ads
Untuk membangun sebuah jaringan komputer, tentu saja ada banyak hal yang harus diperhatikan,
salah satunya adalah faktor hardware. Hardware atau perangkat keras merupakan elemen yang
sangat vital dalam pembentukan jaringan komputer. Apabila kekurangan satu elemen hardware
saja, maka dapat dipastikan suatu jaringan tidak akan dapat berjalan dengan sempurnya. Berikut
ini adalah beberapa hardware atau perangkat keras yang bisa digunakan pada jaringan komputer :
1. Komputer Server
Fungsi utama dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan dikirimkan dan
juga disebarkan oleh jaringan. Semua data tersebut akan ditransmisikan melalui sistem jaringan
agar nantinya dapat sampai ke komputer client. Kecanggihan fungsi CPU pada komputer server
ini sangat penting dalam menunjang keandalan jaringan agar tidak terjadi komputer sering hang.
Selain itu, ada baiknya komputer server diletakkan di dalam suatu ruangan dengan sistem
pendingin udara yang tetap berjalan, sehingga hal ini dapat mengurangi peningkatan suhu panas
pada komputer server.
Ibarat rantai makanan di dalam ilmu ekologi, komputer server adalah tanaman penyedia
makanan, sedangkan komputer client adalah hewan yang memakan hasil buah dari tanaman
tersebut. Artinya, komputer client ini di tugaskan untuk menarik data yang ada di komputer
server.
Komputer client yang sudah terhubung ke dalam jaringan, akan dapat memperoleh informasi dan
juga akses terhadap komputer server. Komputer client ini dioperasikan secara manual oleh
usernya, yaitu manusia untuk berbagai macam kebutuhan, seperti mencari data, bermain game
online, ataupun keperluan lainnya.
3. Hub
Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat mentransmisikan data dari server
menuju lebih dari satu client yang terhubung dalam satu jaringan LAN. Apabila anda hanya
ingin sekedar membagi satu jaringan lokal ke dalam beberapa komputer saja, maka hub
merupakan salah satu perangkat keras yang tepat.
Fungsi Hub
4. Switch
Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub,
yaitu dapat membantu memecah – mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau host,
anda dapat menggunakan switch untuk mengkoneksikan lebih dari satu komputer client ke dalam
satu jaringan LAN atau lokal.
Yang membedakan fungsi hub dengan switch adalah kemampuannya. Switch memiliki
kemampuan yang lebih pintar daripada hub, karena switch mampu membatasi dan juga mengatur
jumlah paket data yang ditransmisikan ke dalam komputer client yang terhubung dalam jaringan.
Jadi, dengan menggunakan swictch, pengaturan data antar client bisa dibedakan.
5. Bridge
Bridge memiliki fungsi utama untuk menjembatani jaringan. Maksud dari menjembatani jaringan
adalah bridge dapat menggabungkan lebih dari satu jaringan lokal ke dalam satu jaringan lokal
yang lebih luas, ataupun sebaliknya, memecah satu jaringan lokal / LAN yang luas menjadi
beberapa jaringan lokal yang lebih kecil. Selain itu, bridge juga dapat menjadi penghubung antar
dua atau lebih jaringan lokal dengan topologi jaringan yang berbeda – beda.
Fungsi bridge akan sangat terasa apabila anda berada di dalam lingkungan instansi besar, yang
terdiri dari beberapa ruangan kantor atau divisi yang letak gedungnya berjauhan. Seluruh
komputer antar gedung akan dapat tetap saling terhubung denngan satu jaringan LAN induk
dengan menggunakan bridge.
6. Router
Secara khusus, fungsi router bisa seperti access point, dimana bisa meneruskan koneksi internet
dari broadband atau provider mernuju lokasi komputer client. Namun demikian, pada dasarnya
fungsi router jauh lebih banyak dari pada itu, karena router digunakan untuk memberikan rute
atau jalan – jalan tertentu bagi paket data yang ditransmisikan.
Contoh penggnaan router biasanya berada di perkantoran atau kampus, dimana router akan
menerima sinyal paket data, dan kemudian router akan melakukan proses routing paket data
tersebut ke lokasi – lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya oleh operator router.
Router sangat cocok untuk digunakan pada satu atau lebih gedung perkantoran, kampus, ataupun
mall untuk mentransmisikan paket – paket data ke dalam access point. Dalam hal ini, router
memang memiliki peran ganda yang tumpang tindih dengan access point dalam jaringan
komputer.
7. Access Point
Apabila anda mengetahui bahwa router memilki fungsi
yang sama seperti access point, lalu apa keunggulan dari access point? Access point memiliki
keunggulan, yaitu harganya yang lebih murah dibandingkan dengan router, serta
pengaplikasiannya yang jauh lebih sederhana.
Acces point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang diterima dari router
ataupun broadband untuk membuat suatu jaringan WLAN atau wireless area network. Fungsi ini
jauh lebih sederhana apabila dibandingkan dengan router, yang memiliki fungsi yang sangat
kompleks dan banyak.
8. Kabel
Biasanya, kabel yang digunakan adalah jenis kabel UTP atau Unshielded Twisted Pair, Coaxial,
dan juga kabel Fiber Optic. Tentu saja penggunaan kabel dalam jaringan komputer sangat
efisien, terutama ketika anda ingin membangun sebuah jaringan lokal, karena biaya yang lebih
murah dibandingakn dengan perangkat wireless.
Kekurangan penggunaan kabel
Dengan adanya ethernet card ini, maka setiap komputer bisa saling terhubung ke dalam jaringan
dengan menggunakan koneksi kabel. Namun demikian, mungkin saat ini ethernet card sudah
jarnag digunakan, meskipun merupakan salah satu protokol standar dalam sebuah sistem
komputer. Hal ini tidak lain dan juga tidak bukan adalah karena penemuan teknologi wireless
yang lebih praktis dan juga mudah untuk diaplikasikan. Untuk lebih jelasnya mengenai ethernet,
anda bisa membaca manfaat LAN card dan juga fungsi LAN Card.
10. Modem
Saat ini perkembangan modem sudah jauh lebih pesat, dulu, modem digunakan untuk
menggunakan koneksi Dial-up yang dikenal dengan nama Modem ADSL. Saat ini, modem
sudah berbentuk USB, sehingga mudah digunakan. Selain itu, ada pula modem yang memiliki
fungsi yang digabung dengan router, sehingga semua fungsi modem, router dan juga access point
berada di dalam satu alat saja.
11. Konektor
Konektor merupakan alat yang di pasang pada masing masing ujung kabel jaringan untuk
menghubungkan adapter network dengan kabel. Berbagai jenis konektor jaringan ini harus
disesuaikan dengan tipe dan jenis kabel jaringan yang dipakai.
12. Repeater
Itu adalah beberapa perangkat keras yang biasa digunakan untuk kepentingan jaringan komputer.
Meskipun memiliki banyak perangkat keras, namun demikian, untuk keperluan personal, seperti
di dalam rumah, anda hanya mmebutuhkan dua perangkat, yaitu PC dan juga acces point saja
untuk membuat jaringan WLAN di dalam rumah anda. Kedua hardware tersebut sudah cukup
untuk membangun sebuah jaringan WLAN di dalam rumah anda, sehingga anda tidak perlu
berkutat dengan banyak kabel dan juga banyak perangkat keras
Konsep Dasar VLAN (Virtual LAN)
Posted by admin on Jan 20, 2014 | 0 comments
Nah setelah beberapa saat menelusuri google gw menemukan artikel dengan bahasa yang lugas
dan sederhana mengenai vlan dari ilmujaringan.com gw coba jabarkan dimari :
Penerapan teknik Virtual LAN erat kaitannya dengan peningkatan performa jaringan, maupun
kemudahan pengelolaan jaringan. Virtual LAN merupakan salah satu teknik yang bisa diambil jika
ingin menerapkan konsep switching di dalam jaringan. Dalam beberapa kondisi penerapan
switching akan memberikan keuntungan yang lebih banyak dibanding jika Anda menggunakan
teknik routing.
Untuk mempermudah pemahaman Virtual LAN (VLAN) dan “sedikit” konsep VLAN, maka
penerapannya akan mengambil contoh skenario jaringan sebuah kantor ISP yang terdiri dari
beberapa karyawan. Beberapa karyawan tersebut berasal dari 3 divisi yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut, ada Divisi Networking, Programmer dan HRD. Ketiga divisi tersebut tentu
membutuhkan akses jaringan (LAN maupun Internet), sehingga pengelola jaringan pada kantor
tersebut membuat jaringan seperti berikut ini.
(Gambar 1)
Broadcast Domain
Topologi yang dibuat oleh pengelola jaringan dari perusahaan tersebut hanya terdiri dari 1 (satu)
broadcast domain, dengan jumlah penghuni broadcast domain adalah 7 host (6 unit komputer dan
1 router). Kondisi ini menyebabkan jika salah satu komputer mengirimkan packet broadcast, maka
packet tersebut akan diterima oleh 6 host yang lain (termasuk router tadi). Untuk memahami
broadcast domain ini, sebaiknya Anda sedikit membaca materi-materi dasar jaringan, terutama
tentang pembahasan jenis-jenis komunikasi, seperti unicast, multicast maupun broadcast. Namun
jika Anda belum sempat membaca materi-materi tersebut, maka packet broadcast adalah jenis
packet yang ditujukan bagi seluruh penghuni jaringan. Beberapa protocol akan menggunakan
packet broadcast, seperti ARP (Address Resolution Protocol), bahkan aplikasi NetCut juga bekerja
dengan memanfaatkan broadcast.
Jika Anda masih bingung dengan broadcast domain tadi, maka marilah kita lihat apa yang terjadi
jika salah satu komputer menjalankan NetCut. Jika ternyata ada komputer yang menjalankan
NetCut, maka keseluruhan komputer akan terkena dampak serangan NetCut tersebut. Ini
dikarenakan semua komputer tersebut berada di dalam satu broadcast domain, berada dalam satu
switch, berada dalam satu segmen jaringan, seperti gambar berikut ini.
(Gambar 2)
(Gambar 3)
Karena sudah terpecah menjadi 3 broadcast domain, maka router pada kantor tersebut juga harus
menyediakan 3 interface yang nantinya akan digunakan setiap divisi tadi untuk menuju Internet,
interface-interface tersebut juga akan digunakan untuk mengirimkan data ke divisi tetangga.
Pada gambar (3) di atas, terlihat bahwa pengelola jaringan harus menyediakan 3 unit switch, dan
harus pula menyediakan 3 interface pada router. Terlihat sangat tidak efisien, dan akan
menghabiskan jumlah interface pada router. Untuk meningkatkan efisiensi pada jaringan tersebut,
maka teknik VLAN dapat diterapkan. Dan jika memang VLAN akan diterapkan, maka pengelola
jaringan cukup hanya akan menyediakan satu unit switch dan satu interface pada router. Yang
perlu diingat bahwa switch yang mampu menjalankan VLAN adalah Manageable Switch, atau
switch yang dapat dikonfigurasi.
Ide dasar dari VLAN adalah membuat Switch di dalam Switch, jadi sebenarnya pada saat Anda
membuat VLAN, Anda sebenarnya membuat Switch Virtual di dalam satu casing switch fisik. Jika
pada contoh skenario sebelumnya terdapat 3 divisi yang ingin disegmentasi, maka pengelola
jaringan cukup membuat 3 VLAN, 3 switch virtual di dalam 1 unit switch fisik, seperti terlihat
pada gambar berikut ini.
(Gambar 4)
Gambar di atas merupakan gambar ilustrasi VLAN, tentunya Anda tidak akan dapat melihat ketiga
switch virtual tadi. Yang dapat dilihat nantinya pada konfigurasi switch adalah port-port mana saja
yang menjadi anggota VLAN 10, VLAN 20 dan seterusnya. Sehingga jika digambarkan ulang
maka switch yang sudah memiliki VLAN tadi akan terlihat seperti gambar berikut ini.
(Gambar 5)
The Trunk
Jika diamati perubahan topologi yang dihasilkan seperti pada gambar (5), maka terlihat bahwa
setiap VLAN membutuhkan satu port untuk terhubung ke router, terlihat bahwa dibutuhkan 3
kabel lagi untuk menghubungkan masing-masing VLAN ke router. Jika ternyata jumlah VLAN
bertambah dikemudian hari, maka kabel yang terhubung ke router harus ditambah pula, sesuai
dengan jumlah pertambahan VLAN yang terjadi pada switch. Begitu pula dengan router, yang
harus menyediakan interface baru lagi jika ternyata switch menambah VLAN. Jika pada switch
terdapat 100 VLAN, maka router haruslah menyediakan 100 interface pula, satu interface untuk
satu VLAN. Ini terlihat sangat tidak efisien dan membuat teknik VLAN malah memberatkan router
dan membuat jaringan bertambah rumit.
Dalam teknik VLAN sebuah port dapat dikonfigurasikan sebagai trunk, sehingga port tersebut
dapat dilewati oleh semua VLAN. Jika pada switch tadi dikonfigurasikan sebuah port untuk
menjadi trunk, maka hanya dibutuhkan satu kabel saja untuk terhubung ke router, begitu pula
dengan router yang cukup menyediakan satu interface untuk digunakan bersama-sama oleh VLAN
10, 20 dan 30 tadi. Jika port 1 sudah digunakan sebagai trunk, maka topologi pada gambar (5) tadi
dapat disederhanakan seperti pada gambar berikut ini.
(Gambar 6)
Pada gambar (5), Anda akan menghabiskan 9 (sembilan) port pada switch untuk digunakan oleh 3
(tiga) VLAN, maka dengan hadirnya trunk, Anda cukup menyediakan 7 (tujuh) port pada Switch,
6 (enam) port yang akan digunakan oleh VLAN 10, 20 dan 30 serta sebuah port trunk yang akan
digunakan bersama-sama oleh VLAN-VLAN tersebut. Nantinya dapat dikonfigurasikan sehingga
hanya VLAN-VLAN tertentu saja yang dapat melewati trunk tersebut. (Ilmujaringan.com)
Nah cukup jelas sekarang apa yang dinamakan VLAN dan kegunaannya, agar mudah memanage
jaringan skala besar dan juga lebih irit biaya karena benar benar bisa memanfaatkan resource pada
hardware dengan maksimal
Hallo selamat siang disini saya akan menjelaskan tentang Cara Konfigurasi VLAN Di Cisco Packet
Tracer, Sebelum menuju konfigurasi lebih lanjut perhatikan gambar diatas adalah topologi VLAN Di
Cisco Packet Tracer , Yang akan kita gunakan untuk konfigurasi, Diantaranya adalah :
2 Router
8 PC
4 Switch
Kabel Crossover
Kabel Straight dan Kabel Serial
Jika sudah Seperti topologi di atas Lanjut kita Konfigurasi VLAN Di Cisco Packet Tracer , Yang pertama
kita Konfig adalah IP Pada masing masing PC Pada Grup 1
Jika sudah Config IP Pada Konfigurasi VLAN Di Cisco Packet Tracer Selanjutnya sekarang kita Konfigurasi
Router pada Grup 1 Vlan
Router>enable
Router#conf t
Router(config)#hostname fatoni
fatoni(config)#exit
fatoni#
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface gig0/0
fatoni(config-if)#no shutdown
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#
fatoni(config)#interface gig0/0.10
fatoni(config-subif)#
fatoni(config-subif)#encapsulation dot1q 10
fatoni(config-subif)#exit
fatoni(config)#interface gig0/0.20
fatoni(config-subif)#fatoni(config-subif)#encapsulation dot1q 20
fatoni(config-subif)#exit
fatoni(config)#
Setelah ke Router selanjutnya Configurasi Switch 0 Dan 1 Pada VLAN 10 Di Cisco Packet Tracer
Klik Switch 0 > CLI
Switch>enable
Switch#conf t
Switch(config)#hostname fatoni
fatoni(config)#exit
fatoni#
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface gig0/2
fatoni(config-if)#fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#interface gig0/1
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 0
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#vlan 10
fatoni(config-vlan)#name XITKJ3
fatoni(config-vlan)#vlan 20
fatoni(config-vlan)#name TKJ3
fatoni(config-vlan)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
fatoni#enable
MENGHUBUNGKAN VLAN 10 DAN 20
SWITCH 0
fatoni#conf t
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#vlan 20
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#interface vlan 10
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#vlan 20
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#
Switch>enable
Switch#conf t
Switch(config)#hostname fatoni
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 1
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface gig0/2
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 1
fatoni#conf t
fatoni(config)#vlan 10
fatoni(config-vlan)#name XITKJ3
fatoni(config-vlan)#vlan 20
fatoni(config-vlan)#name TKJ3
fatoni(config-vlan)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 1
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface vlan 10
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#interface vlan 20
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#
Bisa di lihat Test PING Sudah berhasil dan sekarang kita akan Konfigurasi VLAN di Group 2 Dengan 4 PC ,
1 Router dan 2 Switch
Jika sudah Config IP Pada Konfigurasi VLAN Di Cisco Packet Tracer Selanjutnya sekarang kita Konfigurasi
Router pada Grup 2 Vlan
Router>enable
Router#conf t
Router(config)#hostname fatoni
fatoni(config)#exit
fatoni#
fatoni#conf t
fatoni(config-if)#no shutdown
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#
fatoni(config)#interface gig0/0.10
fatoni(config-subif)#
fatoni(config-subif)#encapsulation dot1q 10
fatoni(config-subif)#exit
fatoni(config)#interface gig0/0.20
fatoni(config-subif)#fatoni(config-subif)#encapsulation dot1q 20
fatoni(config-subif)#exit
fatoni(config)#
Jika sudah selanjutnya Kita Konfigurasi Switch pada Grup 2, Klik Switch 2 > CLI
Switch>enable
Switch#conf t
Switch(config)#hostname fatoni
fatoni(config)#exit
fatoni#
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface gig0/2
fatoni(config-if)#fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#interface gig0/1
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 2
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#vlan 10
fatoni(config-vlan)#name XITKJ3
fatoni(config-vlan)#vlan 20
fatoni(config-vlan)#name TKJ3
fatoni(config-vlan)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
fatoni#enable
MENGHUBUNGKAN VLAN 10 DAN 20 Group 2
SWITCH 2
fatoni#conf t
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#vlan 20
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#interface vlan 10
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#vlan 20
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#
Switch>enable
Switch#conf t
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 3
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface gig0/2
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 3
fatoni#conf t
fatoni(config)#vlan 10
fatoni(config-vlan)#name XITKJ3
fatoni(config-vlan)#vlan 20
fatoni(config-vlan)#name TKJ3
fatoni(config-vlan)#exit
fatoni(config)#exit
fatoni#
SWITCH 3
fatoni#enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface vlan 10
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#interface vlan 20
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if-range)#exit
fatoni(config)#
Jika sudah terhubung semua di Grup 2 Selanjutnya kita Test Ping di Group 2 Sesama vlan dan berbeda
Vlan
Jika sudah sekarang kita menghubungkan Antara grup 1 Dan 2 Pada Vlan, Menggunakan 2 Router dan
Kabel serial
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface Serial0/3/0
fatoni(config-if)#ex
fatoni(config)#interface serial0/3/0
fatoni(config-if)#no shutdown
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#
fatoni(config)#ex
fatoni>enable
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface serial0/3/0
fatoni(config-if)#no shutdown
fatoni(config-if)#
fatoni(config-if)#exit
fatoni#
fatoni#conf t
fatoni(config)#interface serial0/3/0
fatoni(config-if)#no shutdown
fatoni(config-if)#exit
fatoni(config)#
Sampai sini sudah sucess, Sekarang kita Coba ping VLAN Dari Group 1 Ke 2 Dan Group 2 Ke Group 1
Sampai sini sudah bisa terhubung keseluruhan VLAN, Berarti Configan Kita sampai sini sudah berhasil
100%, Sekian dulu tutorial tentang Konfigurasi VLAN Di Cisco Packet Tracer,