Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Arif Maulana

NIM : 1608106111

Kelas : Biologi C/ 4

1. Pada abad ke-20 kajian ekologi cenderung meneliti tentang interaksi organisme dengan
lingkungan serta ekosistemnya. Selain itu, pada abad ini ekologi sudah berkembangan
kajiannya menjadi sejerah alam ilmiah yang sifatnya analisis. Jadi penelitiannya juga didasari
dengan analisis bukan hanya sekedar penemuan saja yang bersifat deskritip. Seperti halnya
pengukuran kedalaman air yang akan berpengaruh pada jumlah individu suatu organisme
digunakanlah metode kuantitatif. Contoh tersebut merupakan ekologi kaitannya dengan
ilmu Fisika yaitu tentang mengukur kedalam air dan juga Matematika yaitu tentang
perhitungannya.
2. Seperti contohnya fenomena hewan Tomcat yang muncul di apartemen East Coast Surabaya
pada tanggal 13 maret 2012. Hewan yang mempunyai nama latin Paederus fuscipes ini
merupakan Ordo dari Orthoptera dan Famili Staphylinidae. Fenomena ini terjadi salah
satunya karena alih fungsi lahan yang menjadi habitat aslinya atau bisa juga akibat
penggunaan peptisida pada lahan pertanian sehingga, hilangnya populasi hama yang
semestinya menjadi makanannya. Tomcat dapat berkembangbiak didalam tanah atau pada
tempat yang lembab seperti pada sawah yang subur. Siklus hidupnya, tomcat dapat hidup
hingga 3 bulan, dan pada tomcat betina dapat menghasilkan 100 butir telur saat
bereproduksi.
3. Faktor pembatas merupakan suatu faktor yang menyebabkan turunnya tingkat
perkembangan atau jumlah ekositem organisme tertentu. Faktor tersebut membatasi
lingkungan organisme karena organisme tersebut tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungannya. Seperti contohnya hewan unta yang dapat bertahan hidup pada suhu atau
termperatur yang ekstrim atau tinggi seperti pada gurun atau padang pasir. Karena pada
punuk unta menyimpan lemak khusus yang dapat diubah menjadi air dengan bantuan
oksigen saat proses respirasi.
4. Beberapa syarat organisme yang dapat dijadikan sebagai bioindikator yaitu organisme
tersebut tidak bersifat patogen pada manusia serta keberadaannya mudah dideteksi dengan
teknik yang sederhana. Selain itu, organisme tersebut harus mempunyai kepekaan terhadap
lingkungannya, sehingga pada lingkungan yang kurang medukung atau ekstrim atau tidak
pada habitat aslinya organisme tersebut akan mati. Ektodermi merupakan suatu keadaan
pada hewan yang menyesuaikan panas tubuhnya dengan kondisi panas lingkungannya
(beradaptasi) sehingga suhu tubuh hewan ektodermi ini akan berfluktuatif. Seperti pada
kadal yang dapat menyerap sinar matahari dengan mengubah kulit tubuhnya. Sedangkan
endodermi merupakan suatu kondisisi pada hewan yang suhu tubuhnya berasal dari
produksi panas di dalam tubuh, yang merupakan hasil samping dari metabolisme jaringan.
Seperti contohnya yaitu pada burung dan mamalia dan sebagian besar respirasinya
menggunakan paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai