oleh :
Jurusan Akuntansi
Universitas Brawijaya
Malang
2014
A. Pengertian Kelompok
atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai
2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem
antara anggota.
kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu
anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok
mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur, kepaduan peran,
sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi
formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan
dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal
informal
1. Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan
pembagian kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan
proses organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda.
komado.
2. Kelompok Informal
dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain,
kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul
secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok informal khusus diantaranya:
untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan wanita yang
berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus bagi
Jika Pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas bahwa
mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering bersamaan. Maka
diadakan perbedaan diantara dua klasifikassi kelompok yang luar: kelompok formal
dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kelompok formal
(kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk oleh organisasi formal dan
1. Model Lima-Tahap
perilaku yang dapat diterima. Tahap ini selesai ketika para anggotanya mulai
kelompok terhadap setiap individu. Ketika tahap ini selesai, terdapat sebuah
tahap ini terbentuk sebuah rasa yang kuat akan identitas kelompok dan
2. fase pertama kegiatan kelompok adalah fasi inersia (lemas tanpa energi)
3. terjadi peralihan pada akhir fase pertama, yang terjadi tepat ketika kelompok
itu telah menghabiskan separuh waktu dari waktu yang telah disediakan
wewenang, peraturan formal, sumber daya, proses seleksi karyawan, evaluasi kinerja
1) Strategi Organisasi
puncak.
2) Struktur Otoritas
Ketentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian / setiap individu
dalam suatu organisasi karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas
3) Peraturan formal
konsistensi perilaku karyawan dan bisa diprediksikan apa yang akan dilakukan
yang akan menentukan siapa yang akan ditempatkan ke dalam suatu kelompok
kerja.
7) Budaya Organisasi
diterima dengan baik atau yang tidak dapat diterima, seperti cara berpakaian,
mempunyai landasan kerja yang penting bagi perilaku kelompok kerja. Seperti
arsitek yang menentukan tata letak ruang kerja untuk mengurangi gangguan
1. Kepemimpinan formal
Pemimpin formal hampir selalu ada dalam setiap kelompok kerja. Pemimpin
2. Peran
konflik dan pengalaman selain tuntutan dari pemberi peran dalam organisasi.
3. Norma
Adalah standar perlaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu
4. Status
Status adalah posisi yang didefenisikan secara social yang diberikamn kepada
kelompok atau anggota oleh orang lain. Status mempengaruhi kekuatan norma
5. Komposisi
dalam kelompok dan terkadang kelompok didominasi oleh satu atau sedikit anggota.
Efektivitas dan Efisiensi. Jika efektivitas dikaitkan dengan akurasi, maka keputusan
kelompok biasanya lebih akurat dibandingkan individu. Bila dibandingkan dalam hal
pendapat, dan (4) adanya ilusi dari kebulatan suara. Pemikiran kelompok tidak akan
keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh
anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang konservatif atau lebih besar.
Timbulnya pergeseran yang lebih besar menuju risiko disebabkan karena (1) adanya
suasana yang nyaman saat diskusi sehingga anggotanya menjadi lebih berani, (2)
kelompok yang berinteraksi yakni kelompok biasa, di mana para anggotanya saling
berinteraksi secara tatap muka. Hal ini dapat menimbulkan konformitas. Teknik-
teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi banyak masalah yang melekat pada
Tukar pikiran: sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong
semua alternative apa pun, sementara itu menahan kritik atas alternatif-alternatif
tersebut.
mana para anggota individual bertemu secara tatap muka untuk menyatukan penilaian
agregasi suara.