2
Juni 2015
Latar Belakang: : Aktinomiset merupakan bakteri Gram positif yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan sebagai agen hayati. Aktinomiset memiliki kemampuan menghasilkan senyawa metabolit
sekunder yang berperan sebagai antimikrob. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang
bertujuan untuk menguji kemampuan isolat aktinomiset yang berasal dari rizosper tanaman jeruk (Citrus
aurantifolia) di sekitar pekarangan FPIK IPB Dramaga.
Metode: Metode isolasi pada penelitian ini menggunakan metode cawan sebar dan uji antagonis
dengan bakteri uji yaitu EPEC (Enterophatogenic Escherichia coli) dan Staphylococcus aureus.
Hasil: Enam isolat berhasil diisolasi, keenam isolat kemudian diidentifikasi secara morfologi dan
karakteristik pertumbuhan pada media agar. Dari enam isolat dua diantaranya memiliki kemampuan
dalam menghambat bakteri uji S. aureus dan EPEC. Kedua isolat tersebut yaitu isolat 3 memiliki
diameter zona hambat terhadap bakteri S. Aureus sebesar 1.85 cm dan isolat 1 memiliki zona hambat
terhadap EPEC sebesar 0.65 cm.
Kesimpulan: Isolat 1 dan 3 memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji.
115
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015
penghasil antibiotik, karena lebih dari 10.000 Escherichia coli) dan S. aureus yang
antibiotik yang telah ditemukan, dua berumur 14 jam dalam NA. Bakteri uji yang
pertiganya dihasilkan oleh bakteri ini8. digunakan berasal dari koleksi IPB culture
Berdasarkan uraian di atas, eksplorasi collection Bogor.
sumber penghasil antibiotik baru yang
berasal dari aktinomiset yang memiliki HASIL
aktivitas antimikrob perlu dilakukan. Hasil isolasi aktinomiset pada media
HV agar diperoleh sebanyak enam isolat.
METODE PENELITIAN Koloni tersebut kemudian dimurnikan pada
Sampel tanah berasal dari perakaran media ISP2 (Gambar 1). Koloni aktinomiset
tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) di yang diperoleh kemudian diamati morfologi
sekitar pekarangan FPIK IPB Dramaga. dan pigmentasinya serta karakteristik
Metode yang digunakan adalah pertumbuhan pada media agar.
pengenceran berderet yang dilanjutkan Aktinomiset dapat dibedakan dari bakteri lain
dengan metode cawan sebar. Sebanyak 1 gr dengan mudah dengan melihat bentuk
sampel tanah dimasukkan ke dalam 9 mL koloninya di medium agar. Koloni
H2O dihomogenkan dengan vortex selama Aktinomiset nampak keras seperti tumbuh
30 menit kemudian membuat pengenceran akar di dalam agar-agar (Gambar 1),
bertingkat dengan serial pengenceran 10 -1, Pigmentasi hasil purifikasi koloni aktinomiset
10-2, 10-3, dan 10-4 (duplo) dengan cara disajikan pada tabel 1.
disebarkan dengan batang penyebar steril Karakteristik mikroskopis berupa hifa
sampai benar-benar meresap kedalam aerial secara jelas tampak pada isolat-isolat
media Humic-acid Vitamin-B agar (HV) hasil purifikasi (Gambar 2) dimana isolat 1
setelah itu diinkubasi selama 7-10 hari pada memiliki morfologi mikroskopis berupa hifa
suhu ruang di dalam ruang tertutup. retinaculum apertum (RA) dimana rantai
Aktinomiset hasil isolasi kemudian sporanya memiliki lilitan yang terbuka,
dimurnikan menggunakan tusuk gigi steril berkait dan memiliki perpanjangan spiral
hingga diperoleh koloni tunggal pada media dengan diameter yang lebar; isolat 2
agar-agar International Streptomyces Project memiliki morfologi mikroskopis berupa
No.2 (ISP2) selanjutnya diinkubasi pada monoverticillus gelungan terdistribusi secara
suhu ruang selama 7-10 hari. Aktinomiset vertical pada tangkai hifa tunggal
yang telah murni kemudian diamati secara berlengkung di bagian ujung, dan berfilamen
morfologi dan mikroskopis. lurus; isolat 3 memiliki morfologi mikroskopis
Potensi aktinomiset sebagai berupa rectus atau lurus; isolat 4 memiliki
penghasil senyawa antimikrob: uji antagonis morfologi mikroskopis berupa flexibilis atau
langsung aktinomiset dilakukan dengan cara flexuous; isolat 5 memiliki morfologi
sebanyak 0.1 mL biakan bakteri target mikroskopis berupa spiral dimana rantai
dicampur ke dalam media NA lunak (8%) sporanya sederhana tidak ada percabangan
hangat, kemudian dihomogenkan dan dan spiralnya terbuka; dan Isolat 6 memiliki
dituang pada cawan yang telah diisi dengan morfologi mikroskopis berupa biverticillus
media NA steril, media dibiarkan memadat. dimana rantai spora mimiliki hifa dengan
Beberapa koloni aktinomiset berumur 7 hari percabangan kompleks dan berbentuk spiral.
hasil pemurnian diambil menggunakan Sebanyak 6 isolat kemudian dilakukan
sedotan steril, inokulasi dilakukan terbalik di uji antagonis pada dua isolat uji yaitu EPEC
atas cawan media yang telah mengandung dan S. aureus. Isolat-isolat tersebut
media target (1 cawan bakteri berisi 3 koloni ditumbuhkan pada media yang sebelumnya
aktinomiset) kemudian diinkubasi selama 24 telah ditambahkan dengan bakteri uji.
jam pada suhu ruang. Pengamatan Setelah inkubasi selama 24 jam, dilakukan
dilakukan dengan mengukur diameter zona pengukuran zona hambat (Tabel 2). Hasil
hambat yang terbentuk. Bakteri target yang pengukuran zona hambat menunjukkan
digunakan adalah EPEC (Enterophatogenic
116
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015
Tabel 1. Keragaman koloni isolat aktinomiset asal tanah perakaran tanaman jeruk nipis
(Citrus aurantifolia)
No Isolat Karakteristik Warna
Miselium aerial Miselium substrat
1 Putih Abu-abu
2 Abu-abu Abu-abu
3 Putih Kuning
4 Perak Abu-abu
5 Putih Perak
6 Putih Abu-abu
Bahwa isolat e memiliki ideks zona hambat dan sikloheksamida untuk menekan
tertinggi pada bakteri uji S (Gambar 3). pertumbuhan cendawan.
Sedangkan isolat 1 memiliki zona hambat Keberadaan aktinomiset di dalam
tertinggi pada bakteri uji EPEC. Sementara tanah diduga mampu meregulasi komunitas
itu isolat 3 memiliki zona hambat tertinggi mikrob akibat berbagai senyawa aktif yang
pada bakteri uji S. Aureus. Isolat 2,4, 5 dan 6 dihasilkannya, selain pengaruh suhu, pH,
menunjukkan zona hambat yang kecil pada oksigen, dan air. Aktinomiset mewakili 20%
EPEC dan S. aureus. bakteri tanah yang menghasilkan senyawa
metabolit sekunder9. Aktinomiset adalah
PEMBAHASAN salah satu kelas dari filum bacteria, ordo
Hasil isolasi pada media HV setelah 7 Actinomycetales dan genusnya dapat
hari inkubasi pada suhu ruang menghasilkan dibedakan menjadi dua kelompok
beberapa koloni aktinomiset. Media HV agar berdasarkan ciri morfologi dan kandungan
merupakan media yang digunakan untuk kimiawi dalam dinding selnya yaitu
mengisolasi aktinomiset. Media ini biasanya Streptomyces dan Non-Streptomyces10,11
disuplementasi dengan berbagai macam Aktinomiset secara umum hampir
antibiotik seperti asam nalidiksat untuk menyerupai cendawan karena mempunyai
menekan pertumbuhan bakteri gram negatif ciri: a) miselium aktinomiset mempunyai
karakter percabangan yang luas; b) seperti
117
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015
Gambar 3. Hasil uji antagonis 6 isolat aktinomiset terhadap EPEC dan S. aureus
118
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015
119