersebut agar tidak kebingungan. Dokumen OPL juga harus
diketahui dan disetujui oleh departemen operasi pabrik dan mekanik 1A. OPL ini juga

2
sangat berfungsi terutama pada saat ada pergantian karyawan atau terdapat karyawan
baru yang masuk, mereka diharapkan dapat langsung memahami langkah-langkah
pengerjaan dengan membaca OPL yang telah disusun.

2. Training
Setelah dokumen OPL jadi, operator yang akan melakukan pekerjaan tersebut
menerima training singkat dari mekanik / pembuat OPL tersebut agar operator
mengetahui lebih jelas kondisi actual di lapangan. Dokumen OPL juga ditempel pada
area-area pengerjaan agar memudahkan operator untuk membaca dan mengikuti
langkah-langkah dari OPL. Pihak mekanik juga menempelkan tag atau tanda-tanda
yang penting agar tidak terjadi kesalahan langkah pada OPL seperti tag jenis oli, tag
jenis kunci yang digunakan, dsb.

3. Serah Terima Pekerjaan


Setelah dokumen OPL ditempel, menempel tag, pekerjaan autonomous
maintenance mulai diterapkan oleh operator. Tentunya pekerjaan tersebut masih
dalam pengawasan dari pihak mekanik. Jika pekerjaan menjadi lebih susah atau lebih
berat, mekanik disarankan membantu operator untuk melakukan pekerjaan tersebut.

5.2. Daftar List Pembuatan One Point Lesson (OPL) Pabrik 1A


Setelah melakukan pembahasan dengan bagian operasi pabrik, didapat daftar list
pembuatan OPL yang sekiranya pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh bagian operasi /
operator dari pabrik urea maupun amoniak.

5.2.1. Urea

a. Fill up oil:

P2-K-601A/B P2-P-801A/B P2-P-701A/B P14-P-002A/B

P2-K-602A/B P2-P-603A/B P2-P-703A/B P14-P-003A/B

P2-K-603A/B P2-K-809A/B P2-P-901A/B P14-P-004A/B

P2-K-604A/B P2-P-601A/B P2-P-902A/B P14-P-005A/B

3
P2-K-605A/B P2-P-602A/B P2-P-905A/B P14-P-006A/B

P2-K-606A/B P2-P-201A/B P2-P-103A/B P2-P-401A/B

P2-K-607A/B P2-P-302A/B P2-P-202A/B

P2-P-306A/B P2-P-303A/B P14-P-001A/B

Tabel 5.1 Daftar pengisian oli urea

b. Fill up oil gearbox :


 P-102A/B
 P-301A/B

c. Cleaning suction strainer pompa :

P-202A/B P-002A/B P-006A/B Rotary screen F-


2101A/B

P-106A/B P-003A/B P-211A/B

P-107A/B P-004A/B Sealing Pompa Laut

P-610A/B P-005A/B Sea Water Inlet


Chlorine

Tabel 5.2 Daftar pembersihan strainer urea

d. Ikat flange line steam trap


e. Ikat flange oil system
f. Cleaning oil filter
g. Cleaning filter air dryer

5.2.2. Amoniak

a. Fill up oil :

P-2901A/B P-0303A/B K-0102A/B

4
P-2201A/B P-0304A/B Z-2201A/B

P-2401A/B P-0501A/B TS/P-0421P1A/B

P-0302A/B E-0401P1A/B TS/P-0431P1A/B

Tabel 5.3 Daftar pengisian oli amoniak

b. Cleaning suction strainer pompa


 Z-2201AP3A/B
 Z-2201BP3A/B
 Z-2201AF1A/B
 Z-2201BF1A/B

c. Fill up methanol P-0501A/B


d. Ikat stem packing BV-Ammonia / Gas / Oli dengan ukuran kunci max 14mm
e. Ikat flange ammonia / gas / oli dengan ukuran kunci max 14mm
f. Cleaning filter lube oil
 P-2501A F-1A/B
 P-2501B F-1A/B
 P-0301A,B,C, F-1A/B
 TS/P-0421 F-1A/B
 TS/P-0431 F-1A/B

Anda mungkin juga menyukai