Anda di halaman 1dari 12

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Larangan merusak dan mencemarkan lingkungan

1. Ayat dan Terjamahnya Q.S Al-A'raf ayat 56

   


  
    
  
 
Terjamahnya:

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

2. Refensi kitab tafsir dan pengenbangannya

a) Tafsir Al-Azhar

Maka kalau ada yang mengajak manusia kepada ajaran yang menyalahi

ajaran Muhammad, orang itulah yang dinamai tukang pembawa kusut (perusak) di

bumi, orang-orang yang suka berbuat kerusakan ialah musuh masyarakat. Puncak

berbuat kerusakan adalah takabur, zalim, dan sewenang-wenang.

b) Tafsir Al-Mishbah

Jangan kalian membuat kerusakan di muka bumi yang telah dibuat baik

dengan menebar kemaksiatan, kezaliman dan permusuhan. Berdoalah kepada-Nya

dengan rasa takut akan siksa-Nya dan berharap pahala-Nya. Kasih sayang Allah

sangat dekat kepada setiap orang yang berbuat baik, dan pasti terlaksana.
2

3. Analisis

Al-Fasad adalah kekurangan dalam segalah hal (fungsinya) yang

dibutuhkan manusia 1 . Mengurangi sesuatu dari fungsinya termasuk melakukan

kerusakan. Kerusakan lingkungan dapat diklarifikasi menjadi dua bagian yaitu;

kerusakan lingkungan sosialseperti perzinahan, kriminalitas, kelenturan nilai-nilai

persaudaraan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang lain yaitu kerusakan

lingkung\an alam; pencemaran lingkungan, ketidakseimbangan ekosistem, wabah

penyakit dan sebagainya. Perusakan juga dapat dibagi dua yaitu: perusakan yang

dilakukan oleh tangan sendiri dan perusakan yang dilakukan karena pembiaran

(tidak urus).

Meskipun tidak ikut andil dalam melakukan perusakanlingkungan,

seharusnya kita berkewajiban untuk memperbaiki lingkungan yang sudah rusak

dan harus mencegah kerusakan lingkungan kembali terjadi. Berbagai macam

masalah lingkungan yang terjadi sampai sekarang ini pada dasarnyadisebabkan

oleh sebagian besar ulah manusia.Perusakan alam lingkungan disebabkan oleh

alam (gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, erosi, dan abrasi) hanya

sekian persen saja, sedangkan jumlah presentasi yang lebih besar menunjuk pada

ulah manusia

Perusakan lingkungan/ alam oleh seperti mengeksploitasi alam tanpa

harusmeregenerasasikannya kembali,dan pembuangan limbah yang tidak

terkontrol termasuk hal yang dikecam oleh Al-Quran. Berbagai macam kerusakan

1
.QuraishShihab, Tafsir Al-Mishbah, 2002, Jakarta: Mizan. H. 324
3

lingkungan disebabkan oleh ulah manusia yang tanpa sadar mereka telah

merugikan dirinya sendiri dan terlebih lagi untuk lingkungan sekitar.

Perusakan yang kedua yaitu perusakan sosial/moral yang dibuat oleh

menusia seperti; menyerapan budaya luar yang berefek buruk pada Aqidah dan

akhlak, lagu tidak bermoral, GLBT, dan game (tidak mendidik) misalnya;

pokemon dan COC, yang selain merusak mental juga menguras dompet

(mubassir) karena sistem online.

Allah telah melakukan perbaikan yaitu dengan mengutus rasulnya, telah

menciptakan alam ini baik, serasi, dan keseimbangan, baik keseimbangan alam

maupun keseimbang potensi, dan Menciptakan pedoman baik tertulis maupun

tanda-tandanya yang dapat difikirkan, hanya bagaimana manusia mengelolahnya

apakah ia mengikuti petunjuk dan belajar ataukah mengikuti nafsunya .

Al-Quran juga memperingatkan/mengisyaratkan untuk tidak merusak,

karena perusakan yang dimaksud bersifat umum yaitu pada semua

kompenandiatas seperti: melarang melakukan perusakan alam atau sosial.

Manusia disebut perusak apabila ikut andil melakukan, memfasilitasi,

mendukung, dan tidak mencegah.

B. Fenomena kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia

1.eAyat dan terjamahnya Q.S Rum ayat 41

  


  
  
  
  

4

Terjamahnya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

2.kRefensi kitab tafsir

a) TafsifAl-Azhar

Kerusakan daratan yang terjadi karena bekal buatan manusia silah apa

yang mereka balai polusi, yang berarti pengotoran udara akibat asap dari zat-zat

pembakaran minyak. Sebagaimana bahaya dihisap tiap saat sehingga paru paru

manusia penuh dengan kotoran.

Kerusakan dilaut, air laut yang rusak karena pemburuan biota laut untuk

keuntungan pribadi, kapal tangki yang besar membawa minyak, pembuangan

limbah kimia berbahaya menyebabkan ikan-ikan jadi mati.

b)mTafsir Al-Aisar

Telah nampak kerusakan dilaut dan di darat, maksudnya nampak

perbuatan maksiat/perusahaan menyebar dimuka bumi yaitu di darat, dilaut, di

udara. Dihalalkan apa yang diharamkan, sehingga Allah menimpakan musibah

pada harta (kerusakan mungkin ya) badan dan kehormatan disebabkan tidak

melaksanakan hukum-hukumnya dan dan meremehkan syariat-syariatnya. Jika

Allah menimpakan atas mereka atas dosanya, Allah akan habiskan kehidupan

mereka dan menghancurkan keberadaan mereka.

3.mAnalisis
5

Pada Al-Quran menyebutkan bahwa darat dan laut merupakan tempat

terjadinya fasad. Itu berati terjadinya ketidakseimbangan serta kekurangmenfaat

dari darat dan laut yang berefek pada tersiksanya manusia. Sejumlah banyak

perusakan terhadap lingkungan alam maka akan lahir krisis sosial seperti: krisis

moral, ketiadaan kasih sayang, dan kekejaman.

Al-Quran menyebutkan beberapa kerusakan diantaranya: pengurangan

takaran/timbangan, dan hak-hak manusia (Al-'Araf ayat 85). kerusakan lain

seperti: Pembunuhan, perampokan, gangguan tanaman (Al-Maidah ayat 32).

Adapun kerusakan yang perlu ditanggapidiantaranya:

a) kerusakan lingkungan alam

 kelangkaan fauna dan flora tertentu

 pencemaran: udara, air, dan tanah,

 banjir, longsor

 Dehidrasi lahan; kritis unsur hara/kurus dan tercemar

b) kerusakan lingkungan sosial/moral

 Legalnya khamar (miras; bir, bendi, dll)

 Impor PSK

 Kriminalitas dan kemaksitan merajalela

Kerusakan-kerusakan yang ada diatas seperti pencemaran lingkungan

sangat berpengaruh peda kesehatan misalnya kerusakan lahan berefek pada

kekurangan pangan Menjadi penyebab gizi buruk,pencemaran udara

mengakibatkan penyakit paru-paru.Kerusakan lingkungan sosial (kemaksiatan)

seperti:perzinahandapat menyebabkan AIDSsedangkan


6

mengkonsumsikhamardapat menyebabkan kerusakan syaraf. Fenomena kerusakan

disebutkan diatasmerupakan sedikit dari sekian banyak kerusakan yang ada.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Al-fasad adalah berkurangnya sesuatu dari potensi yang seharusnya.

Mengurangi sesuatu yang semestinya tidak demikian berarti telah merusak.

Merusak bukan hanya ikut andil, lebih dari itu, membiarkan sesuatu menjadi

rusak atau tidak memperbaiki sudah termasuk merusak. Kerusakan lingkungan

yang dimaksudkan Al-Quran yaitu kerusakan lingkungan alam dan lingkungan

sosial. Berbagai macam kerusakan yang dapat disaksikan seperti kemaksiatan dan

kriminalitas merajalela yang menyebabkan tersiksanya manusia.


7

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Abdul Malik Abdul Karim. Tafsir Al-Azhar. 2003. Singapura: Pustaka
Nasional PTE LTP

Jazairi, Abu Bakar Jabir.TafsiAl-AisarTerjemahanTafaasir li Al-kalaami Al-


Kabiit. 2010. Jakarta: Darus Sunnah Pres

Shihab, M.Quraish. Tafsir Al-Mishbah. 2002. Jakarta: lantera Hati


8

Makalah Tafsir Pengobatan

LARANGAN MERUSAK LINGKUNGAN


FENOMENA KERUSAKAN
LINGKUNGAN

HASBUKTO
03141006
IAT 6

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


(STAIN) WATAMPONE
TAHUN 2007
9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas terselesainya makalah tafsir

pengobatan. Makalah ini dibuat untuk menggambarkan penafsiran ayat khususnya

Q.S Al-A'raf ayat 56 dan Q.S Rum ayat 41 yang dikaitkan pada konteks

kehidupan sekarang ini. Pada dasarnya ayat ini telah ditafsirkan oleh pada

mufassir namun secara umum, makalah ini dibuat lebih spesifik kaitannya ke arah

lingkungan hidup dan kesehatan.

Pada Sempatan ini penulis ucapkan terimah kasih kepada dosen

pengampuh, teman-teman, dan terkhusus untuk adil makmur yang selalu

mengingatkan, memberi fasilitas, dan materi makalah kepada penulis.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan, karenanya diharapkan saran dan kritik yang konntruktif demi

perbaikan kedepanya. Semoga makalah ini bermanfaat dan kontribuf pada

masyarakat khususnya dunia pendidikan.


10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia untuk menjalankan hidup.

Al-Quran banyak berbicara masalah manusia dan linglungannya Manusia tidak

dapat dipisahkan dari lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan

sosial. Lingkungan merupakan media dasar manusia dalam menjalankan

hidupnya. Kerusakan lingkungan akan berdampak pada kehidupan manusia yang

menyebabkan manusia menjadi tersiksa dan kesehatan mereka terganggu. masih

bagian dari kerusakan lingkungan, beberapa kerusakan dapat dilihat Sikitar

manusia. Beberapa kerusakan lingkungan ini tidak dapat dihidari maka harus

segera dilakukan perbaikan. Sejalan dengan hal tersebut Al-Quran juga berbicara

tentang lingkungan. Maka dari itu penulis mengangkat judul pertama “ larangan

merusak lingkungan menurut Q.S Al-A’raf ayat 56” dan judul kedua “fenomena

kerusakan lingkungan menurut Q.S Rum ayat 41”.

B. Rumusan M asalah

Berdasar pada la tar belakang diatas maka ditarik rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana penafsiran ayat Q.S Al-A'raf ayat 56 tentang larangan

merusak lingkungan.?

2. Bagaimana penafsiran Q.S Rum ayat 41 tentang fenomena kerusakan

lingkungan ?
11

C. Tuj uan

1. Untuk mengetahui penafsiran ayat Q.S Al-A’raf ayat 56 tentang

larangan merusak lingkungan

2. Untuk mengetahui penafsiran Q.S Rum ayat 41 tentang fenomena

kerusakan lingkungan
12

DAFTAR ISI

Sampul i

Kata Pengantar II

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Larangan merusak dan mencemarkan lingkungan 2

B. Fenomena kerusakan lingkungan 6

BAB III PENUTUP

A. Simpulan 7

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai