Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “Konsep
Pengarahan”, khususnya bagi penulis. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang
dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta
pemimpin.
masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja
anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan
adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu
1
Suatu pengarahan dapat diberikan pada suatu batasan, baik yang bersifat
umum maupun spesifik, tergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang
pemberian petunjuk dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai
bekerja tidak sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan,
atau bahkan karyawan kurang bisa menghargai peran dan fungsi pimpinan.
B. Tujuan
akreditasi
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang
perusahaan.
melaksanakan sesuatu.
3
Pengarahan yaitu memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci agar
1). (What) Apa yang harus dilakukan oleh staf perawat/perawat pelaksana
3). (When )Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam masuk sampai jam
pulang)
dikerjakan
bila bawahan atau staf atau perawat pelaksana dapat melaksanakan semua
kebijakan unit dan dapat melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.
1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien Komunikasi antara atasan dan
bawahan berpotensi menjadi lebih baik, efisiensi kerja dapat tercapai dengan
4
kontribusi kepala ruang dalam menggerakkan bawahannya, misalnya melalui
bahan, alat dan waktu dibandingkan jika terjadi kesalahan akibat dari tidak
kepala ruang ketika perawat melakukan kesalahan, memberi motivasi saat motivasi
menurun, memberi apresiasi saat kinerja baik akan dapat meningkatkan rasa
dan prestasi kerja staf Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan
pelaksana
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal yang
5
perawat untuk mengembangkan diri yang pada gilirannya akan membuat
memantau dan menyesuaikan perencanaan, proses, dan sumber yang efektif dan
adalah menunjukkan arah tertentu kepada perawat atau staf dan mengambil
langkah yang perlu untuk memastikan mereka sampai pada tujuan (Soeroso,
2003).
6
Manajer keperawatan harus memiliki keterampilan komunikasi
pasien, staf, dan atasan setiap hari (Nursalam, 2012). Komunikasi membentuk
inti kegiatan manajemen dan melewati semua proses manajemen (Marquis dan
Huston, 2010).
yaitu:
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, siapa yang terkena dampak dari
2. Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, tetapi sebagai proses yang tak
7
2. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan
dan evaluasi
8. Mempercayai anggota
9. Menginterpretasikan protokol
hierarki dalam organisasi. Namun arus komunikasi ini tidaklah berjalan lancar,
8
komunikasi kebawah. Pimpinan mau memberikan informasi kebawah bila
mereka merasa bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas. Tetapi
apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas, pesan tersebut tetap
organisasi.
pesan tulisan dan metode diskusi yang menggunakan alat-alat elektronik dari
pada pesan yang disampaikan secara lisan dan tatap muka. Hal ini menjadikan
manual yang mahal, buklet dan film sebagai pengganti kontak personal secara
pesan-pesan yang harus dibaca oleh pegawai. Reaksi pegawai terhadap pesan
hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting bagi dirinya dan
9
pengiriman pesan dan tampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan.
kedua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan. Tetapi bila pesan yang
dikirimkan tersebut tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin
semuanya diterima mereka, tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan.
10
D. Langkah Supervisi Ruang Rawa
efektif dan efesien. Melalui kegiatan supervisi seharusnya kualitas dan mutu
pelayanan keperawatan menjadi fokus dan menjadi tujuan utama, bukan malah
langsung.
berbicara dengan jelas dan lambat; 4) berikan arahan yang logis; 5) Hindari
11
dilaksanakn atau perlu tindak lanjut Supervisi lansung dilakukan pada saat
(Wiyana, 2008) :
12
Supervisi tidak langsung adalah supervisi yang dilakukan melalui
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis (Bittel, 1987)
Depkes.
memberikan tanda bila ada yang masih kurang dan berikan cacatan
sesuai standar.
13
E. Praktik Pengarahan Kepala Ruangan Sesuai Akreditasi
2. Memberi pujian kepada anggota TIM yang melakukan tugas dengan baik
ASKEP pasien
tugasnya
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk
kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena
optimal.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/96274382/Fungsi-Pengarahan-Dalam-Manajemen
Jakarta : EGC
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39138/4/Chapter%20ll.pdf diakses
16