Disusun oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami, Kelompok 5 dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Metodelogi Penulisan Karya
Ilmiah
Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besar nya kepada Ibu
Mega Nofria,S.Hum,M.A selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Teknik
Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Jakarta yang telah
menyerahkan kepercayaan kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi
setiap pihak terutama para pembaca. Kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah
ini dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………........... 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 3
BAB I……………………………………………………………….……… 4
PENDAHULUAN…………………………………………………………. 4
BAB II……………………………………………………………………… 6
ISI…………………………………………………………………………... 6
2.5 Sinonim……………………………………………………….….. 9
m. Analogi…………………………………………………...… 23
n. Bentuk Jamak dalam Bahasa Indonesia…………………… 23
BAB III……………………………………………………………………...26
2.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 26
2.2 Saran…………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 27
file:///C:/Users/User/Downloads/Metodeilmiah.pdf
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah tentang karya ilmiah semakin meningkat baik dijenjang smp, sma,
maupun dijenjang perkuliahan. Banyak siswa-siswa yang membuat laporan tentang
suatu penelitian sederhana. Dijenjang perkuliahan, karya ilmiah memuat proposal
penelitian, kemudian penelitian, dan setelah itu, karya ilmiah. Dalam menulis karya
tulis ilmiah, kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita butuhkan.
Sebuah karya tulis yang lengkap memuat halaman judul, halaman persetujuan,
halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar pustaka, dll.
Dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya
di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam
pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai
bahan pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan metode penulisan karya ilmiah?
2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Agar suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah,
maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Berdasarkan fakta
4. Menggunakan hipolesa
Metode ilmiah harus didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya
dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang
dimaksud adalah :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian dan tidak mengada-ada)
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan
pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)
5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
c. Rumusan harus singkat dan jelas. Singkat artinya tidak menuliskan hal-
hal yang tidak perlu, jelas artinya jangan sampai tidak ditulis kalau memang
itu perlu.
Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi dalam dua cara yaitu
:
Hipotesis berasl dari kata hypo artinya kurang dan thesis artinya pendapat.
Hipotesis merupakan pendapat peneliti yang diberi dasar ilmiah, namun
apabila terlalu yakin akan kebenarannya menjadi berbahaya, artinya bisa
terjadi kalau data tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan maka
tidak dibenarkan memanipulasi data agar sesuai dengan hipotesisnya.
Dengan demikian kemungkinnan yang dapat terjadi adalah data yang tidak
sesuai dengan hipotesis atau perumusan hipotesisnya yang salah. Jadi
hipotesis berarti pendapat yang masih kurang, sehingga kebenarannya harus
dibuktikan melalui suatu penelitian.
Kebenaran suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali
kita memeriksa seluruh populasi. Langkah yang dapat dilakukan ialah
mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi (atau bukti) dari
sampel itu untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena tidak cukup bukti untuk menolak
hipotesis tersebut dan bukan karena hipotesis itu benar. Penolakan suatu
hipotesis terjadi karena tidak cukup bukti untuk menerima hipotesis tersebut
dan bukan karena hipotesis itu benar
1. Sistematik
Suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana
sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik.
3. Empirik.
Empirik artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada
pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan
indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian
diangkat sebagai hasil penelitian.
4. Obyektif
Suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak
mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
5. Replikatif
Suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh
peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan
dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah
penting bagi seorang peneliti.
1. Eksperimen
2. Survey
Kegiatan penelitian survey dilakukan untuk meneliti apa yang ada di alam
atau meneliti fenomena alam.
a. Survey Rumahtangga Beragam-Topik (Multi-Topic Household
Survey).
Metode ini sering disebut sebagai Survey Pengukuran Standar
Hidup, survey ini merupakan suatu cara pengumpulan data
mengenai berbagai aspek standar hidup secara terintegrasi, seperti
pengeluaran, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan sumber-sumber
pendapatan lainnya.
b. Kuesioner Indikator Kesejahteraan Inti (Core Welfare Indicators
Questionnaire atau CWIQ).
Metode ini merupakan sebuah survey rumah tangga yang meneliti
perubahan-perubahan indikator sosial, seperti akses, penggunaan,
dan kepuasan terhadap pelayanan sosial dan ekonomi. Metode ini
meupakan alat yang cepat dan effektif untuk mengetahui rancangan
kegiatan pelayanan bagi orang-orang miskin. Survey
c. Kepuasan Klien (Client Satisfaction Survey).
Survey ini digunakan untuk meneliti efektifitas atau keberhasilan
pelayanan pemerintah berdasarkan pengalaman atau aspirasi klien
(penerima pelayanan).
d. Kartu Laporan Penduduk (Citizen Report Cards).
Teknik ini sering digunakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Mirip dengan Survey Kepuasan Klien. Penemuan ini
kemudian dipublikasikan secara luas dan dipetakan sesuai dengan
tingkat dan wilayah geografis.
e. Laporan Statistik.
Laporan statistik mengenai permasalahan sosial seperti jumlah
orang miskin, desa tertinggal, status gizi, tingkat buta huruf, dll.
biasanya dilakukan dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) berdasarkan data sensus.
Diajukan oleh :
Desy Ratnasaritem Darmawan
96.032.0096
LOGO UNIVERSITAS
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS WIDYA GAMA
MALANG
2012
2.8.2 Bagian Utama
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
3.3 Pelaksanaan metode penulisan ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu
merumuskan masalah, mengumpulkan keterangan, menyusun hipotesis,
melakukan penelitian, mengolah hadil data, menguji kesimpulan dan
menulis laporan ilmiah.
3.4 Saran
2.8.4 F
2.8.5 F
2.8.6 F
3.5 T
3.6 T
3.7 T
3.8 T
3.9 T
3.10 T
3.11 T
3.12 T
3.13 T
3.14 T
3.15 T
3.16 T
3.17 T
3.18 t