Anda di halaman 1dari 3

Karies Gigi Pada Anak

Karies dapat mengenai gigi sulung dan gigi tetap, namun proses kerusakan gigi sulung lebih
cepat menyebar dan lebih parah dibanding gigi tetap. Faktor penyebab adanya perbedaan ini
ialah karena struktur email gigi susu kurang padat dan lebih tipis dibanding gigi tetap.

Karies yang sering dijumpai pada anak-anak ialah karies rampan.

a. Karies rampan
Karies rampan adalah lesi karies yang terjadi cepat, menyebar secara luas dan menyeluruh
sehingga cepat mengenai pulpa. Karies ini mengenai beberapa gigi, termasuk gigi yang
biasanya bebas karies yaitu gigi anterior bawah, dan banyak dijumpai pada gigi sulung
anak karena mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik atau pada anak balita yang
sering mengudap makanan kariogenik diantara makanan utamanya. Karies rampan yang
terjadi pada usia 4- 8 tahun ini juga merupakan lesi akut yang meliputi sebagian atau
semua gigi yang telah erupsi, menghancurkan jaringan mahkota gigi dengan cepat
termasuk permukaan yang biasanya imun terhadap karies, serta mengakibatkan
terkenanya pulpa. (13)
b. Early childhood caries (ECC)
Karies rampan yang lebih spesifik yaitu Early childhood caries (ECC) atau karies dini
atau juga sering disebut karies botol susu merupakan sindroma kerusakan gigi yang parah
dan sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Penyakit infeksi ini muncul segera setelah
gigi bayi erupsi dan berkembang dengan cepat serta mengakibatkan gangguan
kesehatan yang berkepanjangan pada anakanak. Terdapat pada anak-anak yang
berhubungan dengan riwayat masa bayi, misalnya tertidur dengan botol susu masih di
dalam rongga mulut yang berisi sirup atau jus (mengandung gula), pemberian air susu ibu
dengan periode lama, atau memakai dot kosong yang dicelupkan dalam madu, sirup,
atau gula. Frekuensi makanan karbohidrat yang tinggi pada anak dengan kebiasaan tidur
minum susu botol merupakan penyebab utama dari penularan bakteri kariogenik .(14)

Mekanisme terjadi karies gigi

Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dari konsumsi karbohidrat, seperti sukrosa

atau gula dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu. Bakteri

endogen (sebagian besar Streptococcus mutans (Streptococcus mutans dan Streptococcus


sobrinus) dan Lactobacillus spp) dalam plak menghasilkan asam organik lemah sebagai

produk dari metabolisme karbohidrat. Streptococcus mutans dan Lactobacillus merupakan

kuman yang kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat

diragikan. Asam ini menyebabkan nilai pH lokal menurun yang mengakibatkan

demineralisasi jaringan gigi. Jika difusi kalsium, fosfat, dan karbonat dari gigi ini dibiarkan

berlanjut, kavitasi pada akhirnya akan terjadi. (18)

Demineralisasi dapat diatasi pada tahap awal melalui penyerapan kalsium, fosfat, dan

fluor. Fluor bertindak sebagai katalis untuk difusi kalsium dan fosfat dalam gigi, yang

meremineralisasi struktur kristal dalam lesi. Permukaan kristal dibangun kembali, terdiri dari

hidroksiapatit berfluoride dan fluorapatite, jauh lebih tahan terhadap serangan asam daripada

struktur aslinya. Enzim bakterial juga dapat terlibat dalam perkembangan karies. Proses

karies dimulai dari permukaan gigi (pit, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah

pulpa.(18) (19)

Tanda klinis pertama dari demineralisasi ini adalah sedikit perubahan warna pada

permukaan enamel saat terjadi karies awal. pH oral dikembalikan ke tingkat yang lebih netral

dengan menghilangkan plak bakteri atau karbohidrat, kemudian tersedia kalsium, fosfat, dan

ion hidroksil dalam saliva dan plak yang menjadi bagian dalam struktur kristal enamel. (20)

Karies gigi berlangsung proses demineralisasi selama periode pH rendah dan

remineralisasi selama periode pH netral / lebih tinggi. Ketika gigi dibiarkan demineralisasi

untuk periode pH rendah yang lama akhirnya kehilangan mineral terlalu banyak untuk diatasi

remineralisasi dan sub-struktur enamel runtuh sehingga membentuk rongga. (20)(21)

13. C.K. Y, S.H. W. Management of rampant caries in children. Quintessence Int. 1992;
14. Kidd EAM, Bechal SJ. Dasar-dasar karies penyakit dan penanggulangannya. Jakarta
Egc. 1992;
18. Yadav K, Prakash S. Dental Caries : A review. Asian J Biomed Pharm Sci. 2016;73–
80.
19. Caufield PW, Griffen AL. Dental caries: An infectious and transmissible disease.
Pediatr Clin North Am. 2000;47:112–45.
20. González-Cabezas C. The chemistry of caries: Remineralization and demineralization
events with direct clinical relevance. Dental Clinics of North America. 2010. p.
469–78.
21. Peters MC. Strategies for noninvasive demineralized tissue repair. Dental Clinics of
North America. 2010. p. 507–25.

Anda mungkin juga menyukai