GIZI KURANG
GIZI KURANG
Oleh:
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya Laporan Keluarga Binaan mengenai “Gizi Kurang” ini dapat
diselesaikan. Penulisan laporan kasus ini dalam rangka memenuhi salah satu
syarat dalam menajalani program profesi dokter di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dr.Elvi Roza, M.Kes selaku pembimbing dalam pembuatan laporan ini.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari
sempurna dan masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki
dan meyempurnakan laporan kasus ini.
Terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
3
LAPORAN KELUARGA BINAAN
GIZI KURANG
I. Identitas Pasien
a. Deskripsi
Anamnesis
Pasien atas nama An. R, jenis kelamin laki-laki, berusia 6 tahun 4
bulan dan beragama Islam. Pasien tinggal di RT 24 Kelurahan Payo Lebar
Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Pasien merupakan siswa kelas 1 SD.
Pasien lahir pada tanggal 24 Agustus 2012 dirumah sakit, yang dibantu
oleh bidan, masa kehamilan cukup bulan, berat badan lahir 2550 gram,
panjang badan 46 cm, lingkar kepala 34 cm, dan tidak ada penyulit selama
masa kehamilan dan persalinan. Pasien tinggal dirumah permanen dengan
ukuran sekitar 9x5 m2 bersama kedua orangtua dan neneknya yang berusia
71 tahun.
4
Pasien jarang makan makanan tambahan diantara waktu makanan
pokoknya.
Riwayat Imunisasi
BCG :+
POLIO :+
DPT :+
HEPATITIS B :+
CAMPAK :+
Kesan imunisasi lengkap sesuai dengan umur
b. Diagnosis
Gizi Kurang
c. Terapi
- Vitamin B complex
5
lembab. Kurangnya kebersihan di dalam rumah terlihat dari
perabotan di dalam rumah yang berantakan.
8. Kurangnya kesadaran ibu dalam membawa anaknya ke posyandu
sejak kecil untuk mengontrol pertumbuhannya. Hal ini terutama
disebabkan ayah pasien yang bekerja di luar kota dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan sehingga pasien & keluarga kesulitan pergi ke
pelayanan kesehatan.
6
selingan makanan pokoknya.
3. Anak memilih-milih Memberikan edukasi pada ibu untuk
makanan. memperkenalkan berbagai jenis
makanan pada anak agar anak tidak
memilih-milih makanan.
Memberikan edukasi pada ibu untuk
mengetahui apa saja jenis makanan
yang disukai oleh anaknya sehingga
mungkin dapat meningkatkan nafsu
makan anak.
4. Ibu tidak mengetahui Memberikan edukasi tentang dampak
dampak dari anak yang anak yang tidak mau makan maupun ibu
berstatus gizi kurang. yang kurang aktif memberikan makanan
pada anak.
Memberikan edukasi tentang pentingnya
asupan nutrisi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
5. Tingkat pengetahuan Memberikan dukungan moril dan
pasien dan keluarga edukasi untuk tetap melakukan serta
sangat minim mengenai meningkatkan upaya perbaikan pola
penyakit yang diderita, makan pada sang anak.
terutama bahwa penyakit Memberikan edukasi tentang penyakit
membutuhkan
pemantauan yang rutin
dalam proses
penyembuhan.
6. Personal Hygiene yang Memberikan edukasi tentang
buruk, terlihat dari tidak pentingnya mencuci tangan.
adanya kebiasaan mencuci Menjelaskan cara mencuci tangan.
Memberikan edukasi tentang
tangan dan kaki setelah
7
aktivitas luar rumah, serta pentingnya menjaga kebersihan diri
sering aktivitas keluar
rumah tanpa alas kaki
terutama saat bermain.
7. Kesadaran orang tua Memberikan edukasi tentang
pasien akan kesehatan pentingnya menjaga kebersihan.
lingkungan yang masih Memberikan edukasi untuk membuka
mengunjungi posyandu
waktu anak berusia 9
bulan.
Hal ini terutama
disebabkan ayah pasien
yang bekerja di luar kota
dan ibu yang tidak
mempunyai kendaraan
sehingga pasien &
keluarga kesulitan pergi
8
ke pelayanan kesehatan.
9
tangan dan kaki menggunakan sandal Pemberian bantuan
setelah aktivitas luar jika keluar rumah. berupa obat cacing
rumah, serta sering sebagai pencegahan
aktivitas keluar rumah penyakit cacingan.
tanpa alas kaki
terutama saat bermain.
10
pasien & keluarga kunjungan rumah
kesulitan pergi ke
pelayanan kesehatan.
11
disebabkan ayah Menyampaikan
pasien yang bekerja di keluhan ke
luar kota dan ibu yang Puskesmas agar pihak
tidak mempunyai puskesmas melakukan
kendaraan sehingga kunjungan rumah
pasien & keluarga
kesulitan pergi ke
pelayanan kesehatan.
LAMPIRAN
Kunjungan Pertama Kerumah 8 Januari 2019
12
Anamnesis dengan ibu pasien
Keadaan awal pasien
13
Bagian depan rumah Bagian samping rumah
14
Penimbangan berat badan
15
Kondisi terakhir rumah pasien
Keadaan terakhir pasien
16
Kondisi terakhir lingkungan rumah
pasien sudah tampak lebih bersih
17