Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan merupakan sarana transportasi darat yang berfungsi untuk menghubungkan satu
wilayah baik besar maupun kecil ke wilayah lainnya dan berperan pada pertumbuhan ekonomi
wilayah tersebut. Sedangkan Preservasi Jalan Long Segment adalah kegiatan penanganan jalan,
berupa pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi
jalan agar agar tetap berfungsi secara optimal semelayani lalu lintas sehingga umur rencana yang
ditetapkan dapat terlampaui. Kegiatan preservasi jalan terdiri dari pemeliharaan rutin,
pemeliharaan berkala, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan dan bangunan pelengkap jalan.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13 / PRT / 2013 tentang tata cara
pemeliharaan dan perbaikan jalan, rehabilitasi jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan
terjadinya kerusakan yang luas dan setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang
berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu dari suatu ruas jalan
dengan kondisi rusak ringan, agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan
pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
Menurut aplikasi goole map jarak Kota Pinang sampai batas Kota Riau berjarak 176 km
dengan waktu tempuh selama 5 jam, walau waktu tersebut tidak bisa dijadikan pedoman yang
tetap, tetapi di harapkan waktu tersebut dapat tercapai. Dengan kondisi jalan yang baik, diharapkan
waktu tempuh selama 5 jam akan tercapai. Tetapi seringkali jarak tempuh dari Kota Pinang sampai
Batas Riau bisa ditempuh selama 6 jam atau lebih. Tentunya dengan bertambahnya waktu selama
satu jam, terjadi kerugian dari sisi waktu, maupun finansial pengguna jalan.
Sebagai contoh dari sisi finansial, rata-rata kendaraan mengonsumsi bahan bakar minyak
(BBM) sebanyak 7 km/liter. Dalam kasus ini, jarak tempuh 176 km dengan waktu tempuh selama
5 jam, maka diperkirakan dalam 1 jam bisa menempuh jarak 35 km. Bisa kita simpulkan bahwa
dalam 1 jam, kendaraan dapat menghabiskan bbm sebaanyak 5 liter. Dengan demikian, bila terjadi
penambahan 1 jam, maka harus menambah 5 liter bbm. Jika dihubungkan dengan rupiah, harga
bahan bakar minyak seharga Rp.8000/liter. Dengan kata lain, pengguna jalan harus mengeluarkan
uang sebanyak ±Rp. 40.000 jika terjadi keterlambatan selama 1 jam. Menurut hasil data lalulintas
harian rata-rata (LHR) Kota Pinang – Batas Riau, jumlah kendaraan yang lewat mencapai ± 6000
kendaraan/hari, maka sebanyak Rp. 240.000.000 yang terbuang percuma. Dengan dilakukannya
rehabilitasi jalan ini, diharapkan mampu tercapainya waktu tempuh antara Kota Pinang dan Batas
Riau yaitu 5 jam.
Rehabilitasi jalan yang menghubungan Kota Rantau Prapat dan batas provinsi Riau ini
diharapkan dapat meningkatkan tingkat pelayanan jalan terhadap penggunanya. Jalan lintas timur
Sumatera ini memiliki panjang 101,880 km. Berdasarkan klasifikasi administrasi pemerintahan
jalan ini termasuk golongan jalan nasional.
Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan strategis nasional. Oleh karena itu
kendaraan yang melalui jalan ini tidak hanya mobil atau motor saja, melainkan kendaraan berat
seperti truk, bus, dan kontainer yang mengangkut berbagai macam barang untuk didistribusikan.
Kendaraan berat dengan intensitas yang cukup tinggi dan pengaruh kondisi geografi dapat
mempengaruhi kondisi jalan. Pada proyek Preservasi Rekonstruksi Jalan HM. Said – Bts. Kota R.
Prapat – Aek Nabara – Sp. Kota Pinang Bts .Prov.Riau yang dilaksanakan oleh PT. Ayu Septa
Perdana (ASP) ini terdapat lima paket pekerjaan, yaitu rehabilitasi mayor jalan, rekontruksi jalan,
pemeliharaan rutin jalan, pekerjaan preventive dan pemeliharaan rutin jembatan.
Rehabilitasi atau perbaikan jalan perlu diperlukan karena adanya penurunan tingkat
pelayanan jalan, untuk memperpanjang umur rencana jalan tersebut dan memberikan kenyamanan
serta kenyamanan bagi pengguna jalan. Salah satu metode dalam perbaikan jalan adalah dengan
melakukan patching, kemudian dilapisi kembali dengan lapis tambah (overlay). Metode ini
dilaksanakan dengan mengupas lapis permukaan aspal lalu menambalnya dengan lapisan baru
sehingga tidak perlu mengganti sampai dasar perkerasan. Lapisan overlay dapat digunakan untuk
menutupi kerusakan yang terdapat pada permukaan jalan dan memperbaiki struktur perkerasan
lentur suatu jalan. Perkerasan lentur (flexible pavement) dalam hal ini adalah perkerasan yang
menggunakan bahan campuran aspal sebagai lapis permukaan dan agregat sebagai lapis
berbutirnya. Kondisi perkerasan yang baik dapat meningkatkan tingkat pelayanan jalan dan umur
rencana. Rehabilitasi minor jalan yang menghubungan Kota Pinang dan Perbatasan Kota Riau ini
diharapkan dapat meningkatkan tingkat pelayanan jalan terhadap penggunanya.
1.2 Data Umum Proyek
Adapun data umum yang terdapat pada proyek Preservasi Jalan adalah sebagai berikut:
1. Data Proyek
Berikut adalah data umum secara terperinci dari paket proyek Preservasi Rekonstruksi
Jalan HM. Said – Bts. Kota R. Prapat – Aek Nabara – Sp. Kota Pinang - Bts .Prov.Riau:
a. Nama Proyek : Preservasi Rekonstruksi Jalan HM. Said–Bts. Kota
R. Prapat– Aek Nabara – Sp. Kota Pinang – Bts
Prov. Riau
b. Pemilik Proyek : SNVT Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 Provinsi
Sumatera Utara
c. No Kontrak : 01/KTR-APBN/ASP/Bb.2-WILLS2/2018
d. Nilai kontrak : Rp. 46.168.153.374,00 (Inc PPN 10%)
e. SPL : 26 Februari 2018
f. SPK : 26 Februari 2018
g. Sistem Kontrak : Unit Price
h. Lokasi Proyek : Provinsi Sumatera Utara
i. Masa Pelaksana
 Rekonstruksi : 240 Hari Kalender
Rehabilitasi : 240 Hari Kalender
 Preventiv : 150 Hari Kalender
 Rutin Jalan : 293 Hari Kalender
 Rutin Jembatan : 293 Hari Kalender
j. Masa Pemeliharaan : 365 Hari Kalender
k. Kontraktor : PT. Ayu Septa Perdana

2. Uraian Lingkup Proyek :


- Rekonstruksi Jalan
Jl.Teluk Nibung (Tanjung Balai) 188+755 - 189+355 = 600,00 m’

- Rehabilitasi Mayor Jalan


Jl. HM . Said (Rantau Prapat) 294+500 – 296+500 = 2000,00 m’
Jl. Aek Nabara – Kota Pinang 315+400 – 317+600 = 2200,00 m’
Sp. Kota Pinang – Batas Riau Sec 1 340+310 – 341+910 = 1600,00 m’
Sp. Kota Pinang – Batas Riau Sec 2 349+750 – 350+550 = 800,00 m’
Sp. Kota Pinang – Batas Riau Sec 3 353+000 – 354+000 = 1000,00 m’
=7600,00 m’
- Pekerjaan Preventiv
Jl. Aek Nabara – Sp. Kota Pinang = 1000,00 m’
Jl. Sp Kota Pinang – Bts. Prov. Riau = 1700,00 m’
Bts. Kota Tj. Balai – Bagan Asahan = 2000,00 m’
= 4700,00 m’
- Pemeliharaan Rutin Jalan
Bts. Kota R. Parapat – Aek Nabara = 9870,00 m’
Jl. Hm. Said Rantau Prapat = 1310,00 m’
Aek Nabara – Sp. Kota Pinang = 30010,00 m’
Sp. Kota Pinang – Batas Riau = 39000,00 m’
Sp. Kawat – Bts. Tj Balai =5600,00 m’
Jl. Sudirman (Tj. Balai) =6340,00 m’
Bts. Kota Tj. Balai – Teluk Nibung =730,00 m’
Jl. Gereja (Tj. Balai) =680,00 m’
Jl. Suprapto (Tj. Balai) =660,00 m’
Jl. Teluk Nibung (Tj. Balai) =3330,00 m’
Bts Kota Tj. Balai – Bagan Asahan =2990,00 m’
= 101530,00 m’

-Pemeliharaan Rutin Jembatan =1366,90 m’

1.3 Deskripsi Topik Yang Diambil


Topik yang diambil adalah “ PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN PERKERASAN
LAPIS TAMBAH (OVERLAY)”. Alasan Pemilihan Topik ini adalah Sebagai mahasiswa Teknik
Sipil Diploma IV Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan diharapkan agar mampu merencanakan,
melaksanakan, serta mengawasi pembangunan jalan dan jembatan. Khusus pada Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini sesuai dengan waktu PKL yang ditentukan, maka item pekerjaan yang dapat
diamati belum mencakup banyak pekerjaan karena pekerjaan proyek yang baru berjalan.

1.4 Jadwal Kegiatan PKL


Waktu pelaksanan PKL yang dijadwalkan oleh Jurusan Teknik Sipil Program Studi TPJJ
adalah selama empat minggu yang dimulai pada tangal 2 April sampai dengan 28 April 2018, yang
terdiri dari tujuh hari setiap minggu yang dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.

1.5 Tujuan dan Manfaat PKL


Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan terdapat beberapa tujuan dan manfaat PKL.
Diantaranya sebagai berikut:
Tujuan :
a. Sebagai salah satu syarat pendidikan yang ditempuh DIV Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan.
b. Mengetahui keadaan kerja yang sesungguhnya.
c. Mengamati secara langsung proses pekerjaan rehabilitasi jalan untuk selanjutnya
dapat diterapkan di suatu instansi atau perusahaan.
d. Meningkatkan kualitas mahasiswa agar menjadikan calon tenaga kerja yang mandiri
dan profesional

Manfaat :
a. Mendapatkan pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya sehingga penulis
tidak canggung bila memasuki dunia kerja nantinya.
b. Dapat mempraktekkan teori yang telah diajarkan pada bangku kuliah.
c. Mendapat pengalaman baru yang belum pernah didapat dibangku kuliah.
d. Belajar beradaptasi dan berkomunikasi dengan sekelompok orang yang sudah
berpengalaman di dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai