Anda di halaman 1dari 59

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD PREMBUN KEBUMEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PREMBUN


KABUPATEN KEBUMEN
2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji puja syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmah dan rahim-Nya kepada kita semua, sehingga Standar
Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral ini dapat disusun sebagai panduan
dalam melaksanakan kegiatan pada tahun ini.
Standar Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral ini disusun dengan
memperhatikan perkembangan, kebutuhan dan isu-isu pelayanan Instalasi Bedah
Sentral yang perlu disikapi dan diantisipasi guna memenuhi tuntutan pelayanan di
lingkungan RSUD Prembun Kabupaten Kebumen.
Dengan mengharap semoga pelayanan Instalasi Bedah Sentral dapat
berjalan dengan tertib, lancar, aman dan memuaskan bagi seluruh pengguna dan
stakeholder di lingkungan RSUD Prembun Kabupaten Kebumen.
Demikian untuk menjadikan maklum dan terima kasih.

Kebumen, Januari 2017

Penyusun

ii
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PREMBUN KEBUMEN

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan penyusunan buku Standar
Prosedur Operasional Instalasi Bedah Sentral RSUD Prembun Kebumen.
Semoga panduan ini menjadi tuntunan dalam memberikan pelayanan
kepada pasien dan kepada semua pihak yang membantu tersusunnya buku
Standar Prosedur Operasional ini kami ucapkan terimakasih.

Kebumen, Januari 2017


Direktur RSUD Prembun Kebumen

dr. H. Suprayitno, M.M.

iii
LEMBAR PENGESAHAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PREMBUN KEBUMEN

Telah disahkan dan diberlakukan pada


Hari : Senin
Tanggal : Januari 2017

Disusun Oleh:

Khabib Nawawi, S.Kep

Ditetapkan Oleh: Disetujui Oleh:


Direktur Ketua Tim Akreditasi
RSUD Prembun Kebumen RSUD Prembun Kebumen

dr. H. Suprayitno, M.M. dr. Antonius Wibowo, Sp.K.K.

iv
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Kata Sambutan Direktur ............................................................................... iii
Lembar Pengesahan.................................................................................... iv
Keputusan Direktur ...................................................................................... v
Daftar Isi ...................................................................................................... viii

Asesmen pasien bedah ............................................................................... 1


Pemerikasaan penunjang pra-bedah ........................................................... 3
Persetujuan tindakan kedokteran................................................................. 5
Konsultasi persiapan pra bedah................................................................... 9
Pendaftaran pasien operasi ......................................................................... 11
Persiapan pasien operasi ............................................................................ 13
Penandaan lokasi operasi ............................................................................ 15
Pre Conference ............................................................................................ 17
Prioritas urutan operasi ................................................................................ 19
Persiapan meja instrument .......................................................................... 20
Serah terima pasien operasi ........................................................................ 21
Mengganti baju kamar operasi ..................................................................... 23
Memindahkan pasien operasi ...................................................................... 25
Persiapan pasien di meja operasi ................................................................ 28
Surgical pasien safety .................................................................................. 30
Penggunaan APD pembedahan .................................................................. 32
Cuci tangan pembedahan ........................................................................... 33
Memakai jas operasi .................................................................................... 35
Memakai sarung tangan operasi .................................................................. 37
Melepas sarung tangan pasca operasi ........................................................ 39
Aseptik area operasi bersih ......................................................................... 40
Drapping ...................................................................................................... 42
Transportasi pasien pasca bedah ................................................................ 44
Penutupan bekas sayatan operasi ............................................................... 46
Pengelolaan linen pasca operasi ................................................................. 48
Pengelolaan instrumen pasca operasi ......................................................... 49
Melepas jas operasi pasca operasi .............................................................. 50
Penanganan jaringan PA ............................................................................. 51
Penulisan laporan operasi ........................................................................... 53
Operasi rawat jalan/bedah minor ................................................................. 55
Jum’at bersih................................................................................................ 58
Penandaan Lokasi Operasi (SKP) ............................................................... 60

viii
ASESMEN PASIEN BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Pengkajian tentang keluhan dan gejala yang muncul pada
pasien untuk mengetahui penyebab dari masalah pasien
TUJUAN 1. Mendapat data subyektif dan data obyektif
2. Menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
untuk mendukung data yang sudah ada
3. Bila diperlukan asesmen digunakan untuk menentukan
konsultasi ke dokter spesialis lain
4. Menentukan tindakan operasi
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. DPJP memperkenalkan diri kepada pasien atau keluarga
2. DPJP menanyakan keluhan dan gejala yang ada pada
pasien atau pasien diberi kesempatan untuk
menyampaikan keluhan yang dirasakan.
3. DPJP medokumentasikan data dalam lembar asesmen
pasien
4. DPJP mendokumentasikan rencana tindak lanjut dalam
lembat perkembangan pasien.
5. Setelah DPJP mengkaji data yang didapat, DPJP
menetukan langkah selanjutnya diantaranya :
a. menentukan perlu atau tidak dilakukan tindakan
pembedahan
b. menetukan perlu dilakukan rawat inap atau rawat jalan
c. memberikan penjelasan apabila penanganan penyakit
bisa dilaksanakan dengan rawat jalan kemudian
membuat resep.
d. menginstrusikan dan menjelaskan untuk rawat inap

1
ASESMEN PASIEN BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
kemudian membuat surat perintah mondok
e. menentukan untuk mengkonsultasikan ke disiplin ilmu
lain, kemudian membuat surat konsul.
f. menentukan pemeriksaan penunjang. Kemudian
membuat surat pengantar pemeriksaan tersebut
UNIT TERKAIT 1. Poliklinik
2. UGD
3. ICU
4. Rawat Inap

2
PEMERIKSAAN PENUNJANG PRA-BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Suatu prosedur pemeriksaan penunjang yang diperlukan
sebagai bagian persiapan pra-bedah
TUJUAN 1. Untuk optimalisasi persiapan pasien pra-bedah
2. Mengetahui penyulit yang mungkin dihadapi
3. Mengurangi komplikasi yang terjadi selama dan pasca
bedah
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Berdasarkan assesment pra-bedah dan dikaitkan
dengan rencana pembedahan, dapat diketahui kondisi
medis, penyakit penyerta dan penyulit lain pada pasien.
Pasien dan keluarga di informasikan mengenai rencana
pemeriksaaan penunjang termasuk tujuannya
2. Pemeriksaan penunjang yang diminta, ditandai sesuai
dengan kebutuhan pemeriksaan pada formulir
permintaan dari laboratorium
3. Rencana pemeriksaan penunjang yang akan dikirim,
harus dilakukan labelling identitas pasien
4. Formulir kemudian dibawa oleh perawat atau petugas
laboratorium ke laboratorium.
5. Pada saat hasil pemeriksaan penunjang diterima, harus
dilakukan pengecekan kembali labelling identitas pasien,
untuk menghindari kesalahan identitas pasien.

6. Semua hasil pemeriksaan penunjang yang didapat,


harus di evaluasi oleh DPJP.
7. Bila diperlukan, hasil pemeriksaan penunjang pra-bedah

3
PEMERIKSAAN PENUNJANG PRA-BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
di informasikan kepada pasien/ keluarga.
8. Semua hasil pemeriksaan penunjang di masukkan dalam
rekam medis
UNIT TERKAIT 1. Laboratorum
2. UGD
3. Rawat Inap
4. ICU

4
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Untuk memberi informasi dan edukasi pasien mengenai
kondisi klinis dan rencana perawatan yang sudah
direncanakan.
TUJUAN 1. Memastikan bahwa semua pasien telah mendapatkan
persetujuan tindakan baik tindakan pembedahan/
prosedur invasif ataupun tindakan anestesia dan sedasi
sesuai kebijakan.
2. Memastikan semua DPJP memberikan informasi dan
mendapatkan persetujuan tindakan baik tindakan
pembedahan/ prosedur invasif ataupun tindakan
anestesia dan sedasi sesuai kebijakan.
3. Mencegah kemungkinan tuntutan (legalitas)
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Sebelum dilakukan tindakan di poli/ruang rawat/kamar
operasi maka harus dilakukan pemberian informasi dan
edukasi oleh DPJP bedah kepada pasien,keluarga yang
bertanggungjawab secara langsung terhadap pasien
kemudian diikuti dengan persetujuan atas tindakan yang
akan dilakukan.
2. DPJP bedah atau perawat ruang menyiapkan formulir
persetujuan tindakan kedokteran khusus untuk
pembedahan di poliklinik bedah atau ruang rawat inap
atau ruangan lain sesuai kebutuhan.
3. Dokter Anestesi atau perawat ruang menyiapkan formulir
persetujuan tindakan kedokteran khusus untuk tindakan
anestesia di ruang rawat inap atau ruangan lain sesuai

5
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
kebutuhan.
4. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
memperkenalkan diri.
5. Sesuai dengan baris pertama harus dijelaskan siapa
dokter pelaksana tindakan
6. Sesuai dengan baris kedua harus dituliskan siapa
pemberi informasi.
7. Sesuai dengan baris ketiga harus dituliskan siapa
penerima informasi, antara lain: pasien yang kompeten,
atau keluarga terdekat pasien
8. Pemberi informasi harus memberikan penjelasan sesuai
komponen yang terdapat pada kolom jenis informasi
dan menuliskan penjelasan yang diberikan pada kolom
isi informasi serta menandai dengan tanda “V” pada
kolom tandai, yang terdiri dari:
a. Diagnosis berisi Working Diagnosis (WD) &
Differential Diagnosis (DD), yaitu diagnosis dan
kemungkinan diagnosis lain pasien berdasarkan ICD
10
b. Dasar diagnosis dijelaskan dasar penegakan
diagnosis pasien berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
c. Tindakan kedokteran dijelaskan untuk tujuan
diagnostik atau terapeutik yang terdiri dari :
1) Tindakan kedokteran baik pembedahan atau
prosedur invasif
2) Tindakan anestesia dan sedasi yang akan
dilakukan terhadap pasien

d. Indikasi tindakan dijelaskan alasan dilakukan tindakan


tersebut
e. Tata cara dijelaskan secara singkat prosedur, tahapan

6
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
yang dianggap penting yang akan dilakukan.
f. Tujuan dijelaskan manfaat dari rencana tindakan atau
pengobatan
g. Risiko berisi tentang risiko yang serius dan sering
terjadi akibat tindakan tersebut
h. Komplikasi berisi kondisi yang mungkin terjadi sebagai
akibat dari dilakukannya tindakan tersebut
i. Prognosis berisi konsekwensi bila dilakukan tindakan
tersebut meliputi. Prognosis hidup/mati pasien,
prognosis fungsi dan prognosis kesembuhan
9. Alternatif berisi pilihan pengobatan atau
penatalaksanaan terhadap kondisi pasien, dijelaskan
juga kemungkinan perluasan tindakan, kemungkinan
dilakukan konsultasi selama tindakan , kemungkinan
transfusi dan komplikasi akibat pemberian transfusi.
10. Beri kesempatan bagi pasien maupun yang bertanggung
jawab terhadap pasien untuk bertanya secara langsung
terhadap dokter yang memberi penjelasan.
11. Setelah DPJP bedah menerangkan hal-hal di atas
secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan
untuk bertanya dan/atau berdiskusi dan pasien mengerti,
DPJP bedah menandatangani pada kolom bukti
penjelasan kepada pasien
12. Setelah pasien menerima informasi dan telah
memahaminya, kemudian pasien atau yang bertanggung
jawab terhadap pasien menandatangani pada kolom
bukti penerimaan informasi.
13. Pada kolom persetujuan tindakan kedokteran, pasien
diharuskan membaca tiga paragraf terakhir di dalam
informed consent sebelum menandatangani persetujuan
tindakan kedokteran.
14. Jika pasien atau yang bertanggung jawab terhadap

7
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
pasien tidak mengerti dengan penjelasan dokter tentang
pilihan tindakan penatalaksanaan, maka dokter wajib
menjelaskan ulang sampai mengerti.
15. Jika tercapai pengertian dari pasien maupun yang
bertanggung jawab secara penuh terhadap pasien, maka
dilakukan pengisian dan penandatanganan formulir
persetujuan tindakan kedokteran oleh
pasien/penanggung jawab pasien, dokter dan saksi.
16. DPJP bedah mencantumkan tanggal dan waktu
pemberian informasi.
17. Formulir yang sudah diiisi dan ditandatangani disimpan
dalam berkas rekam medik pasien
18. Jika pasien tidak menyetujui tindakan medis yang akan
dijalankan,maka pasien menandatangani lembar
penolakan tindakan medis.
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Rawat Inap
3. ICU

8
KONSULTASI PERSIAPAN PRA BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Suatu proses komunikasi secara tertulis antar disiplin terkait
yang dilakukan sebagai bagian dari persiapan pra-bedah.
TUJUAN 1. Untuk optimalisasi persiapan pasien pra-bedah.
2. Untuk mengetahui faktor risiko atau pun penyulit pra-
bedah
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Berdasarkan temuan dari penilaian awal dan rencana
tindakan pembedahan, DPJP menentukan konsultan
yang akan dituju untuk proses konsultasi
2. DPJP atau perawat menyiapkan/mengisi form konsultasi
pra-bedah yang berisi:
a. Identitas pasien, nomer rekam medis, tempat asal
pasien ruang rawat jalan dan rawat inap
b. Working diagnosis (WD), differential diagnosis(DD)
dan rencana tindakan pembedahan.
c. Konsultan yang dituju
d. Hal-hal yang ingin diketahui dari proses konsultasi.
3. Nama dan tanda-tangan DPJP yang melakukan
konsultasi Sifat konsultasi berdasarkan urgensi
pembedahan.
4. Pada saat konsultasi, disertakan rekam medic pasien,
dan hasil pemeriksaan penunjang yang diperlukan

5. Setelah jawaban konsultasi diterima pastikan terlebih


dahulu kebenaran identitas pasien dan nomor rekam
medik.

9
KONSULTASI PERSIAPAN PRA BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
6. Hasil jawaban konsultasi, harus dievaluasi dan bila perlu
didiskusikan kembali oleh DPJP yang mengkonsulkan.
7. Bila terdapat perubahan rencana pembedahan dari hasil
proses konsultasi tersebut, DPJP harus
menginformasikan kepada pasien dan keluarga.
8. Semua proses konsultasi, perubahan tindakan harus
didokumentasikan dalam rekam medik pasien
UNIT TERKAIT 1. SMF
2. Laboratorum
3. UGD
4. Rawat Inap
5. ICU

10
PENDAFTARAN PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Tindakan pembedahan elektif di IBS merupakan tindakan
operasi yang dilaksanakan di IBS
TUJUAN 1. Untuk kelancaran tindakan pembedahan
2. Untuk meningkatkan pelayanan pembedahan
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Penderita masuk ke ruang rawat inap sebelum pukul


12.00 WIB sehari sebelum tindakan pembedahan.
2. Rencana pasien operasi elektif didaftarkan (dengan
menggunakan blangko pendaftaran pasien operasi) oleh
petugas ruang rawat dan instalasi. Kemudian ditulis di
papan program IBS. Penulisan tidak sesuai urutan waktu
pelaksanan.
3. Pendaftarkan program operasi sehari sebelum tindakan
pembedahan, paling lambat pkl. 13.30 WIB
4. Penderita sudah divisite spesialis anestesi dan
dinyatakan layak operasi oleh dokter yang bersangkutan.
5. Apabila operator bedah memerlukan konsul dari disiplin
lain maka:
a. Pasien diperkenankan untuk didaftarkan untuk operasi
sebelum mendapatkan jawaban dari konsul tersebut.
b. Apabila sudah mendapatkan jawaban dari spesialis
yang dituju perawat ruang inap menginformasikan
hasil konsul kepada operator bedah tentang jawaban
dari konsul tersebut. Perawat ruang bisa mendatangi
DPJP atau DPJP datang ke ruang rawat inap.
c. Apabila cukup jelas dengan komunikasi dengan alat

11
PENDAFTARAN PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
komunikasi maka tidak perlu komunikasi langsung.
d. Apabila diperkenankan untuk dilaksanakan
pembedahan maka pendaftaran dilanjutkan
e. Jika tidak maka petugas ruangan berkewajiban
menginformasikan kepada pasien dan keluarga
tentang penundaan operasi. Penundaan
diinformasikan kepada petugas IBS
6. Program operasi disusun oleh petugas IBS
7. Program yang diajukan dari ruangan tidak semuanya
dapat diterima. Jumlah pasien operasi disesuaikan
dengan kemampuan IBS
8. Jika ada pasien yang tidak dapat dioperasi sesuai
permintaan dari bangsal akan dberitahukan segera.
9. Program operasi elektif dilaksanakan setiap hari , kecuali
hari Jum’at minggu ke dua dan Jum’at minggu ke empat.
10. Penentuan urutan operasi disesuaiakn dengan SPO
Prioritas Urutan Operasi
11. Sayatan operasi dimulai pukul 08.15 WIB. Sayatan
pasien terakhir pukul 13.30 WIB.
12. Jika ada pasien yang diperkirakan ditunda maka petugas
ibs segera menghubungi ruang rawat untuk
memberitahukan penundaan dan alasannya.
UNIT TERKAIT 1. Poli Klinik
2. UGD
3. Rawat Inap
4. ICU

12
PERSIAPAN PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Persiapan yang dilakukan di ruang rawat inap sebelum
pasien dilakukan pembedahan
TUJUAN 1. Mempersiapkan fisik dan mental pasien pre operasi
2. Memperlancar pelayanan di kamar operasi
3. Meningkatkan keberhasilan operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pasien datang di ruang rawat inap sebelum pukul 12.00


WIB
2. Persiapan dilakukan dengan mengacu pada cek list pre
operasi
3. Setiap persiapan yang telah dilakukan diberi tanda cek
list oleh petugas ruang rawat inap
4. Setelah persiapan semua sudah dilaksanakan di ruanag
rawat inap dan didokumentasikan kemudian ditanda
tangani oleh petugas ruang rawat inap.
5. Ketika mengantar pasien ke IBS blangko cek list sebagai
pedoman dalam serah terima pasien, petugas IBS akan
memverifikasi di kamar operasi dengan di ceklist pada
kolom pengisian untuk petugas IBS
6. Apabila tidak ada kekurangan dalam persiapan tersebut
maka petugas IBS menandatangani blangko teresebut.
7. Apabila masih ada kekurangan maka diberi penjelasan
dalam kolom keterangan.
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Rawat Inap
3. ICU

13
PENANDAAN LOKASI OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Memberi tanda pada lokasi yang akan dioperasi
1. Tanda lokasi operasi berupa titik hitam (●) besarnya
mengikuti area operasi, harus digunakan secara
konsisten di rumah sakit
2. Penandaan lokasi operasi dilakukan oleh oleh dokter
yang akan melakukan tindakan
3. Penandaan dibuat saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan atau walinya dan terlihat sampai saat
akan disayat
4. Penandaan harus dilakukan sebelum penggunaan
anestesi lokal maupun regional
5. Pasien boleh menolak dilakukan penandaan setelah
diberi penjelasan dan menandatangani di blangko
persiapan pre operasi.
6. Penandaan harus terlihat setiap saat termasuk setelah
memposisikan pasien, setelah diantiseptik di daerah
operasi, setelah dipasang linen steril dan selama final
time out
TUJUAN Untuk memastikan tepat lokasi operasi, tepat prosedur yang
akan dilakukan dan tepat pasien
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri kepada pasien,


(selamat pagi.... atau asalamualaikum,, saya dokter…
sebut nama dokter bedah) dan beri penjelasan kepada

14
PENANDAAN LOKASI OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
pasien atau walinya mengenai prosedur yang akan
dilakukan
2. Dokter bedah menyiapkan spidol yang cukup permanen /
Surgical marker pen
3. Lakukan saat pasien sadar dan dilibatkan untuk
konfirmasi atau diwakilkan walinya
4. Dokter bedah memberi tanda titik hitam (● ) pada daerah
yang akan dioperasi, besarnya mengikuti besarnya area
lokasi operasi
5. Apabila tindakan lebih dari satu prosedur maka
penandaan bisa lebih dari satu tanda
6. Pasien boleh menolak diberi penandaan setelah diberi
penjelasan dan harus menandatangani di blangko
persiapan pre operasi di kolom penandaan dan diberi
keterangan kalau pasien/keluarga menolak dilakukan
penandaan.
7. Yang tidak memerlukan penandaan
a. Kasus organ tunggal ( misalnya operasi sirkumsisi,
operasi caesar, operasi hemorhoid dan operasi
prostat)
b. Kasus yang melibatkan gigi
c. Prosedur yang melibatkan bayi prematur dimana
penandaan akan menyebabkan tato permanen
UNIT TERKAIT 1. Poli klinik
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Intensif Care Unit

15
PRE CONFRENCE

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Penyampaian informasi, pengaturan dan pembagian tugas
sebelum kegiatan operasi dilaksanakan
TUJUAN 1. Membagi tugas tim masing-masing kamar operasi
2. Merencanakan strategi urutan operasi
3. Menyiapkan apabila ada operasi dengan persiapan
khusus
4. Memperlancar pelayanan di kamar operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Petugas dinas pagi mengikuti pre conference


2. Petugas dinas malam boleh tidak mengikuti pre
konfrence namun sudah melaporkan kegiatan malam
dan persiapan untuk kegiatan pagi kepada perwakilan
petugas shif pagi
3. Isi laporan terdokumentasi dalam laporan harian
diantaranya:
a. Jumlah operasi,
b. Kesiapan meja instrument operasi
c. Ketersediaan linen dan instrument steril
d. Laporan billing,
e. Dokumentasi bahan habis pakai (BHP),
f. Pengelolaan PA.
4. Pimpinan pre konfrence bertugas :
a. membagi tugas masing-masing kamar operasi
b. Mensosialisasikan informasi laporan shif malam
c. Mensosialisasikan apel pagi
d. Memastikan persiapan operasi terutama jika ada

16
PRE CONFRENCE

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
peralatan khusus atau persiapan khusus.
e. Kendala dan motivasi untuk memperlancar dan
meningkatkan pelayanan
f. Diskusi jika ada
g. Penutup dengan doa.
UNIT TERKAIT IBS

17
PRIORITAS URUTAN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Menyusun rencana urutan pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi sesuai prioritas.
TUJUAN 1. Mengutamakan keselamatan pasien
2. Menghindari infeksi nosokomial
3. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
4. Untuk kelancaran tindakan pembedahan di IBS
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pasien akan disusun sesuai dengan prioritas urutan


sebagai berikut
a. Pasien emergency
b. Pasien bayi/anak
c. Pasien tundaan bersih
d. Pasien kelas utama operasi bersih
e. Pasien operasi bersih
f. Pasien kelas utama operasi kotor
g. Pasien operasi kotor
2. Dalam satu kamar operasi tidak diperkenankan pasien
operasi kotor mendahului pasien dengan operasi bersih.
3. Urutan operasi bersih b sampai e boleh berubah sesuai
dengan kehadiran DPJP.
4. Pasien emergensi didahulukan dengan member
secepatnya kamar operasi yang kosong.
UNIT TERKAIT IBS

18
PERSIAPAN MEJA INSTRUMEN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Menyiapkan meja instrument untuk pembedahan

TUJUAN 1. Sebagai persiapan sebelum operasi dimulai


2. Memperlancar pelayanan di kamar operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Siapkan set linen dan set instrument yang sesuai dengan
jenis tindakan operasi, perhatikan dan pastikan tanggal
penyeterilan sesuai dengan ketentuan batas pakainya.
2. Buka set linen dengan prinsip septic aseptic
3. Siapkan kasa steril masukkan ke dalam linen meja yang
telah disiapkan.
4. Buka mess sesuai dengan kebutuhan.
5. Siapkan hag dan perkiraan kebutuhan sesuai dengan
tindakan operasinya (hag, benang sacet, poli cateter,
NGT, dll)
6. Siapkan stik couter
7. Siapkan sarung tangan sesuai dengan kebtuhan..
8. Tutup kembali linen dengan prinsip septic aseptic.
UNIT TERKAIT IBS

19
SERAH TERIMA PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Komunikasi antara petugas rawat inap dengan petugas IBS
yang digunakan untuk menjelaskan kesiapan pasien yang
akan dioperasi.
TUJUAN 1. Memastikan kesiapan pasien
2. Mengidentifikasi pasien dengan benar
3. Memastikan tidak ada kesalahan terhadap tindakan yang
akan diberikan
4. Memperlancar jalannya pelayanan di kamar operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Brankar ruang berhenti di luar garis kuning, brankar IBS


berhenti di bagian dalam garis kuning.
2. Serah terima catatan rekam medik
3. Petugas IBS menanyakan kepada petugas rawat inap
nama dan diagnose atau tindakan yang akan
dilaksanaka, petugas IBS memastikan dengan melihat
catatan RM. pasien.
4. Identifikasi pasien di depan petugas RI dengan melihat
gelang identitas, menanyakan kepada pasien dan
melihat catatan RM.
5. Membuka ceklist pre operasi untuk memastikan
kesiapan operasi telah dilaksanakan.
6. Jika ada ketidaksesuaian dicatat di kolom keterangan.
Jika ada rencana tindak lanjut ditulis di balik balangko
ceklist pre operasi.
7. Jika cek list pre operasi telah selesai ditandatangani
petugas IBS

20
SERAH TERIMA PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
8. Pasien dipindahkan dari brankar ruang perawatan ke
brankar IBS
UNIT TERKAIT 1. Ruang rawat inap
2. IGD

21
MENGGANTI BAJU KAMAR OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Mengganti baju pasien yang dari ruang rawat inap dengan
baju khusus kamar operasi
TUJUAN 1. Menjaga kebersihan kamar operasi
2. Mengurangi infeksi nosokomial
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pasien ditawari apakah mau digantikan oleh petugas


atau keluarga
2. Pasien masuk ke area ganti baju, tutup gorden
pembatas.
3. Perhatikan privasi pasien.
4. Pasien digantikan bajunya dengan memperhatikan
selang infuse, cateter, spalk dll
5. Buka lengan baju pada tangan yang tidak terpasang
infuse atau spalk terlebih dahulu.
6. Jika tidak memungkinkan untuk membuka baju dan
terpaksa di gunting maka harus meminta ijin kepada
pasien atau keluaarga pasien terlebih dahulu.
7. Baju pasien yang telah tidak terpakai diserahkan
keluarga
8. Jika tidak ada keluarga diserahkan kepada petugas
ruang rawat inap
9. Pasien sudah ganti baju
10. Pasien dipindahkan ke brankar kamar operasi
UNIT TERKAIT Petugas rawat inap

22
MEMINDAHKAN PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Memindahkan pasien yang akan dioperasi dari brankar ruang
RI ke brankar IBS
TUJUAN Pasien dapat dipindahkan dengan aman dan dengan rasa
senyaman mungkin.
KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Untuk pasien dengan mobilisasi baik


1. Rapatkan brankar ibs dengan brankar dari ruang
rawat inap
2. Kunci roda kedua brankar.
3. Instrusikan pasien geser perlahan-lahan sampai
pasien dapat pindah ke brankar ibs dalam posisi
benar-benar aman.
4. Tutup pengaman samping dan buka pengunci roda
brankar
B. Untuk pasien dengan mobilisasi tidak baik
1. Pasien masih di brankar ruang RI
2. Miringkan pasien secara perlahan ke arah petugas
ruang rawat inap
3. Pegang bahu atau tangan dan panggul/pinggul
pasien oleh petugas rawat inap
4. Petugas ibs bisa membantu dengan mendorong
pantat, punggung atau bahu.

5. Masukkan perlak sampai setengah atau lebih badan

23
MEMINDAHKAN PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
pasien
6. Kembalikan ke posisi semula (supine)
7. Miringkan pasien secara perlahan kea rah petugas
ibs
8. Lakukan langkah 7 sampai 11 dengan petugas ibs
sebagai petugas rawat inap.
9. Setelah perlak terpasang dibawah pasien dengan
baik rapatkan brankar ibs dengan brankar dari rawat
inap
10. Kunci roda kedua brankar tersebut
11. Sarankan pasien bersedekap dan tenang.
12. Pastikan selang infus, selang cateter, selang NGT
jika ada, dan baju pasien aman dan tidak ada yang
terjepit apabila dilakukan pemindahan.
13. Pegang perlak dari minimal 4 penjuru (area kepala,
samping kanan dan kiri, area kaki).
14. Lakukan kode hitungan supaya pengangkatan
dilakukan secara bersama-sama
15. Pengangkatan dilakukan dengan perlahan-lahan.
16. Setelah posisi pasien sudah pindah dan aman buka
pengunci roda kemudisn pasang pengaman samping
kanan kiri
C. Jika memerlukan pembiusan di brankar RI
1. Sebelum proses pembiusan pastikan petugas yang
akan transport pasien sudah siap, petugas dan
peralatan anestesi di dalam kamar operasi sudah
siap.
2. Sarankan pasien atau keluarga pasien jika anak-
anak untuk berdoa dan meminta ijin untuk dibius di
brankar.

3. Setelah injeksi dilaksanakan dengan instruksi dari

24
MEMINDAHKAN PASIEN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
petugas anestesi segera transport pasien ke kamar
operasi yang telah disiapkan.
UNIT TERKAIT Petugas Rawat Inap

25
PERSIAPAN PASIEN DI MEJA OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Menyiapkan pasien di meja operasi dengan segala
perlengkapannya dengan memperhatikan pasien safety.
TUJUAN 1. Menyiapkan posisi pasien yang akan dioperasi
2. Menyiapkan peralatan supaya efisien, tidak mengganggu
dan tidak beresiko terjadi kecelakaan kerja dengan
memperhatikan pasien safety
3. Mengurangi resiko infeksi nosokomial
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pindahkan pasien dari brankar ke meja operasi dengan


cara angkat perlak dari empat sisi (kepala, samping
kanan dan kiri, kaki)
2. Lakukan pengitungan supaya pengangkatan dilakukan
bersama-sama
3. Pasang underpad jika operasi diperkirakan kotor
4. Pasang negative dilokasi yang benar-benar adekuat
5. Usahakan kabel tidak mengganggu pergerakan dari
petugas operasi
6. Posisikan lampu telah mengarah ke area operasi dengan
adekuat.
7. Memposisikan lampu usahkan di posisi tengah bukan
dari samping sehingga sorot lampu tidak terhalang oleh
kepala petugas operasi.

8. Posisikan ESU, suction (beserta kabel dan slang) ke


posisi yang ideal sehingga tidak mengganggu
pergerakan dan aman.

26
PERSIAPAN PASIEN DI MEJA OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
9. Tempatkan standar infuse pada posisi yang tepat
sehingga tidak mengganggu pergerakan tim operasi.
UNIT TERKAIT IBS

27
SURGICAL PASIEN SAFETY

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Langkah-langkah keselamatan tindakan pebedahan meliputi
kebenaran pasien dengan prosedur tindakan, kebenaran
lokasi tindakan, penanganan resiko dan kegawaannya,
persiapan tim operasi dan peralatan, dan memastikan tidak
terjadinya tertinggalnya instrument dan kasa dalam tubuh
pasien.
TUJUAN 1. Memastikan keselamatan pasien dengan persiapan dan
identifikasi yang benar.
2. Mempersiapkan resiko yang akan terjadi selama operasi
berlangsung
3. Memastikan jumlah kasa dan instrument sesuai antara
awal dan akhir operasi.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pasien sudah siap di kamar operasi


2. Tim operasi siap di dalam ruang operasi.
3. Petugas sirkuler menegaskan untuk dilakukan sign in
dengan membawa blangko surgical pasien safety.
4. Petugas anestesi menyampaikan sign in didengarkan
oleh seluruh tim operasi.
5. Jika ada hal yang belum disampaikan petugas sirkuler
selaku petugas yang mendokumentasikan menanyakan
sesuai item yang belum terdokumentasi. Atau petugas
lain bisa mengingatkan apabila ada yang belum
disampaikan.
6. Jika tidak ada masalah pembiusan dilaksanakan.
7. Didokumentasikan dengan benar.

28
SURGICAL PASIEN SAFETY

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
8. Setelah proses aseptic dan drapping selesai, time out
dilaksanakan
9. Operator bedah menyampaiakan time out didengarkan
oleh seluruh petugas di dalam kamar operasi. Jika ada
hal yang belum jelas disampaikan sebelum sayatan
dimulai.
10. Dokumentasikan dengan benar oleh petugas sirkuler.
11. Fase sign out dilakukan sebelum penutupan atau
penjahitan lapis demi lapis.
12. Petugas instrument menyampaikan sign out,
didengarkan oleh seluruh petugas kamar operasi.
13. Didokumentasikan oleh petugas sirkuler.
UNIT TERKAIT Tim IBS

29
PENGGUNAAN APD PEMBEDAHAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Alat perlindungan diri yang digunakan selama masa
pembedahan
TUJUAN 1. Keselamatan kerja,
2. Mencegah kecelakaan kerja, KTD,
3. Melindungi diri dari infeksi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Sandal bertutup dipakai ketika memasuki area kuning


2. Topi dan masker sudah dipakai sebelum memasuki area
garis merah
3. Pakai sepatu boat dan skort sebelum cuci tangan. Untuk
kasus operasi besar seberti mastektomi, gunakan
goggle.
UNIT TERKAIT IBS

30
CUCI TANGAN PEMBEDAHAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat halus dan
sabun antiseptic di bawah air mengalir untuk mengangkat
debu, kotoran, minyak atau lotion maupun mikroorgnisme
dari tangan dan lengan pada anggota tim bedah yang akan
melakukan prosedur pembedahan
TUJUAN 1. Menghilangkan kotoran, minyak, lotion maupun
mikroorganisme dari tangan dan lengan selama
pembedahan
2. Menurunkan jumlah mikroorganisme dengan
menggunakan antiseptik
3. Mempertahankan kondisi aseptic pada tangan selama
proses operasi.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Siapkan sikat,spon dan pembersih kuku


2. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (jam
tangan, gelang, cincin)
3. Gulung lengan baju sampai + 10 cm di atas siku
4. Membuka kran air
5. Membasahi kedua tangan sampai siku dengan
menggunakan air bersih yang mengalir
6. Membersihkan kuku dengan menggunakan pembersih
kuku ke arah luar tubuh di bawah air mengalir

7. Setelah selesai letakkan pembersih ke toples tempat


pembersih kuku
8. Ambil larutan antiseptic dengan siku atau kaki, tuangkan

31
CUCI TANGAN PEMBEDAHAN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
ke telapak tangan secukupnya
9. Lumuri dan menggosok seluruh permukaan tangan
kanan dan kiri secara bergantian sampai + 2 cm di atas
siku.
10. Ambil sikat kuku, kemudian menyikat kuku jari selama +
1 menit
11. Buang sikat kuku ke dalam toples
12. Bilas tangan sampai siku
13. Lumuri kembali tangan sampai ¾ lengan dengan larutan
antiseptic.
14. Gosok dengan spon seluruh permukaan tangan kanan
dan kiri sampai ¾ bagian lengan
15. Gosok permukaan telapak tangan, punggung tangan dan
sela-sela jari tangan.seolah-olah menggosok dari empat
sisi.
16. Buang spon ke dalam toples
17. Bilas sampai bersih di air yang mengalir.
18. Lumuri lagi dengan larutan antiseptic sampai
pergelangan tangan.
19. Lakukan cuci tangan prosedural, cuci sampai bersih.
20. Setelah selesai cuci tangan prosedural pertahankan
telapak tangan lebih tinggi dari siku sehingga aliran air
menetes di siku.
21. Mematikan kran air tanpa menggunakan telapak tangan.
bisa menggunakan siku atau dengan otomatik kran.
UNIT TERKAIT IBS

32
MEMAKAI JAS OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Memakai jas/gaun khusus operasi sebelum tindakan
pembedahan dilaksanakan
TUJUAN 1. Membatasi antara baju petugas atau skort dengan area
steril pasien operasi
2. Menjaga kesterilan area operasi
3. Mencegah infeksi nosokomial
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Setelah prosedur cuci tangan dilaksanakan pertahankan


tangan dalam keadaan siku lebih rendah dari telapak
tangan
2. Ambil jas operasi dari sisi yang terdekat, tangan tidak
diatas/melewati meja operasi
3. Buka gulungan jas
4. Temukan bagian atas jas, yaitu lubang lengan atau krah
5. Pegang bagian atas jas, lepaskan baigan bawah
6. Buka secara perlahan dan temukan lubang lengan
7. Masukkan tangan kanan ke dalam lubang lengan tangan
kanan Masukkan tangan kiri ke dalam lunbang lengan
tangan kiri
8. Biarkan petugas sirkuler memegang tali belakang dan
menarik sekaligus menali bagian belakang.

9. Pastikan tali yang dilakukan oleh petugas sirkuler cukup


nyaman, tidak menekan leher atau terlalu kendor di
leher. Tidak terlalu kencang di perut atau terlalu kendor.

33
MEMAKAI JAS OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
UNIT TERKAIT IBS

34
MEMAKAI SARUNG TANGAN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Memakai sarung tangan steril sebelum pembedahan dalam
keadaan memakai jas operasi
TUJUAN 1. Memakai pelindung diri sebagi saran untuk keselamatan
kerja
2. Menghindari infeksi nosokomial dengan menggunakan
sarung tangan disposibel.
3. Menjaga kesterilan operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Perawat sirkuler menyiapkan sarung tangan sesuai


dengan ukuran
2. Buka dengan benar yaitu memperhatikan tehnik septic
dan antiseptik
3. Setelah memakai jas operasi, buka kertas wadah sarung
tangan, ambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri
dengan cara ambil bagian dalam sarung tangan.
4. Masukkan jari-jari tangan kanan secara perlahan sambil
dibantu tangan kiri menarik secara perlahan-lahan.
5. Jika jari-jari sudah masuk, biarkan dulu lipatan sarung
tangannya
6. Ambil sarung tangan kiri dengan cara memasukkan jari-
jari kecuali ibu jari masuk ke lipatan sarung tangan.
7. Masukkan jari-jari tangan kiri ke dalam sarung tangan
sambil dibantu tangan kanan mendorong secara
perlahan, posisikan masing-masing jari ke tempat sarung
tangan.
8. Jika jari-jari sudah masuk, masukkan pula ujung jas ke

35
MEMAKAI SARUNG TANGAN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
dalam sarung tangan dengan membalikkan pangkal
sarung tangan. Setelah sarungtangan kiri masuk dengan
baik masukkan pulaujung jas tangan kanan ke dalam
sarung tangan kanan.
9. Rapikan kedua jas sehingga nyaman dan rapi
UNIT TERKAIT IBS

36
MELEPAS SARUNG TANGAN PASCA OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Melepas sarung tangan setelah operasi selesai
TUJUAN 1. Mencegah infeksi nosokomial
2. Mencegah peralatan atau area lain terpapar oleh sarung
tangan yang kotor dari petugas pasca operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pegang pangkal sarung tangan kiri bagian atas


pergelangan tangan dengan jari tangan kanan dengan
cara dicubit.
2. Tarik secara perlahan kea rah jari-jari sampai lepas.
3. Jika sudah terlepas jangan dibuang terlebih dahulu atau
jangan dilepaskan dari pegangan tangan kanan. Lepas
sarung tangan kanan dengan cara masukkan jari-jari
kecuali ibu jari ke dalam sarung tangan bagian dalam di
bagian pangkal atau pergelangan tangan.
4. Balikkan pangkal sarung tangan, kemudian pegang
bagian dalam sarung tangan dan tarik kea rah jari-jari
sehingga menggabungkan sarung tangan kiri di dalam
sarung tangan sebelah kanan.
5. Buang ke dalam tempat sampah infeksius.
UNIT TERKAIT IBS

37
ASEPTIK AREA OPERASI BERSIH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Proses membersihkan sampai menciptakan area aseptic di
bagian yang akan disayat dan disekitar tempat disayat
TUJUAN Menciptakan lokasi yang bebas hama / steril
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Area yang akan disayat bebas dari rambut pasien
2. Siapakan povidon iodine dan alcohol dalam kom
3. Perawat scrub membawa povidone iodine di tangan kiri
dua lipat kasa di sela-sela jari, di tangan sebelah kanan
memegang kasa yang diklem kan dengan menggunakan
ovarium klem
4. Celupkan secukupnya kasa yang dikelmkan di ovarium
klem.
5. Tempelkan kasa tersebut tepat di tengah di area yang
diperkirakan akan disayat.
6. Putar secara perlahan dan sedikit penekanan sehingga
area tersebut terbasahi oleh povideon secara merata.
Putar seperti bat nyamuk bakar, semakin lama semaikn
melebar. Buat area bulatan steril berdiameter sekitar 40
cm. Kasa povidone jangan kembali lagi ke area yang
dalam
7. Setelah area perut gunakan povidon untuk kedua area
paha usapan menjahui area yang akan disayat. Area
genetalia sebagai area terakhir diaseptikkan.
8. Buang kasa tersebut
9. Jika dalam kasa masih kekurangan betadin maka
tuangkan sedikit betadin ke kasa tanpa merubah posisi

38
ASEPTIK AREA OPERASI BERSIH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
kasa saat menempel di lokasi yang sedang diaseptikan.
10. Ulangi proses memutar dengan kasa povidon yang baru
11. Ulangi prsoes tersebut sekali lagi dengan menggunakan
kasa alkohol
UNIT TERKAIT IBS

39
DRAPPING

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Menutupi tubuh pasien yang akan dioperasi dengan linen
operasi sedemikian rupa sehingga hanya area yang akan
disayat yang nampaksecara memadai.
TUJUAN 1. Menciptakan area steril di daerah sayatan secara cukup
2. Melindungi area tubuh lain dari cairan tubuh dan
instrument operasi
3. Membatasi tubuh pasien dengan area steril
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Setelah diaseptik petugas instrument dengan asisten


satu atau dengan operator atau dengan asisten 2
bekerjasama menutup area ekstremitas bawah dengan
menggunakan linen duk rapat besar apabila area yang
akan disayat berada di tubuh atau ekstremitas atas
2. Tutup bagian kanan, kiri dan atas dengan menggunakan
linen rapat atau bolong kecil. Gunakan duk klem untuk
mengaitkan antar linen, sedemikan rupa sehingga
terbentuk area segi empat yang mengitari perkiraan garis
sayatan.
3. Tutup di atas linen tersebut dengan duk lubang besar,
sehingga terbentuk kondisi area yang disayat nampak
sedang yang lain tertutupi rangkap dengan duk lubang
besar.

4. Apabila area yang akan disayat di ekstremitas bawah


duk rapat di tempatkan ke bagian atas
UNIT TERKAIT IBS

40
TRANSPORTASI PASIEN PASCA BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Proses perpindahan pasien dari kamar bedah keruang rawat
khusus dan ruang rawat inap sesuai dengan kondisi medis
pasien
TUJUAN 1. Untuk optimalisasi proses perpindahan pasien.
2. Untuk memantau kondisi medis pasien selama
perpindahan
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Perawat ruang pulih menghubungi ruang rawat untuk


menjemput pasien, pada kondisi khusus diinformasikan
kebutuhan alat medic tambahan seperti; oksigen dan
monitor.
2. Sebelum transportasi pasien, dilakukan serah terima
antara staff ruang pulih dengan penjemput pasien.
3. Penjemputan pasca bedah dilakukan oleh perawat
ruangan.
4. Pada kondisi khusus seperti; pasien dengan alat bantu
nafas, pasien dengan pemantauan ketat, transportasi
dilakukan oleh dokter Anestesi yang menguasai kondisi
pasien.
5. Transportasi dilakukan oleh perawat ruangan.
6. Transportasi dari kamar bedahkeruang
ICU/PICU/Perinatologi harus dilakukan oleh dokter
anestesi bersama perawat, tanpa atau dengan oksigen
transport dan monitor transport bila diperlukan sesuai

41
TRANSPORTASI PASIEN PASCA BEDAH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
indikasi.
7. Transportasi pasien keruang rawat inap dilakukan oleh
perawat ruangan
8. Untuk pasien rawat jalan, setelah pembedahan pulang
diantar oleh keluarga dan petugas pengantar pasien
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. ICU/PICU
3. Peristi
4. ODS

42
PENUTUPAN BEKAS SAYATAN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Penutupan area bekas sayatan setelah tindakan
pembedahan selesai dilakukan
TUJUAN 1. Menjaga kesterilan luka
2. Membuat bekas luka pembedahan bersih dan rapi
3. Merapikan dan membersihkan tubuh pasien
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Perawat sirkuler mempersiapkan waslap dan hypafik


sesuai ukuran sayatan.
2. Setelah penjahitan selesai dilakukan, pembersihan
jahitan dengan menggunakan kasa yang dibasahi NaCl
kemudian dibersihkan dengan kasa kering
3. Tutup area jahitan dengan sufratule atau kasa povidon
yang telah diperas.
4. Tumpuk di atas kasa tersebut kasa yang steril 2-3
rangkap.
5. Singkirkan linen drapping, kelola dengan benar dengan
menjaga agar kasa penutup tetap terjaga pada
posisinya.
6. Pastikan area sekitar kasa dalam keadaan kering
sebelum menempelkan hypafik.
7. Petugas sirkuler mempelkan hypafik dengan rapi.
8. Untuk area di jari atau pergelangan tangan atau kaki
gunakan elastomul atau elastik perban sebagi pilihan
utama jika tidak tersedia atau persediaan habis gunakan
perban gulung.
9. Bersihkan area sekitar sayatan dengan menggunakan

43
PENUTUPAN BEKAS SAYATAN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
waslap sampai povidon dan cairan tubuh pasien bersih.
10. Untuk membersihkan area punggung atau belakang
pasien miringkan ke kanan dan ke kiri bila perlu dengan
bekerja sama dengan petugas/piñata anestesi.
Bersihakan dengan menggunakan waslap.
11. Rapikan baju pasien.
UNIT TERKAIT IBS

44
PENGELOLAAN LINEN PASCA OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Pengelolaan linen setelah operasi selesai dilaksanakan
TUJUAN 1. Memelihara linen
2. Mencegah infeksi melalui linen
3. Menjaga kerapian
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pastikan tidak ada instrument yang terbawa di dalam linen


kotor
2. Gulung linen sehingga bagian yang kotor berada di bagian
dalam.
3. Lipat sedemikian sehingga berukuran terkecil, masukkan
ke dalam ember linen.
4. Ganti plastic pembungkus linen kotor jika sudah penuh.
Ikat plastic linen yang penuh tersebut.
5. Keluarkan plastic yang penuh linen tersebut melalui
jendela sampah dan linen.
UNIT TERKAIT IBS

45
PENGELOLAAN INSTRUMEN PASCA OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Pengelolaan instrument setelah operasi selesai dilaksanakan
TUJUAN 1. Membersihkan instrumen
2. Memelihara instrumen
3. Mencegah infeksi melalui instrumen
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pastikan tidak ada instrument yang terbawa di dalam


linen operasi kotor
2. Lepas pisau bedah, pastikan tidak ada jarum jahit yang
tebawa ke dalam instrument.
3. Masukkan instrument ke dalam bag instrument atau
baskom yang berisi clorin 0,5 %, buka penjepit klem
sehingga dalam keadaan terbuka.
4. Rendam selama 5-10 menit
5. Pindahkan ke bag berisi air larutan savlon (enzimatik
5%) Sikat satu per satu instrument.
6. Bilas dengan air mengalir, kemudian pindahkan ke bag
instrumen atau baskom bersih.
UNIT TERKAIT IBS

46
MELEPAS JAS OPERASI PASCA OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Melepas jas operasi setelah operasi selesai
TUJUAN 1. Memelihara jas operasi
2. Mencegah infeksi melalui jas operasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Lepas ikatan tali belakang jas bila perlu minta bantuan
petugas sirkuler untuk melepas tali tersebut.
2. Pegang linen jas operasi bagian pundak, tarik kedepan.
Pegang bagian jas yang kotor yaitu bagian yang tidak
berhubungan langsung dengan tubuh.
3. Gulung sedemikian sehingga bagian yang kotor berada
di dalam. Gulung sampai menjadi gulungan sekecil
mungkin.
4. Masukkan ke ember linen kotor.
5. Pada saat melepas jas operasi sarung tangan masih
dipakai.
UNIT TERKAIT IBS

47
PENANGANAN JARINGAN PA

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Mempersiapkan jaringan untuk pemeriksaan PA
TUJUAN Menyiapkan jaringan PA siap diantar ke laboratorium
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Setelah jaringan didapat, ukur perkiraan jaringan untuk


mempersiapkan botol tempat PA
2. Siapkan botol kemudian masukkan jaringan PA dengan
prinsip aseptic.
3. Laporkan kepada petugas administrasi untuk menstrafer
identitas pasien ke instalasi laboratorium.
4. Tuangkan formalin sampai jaringan terendam oleh cairan
formalin.
5. Tutup sampai rapat botol PA
6. Beri etiket pada botol
7. Siapkan pengantar PA.
8. Setelah operasi selesai operator menuliskan surat
pengantar PA, masukkan pengantar PA ke dalam stof
map pengantar PA
9. Tulis identitas pasien ke dalam buku ekspedisi PA
10. Masukkan jaringan PA, pengantar PA dan buku
ekspedisi PA ke dalam kranjang khusus untuk
mengantar PA.
11. Setelah pukul 14.00 WIB petugas pengantar PA IBS
mengantar kranjang PA ke laboratorium.
UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium

48
PENULISAN LAPORAN OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Penulisan laporan operasi setelah operasi selesai
dilaksanakan
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya kekeliruan penulisan laporan
operasi antara satu pasien dengan pasien yang lain
2. Untuk ketertiban administrasi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Penulisan laporan operasi dilakukan setelah tidnakan


operasi selesai
2. Penulisan laporan operasi minimal:
a. Diagnose pasca operasi
b. Nama dokter dan asisten-asistennya
c. Nama prosedur tindakan
d. Specimen bedah untuk pemeriksaan
e. Catatan spesifik komplikasi atau tidak adanya
komplikasi selama operasi termasuk jumlah
kehilangan darah
f. Tanggal, waktu dan tanda tangan dokter penanggung
jawab
3. Laporan ditulis dengan jelas dan bisa dibaca.
4. Laporan operasi harus sudah dibawakan bersama
dengan catatan rekam medic ketika pasien dibawa ke
ruang rawat inap atau ICU

UNIT TERKAIT 1. IBS


2. IRNA
3. ICU

49
OPERASI RAWAT JALAN/BEDAH MINOR

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 3
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Pelayanan yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan dengan pembiusan lokal
TUJUAN Memberikan pelayanan tanpa rawat inap
Memberikan kepuasan pelanggan
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Ucapkan salam


2. Identifikasi tindakan pembedahan meliputi besar dan
lokasinya untuk mengetahui bahan habis pakai yang
diperlukan.
3. Jika pasien menggunakan biaya sendiri jelaskan
perkiraan biaya yang diperlukan.
4. Beritahukan untuk menunggu kira-kira 5-10 menit guna
pencatatan administrasi.
5. Beri penjelasan langkah-langkah tindakan operasi yang
akan dilakukan dari proses desinfeksi area operasi,
pembiusan, sayatan akan dimulai jika obat bius sudah
bereaksi, sensasi proses operasi, penjahitan, pentupan
area operasi serta perkiraan waktu reaksi obat bius akan
hilang.
6. Jika dalam 10 menit proses administrasi belum selesai
sampaikan permohonan maaf karena masih perlu
menunggu petugas administrasi.

7. Setelah petugas administrasi selesai merekap biaya

50
OPERASI RAWAT JALAN/BEDAH MINOR

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 3
tindakan operasi dan bahan habis pakai petugas
administrasi menjelaskan penyelesaian biaya admistrasi
tersebut harus ke apotik dan kemudian ke loket
keuangan.
8. Petugas ibs memepersiapkan instrument operasi
9. Jika pasien sudah kembali tanyakan kwitansi
pembayarannya. Serahkan kwitansi tersebut ke petugas
administrasi guna dicatat nomor kwitansi di buku
registrasi.
10. Jika operator sudah siap, ganti baju pasien dengan baju
kamar operasi. Persilahkan pasien memasuki kamar
operasi
11. Sarankan untuk berdoa.
12. Pastikan lokasi tindakan benar
13. Beri sinyal bahwa pembiusan akan dilakukan
14. Sebelum sayatan dimulai, pastkan pembiusan sudah
berhasil.
15. Selama tindakan operasi berlangsung pasien selalu
dimonitor kesadarannya. Monitoring tersebut dicatat
dalam rekam medis.
16. Beri pemahaman kemungkinan yang terjadi selama
proses operasi, jika masih terasa sakit maka pasien
harus menyampaikan kepada operator.
17. Jika operasi sudah dilaksanakan pastikan keadaan
pasien baik tidak ada penurunan kesadaran.
18. Bila perlu sarankan untuk istirahat di kamar operasi 5 –
10 menit sebelum pulang.
19. Beri penjelasan tentang perawatan luka di rumah (tidak
boleh kena air, makan harus bergizi) dan jika obat habis
control ke poli bedah atau institusi kesehatan lain.

20. Pastikan pasien memahami penjelasan yang diberikan.

51
OPERASI RAWAT JALAN/BEDAH MINOR

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 3
Beri kesempatan pasien untuk menanyakan hal yang
belum paham atau yang perlu ditanyakan.
21. Ucapkan selamat jalan semoga lekas sembuh.
UNIT TERKAIT IBS

52
JUM’AT BERSIH

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
PROSEDUR Januari 2017
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tk. I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Kegiatan membersihkan kamar operasi, peralatan, APD dan
instrument operasi yang dilaksanakan pada Hari Jum’at
minggu ke dua dan keempat
TUJUAN 1. Membersihkan kamar operasi
2. Pemeliharaan alkes
3. Inventarisasi alkes
4. Mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Lantai dipel dengan desinfektan


2. Pintu, jendela dan permukaan peralatan (ESU, suction,
mesin anestesi, lampu operasi, meja operasi, meja mayo,
meja instrument, brankar, tiang infuse, dll) dibersihkan
dengan kain yang dibasahi larutan desinfektan
3. Mengisi tabung hand scrub sampai penuh
4. APD (sepatu boat, sandal, kaca mata, skort) dibersihkan
bila perlu dicuci.
5. Membersihkan dan merapikan meja PA.
6. Menginventaris instrument dengan mengeset ulang dan
menyeterilkan kembali. Sisakan dua set SC dan dua set
bedah umum untuk persiapan jika ada operasi cito.
7. Menata ulang dan menyiapkan BHP di troly BHP.
8. Menginventarisasi alat yang kurang (perlak, skort, sepatu
boat, sandal, dll) sebagai bahan pengusulan.
9. Mendokumentasikan Jum’at bersih dengan benar.
UNIT TERKAIT IBS

53
PENANDAAN LOKASI OPERASI

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


PREMBUN
KEBUMEN 1 1
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:
Direktur RSUD Prembun Kebumen
STANDAR
11 Januari 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Suprayitno, M.M.
Pembina Tingkat I
NIP. 19610715 198803 1 010
PENGERTIAN Proses kegiatan penandaan lokasi operasi pada pasien
yang akan menjalani prosedur operasi di RSUD Prembun
Kebumen.
TUJUAN Identifikasi lokasi operasi dengan tepat pada pasien yang
menjalani prosedur operasi di RSUD Prembun Kebumen.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien dengan menanyakan identitas pasien


(minimal 2 dari 3 identitas pasien: nama, tanggal/bulan/
tahun lahir, nomor rekam medis pasien).
2. Identifikasi bagian (sisi) tubuh yang akan dioperasi, cek
dengan data pada rekam medis pasien dan hasil
radiologi/pemeriksaan.
3. Tandai bagian tubuh (sisi) yang akan dioperasi oleh
dokter bedah atau dokter operator operasi.
4. Lakukan penandaan saat pasien sadar agar pasien bisa
dilibatkan untuk konfirmasi atau jika tidak memungkinkan
dapat diwakilkan oleh perawat ruang rawat pasien.
5. Penandaan harus jelas dengan spidol/penanda
permanen dengan tanda lingkaran di daerah yang akan
dioperasi.
6. Dokumentasikan penandaan lokasi operasi pada Daftar
Keselamatan Bedah.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat inap

54

Anda mungkin juga menyukai