Anda di halaman 1dari 9

2

anak selanjutnya. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan perkembangan

anak dalam kehidupan di masyarakat (Alimul, 2008).

Anak merupakan individu yang berbeda dalam satu rentang

perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa

anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai

dari bayi (0–1 tahun), usia bermain/toddler (1–2,5 tahun), pra sekolah

(2,5–5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun), hingga remaja (11 – 18 tahun).

Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat latar

belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rantang perubahan

pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam

proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

koping dan perilaku sosial (Alimul,2008).

Demam berdarah dengue paling sering menyerang anak yang berusia

kurang dari 15 tahun, walaupun juga menyerang orang dewasa. DHF

ditandai dengan munculnya awitan akut demam yang disetrai dengan

tanda dan gejala yang tidak spesifik (Widyastuti, 2009).

Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah yang serius

pada anak karena banyak insiden angka kesakitan disamping kurang

pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue,

demamberdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut dengan ciri-

ciridemam, manifestasi pendarahan, dan bertendasimeng akibatkan


3

renjatan yang dapat menyebabkan kematian. Puncakkasus DBD terjadi

pada musim hujan yaitu bulan desember sampai dengan maret .Apabila

menemukan kasus DBD harus melapor segera (dalam waktu kurang dari

24 jam).Secara epidemiologis infeksi ringan lebih banyak, tetapi pada

awal penyakit hamper tidak mungkin membedakan infeksi ringan atau

berat. Biasanya ditandai dengan demam tinggi, manifestasi pendarahan,

hepetomegali, dan kegagalan sirkulasi (Arif,2008).

Kejadian luar biasa (KLB) penyakit dengue serupa dengan DHF yang

dicatat pertama kali terjadi di Australia tahun 1897. Penyakit perdarahan

serupa juga berhasil dicatat pada tahun 1928 saat terjadi epidemi di

Yunani dan kemudian di Taiwan tahun 1931. Epedermi DHF pertama

yang berhasil dipastikan dicatat di Filifina antara tahun 1953 – 1954.

Selanjutnya, KLB besar DHF yang mengakibatkan banyak kematian

terjadi disebagian besar negara Asia Tenggara, termasuk India,

Indonesia, Maldives, Myanmar, Sri lanka, dan Thailand juga di Singapura,

Kamboja, China, Laos, Malaysia, Filifina, dan Vietnam di Wilayah Pasifik

Barat. Selama 20 tahun terakhir, terjadi peningkatan yang tajam pada

insidensi dan penyebaran DHF sacara geografis, dan beberapa negara

Asia Tenggara. (Widyastuti, 2009).

Sejak 1994, seluruh provinsi di indonesia telah melaporkan kasus

DBD dan daerah tingkat II yang melaporkan terjadinya kasus DBD juga

meningkat. Namun angka kematian menurun tajam dari 41,3% pada


4

tahun 1968 menjadi 3% pada tahun 1984, dan sejak tahun 1991 angka

kematian ini stabil dibawah 3%.Penyakit DBD mesti mendapatkan

perhatian serius dari semua pihak, mengingat jumlah kasusnya yang

cenderung meningkat setiap tahun. Menurut data Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, pada awal 2007 ini saja jumlah penderita DBD telah

mencapai 16.803 orang dan 267 orang di antaranya meninggal dunia.

(Guide, 2008).

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2011, jumlah kejadian penyakit

demam berdarah dengue (DBD) pada 26 kabupaten/kota sebanyak 2.636

penderita dengan kematian 57 orang (1,48%). Pada tahun 2011

sebanyak 2.598 penderita dengan kematian 19 oarang (0,7%), untuk

tahun 2005 tercatat jumlah penderita DBD sebanyak 2.975 dengan

kematian48 orang (1,92%). Tahun 2012sebanyak 2.426 penderita

(22,6%) dengan angka kematian 0,7%..(http://dinkes-sulsel.go.id).

Di Rumah Sakit Dr. Labuang Baji Makassar data mengenai DBD pada

tahun 2011 sebanyak 145 orang. Dimana pada anak laki-laki mencapai

47 kasus (56%), anak perempuan mencapai 37 kasus (44%).Demam

berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang

dapat menimbulkan wabah yang disebabkan oleh virus dengue. Derajat

kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat factor utama yaitu

:lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan (herediter).


5

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis merasa

pentingnya penanganan dan pertolongan yang serius khususnya

dibidang keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan dalam

memenuhi kebutuhan klien sebagai pendekatan yang sesuai dengan

kondisi dan keadaan klien.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “Asuhan Keperawatan Pada An “L” dengan Gangguan

Sistem Hematologi “DBD” di Ruang Perawatan Anak Bajiminasa RS

Labuang baji Makassar sebagai satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan Diploma III Keperawatan.

A. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus

yakni :

1. Tujuan umum

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada An“L” dengan

gangguan sistem hematologi “Demam Berdarah Dengue (DBD)” di

Ruang perawatan Ruang Perawatan Anak Bajiminasa RS Labuang

baji Makassar

2. Tujuan khusus

a. Memperoleh pengalaman nyata dalam pengkajian analisa data

padaklien An “L” dengan gangguan system hematologi“Demam

Berdarah Dengue”.
6

b.Memperoleh pengalaman nyata dalam merumuskan diagnose

keperawatan pada klien An”L” dengan ganguan system

hematologi “Demam Berdarah Dengue”

c.Memperoleh pengalaman nyata dalam merumuskan rencana

asuhan keperawatan pada klien An “L” dengan gangguan system

hematologi “Demam Berdarah Dengue”.

d. Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada klien An “L” dengan gangguan sistem

hematologi“Demam Berdarah Dengue”.

e. Mampu melaksanakan evaluasi akhirpada klienAn.“L”dengan

gangguan sistem hematologi“Demam Berdarah Dengue”di ruang

perawatan anak Baji minasa RS. Labuang baji Makassar.

f. Memperoleh pengalaman nyata dalam mendokumentasikan

asuhan keperawatan pada klienAn“L”dengan gangguan sistem

hematologi “Demam Berdarah Dengue”.

g. Menganalisa kesenjangan yang terjadi antara teori dengan fakta

yang ditemukan di lahan praktek dengan kasus gangguan sistem

hematologi “Demam Berdarah Dengue”


7

B. Manfaat Penulisan

1. Institusi

Sebagai bahan evaluasi terhadap keberhasilan peserta didik, dan

juga dapat digunakan untuk adik-adik tingkat dalam memberikan

asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system

hematologi “demam berdarah dengue”.

2. Rumah Sakit

Dapat memberikan masukan dan informasi bagi perawat-perawat di

Rumah Sakit khususnya di ruangan untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan anak khususnya dengan demam berdarah

dengue.

3. Klien dan keluarga

Dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman klien dan

keluarga tentang bagaimana perawatan demam berdarah dengue.

4. Penulis

Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

memberikan asuhan keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang

telah diperoleh selama pendidikan.


8

C. Metode Penelitian

Tempat : Labuang Baji Makassar

Waktu :Tanggal 15-17 September 2013

Adapun tehnik penulisan yang digunakan dalam karya tulis ini adalah :

1. Studi kepustakaan

Memperoleh data dan mempelajari literatur yang berkaitan

dengan kasus Demam Berdarah Dengue.

2. Studi Kasus

Dengan menggunakan pendekatan masalah dan asuhan

keperawatan yang meliputi pengkajian data, analisa data, dan

perumusan diagnosa masalah aktual, perencanaan tindakan,

pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan serta

pendokumentasian asuhan keperawatan untuk menghimpun data

langsung dari klien dengan menggunakan tehnik :

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara

mengadakan pemeriksaan yang berkaitan dengan

perkembangan keadaan klien.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan klien dan keluarga klien

dengan mengajukan pertanyaan langsung.


9

c. Pemeriksaan fisik

Dilakukan secara sistematis dari kepala sampai kaki dengan cara

inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

d. Dokumentasi

Melakukan pengumpulan data melalui status klien yang

berhubungan hasil tes diagnostic.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ini di bagi atas lima BAB,dimana setiap

BAB diuraikan kedalam sub-sub bab dengan susunan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Penulisan

C. Manfaat Penulisan

D. Metode Penelitian

E. Sistematika Penulisan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Medis yang akan diuraikan tentang: pengertian,

anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik,

tesdiagnostik, Penatalaksanaan medik.


10

B. Konsep Keperawatan yang akan diuraikan tentang:

pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi, implementasi,

danevaluasi.

BAB III. TINJAUAN KASUS

Merupakan laporan hasil studi kasus yang meliputi pengkajian,

analisa data, diagnose keperawatan, perencanaan, tindakan

keperawatan, catatan perkembangan dengan menggunakan

SOAP.

BAB IV. PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang inti dari penulisan yang

bertujuan untuk membandingkan kesenjanganan tarateori

dengan fakta yang ditemukan di lahan praktek dengan kasus

demam berdarah dengue yang dibahas secara sistematis mulai

dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

BAB V. PENUTUP

Pada BAB ini disimpulkan hasil pelaksanaan studi kasus

perbandingan yang telah dilaksanakan, dan juga berisi saran-

saran penulisan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai