DOSEN :
IMAM HARYADI WIBOWO, ST.
NAMA :
AZEL GAVRA BHADARIKA HUTAURUK
15051910004
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SISTEM PEMIPAAN
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi
fluida antar peralatan dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang
lain sehingga proses produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan secara
umum terdiri dari komponen-komponen seperti pipa, katup, fitting, flange,
nozzle, instrumentasi, peralatan atau equipment , penyangga pipa dan
komponen khusus. Piping ini tidak akan keluar dari satu wilayah plant.
Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk mengantarkan atau
mengalirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya melewati
beberapa daerah.
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari
sistem pipa tunggal sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks.
Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan
lokasi tujuan, yaitu saringan , katup , sambungan , nozzle dan lain sebagainya.
Untuk sistem perpipaan yang menggunakan fluida cair umumnya dari lokasi
awal fluida dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat
aliran fluida.
1.2 POMPA
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat
lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian). Pada umumnya
pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang
menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara
lain jenis dan jumlah bahan cairan tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan
yang diperlukan dan sebagainya.
Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana
bahanbahanyang diolah dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain atau
dari suatu tempat penyimpanan ketempat pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan
diolah dari sumber dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari
tempat yang lebih tinggi akan sendirinya mengalir ketempat yang lebih rendah,
tetapi jika sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk memindahkan atau
menaikkan fluida, alat yang lazim digunakan adalah pompa.
Pompa digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan kepada poros
pompa untuk memutar impeller yang terpasang pada poros tersebut. Zat cair
yang ada didalam impeller akan ikut berputar karena dorongan sudu-sudu.
Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impelerakan
keluar melalui saluran diantara sudu – sudu dan meninggalkan impeller dengan
kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi ini
kemudian akan keluar melalui saluran yang penampangnya makin membesar
(volute/difuser) sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head
tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang keluar dari flens pompa memiliki head
total yang lebih besar.
Dimana
ρ = Density fluida (kg / m3 ¿
V = Kecepatan aliran fluida (m⁄s)
D = Diameter dalam pipa (m)
μ = Viskositas dinamik (kg /ms3 )
v = Viskositas kinematic (m2 /s)
2. Aliran Turbulen
Kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilakan aliran yang tidak
laminar melainkan komplek, lintasan gerak partikel saling tidak teratur antara
satu dengan yang lain. Sehingga didapatkan Ciri dari lairan turbulen: tidak
adanya keteraturan dalam lintasan fluidanya, aliran banyak bercampur,
kecepatan fluida tinggi, panjang skala aliran besar dan viskositasnya rendah.
Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran-pusaran
dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus menerus antara partikel
partikel cairan di seluruh penampang aliran
Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat suatu angka
tidak bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number). Angka ini
dihitung dengan persamaan reaksi tersebut.
Re = (4 v R)/ϑ
Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
ϑ = Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s atau m2/s)
1.6 KAVITASI
Kavitasi merupakan fenomena ketidaknormalan operasi pada pompa sentrifugal dimana
terjadi perubahan fase uap pada fluida yang mengalir. Perubahan tersebut diakibatkan oleh
penurunan tekanan pada sisi isap pompa. Kavitasi merupakan salah satu masalah yang serius
pada pompa dan dapat berpotensi menyebabkan serangkaian kegagalan dalam hal mekanis,
misalnya; impeller, bantalan, poros dan motor. Pada pompa sentrifugal kavitasi dapat terjadi
pada sisi isap pompa dan sudu pompa. Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-
gelembung uap, disertai naiknya tingkat getaran dan suara bising. Dampak kavitasi pada
pompa adalah turunnya unjuk kerja dan bahkan kerusakan pada impeller pompa.
BAB II
METODE PENELITIAN
Awal dalam melaksanakan penelitian yaitu menentukan judul kemudian meninjau tempat
yang akan dilakukan penelitian dan memperkirakan kebutuhan air bersih di tempat yang telah
kita tentukan. Dan pada akhirnya tahap perhitungan (resevoir, desain instalasi, diameter pipa dan
perhitungan spesifikasi pompa) dan kemudian saran sekaligus kesimpulan
Q=
(
4 ( ORANG ) x 120 LITER
PENGHUNI
PERHARI ) x 1,5
24
Q=30 (LITER/JAM )
Q=8,33 x 10−6 (m 3 / s)
Pada instalasi di lapangan terpasang satu buah tendon air berukuran 1000 liter. Reservoir atas
mencukupi untuk system tersebut
4 Q 4 x 8,33 x 10−6
V= = =0,0425071 m/ s
πD
2
3,14 x 0,0158
No. Head Loss Panjang(m)/ Rumus f (koefisien gesek) Hf(m) Hf Total (m)
Jumlah(pcs)
No. Head Loss Panjang(m)/ Rumus f (koefisien gesek) Hf(m) Hf Total (m)
Jumlah(pcs)
a) Head Total
Untuk menghitung head total pompa digunakan rumus sebagai berikut ;
2
v
H tot =ha +∆ h p + hl +
2g
b) Head Statis Total (Suction Head)
h a=hd +hs
h a=5+6
h a=11 m
∆hp = 0 (Reservoir bawah dan Reservoir atas tekanan air-nya sama)
c) Head Loss
Pada sistem pemipaan di Gedung Kantin berlantai 3 Head Loss yang diukur sebagai
berikut:
1. Head Kerugian Dalam Pipa
2. Head Kerugian Pada Belokan
4. Head Kerugian Pada Valve (Gate, Check)
5. Head Kerugian Pada Strainer
Berrdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka Head Total yang terjadi:
2
0,0425071
H tot =11+0+ 0,2520479+
2 x 9,81
H tot =11,25214 m
d) Pemilihan Pompa
Diketahui :
( )
3
m
Q=8,33 x 10−6 =0,0004998(m3 /min)
s
H tot =11,25214 m
Pompa yang terpasang pada sistem pemipaan rumah tersebut adalah Pompa
Sentrifugal:
• Merk: SAN-EI
• Kapasitas: 100 Ltr/min
• Power: 0,17HP / 50Hz / 3Phase / 1500Rpm / 220 V
• Head: 100 m
Jumlah pompa yang terpasang pada sistem total ada 1 unit.
e) Perhitungan NPSH
NPSH dihitung untuk mengetahui kinerja pompa untuk problem kavitasi. Syarat kerja
Pompa tidak mengalami kavitasi adalah NPSH yang tersedia > NPSH yang
diperlukan.
H sv (NPSH yang tersedia)
Pa Pv
H sv = + −hs−hls
Y Y
Dimana :
0,5
Q
n s=n x 0,75
Hn
0,5
0,0004998
ns=1500 x 0,75
11,25214
ns = 5,45837
Nilai besaran σ (koefisien kavitasi) Karena ns = 5,45837 < 100, maka σ =
0,03
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, debit air yang di dapat yaitu
Q=4,17 x 10 ( m / s ) dengan reservoirVa=0,432 m =432liter . Kemudian
−6 3 3
spesifikasi pompa yang sesuai untuk sistem pemipaan pada rumah tersebut
adalah 40 x 32C4 – 5 0,75. Yang berarti sebagai berikut:
- 40 = Diameter isap (40 mm)
- 32 = Diameter buang (32 mm)
- C = Type rumah
- Jumlah katub = 4, katubnya 4 dan 1500rpm
- 5 = Frekuensi (50 Hz)
- Daya motor = 0,75 kW (= 1,0058 HP)
4.2 SARAN
Memperhitungkan kapasitas dan kebutuhan air sangat penting untuk
memilih spesifikasi pompa yang tepat, dan tentunya sistem pemipaan harus
perlu diperhatikan sebelum memasang pompa. Dengan study kasus ini
semoga semua mengerti dan memperhatikan spesifikasi apa yang tepaat bagi
rumah masing masing dengan mengacuu pada perhitungan dan pembahasan
diatas
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/177037-ID-analisa-
kebutuhan-jenis-dan-spesifikasi.pdf
Tahara, Haruo., dan Sularso. 2000. Pompa dan Kompresor. Jakarta: PT.
Pradaya Paramita.
https://www.etsworlds.id/2020/03/apa-yang-dimaksud-kavitasi-pada-
pompa.html
https://sinergi.mercubuana.ac.id/media/165473-analisa-jenis-dan-
spesifikasi-pompa-air-62f29bce.pdf
Mengacu pada Refrensi jurnal yang telah diberikan oleh Mas Imam
melalui Google Classroom