Anda di halaman 1dari 5

Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.

2 September 2013 ISSN 2338-1035

ANALISA KERUSAKAN POMPA VERTIKAL TIPE TAIT MODEL


15 BCH-3 DENGAN KAPASITAS 150 L/S
DI PDAM TIRTANADI SUNGGAL
Henri M Baringbing1, Mulfi Hazwi2
Email:henrimanroebaringbing@yahoo.co.id
1,2,
Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Jl. Almamater, Kampus
USU Medan 20155 Medan Indonesia

ABSTRAK

Pemeliharaan pompa dilakukan dalam upaya menjaga kelancaran proses untuk


mendistribusikan air keseluruh masyarakat yang berada di sekitar PDAM Tirtanadi Sunggal.
Dalam penulisan ini tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar kerusakan dan biaya
pemelihan pada pompa vertikal vertikal tipe tait model 15 BCH-3 dengan kapasitas 150 l/s di
PDAM Tirtanadi Sunggal. oleh karena itu penulis melakukan penelitian yaitu pada 1 unit pompa
vertikal tipe tait model 15 BCH-3 dengan kapasitas 150 l/s di PDAM Tirtanadi Sunggal yang
diambil dengan mengambil survey ke lapangan dimana putarannya 1470 rpm dan dari data
sfesifikasi pompa tersebut dapat dihitung kerusakan dan biaya pada pompa. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada pompa vertikal besarnya head total yang harus dilayani pompa
adalah 0,034 meter. Sedangkan NPSH pada pompa adalah 7,38 m.. Dari segi kontruksi dan
kemampuan kerja dari pompa ini sangat cocok digunakan untuk memompakan air baku ke unit
pengolahan dengan kapasitas yang cukup besar, dari segi kontruksi, pemasangan dan
penempatan juga sangat bagus untuk digunakan karena bukan dari segi kemampuan saja, tapi
dari segi perawatan dan biaya yang sangat efisien.

Kata kunci : pompa, kavitasi, keausan, dan biaya

1. Pendahuluan
jenis mesin fluida yang digunakan untuk
Perusahaan Daerah Air Minum memindahkan fluida melalui pipa dari
(PDAM) Tirtanadi menggunakan mesin satu tempat ke tempat lain. Dalam
pompa yang banyak sekali untuk menjalankan fungsinya tersebut, pompa
keperluan proses pengolahan air minum mengubah energi gerak poros untuk
dan pendistribusiannya kesetiap menggerakkan sudu-sudu menjadi
masyarakat yang akan energi tekanan pada fluida.
membutuhkannya. Penggunaan pompa Mengingat pompa merupakan jenis
ini sangatlah penting mengingat fluida yang dingunakan untuk
pemindahan jenis fluida dan kondisi memindahkan fluida dalam suatu
fluida dan kondisi kerja yang sangat instalasi, maka kesinambungannya
bermacam-macam. perlu dijaga dan dirawat setiap saat.
Pada pabrik pengolahan air baku Kegagalan suatu komponen pompa
menjadi air bersih dan air minum di akan berakibat pada berhentinya suatu
PDAM Tirtanadi, yang menggunakan proses dan kinerja. Untuk menghindari
peralatan-peralatan dan bahan hal tersebut, maka pengoperasian dan
campuran yang sesuai dengan kualitas pemeliharaan pompa harus tepat.
dan tingkat kejernihan yang sudah teruji. Supaya proses suatu produksi tetap
Sistem pengolahan air baku ini berjalan dengan baik. Pompa adalah
dilakukan secara bertahap, dengan suatu peralatan yang dipergunakan
perkataan lain suatu proses tidak dapat untuk memindahkan zat cair dari suatu
berlangsung jika proses sebelumnya tempat ke tempat yang lain, disini terjadi
belum berjalan. Pompa merupakan perubahan energy mekanik menjadi

56
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

energi hidrolis yang berupa head atau akhir-akhir ini pada turbin-turbin uap,
tinggi kenaikan air. Pemindahan fluida dan motor-motor listrik dan disain-disain
dari suatu tempat ke tempat yang lain sistem gigi kecepatan tinggi telah
tersebut dapat mengalami hambatan- memperbesar pemakaian dan
hambatan akibat belokan-belokan, penggunan pompa-pompa vertikal,
katub, sambungan maupun adanya seharusnya dapat bersaing dengan unit-
gesekan antara fluida yang dialirkan unit torak yang ada. Garis-garis
dengan pipa-pipa penghantarnya. effesiensi adalah garis yang
Dalam proses pemindahan fluida dari menyatakan effesiensi yang sama untuk
suatu tempat ke tempat lain yang hubungan head dengan kapasitas
digunakan mesin fluida atau pompa, ataudaya dapat di tentukan batasan
jenis pompa yang dingunakan sangatlah putaran maksimum dan minimum
banyak mengingat proses pengolahan dengan kata lain untuk mendapatkan
air mulai dari bendungan hingga stasiun daerah operasi yang terbaik jika dilihat
reservoir yang akan didistribusikan dari segi putaran pompa. Dalam pompa
kepada masyarakat sangat besar.bakar vertikal turbin juga tersedia berbagai
tersebut. konfigurasi, konstruksi dan bahan untuk
memenuhi kebutuhan aplikasi. Di
2. Tinjauan Pustaka antaranya adalah sebagai berikut :
Pompa vertikal adalah a.Terbuka atau tertutup lineshaft
merupakan salah satu desain diffuser konstruksi
jenis tunggal atau multistage yang b.Impeller tertutup atau semi-terbuka
terdiri dari beberapa buah impeller yang c.Memakai cincin impeller Bowl dan
disusun secara seri yang dapat tertutup
menghasilkan head yang tinggi yang d.Cast besi atau baja fabrikasi kepala
dapat dingunakan untuk memindahkan debit
air[1]. Suatu pompa vertikal pada e.Penyegelan konfigurasi untuk
dasarnya terdiri dari satu impeler atau konstruksi lineshaft terbuka
lebih yang dilengkapi dengan sudu- f.Dikemas dengan kemasan kotak grafit
sudu, yang dipasangkan pada poros fleksibel
yang berputar dan diselubungi g.Tunggal atau ganda mekanik segel
dengan/oleh sebuah rumah (casing). pada pompa terdapat kerusakan yaitu
Fluida mamasuki impeler secara aksial pada kavitasi dan keausan.
di dekat poros dan mempunyai energi Kavitasi adalah fenomena perubahan
potensial, yang diberikan padanya oleh fase uap dari zat cair yang sedang
sudu-sudu. Begitu fluida meninggalkan mengalir, karena tekanannya berkurang
impeler pada kecepatan yang relatif hingga di bawah tekanan uap jenuhnya.
tinggi , fluida itu dikumpulkan didalam [2].Pada pompa bagian yang sering
‘volute’ atau suatu seri lluan diffuser mengalami kavitasi adalah sisi hisap
yang mentransformasikan energi kenetik pompa. Misalnya, air pada tekanan 1
menjadi tekanan. Ini tentu saja diikuti atm akan mendidih dan menjadi uap
oleh pengurangan kecepatan. Sesudah pada suhu 100 derajat celcius. Tetapi
konversi diselesaikan, fluida kemudian jika tekanan direndahkan maka air akan
dikeluarkan dari mesin tersebut. Aksi itu bisa mendidih pada temperatur yang
sama untuk pompa-pompa dengan lebih rendah bahkan jika tekanannya
kekecualian bahwa volume gas adalah cukup rendah maka air bisa mendidih
berkurang begitu gas-gas tersebut pada suhu kamar. Apabila zat cair
melewati blower, sementara volume mendidih, maka akan timbul gelembung-
fluida secara praktis adalah tetap begitu gelembung uap zat cair. Hal ini dapat
fluida tersebut melewati pompa. Pompa- terjadi pada zat cair yang sedang
pompa vertikal pada dasarnya adalah mengalir di dalam pompa maupun
mesin-mesin berkecepatan tinggi didalam pipa. Tempat-tempat yang
(dibandingkan dengan jenis-jenis torak, bertekanan rendah dan/atau yang
rotary, atau pepindahan).Perkembangan berkecepatan tinggi di dalam aliran,

57
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

maka akan sangat rawan mengalami Putaran : 1470 rpm


kavitasi. Misalnya pada pompa maka b)Spesifikasi Pompa
bagian yang akan mudah mengalami Head : 50 m
kavitasi adalah pada sisi isapnya. Puataran : 1470 rpm
Sedangkan keausan (wear) didefinisikan Capasitas : 150 l/s
perpindahan material dari permukaan c).Pipa
suatu objek melalui kontak dengan 1.Diameter 600 mm dengan
permukaan objek lain yang bergerak panjang 70 m
relatif satu sama lain. Keausan dapat 2.Diameter 250 mm dengan
dibagi dua kategori; keausan yang panjang 20 m
didominasi oleh sifat mekanik bahan, d)Data fluida
dan keausan yang didominasi oleh sifat Jenis fluida : Air
kimia bahan. Tipe keausan yang terjadi Temperature : 300C
pada bantalan luncur ini adalah interaksi
antara satu permukaan meluncur relatif
terhadap permukaan lainnya pada suatu
jarak tertentu. Mekanisme aus (wear)
untuk luncuran kering tergantung pada
beberapa variabel; kehalusan
permukaan, geometri permukaan,
orientrasi, kecepatan luncur, kekerasan
relatif antar permukaan, mikrostruktur
bahan dan lain-lain. Jadi laju keausan
yang terjadi tidak murni karena sifat-sifat
bahan saja dan tidak selalu terjadi
secara merata.Jenis keausan yang
terjadi ialah keausan abrasif yaitu
karena adanya gesekan antara material
yang keras (poros) dan material yang
Gambar1 Pompa vertikal
lunak (bantalan). Untuk lebih
mempermudah kita mengerti tentang
terjadinya gesekan dan keausan pada 4. Hasil dan Pembahasan
bantalan luncur atau yang biasa Dalam memaksimalkan
disebutkan sebagai mekanisme performance pompa, pemeliharaan
tribology yaitu friction,wear dan harus tetap dilakukan, namun peristiwa
lubrication. Terjadinya gesekan antara kerusakan tentu akan terjadi, namun
kedua permukaan tersebut dapat dengan langkah preventivekerusakan
menyebabkan terjadinya perpindahan dapat diprediksi agar dapat
material yang aus (chips) yang terjadi direncanakan perbaikan kapan dan tidak
diantara kedua permukaan material terjadi kerusakan yang lebih fatal.
yang bersentuhan. Kerusakan pada pompa umumya terjadi
pada bagian packing, bearing, impeller,
3. Metodologi Penelitian dan shaft[3].
Memberikan uraian dari
pelaksanaan penelitian yang dilakukan 1. Impeller
penulis untuk mengetahui kerusakan Tanda-tanda kerusakan pada impeller
dan sistem pemeliharaan yang adalah:
dilakukan oleh perusahaan a. debit air yang dihasilkan
a)Spesifikasi Motor Penggerak berkurang.
Tipe : Tait Model 15 BCH-3 b. Pada impeller juga sering terjadi
Type impeller : Tertutup kavitasi atau keropos
Jenis pompa : Vertikal
Penggerak pompa : Motor listrik
Power Input : 110 KW

58
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

4. Packing
Tanda-tanda bahwa Gland peacking itu
sudah rusak adalah pompa kurang
hisap karena terlalu banyak udara di
dalam pompa dan kadang-kadang air
mengalir deras di sela-sela pompa.

Gambar 2 Impeller yang mengalami


kerusakan

Cara penanggulangannya
adalah dengan cara memperhatikan
keperluan dan kapasitas penggunaan
pompa dan memilih spesifikasi pompa
yang tepat. Gambar 4 Packing
2) Bearing Untuk mencari NPSH pompa
Tanda-tanda kerusakan pada bearing Untuk mencari P uap jenuh air
adalah: pada 250c adalah
a. Getarannya tinggi dan dapat Pu = Patm A ɤ ( hA)
diukur dengan vibrator meter = 1,412 kgf/m2.0,02 m2. 955
b. Suaranya kasar kg/m2 (11,8 . 0,2)
c. Bahan pelumas yang tidak sesuai = 63,65 kgf/m2
akibatnya akan terjadi korosi atau Pa= 1 atm = 1,033 kg/cm2
pengumpalan pelumas yang dapat = 10330 kg/m2
menghambat berputarnya bantalan. NPSH = Pa/ɤ - hs - htot - Pv/ɤ
NPSH = 10332/995-1–1,6– 63,65/995
= 10,38 – 1 – 1,6 – 0,06
=7,76 m

NPSH yang tersedia adalah 20,5 m,


maka NPSH yang tersedia lebih besar
dari pada NPSH yang diperlukan, jadi
aman terhadap kavitasi.
Volume keausan bantalan tanpa
pelumas dapat dihitung dengan rumus:
Gambar 3; Bearing Wr = K.s.W (T.A, Stolarski,1990)
Dimana: s = sliding distance m
Cara menanggulanginya adalah dengan W = beban N
cara memberikan pelumasan yang K = koefisien keausan per
cukup agar putaran poros pada bearing satuan beban per jarak sliding
tetap balance dan tidak menimbulkan Maka:
gesekan yang berlebihan. laju keausan :
Wr = (0,2505x10-12 m3/Nm).( 1.756,6
3) Poros (shaft) m).(203,2N)
Pada bagian ini terjadi beban = 89.413,75 x 10-12 m3
puntir yang berlebihan akan = 89,41375 mm3
mengakibatkan poros akan patah. Shaft
merupakan tempat bertumpunya Jadi laju keausan bantalan untuk stiap
bearing. Kita harus menjaga bearing kali jalan adalah 89,41375 mm3
berputar pada porosnya agar shaft Dari hasil pengukuran terhadap
terjaga dengan baikcdan tahan lama bantalan setelah beroperasi, diperoleh

59
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

diameter dalam bantalan arah vertikal 5. Kesimpulan dan Saran


adalah 58 mm. Jadi diameter dalam
bertambah sebesar 8 mm. Besarnya kavitasi atau
Hal ini berarti bantalan telah beroperasi kerusakan yang terjadi karena
selama: gelembung-gelembung uap zat cair
( 8)/(0,038 ) = 210,5 hari pada pompa adalah 7,38 m Besarnya
Maka umur bantalan dapat diketahui keausan yang terjadi karena gesekan
selama operasi yaitu 210,5 hari. antara material keras (poros) dan
Evaluasi biaya dengan preventive material lunak (bantalan) pada pompa
maintenance dan mengunakan adalah 89,41375 mm3 Hubungan Man
Breakdown maintenance Power, Man hour, Material, Tool dan
Pada PDAM Tirtanadi Sunggal memiliki Cosumble adalah berbanding lurus
pompa vertikal sebanyak 14 unit pada dengan biaya. Semakin besar tingkat
Finish Water Pump (FWP),sampel yang kesulitan dari pekerjaan Preventive
dingunakan untuk penelitian adalah satu Maintenace makalcdf semakin besar
unit pompa vertikal, dimana biaya yang biaya yang harus dikeluarkan oleh
dikeluarkan oleh perusahaan untuk perusahaan tersebut.
biaya pompa (CP) per unitnya adalah Pemakaian sistem Preventive
Rp 41.000.000 dan biaya rata-rata Maintenance pada suatu perusahaan
perbaikan setelah rusak (CR) adalah Rp akan lebih menguntungkan dari pada
123.000.000, maka probabilitas menggunakan sistem Breakdown
kerusakan dan biaya alternative Maintenace. Untuk mendapatkan kinerja
Preventive Maintenance pada pompa kondisi oprasi yang bagus dan efisien,
adalah : pemilihan pompa sangat memegang
peranan penting dapat proses produksi
yang mengalirkan fluida cair, jadi
pemilihan pompa harus ditinjau dari
banyak aspek bukan dari kapasitas atau
dari daya saja, tapi dari segi
kontruksinya juga harus diperhatikan.

Daftar Pustaka

[1].Fritz Dietzel, Dakso Sriyono,


"Turbin Pompa dan Kompresor",
Penerbit Erlangga. Cetakan
keempat, Jakarta, 1993.

[2].Sularso, Haruo Tahara, Pompa dan


Gambar 5 Grafik Hasil Analisa dengan
Kompressor : Pemilihan,
Preventive Maintenance dan
Pemakaian dan Perawatan. PT.
Breakdown Maintenance
Pradnya Paramita, Jakarta 2000.
Dari grafik di atas kita dapat melihat
[3].Setiawan, F.D, 2008. Perawatan
perbedaan antara preventive
Mekanikal Mesin Produksi,
maintenance dan dengan
Maximus, Yogyakarta.
breakdownmaintenance , dimana pada
biaya yang sama, umur pakai (lifetime)
[4].Tampubolon, P. Manahan, 2004,
pompa lebih lama[4]. Hal ini
Manajemen Operasional, edisi
menunjukkan bahwa penggunaan
pertama, Ghalia
preventive lebih menguntungkan baik
dari segi biaya dan umur pakai mesin
pompa tersebut.

60

Anda mungkin juga menyukai