Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 4

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN FARMASI


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
LARUTAN CAP KAKI 3 VS LARUTAN PENYEGAR CAP BADAK
ANGGOTA KELOMPOK:
NAMA NIM
GHIYATS RAMADHAN K11018I115
AGUNG DARMAWAN K11018R099
PUTRI APRILIA WD K11018R124
YUVITA DEWI INDRIYANI K11018R128
FARAH NABILLA K11018R131
FARIDA NUR QASANAH K11018R149
NISRINA RAHMA ULFAH K11018R150
DODY DWI CAHYADI K11018R170
SELVI NURJANNAH K11018R186
A. PRODUCT – CUSTOM SOLUTION

Di kehidupan yang semakin maju ini, tidak jarang kita menjalani pola hidup yang
kurang sehat. Pilihan makanan yang serba ada dan timbulnya mindset yang selalu ingin
instan, menyebabkan seseorang memilih makanan cepat saji untuk dikonsumsi. Disertai
cuaca dan suhu tropis yang ada di Indonesia sehingga banyak masyarakat yang merasa
sering mengalami gangguan panas dalam. Seringkali kita merasakan gejala-gejala seperti
sariawan, tenggorokan kering, bibir pecah-pecah dan sulit BAB, hal-hal tersebut
menandakan bahwa kita sedang mengalami panas dalam. Cara paling mudah mengatasi
panas dalam adalah rutin minum air putih sekurang-kurangnya 8 gelas sehari dan makan
makanan berserat. Namun, dengan kesibukan yang dimiliki masing-masing individu, dan
tidak adanya perhatian yang cukup tentang kesehatan pribadi seringkali hal-hal kecil
seperti itu terabaikan.
Indonesia sendiri sudah mengenal produk untuk mengurangi panas dalam yang sering
dikenal dengan sebutan larutan penyegar. PT Sinde Budi Sentosa merupakan perusahaan
farmasi yang mengeluarkan produk larutan penyegar dengan merek Cap Kaki Tiga. PT
Sinde mendapat lisensi pada tahun 1978 dari Wen Ken Drug Singapore. Pada taun 2008
Wen Ken Drug Co Pte Ltd dan PT Sinde Budi Sentosa telah membahas tentang perjanjian
lisensi. Namun, akibat tidak menemukan titik temu pada permasalahan tersebut lisensi dari
Wen Ken Drug Singapore akhirnya mengalihkan lisensi penggunaan merek dagang Cap
Kaki Tiga kepada PT. Kinocare Era Kosmetido. Hal ini menyebabkan PT Sinde Budi
Sentosa tidak lagi menggunakan lagi merek dagang Cap Kaki Tiga dan menggantinya
menjadi merek Cap Badak.

Larutan cap kaki tiga ataupun larutan penyegar cap badak sama-sama memiliki
manfaat sebagai pereda panas dalam. Namun, masyarakat sudah mengenal lebih dulu
produk larutan cap kaki tiga dari PT. Sinde sehingga lebih banyak yang mempercayakan
masalahnya kepada produk yang sudah banyak dikenal. Lain halnya dengan larutan cap
badak, meskipun masih diproduksi oleh perusahaan yang sama namun larutan penyegar
cap badak nampaknya masih perlu membangun identitas baru untuk dikenalkan kepada
konsumen di Indonesia.
Dari segi merek, larutan cap kaki tiga lebih unggul karena sudah lebih dulu muncul di
tengah masyarakat dibanding larutan penyegar cap badak karena larutan cap kaki tiga
waktu penjualannya terlama dibanding merek lainnya yaitu selama 81 tahun sejak 1937.
Akan tetapi gambar badak yang cukup besar di setiap kemasan larutan cap kaki tiga yang
dahulu diproduksi PT. Sinde Budi Sentosa mampu cukup membuat masyarakat teringat
memorinya akan gambar badak yang ada di larutan penyegar.

Dari segi kemasan, kedua produk tersebut sama-sama memiliki desain yang hampir
sama. Namun, untuk larutan penyegar cap badak memiliki inovasi dalam pengembangan
kemasannya. Produk larutan penyegar cap badak berinovasi terakhir saat pergelaran Asian
Games 2018 dengan mencantumkan gambar maskot Asian Games di kemasannya. Selain
itu, larutan cap badak memiliki kemasan sachet sedangkan larutan cap kaki tiga belum ada
kemasan sachetnya.

Dari segi varian rasa, larutan penyegar cap kaki tiga memiliki varian rasa yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan larutan penyegar cap badak. Rasa yang ditawarkan
kedua produk hampir mirip satu sama lain.

Komposisi Larutan Cap Kaki Tiga

 Gypsum Fibrosum 0.288 g


 Calcium 0.144 g
 Air, Fruktosa, Perisa, Asam Sitrat, Natrium Klorida
 Total volume 320 mL

Komposisi Larutan Penyegar Cap Badak

 Gypsum Fibrosum 3.25% bobot : 10.4 g


 Galcareous Spar 0.125% bobot : 0.4 g
 Penyedap rasa strawberry q.s.
 Bahan-bahan lain sampai 100%
 Total volume 320 mL
Berdasarkan perbandingan di atas, zat aktif yang digunakan sebagai pereda panas
dalam adalah Gypsum Fibrosum, yang merupakan tanaman yang berasal dari negara China
yaitu Shi Gao, yang berdasarkan literature dari Chinese Materia Medika, Shi Gao memiliki
beberapa keterangan: Shi gao adalah bentuk mineral monoklinik dari kalsium sulfat
terhidrasi.

Komposisi utamanya adalah gipsum mentah, Sheng Shi Gao (Gypsum Fibrosum
Crudum), mengandung kalsium sulfat terhidrasi (CaSO4.2H2O), asam organik, sulfida
dan sedikit magnesium. Gipsum yang dibakar habis, Duan Shi Gao (Gypsum Fibrosum
Calcinatum), terutama mengandung kalsium sulfat tanpa air. Rasanya pedas dan manis,
alami, dan sangat dingin.

Saluran yang dimasuki yaitu paru-paru dan perut. Fungsi dan indikasinya yaitu
membebaskan rasa panas dan menghilangkan demam, meredakan gangguan rasa haus,
menutup luka dan meningkatkan daya tahan tubuh, serta menghentikan pendarahan.

Dosis umumnya 15-60 g, atau 200 g untuk dosis yang besar. Perhatian dan
kontraindikasinya yaitu dikontraindikasikan pada kasus limpa dan kekurangan dingin pada
lambung, kekurangan darah atau demam karena kekurangan Yin.
Dikarenakan dosis umum pada literatur yaitu 15-60 g, maka berdasarkan komposisi
Gypsum Fibrosum yang terkandung pada larutan penyegar cap badak lebih mendekati
dosis karena komposisinya 10.4 g dalam satu kemasan, dan jauh lebih banyak jika
dibandingkan larutan cap kaki tiga yang komposisinya 0.288 g dalam satu kemasan. Oleh
karena itu, larutan penyegar cap badak lebih baik secara komposisi dibandingkan dengan
larutan cap kaki tiga.

B. PRICE – CUSTOMER COST


Tabel 1. Perbandingan Harga Larutan Penyegar di Beberapa Supermarket beserta
kemasannya.

Produk Larutan Cap Kaki 3 Larutan Penyegar Cap Badak


Kemasan Kaleng 320 mL Rp. 5.450 Rp. 5.600
Kemasan botol 200 mL Rp. 3.500 Rp. 3.500
Kemasan botol 500 mL Rp. 6.100 Rp. 7.000

Dalam menentukan faktor Cost, atau harga bagi konsumen perlu mempertimbangkan
beberapa faktor antara lain: Nilai Referensi dimana nilai ini menunjukkan adanya
perbandingan harga produk dengan harga produk pesaing. Selain itu, terdapat pula Nilai
Diferensiasi yaitu tanggapan konsumen terhadap atribut produk dibandingkan dengan
produk lainnya.
Perbandingan harga produk yang sama larutan penyegar merek Cap Badak dengan
Cap Kaki Tiga tidak terlampau jauh. Harga larutan penyegar Cap Badak untuk 320 mL
kaleng sebesar Rp. 5.600, sedangkan untuk larutan penyegar Cap Kaki Tiga dengan tipe
yang sama sebesar Rp. 5.450. Di semua supermarket lainnya, walaupun harga tidak sama,
tetapi harga produk larutan penyegar cap badak lebih tinggi sedikit bila dibandingkan
harga produk larutan cap kaki tiga terutama untuk kemasan kaleng.

Berdasarkan faktor Nilai Referensi, larutan Cap Kaki Tiga praktis lebih murah
dibandingkan larutan Cap Badak, namun, dilihat dari sudut pandang konsumen, perbedaan
Rp. 150 tidaklah terlalu signifikan. Adapun yang memengaruhi konsumen dalam
pemilihan diantara dua produk ini tentunya adalah kualitas produk, promosi, dan
ketersediaan produk di saluran distribusi. Berdasarkan faktor Nilai Diferensiasi, larutan
penyegar Cap Badak dan Cap Kaki Tiga memiliki sejarah yang panjang, namun, untuk
pemilihan, pasar sepertinya lebih menyukai Cap Kaki Tiga dikarenakan nama yang lebih
familiar dan adanya intrepretasi akan arti dari Kaki Tiga.

Di lain sisi, dari segi bagaimana konsumen memperoleh produk di atas, ‘harga’ yang
dikeluarkan untuk dapat meraih kedua produk di atas relatif sama mudahnya, di toserba-
toserba, minimarket, dan toko kelontong terdekat.

C. PROMOTION – COMMUNICATION

Produk larutan penyegar cap badak yang di produksi oleh PT. Sinde Budi Sentosa
menginformasikan larutan penyegar cap badak merupakan produk asli yang pertama kali
diproduksi di Indonesia. Larutan penyegar cap badak ditujukan untuk semua kalangan dari
anak-anak hingga orang tua. Larutan penyegar cap badak dipromosikan melalui iklan dan
selebaran dengan slogan "Yang ada badaknya" dengan interval yang sangat sering. Produk
ini dipromosikan akan mengkontribusikan hasil penjualannya kepada pelestarian dan
perlindungan terhadap badak. Produk ini dipasarkan di pasar modern, pasar tradisional,
swalayan, agen-agen, dan warung kecil.
PT. Sinde Budi Sentosa dengan produknya larutan penyegar cap badak melalui para
agen, sub-agen, grosir dan distributor yang selama ini bekerja sama mereka
menginformasikan bahwa larutan penyegar cap Badak merupakan produk asli yang
pertama kali dipasarkan di Indonesia oleh Sinde. PT. Sinde Budi Sentosa pada selembaran
yang dibagikan kepada para agen penjualnya yang berbunyi: “Manajemen PT. Sinde Budi
Sentosa telah memutuskan untuk mengganti merek cap Kaki Tiga menjadi merek cap
Badak. Dengan demikian Larutan Penyegar cap Badak adalah larutan penyegar yang sudah
biasa Anda konsumsi, tetapi dengan merek yang baru, yaitu cap Badak, sedangkan larutan
penyegar cap Kaki Tiga kemasan baru yang berlogo Kaki Tiga yang akan/sudah beredar
bukanlah produksi PT Sinde Budi Sentosa”.
Larutan cap kaki tiga diproduksi oleh PT. Kino Indonesia. Walaupun branding larutan
Cap Kaki Tiga sudah ada lebih dulu dibanding merek produk lainnya, akan tetapi adanya
perubahan kemasan sehingga menyebabkan PT. Kino Indonesia menggencarkan promosi
dengan model “rebranding”. Larutan cap kaki tiga tidak hanya menggunakan media
televisi untuk mempromosikan produknya, larutan cap kaki tiga juga melakukan promosi
dengan terjun langsung ke masyarakat. Pada saat bulan puasa sebanyak 4000 larutan cap
kaki tiga dibagikan kepada pengendara untuk berbuka puasa hal ini dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap produk larutan cap kaki 3. Larutan cap kaki tiga juga
melakukan promosi dan bekerja sama dengan pihak Alfamart, dengan mempromosikan “
1 botol 1 kebaikan” , konsumen hanya perlu membeli 1 produk larutan cap kaki 3 dan
menggunggah foto produk larutan cap kaki tiga ke halaman web larutan cap kaki tiga,
pemenang terpilih akan mendapatkan voucher belanja sebesar 100 ribu sehingga
masyarakat tertarik untuk membeli produk larutan cap kaki tiga tersebut. Selain itu produk
larutan cap kaki tiga memiliki berbagai ukuran dan kemasan , sehingga memudahkan
konsumen untuk memilih sesuai kebutuhannya.

Tantangan yang dihadapi PT. Kino saat ini, setiap memasarkan larutan cap kaki tiga
harus disertai penjelasan bahwa larutan cap Kaki Tiga masih eksis dan tidak berganti
merek. Pasalnya, ada agen penjual yang merasa ragu karena tenaga penjualannya baru.
Selama ini hubungan dengan pemain sebelumnya (larutan penyegar cap badak) sudah
cukup lama.

D. PLACE – CONVENIENCE

Tempat yang ditentukan sebagai lokasi pemasaran, sering disebut dengan saluran
distribusi. Strategi ini meliputi cara menyalurkan atau mengirimkan produk kepada
konsumen. Produk harus sampai di tangan konsumen dalam waktu dan tempat yang tepat.
Hal yang diperhatikan dalam penyampaian produk kepada konsumen antara lain target
pasar, media iklan yang digunakan, kenyamanan dan lokasi fasilitas.

Perbandingan lokasi pemasaran produk larutan penyegar “CAP KAKI TIGA” dan
“CAP BADAK”

Lokasi Pemasaran Cap Kaki Tiga Cap Badak


Indomart Ada Ada
Alfamart Ada Ada
Giant Ada Ada
Hypermart Ada Ada
Super Indo Ada Tidak Ada
Tip Top Tidak Ada Tidak Ada
Hari Hari Tidak Ada Ada
Watsons Ada Tidak Ada

Larutan Cap Kaki Tiga, kurang tersedia di toko kelontong dibanding merek Cap
Badak, namun pendistribusian di minimarket dan swalayan bersaing dengan merek Cap
Badak. Persediaan stok yang terbatas menyebabkan distribusi yang tidak merata. PT. Kino
perlu lebih banyak menjelaskan bahwa larutan Cap Kaki Tiga masih eksis, dan perlunya
meyakinkan agen penjual. Adapun perusahaan distribusinya menggunakan multidistribusi,
yaitu perusahaan distribusi milik Kino, PT Duta Lestari Sentratama, dan perusahan
distribusi lokal di setiap daerah. Duta Lestari inilah yang pada awal 1990-an menjadi mitra
perusahaan distribusi cap Kaki Tiga saat masih dipegang Sinde. Di perjalanan, Duta
Lestari diputus kontrak oleh Sinde.

Larutan Penyegar Cap Badak banyak tersedia baik di toko kelontong, minimarket, dan
swalayan. Selain karena persediaan stok yang banyak, agen banyak yang lebih memilih
larutan cap badak sehingga distribusinya lebih luas dan merata. PT. Sinde Budi Sentosa
lebih berpengalaman dalam pendistribusian Larutan Cap Badak.
Di beberapa agen produk yang banyak ketika membeli larutan adalah larutan penyegar
Cap Badak dibanding larutan Cap Kaki Tiga. Tidak meratanya pendistribusian produk ke
beberapa toko agen dan persediaan stok yang terbatas menjadi kendala untuk produk
larutan Cap Kaki Tiga dapat bersaing di masyarakat. Hal itu terjadi karena PT. Sinde Budi
Sentosa lebih berpengalaman dalam memasarkan produknya (yang dulu bernama larutan
Cap Kaki Tiga yang kini telah berganti nama karena lisensinya sudah habis dan menjadi
larutan penyegar Cap Badak) karena sudah sejak tahun 1978. Sehingga, cukup berat dan
sulit untuk PT. Kino sebagai pemegang lisensi resmi memproduksi larutan Cap Kaki Tiga
untuk masuk ke pasar/grosir/agen yang sudah ada produk kompetitor didalamnya yaitu
larutan penyegar Cap Badak.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang sudah diuraikan di atas tentang Marketing Mix yang
dikemukakan oleh Philip Kotler tahun 1975 dalam bukunya Marketing Non Profit
Organization dan dijabarkan oleh Sue Cooper tahun 1991 menjadi 4P dan 4C.
Perbandingan antara Produk larutan Cap Kaki Tiga dan Larutan Penyegar Cap Badak,
dari segi kuantifikasi penjualan Larutan Penyegar Cap Badak yang diproduksi oleh PT.
Sinde Budi Sentosa masih memimpin perolehan dibandingkan produk Larutan Cap Kaki
Tiga. Akan tetapi, hampir sebagian market place kuantifikasi penjualan larutan Cap Kaki
Tiga terbilang cukup lumayan sehingga memberikan persaingan yang ketat di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai