Anda di halaman 1dari 17

KELUARGA BINAAN

* Program Profesi Dokter/Januari/2019


** Preseptor

GIZI KURANG

*Ayyuhumah Amalia, S.Ked, *Siti Nurmah, S.Ked


** dr. Elvi Roza, M.Kes

PROGRAM PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS SIMPANG KAWAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
HALAMAN PENGESAHAN
KELUARGA BINAAN

GIZI KURANG
Oleh:

Ayyuhumah Amalia, S.Ked


Siti Nurmah, S.Ked

Sebagai Salah Satu Tugas Program Profesi Dokter


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
2019

Jambi, Januari 2019


Perseptor

dr. Elvi Roza, M.Kes

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya Laporan Keluarga Binaan mengenai “Gizi Kurang” ini dapat
diselesaikan. Penulisan laporan kasus ini dalam rangka memenuhi salah satu
syarat dalam menajalani program profesi dokter di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dr.Elvi Roza, M.Kes selaku pembimbing dalam pembuatan laporan ini.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari
sempurna dan masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki
dan meyempurnakan laporan kasus ini.
Terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, Januari 2019

Penulis

3
LAPORAN KELUARGA BINAAN
GIZI KURANG

I. Identitas Pasien
a. Deskripsi
Anamnesis
Pasien atas nama An. R, jenis kelamin laki-laki, berusia 6 tahun 4
bulan dan beragama Islam. Pasien tinggal di RT 24 Kelurahan Payo Lebar
Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Pasien merupakan siswa kelas 1 SD.
Pasien lahir pada tanggal 24 Agustus 2012 dirumah sakit, yang dibantu
oleh bidan, masa kehamilan cukup bulan, berat badan lahir 2550 gram,
panjang badan 46 cm, lingkar kepala 34 cm, dan tidak ada penyulit selama
masa kehamilan dan persalinan. Pasien tinggal dirumah permanen dengan
ukuran sekitar 9x5 m2 bersama kedua orangtua dan neneknya yang berusia
71 tahun.

Riwayat Penyakit Dahulu dan Keluarga


 Riwayat diare (+)
 Riwayat batuk lama dalam keluarga tidak ada
 Riwayat cacingan (-)

Riwayat Kebiasaan dan Perilaku


 Pasien jarang bermain bersama anak seusianya di sekitar rumah.
 Pasien berinteraksi cukup baik dengan teman-teman sekolahnya.
 Pasien juga sering bermain di tanah di dekat rumahnya dan jarang
mencuci tangan setelah bermain dan memakai alas kaki.
 Pasien biasanya diberikan makanan pokok 3x dalam sehari.
Makanan yang biasa dimakan nasi putih, telur/ikan, dan sayur-
sayuran. Tapi pasien jarang menghabiskan makanannya.

4
 Pasien jarang makan makanan tambahan diantara waktu makanan
pokoknya.
Riwayat Imunisasi
 BCG :+
 POLIO :+
 DPT :+
 HEPATITIS B :+
 CAMPAK :+
Kesan imunisasi lengkap sesuai dengan umur

b. Diagnosis
Gizi Kurang

c. Terapi
- Vitamin B complex

d. Permasalahan dalam Kesehatan dan Perilaku Pasien


1. Anak kurang nafsu makan sejak lepas ASI pada usia 18 bulan.
2. Anak hanya makan 3 kali sehari dengan porsi yang kurang dan lauk
yang tidak bervariasi serta tanpa makanan selingan.
3. Anak memilih-milih makanan.
4. Ibu tidak mngetahui dampak dari anak yang berstatus gizi kurang.
5. Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga sangat minim mengenai
penyakit yang diderita, terutama bahwa penyakit tersebut
dipengaruhi pola makan dan kebersihan lingkungan serta
membutuhkan pemantauan yang rutin dalam proses penyembuhan.
6. Personal Hygiene yang buruk, terlihat dari tidak adanya kebiasaan
mencuci tangan dan kaki setelah aktivitas luar rumah, serta sering
aktivitas keluar rumah tanpa alas kaki terutama saat bermain.
7. Kesadaran orang tua pasien akan kesehatan lingkungan yang masih
buruk, terlihat dari keadaan di dalam rumah yang cukup gelap dan

5
lembab. Kurangnya kebersihan di dalam rumah terlihat dari
perabotan di dalam rumah yang berantakan.
8. Kurangnya kesadaran ibu dalam membawa anaknya ke posyandu
sejak kecil untuk mengontrol pertumbuhannya. Hal ini terutama
disebabkan ayah pasien yang bekerja di luar kota dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan sehingga pasien & keluarga kesulitan pergi ke
pelayanan kesehatan.

II. Matriks Pembinaan Pasien


Keadaan Awal Pasien tanggal 8 Januari 2019
No Masalah yang Bentuk Pembinaan/
. ditemukan Contoh yang Diberikan
1. Anak tidak nafsu makan  Memberikan edukasi kepada ibu pasien
sejak lepas ASI pada usia tentang pentingnya asupan makanan
18 bulan. terhadap pertumbuhan dan
BB pasien 17 kg perkembangan anak.
LL : 17 cm  Memberikan edukasi kepada ibu agar

LK : 52 cm menyajikan makanan yang lebih

LP : 53 cm bervariasi pada anak agar anak


berselera untuk makan

2. Anak hanya makan 3 kali  Memberikan edukasi kepada ibu pasien


sehari dengan porsi yang bahwasanya anak harus diberikan
kurang dan lauk yang makanan utama 3 kali sehari dengan
tidak bervariasi serta porsi yang cukup dan diantaranya
tanpa makanan selingan. diberikan makanan selingan berupa
biscuit.
 Memberikan edukasi pada ibu agar
memberikan makanan dengan porsi
yang kecil namun sering pada anak
 Pemberian bantuan berupa biskuit-
biskuit yang dapat dimakan sebagai

6
selingan makanan pokoknya.
3. Anak memilih-milih  Memberikan edukasi pada ibu untuk
makanan. memperkenalkan berbagai jenis
makanan pada anak agar anak tidak
memilih-milih makanan.
 Memberikan edukasi pada ibu untuk
mengetahui apa saja jenis makanan
yang disukai oleh anaknya sehingga
mungkin dapat meningkatkan nafsu
makan anak.
4. Ibu tidak mengetahui  Memberikan edukasi tentang dampak
dampak dari anak yang anak yang tidak mau makan maupun ibu
berstatus gizi kurang. yang kurang aktif memberikan makanan
pada anak.
 Memberikan edukasi tentang pentingnya
asupan nutrisi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
5. Tingkat pengetahuan  Memberikan dukungan moril dan
pasien dan keluarga edukasi untuk tetap melakukan serta
sangat minim mengenai meningkatkan upaya perbaikan pola
penyakit yang diderita, makan pada sang anak.
terutama bahwa penyakit  Memberikan edukasi tentang penyakit

tersebut dipengaruhi pola yang diderita sang anak serta dampak

makan dan kebersihan yang akan terjadi jika keluhan terus

lingkungan serta berlanjut.

membutuhkan
pemantauan yang rutin
dalam proses
penyembuhan.
6. Personal Hygiene yang  Memberikan edukasi tentang
buruk, terlihat dari tidak pentingnya mencuci tangan.
adanya kebiasaan mencuci  Menjelaskan cara mencuci tangan.
 Memberikan edukasi tentang
tangan dan kaki setelah

7
aktivitas luar rumah, serta pentingnya menjaga kebersihan diri
sering aktivitas keluar
rumah tanpa alas kaki
terutama saat bermain.
7. Kesadaran orang tua  Memberikan edukasi tentang
pasien akan kesehatan pentingnya menjaga kebersihan.
lingkungan yang masih  Memberikan edukasi untuk membuka

buruk, terlihat dari jendela agar udara di rumah dapat

keadaan di dalam rumah bersikulasi dengan baik.

yang gelap dan lembab.


Kurangnya kebersihan di
dalam rumah terlihat dari
perabotan di dalam rumah
yang berantakan.
8. Kurangnya kesadaran ibu  Mengingatkan ibu pasien untuk control
untuk memantau rutin minimal ke puskesmas setiap satu
perkembangan berat bulan sekali untuk mengontrol tumbuh
badan anak sejak kecil kembang anak sesuai dengan usianya.
sampai sekarang, baik  Menyampaikan keluhan ke Puskesmas

melalui posyandu maupun agar pihak puskesmas melakukan

puskesmas. Ibu terakhir kunjungan rumah

mengunjungi posyandu
waktu anak berusia 9
bulan.
Hal ini terutama
disebabkan ayah pasien
yang bekerja di luar kota
dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan
sehingga pasien &
keluarga kesulitan pergi

8
ke pelayanan kesehatan.

Follow Up tanggal 14 Januari 2019


N Masalah yang Perkembangan dalam Bentuk pembinaan/
O ditemukan pembinaan yang contoh dan hal lain
sebelumnya yang diberikan
1. Anak hanya makan 3  Ibu sudah  Menganjurkan pada
kali sehari dengan memberikan makanan ibu untuk
porsi yang kurang dan selingan 2x dalam memberikan makanan
lauk yang tidak sehari. selingan yang lebih
bervariasi serta tanpa  Makanan selingan bervariasi agar anak
makanan selingan. yang diberikan sudah tidak bosan.
lebih bervariasi,  Pemberian bantuan
diberikan buah serta berupa biskuit-biskuit
biscuit. yang dapat dimakan
sebagai selingan
makanan pokoknya.
2. Anak memilih-milih  Anak sudah mau  Menganjurkan pada
makanan. memakan biscuit ibu untuk
sebagai makanan memberikan lauk dan
selingan. makangan selingan
 Anak juga mau yang lebih bervariasi
makan buah-buahan agar anak tidak bosan.
sebagai makanan
selingan.

3. Personal Hygiene  Sudah ada perbaikan.  Menjelaskan


yang buruk, terlihat Dinilai dari kembali tentang
dari tidak adanya pengakuan ibu pasien pentingnya menjaga
kebiasaan mencuci yang sudah mau kebersihan diri

9
tangan dan kaki menggunakan sandal  Pemberian bantuan
setelah aktivitas luar jika keluar rumah. berupa obat cacing
rumah, serta sering sebagai pencegahan
aktivitas keluar rumah penyakit cacingan.
tanpa alas kaki
terutama saat bermain.

4. Kesadaran orang tua  Ibu pasien sudah mau  Lebih aktif


pasien akan kesehatan membuka jendelanya membersihkan rumah
lingkungan yang setiap hari. dari debu serta
masih buruk, terlihat  Ibu pasien juga sudah perabotan yang tidak
dari keadaan di dalam mau membersihkan tertata.
rumah yang gelap dan atau merapikan  Lebih sering
lembab. Kurangnya perabotan rumah yang membuka jendela
kebersihan di dalam berantakan. agar udara di rumah
rumah terlihat dari dapat bersikulasi
perabotan di dalam dengan baik.
rumah yang
berantakan.

5. Kurangnya kesadaran  Pasien masih belum  Mengingatkan ibu


ibu dalam membawa kontrol kembali ke pasien untuk control
anaknya ke posyandu Puskesmas karena rutin minimal ke
atau puskesmas sejak tidak ada kendaraan. puskesmas setiap satu
kecil untuk  Saat ini Berat badan bulan sekali untuk
mengontrol anak sudah 18,2 kg mengontrol tumbuh
pertumbuhannya. Hal kembang anak sesuai
ini terutama dengan usianya.
disebabkan ayah  Menyampaikan
pasien yang bekerja di keluhan ke
luar kota dan ibu yang Puskesmas agar pihak
tidak mempunyai puskesmas melakukan
kendaraan sehingga

10
pasien & keluarga kunjungan rumah
kesulitan pergi ke
pelayanan kesehatan.

Follow Up tanggal 21 Januari 2019


N Masalah yang Perkembangan dalam Bentuk pembinaan/
O ditemukan pembinaan yang contoh dan hal lain
sebelumnya yang diberikan
1. Anak hanya makan 3  Ibu sudah  Tetap menganjurkan
kali sehari dengan memberikan makanan pada ibu untuk
porsi yang kurang dan selingan 2x dalam memberikan makanan
lauk yang tidak sehari. selingan yang lebih
bervariasi serta tanpa  Makanan selingan bervariasi agar anak
makanan selingan. yang diberikan sudah tidak bosan.
lebih bervariasi,  Tetap mengajak anak
diberikan buah serta untuk makan
biscuit. walaupun ia menolak.
 Pemberian bantuan
berupa buah-buahan
yang dapat dimakan
sebagai selingan
makanan pokoknya.
2 Kurangnya kesadaran  Pasien masih belum  Mengingatkan ibu
ibu dalam membawa kontrol kembali ke pasien untuk control
anaknya ke posyandu Puskesmas/ rutin minimal ke
atau puskesmas sejak  Saat ini Berat badan puskesmas setiap satu
kecil untuk anak sudah 18,9 kg bulan sekali untuk
mengontrol LL : 17 cm mengontrol tumbuh
pertumbuhannya. Hal LK : 52 cm kembang anak sesuai
LP : 53 cm
ini terutama dengan usianya.

11
disebabkan ayah  Menyampaikan
pasien yang bekerja di keluhan ke
luar kota dan ibu yang Puskesmas agar pihak
tidak mempunyai puskesmas melakukan
kendaraan sehingga kunjungan rumah
pasien & keluarga
kesulitan pergi ke
pelayanan kesehatan.

LAMPIRAN
Kunjungan Pertama Kerumah 8 Januari 2019

12
Anamnesis dengan ibu pasien
Keadaan awal pasien

Pengukuran LK,LL,LP Bersama pasien dan ibu pasien

Kondisi rumah pasien

13
Bagian depan rumah Bagian samping rumah

Ruang tengah Meja makan

Dapur Kamar mandi

Kunjungan Kedua Kerumah 14 Januari 2019

Pemantauan perkembangan pasien

Keadaan Rumah Pasien

14
Penimbangan berat badan

Pemberian obat cacing


kepada pasien

Kunjungan Ketiga Kerumah 21 Januari 2019

Pemantauan perkembangan pasien

15
Kondisi terakhir rumah pasien
Keadaan terakhir pasien

Rumah sudah tampak lebih bersih dan rapi

16
Kondisi terakhir lingkungan rumah
pasien sudah tampak lebih bersih

17

Anda mungkin juga menyukai