Anda di halaman 1dari 3

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Negara hukum merupakan terjemahan dari konsep Rechtsstaat atau Rule of Law
yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di eropa abad ke-19 dan ke-
20.oleh karena itu ,Negara demokrasi pada dasarnya adalah Negara hukum . Ciri
Negara hukum antara lain : adanya supremasi hukum,jaminan hak asasi manusia dan
legalitas hukum . Di Negara hukum , peraturan perundang undangan yang berpuncak
pada undang-undang dasar (konstitusi) merupakan satu kesatuan sistem hukum sebagai
landasan bagi setiap penyelenggaraan kekuasaan.

Negara Indonesia adalah Negara hukum . hal ini tertuang secara jelas dalam pasal
1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi “ Negara Indonesia adalah
Negara hukum” artinya ,Negara Kesatuan Republic Indonesia adalah Negara yang
berdasar atas hukum (rechtsstaat) , tidak berdasar atas kekuasaan (machtstaat) , dan
pemerintahan berdasarkan system konstitusi (hukum dasar), bukan absoluttisme
(kekuasaan yang tidak terbatas). Sebagian konsekuensi dari Pasal 1 ayat (3)
Amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945, 3 (tiga) prinsip dasar wajib
dijunjung oleh setiap warga Negara yaitu supremasi hukum, kesetaraan dihadapan
hukum , dan penegakan hukum dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan
hukum (RPJM 2004-2009).

Perwujudan hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan


perundang-undangan dibawahnya. Negara bertujuan melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia serta turut memajukan kesejahteraan umum dan
kecerdasan rakyat. Negara hukum Indonesia menganut konsep Negara hukum
materiil.

A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM


1. Pengertian Negara Hukum
Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechsstaat atau Rule
of law. Rechsstaat atau Rule of law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk
perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Oleh karena itu,
konstitusi dan Negara (hukum) merupakan dua lembaga yang tidak
terpisahkan.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara
yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum.
Dalam Negara hukum, kekuasaaan menjalankan pemerintahan berdasarkan
kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan
ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha, 2003).
Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang
tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasihukum
harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum, yaitu keadilan,
kemanfaatan dan kepastian (Achmad Ali; 2002).
2. Negara Hukum Formil dan Negara Hukum Materiil

Negara hukum formil adalah Negara hukum dalam arti sempit yaitu
Negara yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap
kepentingan rakyat Negara. Negara tidak campur tangan secara banyak
terhadap urusan dan kepentingan warga Negara. Urusan ekonomi diserahkan
pada warga dengan dalil laissez faire, laissez aller yang berarti bila warga
dibiarkan mengurus kepentingan ekonomi nya sendiri maka dengan
sendiriannya perekonomian Negara akan sehat.

Negara hukum formil dikecam banyak pihak karena mengakibatkan


kesenjangan ekonomi yang amat mencolok terutama setelah perang dunia
kedua.gagasan bahwa pemerintah dilarang campur tangan dalam urusan warga
baik dalam bidang ekonomi dan social lambat laun berubah menjadi gagasan
bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesahjetraan rahyat dan karenanya
harus aktif mengatur kehidupan ekononi dan social(mirriam budiardjo,1977)
gagasan baru ini disebut dengan welfare state atau Negara kesahjetraan.
Sebagai konsep hukum, Negara yang munul adalah Negara hukum materiil
atau Negara hukum dalam arti luas. Pemerintah (eksekutif ) bahkan bias
memiliki kewenangan legislative . kewenangan ini meliputi 3 hal, pertama ,
adanya hak inisiatif yaitu hak mengajuhkan rancangan undang-undang bahkan
membuat peraturan perundang undangan yang sederajat dengan undang-
undang tanpa terlebih dahulu persetujuan parlemem , meskipun di batasi
kurun waktu tertentu. Kedua, hak delegasi , yaitu membuat peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang , dan ketiga droit ermessen
(menafsirkan sendiri aturan-aturan yang masih enunsiatif) (Mahmud
MD,1993)

Jadi,Negara hukum materiil ( Negara hukum modern) atau dapat


disebut welfare state adalah Negara yang pemerintahannya memiliki
keleluarsaan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan dasar
bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesehjateraan rakyat .
Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun kesahjetraan
rakyat .

3.

Anda mungkin juga menyukai