Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BAHASA INDONESIA

METODELOGI PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Hendy Dwi Putra (1317040199)


2. Shafira Parameswari (1317040155)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami, Kelompok 5 dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Metodelogi Penulisan Karya
Ilmiah

Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar nya kepada Ibu
Mega Nofria,S.Hum,M.A selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Teknik
Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Jakarta yang telah
menyerahkan kepercayaan kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, kami sangat menyadari banyak kekurangan


yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari berbagai pihak agar dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik
lagi.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi
setiap pihak terutama para pembaca. Kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah
ini dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………........... 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 3

BAB I……………………………………………………………….……… 4

PENDAHULUAN…………………………………………………………. 4

1.1 Latar Belakang………………………………………….……… 4


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………… 5
1.3 Tujuan………………………………………………………..… 5

BAB II……………………………………………………………………… 6

ISI…………………………………………………………………………... 6

2.1 Pengertian Diksi……………………………………………….… 6

2.2 Makna Denotatif dan Konotatif……………………………….…. 6

2.3 Makna Umum dan Khusus………………………………………..7

2.4 Kata Konkret dan Abstrak………………………………….……. 9

2.5 Sinonim……………………………………………………….….. 9

2.6 Pembentukan Kata………………………………………………..10

2.7 Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata………………….…14

a. Penanggalan Awalan me…………………………………... 15

b. Penanggalan Awalan ber-…………………………………. 16

c. Peluluhan Bunyi /c/………………………………………… 16

d. Penyengauan Kata Dasar…………………………………... 16

e. Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang Tidak Luluh……………….. 16

f. Awalan ke- yang Keliru…………………………………..... 17

g. Pemakaian Akhiran –ir…………………………………….. 18

h. Padanan yang Tidak Serasi………………………………… 18


i. Padanan yang Pemakaian Kata Depan,

di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap………..…… 19

j. Pemakaian Akronimi (Singkatan)………………………….. 19

k. Penggunaan Kesimpulan, Keputusan,

Penalaran, dan Pemukiman……………………………...…. 20

l. Penggunaan Kata yang Hemat………………………...…… 21

m. Analogi…………………………………………………...… 23
n. Bentuk Jamak dalam Bahasa Indonesia…………………… 23

2.8 Ungkapan Idiomatik………………………………………………25

BAB III……………………………………………………………………...26

2.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 26
2.2 Saran…………………………………………………………….26

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 27

file:///C:/Users/User/Downloads/Metodeilmiah.pdf
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah tentang karya ilmiah semakin meningkat baik dijenjang smp, sma,
maupun dijenjang perkuliahan. Banyak siswa-siswa yang membuat laporan tentang
suatu penelitian sederhana. Dijenjang perkuliahan, karya ilmiah memuat proposal
penelitian, kemudian penelitian, dan setelah itu, karya ilmiah. Dalam menulis karya
tulis ilmiah, kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita butuhkan.
Sebuah karya tulis yang lengkap memuat halaman judul, halaman persetujuan,
halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar pustaka, dll.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah


mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah
itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek
penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh.
Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan
dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena
itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena
menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.

Dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya
di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam
pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai
bahan pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan metode penulisan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi karya ilmiah.
2. Mengetahui tujuan dari penulisan karya ilmiah.
3. Mengetahui ciri-ciri karya ilmiah.
4. Mengetahui bagaimana penulisan dan sistematika karya ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan


Pardede adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh
dari hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang
disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Karya ilmiah berisi fakta
dimana fakta tersebut selain dapat dibuktikan kebenarannya juga dapat
dijadikan sebagai dasar pembuatan simpulan.

Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap


penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-
langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.

2.2 Metode Ilmiah

Agar suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah,
maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut :

1. Berdasarkan fakta

2. Bebas dari prasangka

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa

4. Menggunakan hipolesa

5. Menggunakan ukuran objektif

6. Menggunakan teknik kuantifikasi

Pelaksanaan metode penulisan ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu :


a. Merumuskan masalah.
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
b. Mengumpulkan keterangan,
Mengumpulkan segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian
pustaka.
c. Menyusun hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan
data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah
pustaka.
d. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
e. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode
statistik untuk menghasilkan kesimpulan.
Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak
dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan
dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
f. Menguji kesimpulan.
Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan
perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung
hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan
bahkan menjadi teori.
g. Menulis laporan Ilmiah.
Untuk mengkomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain
sehingga orang lain tahu bahwa kita telah melakukan suatu
penelitian ilmiah.

Metode ilmiah harus didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya
dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang
dimaksud adalah :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan
pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)
5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)

2.3 Menentukan Rumusan Masalah

Pengertian merumuskan masalah adalah menyatakan masalah yang telah


teridentifikasi dan terseleksi dalam bentuk kalimat yang tepat. Dalam
merumuskan masalah memang tidak ada aturan yang umum mengenai
tatacaranya namun ada beberapa yang dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan antara lain :

a. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

b. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk yang memungkinkan


pengumpulan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung
dalam rumusan itu.

c. Rumusan harus singkat dan jelas. Singkat artinya tidak menuliskan hal-
hal yang tidak perlu, jelas artinya jangan sampai tidak ditulis kalau memang
itu perlu.

Titik awal suatu kegiatan penelitian adalah upaya membuat rumusan


masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian bisa dibuat oleh seorang
peneliti melalui beberapa kemungkinan latar belakang yang dibuat.

Ada beberapa bentuk-bentuk masalah dalam penelitian

1. Permasalahan Deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan


dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik satu variable
atau lebih. Jadi tidak bersifat membandingkan dan mencari hubungan.

2. Permasalahan Komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang


bersifat membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau
lebih pada sample yang berbeda.
Contoh: Adakah perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan yang go
public dengan non go public ?

3. Permasalahan Asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat


hubungan antara dua variablel atau lebih.

a. Hubungan Simetris, adalah hubungan antara dua variebel atau lebih


yang kebetulan menculnya bersama, bukan hubungan kausal
maupun interaktif.
Contoh: Adakah hubungan antara ritual “Klenik” dengan prestasi
bisnis.
b. Hubungan Kausal, adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi
ada variable independen dengan variable dependen.

Contoh: Adakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan?

c. Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal balik, adalah hubungan


yang saling mempengaruhi.
Contoh: Adakah hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan?

2.4 Melakukan Pengumpulan Data

Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi dalam dua cara yaitu
:

1. Metode pengamatan langsung. Metode ini dilakukan dengan cara


pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa pertolongan alat
standart lain untuk keperluan tersebut.
2. Metode dengan menggunakan pertanyaan atau wawancara. Metode
ini biasa digunakan untuk ilmu-ilmu sosial yang dilakukan dengan
mengadakan interview atau wawancara. Buku panduan wawancara
sudah harus disusun dan pewawancara harus mengerti akan isi serta
makna dari buku panduan ini

Data-data pengamatan hasil penelitian digolongkan dalam dua macam yaitu


:
1. Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti atau
pembatu-pembantunya dari sumber pertama.

2. Data sekunder, yaitu data yang biasanya diperoleh dari dokumendokumen


, sehingaa peneliti tidak menjamin mutunya dan dalam banyak hal peneliti
harus menerima apa adanya.

2.5 Menyusun Hipotesis

Hipotesis berasl dari kata hypo artinya kurang dan thesis artinya pendapat.
Hipotesis merupakan pendapat peneliti yang diberi dasar ilmiah, namun
apabila terlalu yakin akan kebenarannya menjadi berbahaya, artinya bisa
terjadi kalau data tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan maka
tidak dibenarkan memanipulasi data agar sesuai dengan hipotesisnya.
Dengan demikian kemungkinnan yang dapat terjadi adalah data yang tidak
sesuai dengan hipotesis atau perumusan hipotesisnya yang salah. Jadi
hipotesis berarti pendapat yang masih kurang, sehingga kebenarannya harus
dibuktikan melalui suatu penelitian.

Hipotesis dibagi menjadi 2 yaitu hipotesis tentang perbedaan dan hipotesis


tentang hubungan. Hipotesis tentang perbedaan adalah hipotesis yang
menyatakan ada atau tidaknya perbedaan antar perlakuan/treatment.
Sedangkan hipotesis tentang hubungan adalah hipotesis yang menyatakan
ada atau tidaknya hubungan antar variabel. Berdasarkan ada atau tidaknya
hubungan/perbedaan, hipotesis dibagi menjadi 2 yaitu hipotesis nol (H0)
dan hipotesis alternatif (H1). Dengan demikian terdapat 4 kemungkinan
hipotesis yaitu :

1. Hipotesis nol (H0) perbedaan.

2. Hipotesis nol (H0) hubungan.

3. Hipotesis alternatif (H1) perbedaan.

4. Hipotesis alternatif (H1) hubungan.


Dalam merumuskan hipotesis tidak ada aturan yang bersifat baku, namun
beberapa aturan perumusan dibawah ini perlu mendapatkan perhatian.

a. Hipotesis dibuat dalam kalimat pernyataan

b. Dibuat dalam kalimat yang singkat dan jelas

c. Menyatakan perbedaan/hubungan, maksudnya supaya pembaca


mengetahui apa yang akan diuji dalam analisis statistiknya nanti.

d. Hipotesis yang dibuat hendaknya dapat diuji.

Kebenaran suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali
kita memeriksa seluruh populasi. Langkah yang dapat dilakukan ialah
mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi (atau bukti) dari
sampel itu untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.

Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena tidak cukup bukti untuk menolak
hipotesis tersebut dan bukan karena hipotesis itu benar. Penolakan suatu
hipotesis terjadi karena tidak cukup bukti untuk menerima hipotesis tersebut
dan bukan karena hipotesis itu benar

2.6 Melakukan Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah.


Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat
dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik
penelitian ilmiah, yaitu :

1. Sistematik
Suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana
sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik.
3. Empirik.
Empirik artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada
pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan
indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian
diangkat sebagai hasil penelitian.
4. Obyektif
Suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak
mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
5. Replikatif
Suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan
dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah
penting bagi seorang peneliti.

Berdasarkan cara pelaksanaannya kegiatan penelitian dibedakan menjadi 2


macam yaitu :

1. Eksperimen

Penelitian eksperimen ditandai oleh beberapa hal diantaranya :

a. Dicirikan adanya perlakuan (treatment)

b. Kondisi tempat percobaan harus diketahui sebelumnya.

c. Kondisi percobaan harus dikuasai misalnya dibuat seragam

d. Dapat memprediksikan kondisi percobaan yang paling optimum.

e. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap variabel tidak


bebas sebagai akibat dari tindakan manipulasi variabel bebas.

2. Survey

Kegiatan penelitian survey dilakukan untuk meneliti apa yang ada di alam
atau meneliti fenomena alam.
a. Survey Rumahtangga Beragam-Topik (Multi-Topic Household
Survey).
Metode ini sering disebut sebagai Survey Pengukuran Standar
Hidup, survey ini merupakan suatu cara pengumpulan data
mengenai berbagai aspek standar hidup secara terintegrasi, seperti
pengeluaran, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan sumber-sumber
pendapatan lainnya.
b. Kuesioner Indikator Kesejahteraan Inti (Core Welfare Indicators
Questionnaire atau CWIQ).
Metode ini merupakan sebuah survey rumah tangga yang meneliti
perubahan-perubahan indikator sosial, seperti akses, penggunaan,
dan kepuasan terhadap pelayanan sosial dan ekonomi. Metode ini
meupakan alat yang cepat dan effektif untuk mengetahui rancangan
kegiatan pelayanan bagi orang-orang miskin. Survey
c. Kepuasan Klien (Client Satisfaction Survey).
Survey ini digunakan untuk meneliti efektifitas atau keberhasilan
pelayanan pemerintah berdasarkan pengalaman atau aspirasi klien
(penerima pelayanan).
d. Kartu Laporan Penduduk (Citizen Report Cards).
Teknik ini sering digunakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Mirip dengan Survey Kepuasan Klien. Penemuan ini
kemudian dipublikasikan secara luas dan dipetakan sesuai dengan
tingkat dan wilayah geografis.
e. Laporan Statistik.
Laporan statistik mengenai permasalahan sosial seperti jumlah
orang miskin, desa tertinggal, status gizi, tingkat buta huruf, dll.
biasanya dilakukan dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) berdasarkan data sensus.

2.7 Melakukan Analisa Data


Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dianalisa secara non statistik
maupun dengan statistik. Hal tersebut tergantung dari data yang diperoleh.
Analisa statistik biasanya digunakan untuk data-data kuantitatif dan data
kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan analisa non statistik biasanya
digunakan untuk data-data deskriptif. Untuk analisa statistik model analisa
harus sesuai dengan rancangan percobaan yang dipakai serta ditentukan
oleh hipotesa yang kan diuji atau tujuan penelitian.

2.8 Penulisan Laporan Karya Ilmiah


Karya ilmiah I ( usulan penelitian ) terdiri dari 3 bagian :
I. Bagian awal
II. Bagian Utama
III. Bagian akhir

2.8.1 Bagian Awal


Pada bagian awal ini meliputi halaman judul dan lembar
persetujuan dosen pembimbing. Halaman Judul Pada bagian ini
berisi tentang judul, maksud usulan penelitian, lambang
universitas, nama dan nomor induk mahasiswa, lembaga yang
dituju dan tahun pengajuan.
a. Judul
Diharapkan dengan membaca judul sudah dapat mengetahui
tentang apa yang menjadi tujuan penelitian, bahkan mungkin
metode yang digunakan, tempat dan waktu penelitian.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menulis


judul :

 Judul dibuat dalam kalimat yang singkat dan jelas


 Dibuat dalam kalimat pernyataan
 Kalimat yang digunakan hendaknya sederhana, kata-
kata tidak bersifat puitis tidak muluk- muluk dan tidak
membuka penafsiran yang beraneka ragam.
b.Maksud Usulan Penelitian.
c. Lambang Universitas.
d.Nama Mahasiswa.
Ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tidak
dibenarkan mencantumkan gelar. Dibawah nama
dicantumkan nomor induk mahasiswa yang bersangkutan.
e. Lembaga yang dituju.
f. Tahun Pengajuan.
Ditunjukan dengan menuliskan tahun pengajuan dibawah
tempat pengajuan.
g.Lembar Persetujuan
Pada lembar ini berisi persetujuan dari dosen pembimbing
utama dan pembimbing pendamping lengkap dengan tanggal
persetujuannya, nama dosen pembimbing lengkap dengan
gelar akdemiknya dan diberi garis bawah.

PENGARUH PENGGUNAAN SODIUM BENZOAT


SEBAGAI BAHAN PENGAWET JELLY APEL
TERHADAP PERUBAHAN KULITAS SELAMA
PENYIMPANAN

Usulan Penelitian Untuk Skripsi


Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Diajukan oleh :
Desy Ratnasaritem Darmawan
96.032.0096

LOGO UNIVERSITAS

Kepada
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIDYA GAMA
MALANG
2012
2.8.2 Bagian Utama

Bagian utama usulan penelitian terdiri atas :


a. Pendahuluan.
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah dan
permasalahan, tujuan penelitian dan manfaat yang
diharapkan.
b. Tinjauan pustaka.
Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi tentang uraian
teori- teori atau konsep- konsep umum dan dilakukan
perincian atau analisa melalui penalaran deduktif.
Sedangkan tinjauan pustaka yang berasal dilakukan
pemaduan atau sintesa dan generalisa melalui penalaran
induktif
c. Hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dianggap
paling benar berdasarkan landasan teori atau tinjauan
pustaka yang didapat terhadap permnasalahan yang telah
dirumuskan, dimana kebenarannya perlu diuji.
d. Metode Penelitian.
Metode penelitian memuat tentang : tempat dan waktu
penelitian, alat dan bahan, metode penelitian, cara
penelitian, variabel yang diamati sekaligus cara
pengamatannya.
e. Latar belakang dan Masalah.
Pada bagian ini berisi alasan mengapa masalah yang
disinyalir dalam usulan penelitian dipandang perlu untuk
diteliti.
f. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian perlu disebutkan secara spesifik tentang
hal yang ingin dicapai dalam penelitian yang akan
dilakukan.
g. Manfaat Penelitian.
Berkaitan erat dengan tujuan penelitian yang berisi tentang
uraian kemungkinan penerapan hasil penelitian.
h. Tempat dan waktu penelitian.
Untuk memberikan diskripsi tentang kondisi lingkungan
pada waktu penelitian dilakukan.
i. Alat dan bahan Peralatan yang digunakan.
Perbedaan alat- alat yang digunakan sangat berpengaruh
pada data yang diperoleh selama penelitian.
j. Cara penelitian.
Pada cara penelitian ini harus diuraikan secara lengkap
cara melaksanakannya, pengambilan dan pengumpulan
data.

2.8.3 Bagian Akhir


Daftar pustaka dan lampiran yang diperlukan diletakkan pada bagian
akhir dari penelitian.
a. Daftar Pustaka Berbagai sumber bacaan atau informasi yang
telah ditulis dalam tinjauan pustaka harus dicantumkan dalam
daftar pustaka. Tata cara penulisan daftar pustaka ditetapkan
sebagai berikut :
1. Daftar pustaka ditulis kebawah dan disusun menurut
abjad.
2. Cara penulisan dapat dilihat pada contoh dibawah ini
Buku :

Nama pengarang. Tahun. Judul buku. Edisi ke....(jilid). Nama


penerbit. Nama kota. Jumlah halaman.

Finnema.O.R., 1996. Principles of Food Science. Third edition.


Marcel Dekker Inc. New York. Bassel. 365.

Winarno. F.G., 2010. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.


120.
Majalah :

Nama pengarang. Tahun. Judul artikel. Nama majalah.


Volume(nomor) : Jumlah halaman.
Chen.L.H.,Thacker.R. and Pan.S., 1977. Effect of Gemination
Hemagglutin Activity of Pea and Bea Seed. J.Fd.Sci. 14(6): 1656.

b. Jika terdapat lampiran kuisioner atau keteranganketerangan


yang dipandang perlu sehubungan dengan pelaksanaan
penelitian hendakknya diletakkan dalam lampiran.
c. Kesimpulan.
Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan hasilnya telah
dibahas maka peneliti dapat menarik kesimpulan yang berupa
pernyataan singkat, tepat dan jelas dari hasil pembuktian
hipotesis.
d. Saran.
Dalam penulisan saran hendaknya dimulai dengan masalah-
masalah yang masih ada selama melakukan penelitian baru
disarankan. Hal ini bertujuan supaya orang yang ingin
melanjutkan penelitian sejenis akan lebih dapat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
3.3 Pelaksanaan metode penulisan ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu
merumuskan masalah, mengumpulkan keterangan, menyusun hipotesis,
melakukan penelitian, mengolah hadil data, menguji kesimpulan dan
menulis laporan ilmiah.
3.4 Saran

2.8.4 F
2.8.5 F
2.8.6 F
3.5 T
3.6 T
3.7 T
3.8 T
3.9 T
3.10 T
3.11 T
3.12 T
3.13 T
3.14 T
3.15 T
3.16 T
3.17 T
3.18 t

Anda mungkin juga menyukai