Bronkopneumonia
Bronkopneumonia
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui pengertian Bronchopneumonia
1.2.2 Untuk mengetahui epidemologi Bronchopneumonia
1.2.3 Untuk mengetahui penyebab Bronchopneumonia
1.2.4 Untuk mengetahui tanda dan gejala Bronchopneumonia
1.2.5 Untuk mengetahui patofisiologi Bronchopneumonia
1.2.6 Untuk mengetahui komplikasi dan prognosis Bronchopneumonia
1.2.7 Untuk mengetahui pengobatan dan penatalaksaanBronchopneumonia
1.2.8 Untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan Bronchopneumonia
2.1 Pengertian
Bronkopneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau pun benda asing yang ditandai dengan
gejala panas yang tinggi, gelisah, dispnea, nafas cepat dan dangkal, muntah, diare,
serta batuk kering dan produktif (Aziz, 2008: 111). Menurut Wiradarma,
bronkopneumonia merupakan peradangan yang mengenai parenkim (jaringan)
paru, pada bagian terjauh dari bronkiolus terminal yang mencakup bronkiolus
respiratorius, dan aveoli, serta menimbulkan konsolidasi (saling menempel)
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
Penyakit ini sering bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran pernafasan
atas, demam infeksi yang spesifik dan penyakit yang melemahkan daya tahan
tubuh (Sudigdiodi dan Imam Supardi, 1998). Kesimpulan dari bronkopnemonia
adalah sejenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di
daerah bronkus dan sekitar alveoli.
2.2 Epidemiologi
Insiden penyakit ini pada Negara berkembang hamper 30% pada anak-
anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi sedangkan di
Amerika pneumonia menunjukan 13% dari seluruh penyakit infeksi pada anak di
bawah umur 2 tahun (Bradley et.al., 2011).
2.3 Etiologi
b. Pemeriksaan Radiologi
1) Rontgenogram Thoraks
Menunjukkan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada infeksi
pneumokokal atau klebsiella. Infiltrate multiple seringkali dijumpai pada infeksi
stafilokokus dan haemofilus. (Barbara C. Long, 1996: 435)
2) Laringoskopi/bronkoskopi
Laringoskopi/bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat
oleh benda padat (Sandra m. nettina, 2001)
2.9 Pencegahan
Pencegahan yang dilakukan untuk menangani penderita bronkopneumonia
antara lain:
a. Mengobati secara dini penyakit yang dapat menimbulkan
bronkopneumonia
b. Menghindari kontak dengan penderita penyakit bronkopneumonia
c. Minum banyak air putih dan berhenti minum-minuman beralkohol
d. Hindari iritan atau allergen yang dapat memperparah penyakit seperti asap
e. Tingkatkan imunitas tubuh dengan makan-makananyang mengandung
nutrisi seimbang, berolah raga dan istirahat yang cukup serta mengurangi
stress.
f. Melakukan vaksinasi seperti: vaksinasi Pneumokokus, vaksinasi H.
Influenza, vaksinasi varisela yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan
tubuh yang rendah, vaksinasi influenza yang diberikan pada anak sebelum
anak sakit.