Pada kemasan yang terbuat dari plastik, biasanya ditemukan simbol atau logo
daur ulang yang berbentuk segi tiga dengan kode-kode tertentu. Kode ini
dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika
Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti
ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda
pengenal plastik tersebut:
Sifat keramik
1. Berstruktur kristal
2. Penghantar listrik yang buruk
3. Transparan (jika tipis)
4. Rapuh (bisa pecah)
Proses pembuatan keramik
Campur bahan kaolin, Aduk dengan air
pasir, dan mineral sambil ratakan
Proses pembuatan
keramik selesai dan
siap digunakan
Jika dilihat dari proses pembentukannya, keramik lantai dan dinding
terbagi atas:
1. Extruded
Proses pembentukan keramik dengan cara membasahi bahan-
bahan lebih dulu, digiling halus dan ditekan melalui cetakan hingga
berbentuk panjang dilanjutkan dengan proses pemotongan.
2. Powder Pressed
Proses pembentukan keramik dengan cara bahan-bahan
dicampur dengan air, dilakukan penggilingan dan setelah
menajdi bubuk (powder) dilakukan sistem spray drying ditekan
dalam tekanan tinggi pada cetakan
Teknik dekoratif pada keramik
1. Unglazed (Tanpa glasir)
Terbatas pada warna alami tanah, mulai warna
pasir sampai merah bata.
3. Inlaid
Pengisian bagian keramik yang dicetak sebelum
diglasir dan dibakar
4. Mosaic
Keramik dengan berbagai warna dipotong kecil-kecil dan
dibuat dengan pola atau gambar tertentu
5. Handpainting
Seniman dapat langsung melukis pada permukaan keramik
Pembakaran keramik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Single Firing
Keramik dicetak diberi lapisan glasir dibakar lalu menjadi
produk akhir (finishes good)
2. Double Firing
Keramik dicetak, dibakar, diberi lapisan glasir, dibakar lagi
dengan temperatur lebih rendah
Menurut daya tahan gesek (untuk
lantai keramik) :
Kualitas I : Dilalui dengan alas kaki lunak/tanpa alas kaki, tanpa
ada gesekan, contoh : kamar mandi, kamar tidur
(area privat)
Kualitas II : Dilalui alas kaki lunak, normal, kadang ada sedikit
gesekan keras, contoh : ruang tamu, ruang keluarga (area
semi privat)
Kualitas III : Dilalui orang dengan alas kaki normal kadang ada
sedikit gesekan lantai, contoh : dapur, koridor, teras
(area servis)
Kualitas IV : Lalu lintas normal area gesekan keras, contoh : Hotel,
ruang pameran, jalan masuk (area publik)
Kualitas V : Lantai dengan lalu lintas pejalan kaki yang periode
tertentu mendapat gesekan keras, contoh : Shopping
center, foyer hotel, bandara