Anda di halaman 1dari 10

KODE 1

SMK NEGERI 8
RENCANA PELAKSANAAN
PURWOREJO PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Tingkat Pendidikan : SMK Negeri 8 Purworejo


Mata Pelajaran : Teknik Mesin Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / 5
Pertemuan Ke : 16, 17, dan 18
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Kompetensi Dasar : Memperbaiki sistem pelumasan
Indikator Pembelajaran : a. Memperbaiki sistem pelumasan dilakukan tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
b. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan
dipahami.
c. Pemilihan peralatan diagnosa yang sesuai
d. Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan hasil pemeriksaan,
pengukuran dan pengujian

I. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar, diskusi,
mengasosiasi serta mengomunikasikan siswa dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar dan langkah-langkah kerja memperbaiki sistem pelumasan
sepeda motor sesuai dengan SOP.
2. Melakukan identifikasi dan menjelaskan prinsip dasar kerja memperbaiki sistem
pelumasan.
3. Melakukan identifikasi gangguan dan melakukan memperbaiki sistem pelumasan.

II. Materi Pembelajaran


Fakta
Masalah kontekstual yang berkaitan dengan prosedur memperbaiki sistem pelumasan
Konsep
Pemahaman perbaikan sistem pelumasan.
Prinsip
 Fungsi dan cara kerja komponen sistem pelumas
 Identifikasi komponen sistem pelumas
 Diagnosa kerusakan sistem pelumas
 Perbaikan sistem pelumasan berikut komponen-komponenya

Prosedur
Langkah-langkah menyelesaiakan masalah nyata dengan menggunakan konsep dan prosedur
memperbaiki sistem pelumasan.

III. Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan XVI

Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal 10 menit
1. Pendahuluan
 Berdoa (untuk menumbuhkan karakter ketaqwaan)
 Salam pembuka (menunjukkan sikap ramah)
 Memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa (membudayakan
disiplin, peduli)
 Menyiapkan media pembelajaran (LCD projector, laptop.
(membiasakan sikap kesiagaan)
2. Apersepsi
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari (guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar)
 Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran serta cara
penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang
dipelajari.
3. Motifasi
 Guru menyampaikan manfaat dari mempelajari prosedur
mengidentifikasi sistem pelumasan
B. Kegiatan Inti 155 menit
Dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi ini guru
melakukan kegiatan:
1. Eksplorasi (Penggalian)
 Guru memberikan stimulus dengan presentasi power point
tentang prosedur mengidentifikasi sistem pelumasan
 Memberikan contoh macam-macam data spesifiksi pabrik
tentang prosedur mengidentifikasi sistem pelumasan
 Memfasilitasi interaksi dan diskusi dalam tata cara
mengidentifikasi sistem pelumasan
 Memfasilitasi penggalian informasi dari berbagai media tentang
prosedur mengidentifikasi sistem pelumasan.
 Memberikan diskripsi tata cara mengidentifikasi sistem
pelumasan sesuai SOP dan K3L
2. Elaborasi (Pengembangan)
 Memotifasi siswa secara individu / kelompok mengembangkan
pemahaman tentang tata cara dan prosedur dalam
mengidentifikasi sistem pelumasan dari penggalian berbagai
media.
3. Konfirmasi (Penguatan)
• Siswa mencatat ringkasan materi yang disampaikan guru
• Siswa memberikan umpan balik dalam bentuk tanya jawab
dengan guru
Skenario Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Dengan media power point guru menjelaskan materi pelajaran,
masing-masing siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
yang disampaikan.
2. Guru menjelaskan prosedur/tata cara mengidentifikasi sistem
pelumasan
3. Guru menjelaskan data-data spesifikasi pabrik tentang standar
mengidentifikasi sistem pelumasan
4. Guru menjelaskan tentang K3L berkaitan dengan prosedur
mengidentifikasi sistem pelumasan
5. Guru menjelaskan dan membimbing siswa untuk dapat menjelaskan
tata cara mengidentifikasi sistem pelumasan
C. Penutup 15 menit
1. Bersama siswa merumuskan kesimpulan rangkuman materi
2. Mengakhiri pertemuan dengan salam penutup
Jumlah 180 menit

Pertemuan XVII
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal 10 menit
1. Pendahuluan
 Berdoa (untuk menumbuhkan karakter ketaqwaan)
 Salam pembuka (menunjukkan sikap ramah)
 Memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa (membudayakan
disiplin, peduli)
 Menyiapkan media pembelajaran (LCD projector, laptop.
(membiasakan sikap kesiagaan)
2. Apersepsi
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari (guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar)
 Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran serta cara
penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang
dipelajari.
3. Motifasi
 Guru menyampaikan manfaat dari mempelajari prosedur
memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan
B. Kegiatan Inti 155 menit
Dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi ini guru
melakukan kegiatan:
1. Eksplorasi (Penggalian)
 Guru memberikan stimulus dengan presentasi power point
tentang prosedur memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan
 Memberikan contoh macam-macam data spesifiksi pabrik
tentang prosedur memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan
 Memfasilitasi interaksi dan diskusi dalam tata cara memeriksa
dan mendiagnosis sistem pelumasan
 Memfasilitasi penggalian informasi dari berbagai media tentang
prosedur memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan.
 Memberikan diskripsi tata cara memeriksa dan mendiagnosis
sistem pelumasan sesuai SOP dan K3L
2. Elaborasi (Pengembangan)
 Memotifasi siswa secara individu / kelompok mengembangkan
pemahaman tentang tata cara dan prosedur dalam memeriksa dan
mendiagnosis sistem pelumasan dari penggalian berbagai media.
3. Konfirmasi (Penguatan)
• Siswa mencatat ringkasan materi yang disampaikan guru
• Siswa memberikan umpan balik dalam bentuk tanya jawab
dengan guru
Skenario Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Dengan media power point guru menjelaskan materi pelajaran,
masing-masing siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan
yang disampaikan.
2. Guru menjelaskan prosedur/tata cara memeriksa dan mendiagnosis
sistem pelumasan
3. Guru menjelaskan data-data spesifikasi pabrik tentang standar
memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan
4. Guru menjelaskan tentang K3L berkaitan dengan prosedur
memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan
5. Guru menjelaskan dan membimbing siswa untuk dapat menjelaskan
tata cara memeriksa dan mendiagnosis sistem pelumasan
C. Penutup 15 menit
1. Bersama siswa merumuskan kesimpulan rangkuman materi
2. Mengakhiri pertemuan dengan salam penutup
Jumlah 180 menit

Pertemuan XVIII
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal 10 menit
1. Pendahuluan
 Berdoa (untuk menumbuhkan karakter ketaqwaan)
 Salam pembuka (menunjukkan sikap ramah)
 Memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa (membudayakan
disiplin, peduli)
 Menyiapkan media pembelajaran (LCD projector, laptop.
(membiasakan sikap kesiagaan)
2. Apersepsi
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari (guna
mengkondisikan dan memotivasi peserta didik untuk belajar)
 Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran serta cara
penilaian yang akan dilakukan terkait dengan kompetensi yang
dipelajari.
3. Motifasi
Guru menyampaikan manfaat dari mempelajari prosedur memperbaiki
sistem pelumasan
B. Kegiatan Inti 140 menit
Dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi ini guru
melakukan kegiatan:
1. Eksplorasi (Penggalian)
 Guru memberikan stimulus dengan langkah-langkah prosedur
memperbaiki sistem pelumasan
 Memfasilitasi interaksi dan diskusi dalam mengidentifikasi
komponen dengan memberikan tugas kelompok atau job sheet
praktik prosedur memperbaiki sistem pelumasan
 Memfasilitasi interaksi dan diskusi pemelajaran tata cara
prosedur memperbaiki sistem pelumasan.
 Memfasilitasi penggalian informasi dari berbagai media tentang
prosedur prosedur memperbaiki sistem pelumasan.
2. Elaborasi (Pengembangan)
• Memotifasi siswa secara individu / kelompok mengembangkan
pemahaman cara prosedur memperbaiki sistem pelumasan dari
penggalian berbagai media, maupun berbagai aplikasi model
maupun aplikasi pada berbagai sepeda motor.
3. Konfirmasi (Penguatan)
 Siswa mencatat hasil pembelajaran praktik yang dilakukan
dalam bentuk pelaporan hasil praktik.
 Siswa memberikan umpan balik dalam bentuk tanya jawab
dengan guru
Skenario Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Dengan media trainer sepeda motor siswa mempelajari materi
pelajaran prosedur memperbaiki sistem pelumasan.
2. Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok kerja
3. Siswa melakukan praktik dan mendiskusikan hasil prosedur
memperbaiki sistem pelumasan bersama tim kerja.
4. Siswa membuat laporan hasil praktik dan kesimpulan tata cara
prosedur memperbaiki sistem pelumasan secara individu
C. Penutup 30 menit
1. Pastest (evaluasi keterserapan materi)
2. Bersama siswa merumuskan rangkuman materi
3. Mengakhiri pertemuan dengan salam penutup
Jumlah 180 menit

IV. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik
2. ModelPembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode : Ceramah,diskusikelompok, tanya jawab, penugasan, praktik
V. Alat/Media/Bahan dan Sumber Belajar
Alat/Media : Lembar Kegiatan Siswa (Job Sheet),Engine trainer, Laptop dan LCD
Proyektor
Sumber Belajar : Buku Elektronik Sepeda Motor, Buku Pedoman Reparasi Sepeda Motor,
Engine trainer, Internet, Sepeda motor trainer atau alat praktik

VI. Penilaian
- Test tertulis bentuk esai
- Pengamatan praktik
- Pelaporan hasil praktik
1. Penilaian aspek Kognitif
A. Soal tes tertulis
1. Jelaskan detail prosedur melakukan pembokaran block cylinder dalam proses overhaul
engine !
2. Jelaskan prosedur pengukuran menggunakan dial bore gauge !
3. Dari prosedur pengujian Block Cylider sesuai gambar
disamping diketahui pengukuaran awal silinder D = 49,50 mm
setelah dilakukan prosedur pengukuran, terjadi simpangan
maksimal 10 strip searah putaran jam posisi X dan 9 strip
posisi Y, batas servis 50,05 mm.
a. Hitung kesimetrisan atau keovalan yang terjadi, bagaiman kondisinya ?
b. Bila diketahui stroke / langkah piston = 50 mm, Hitung volume silinder !
4. Jelaskan prosedur pemeriksaan dan pengukuran poros
engkol /crankshaft seperti gambar disamping !
5. Jelaskan jenis pengujian sesuaigambar disamping dan tujuan
pengujian poros engkol, dan bagaimana langkah perbaikannya !
B. Kunci Jawaban Soal:
1. Prosedur kerja pembongkaran blok silinder :
- Menyiapkan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan prosedur yang berlaku.
- Memposisikan posisi piston pada posisi top kompresi.
- Melepaskan tutup rocker arm hisap dan buang
- Membongkar tensioner / penegang rantai kamprat (timing chain ).
- Membongkar timing gear
- Melepaskan 4 mur pengikat kepala silinder
- Membongkar kepala silinder
- Membongkar blok silinder.
- Melakukan pengujian komponen sesuai dengan prosedur
2. Prosedur pengukuran menggunakan cylinder bore gauge:
1) Ukurlah blok silinder dengan jangka sorong
2) Pilihlah replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran dengan
jangka sorong.
3) Pasang replacement rod pada cylinder gauge
4) Kalibrasi cylinder gauge dengan cara:
a) Set diameter luar sesuai dengan yang dikehendaki (replacement rod) dengan
menggunakan micrometer luar.
b) Tempatkan replacement rod diantara anvil dan spindle pada micrometer luar
c) Set nol dengan memutar outer ring
5) Masukkan replacement rod ke dalam silinder
6) Goyangkan tangkai cylinder gauge ke kiri-kanan sehingga diperoleh posisi tegak
lurus. Posisi tegak lurus ditandai dengan penyimpangan jarum cylinder gauge
maksimal.
7) Baca penyimpangan jarum penunjuk pada cylinder gauge.
 Apabila penyimpangan ke kanan dari “0” maka hasil pengukuran untuk mengurangi
perhitungan kalibrasi.
 Apabila penyimpangan ke kiri dari “0” maka hasil pengukuran untuk menambah
perhitungan kalibrasi.
3. Diketahui D = 49,50 mm
Maka perhitungan pada X = (10 x 0,01) + 49,50 mm = 49,60 mm
Y = ( 9 x 0,01) + 49,50 mm = 49,59 mm
Sehingga kesimetrisannya adalah X – Y = 49,60 mm – 49,59 mm = 0,01 mm
Kesimpulan konsisi silinder masih dalam kondisi baik
Bila deketahui S atau L = 50 mm
Maka V = ¼ x  x D2 x S
= 0,25 x 3,14 x (49,50)2 mm2 x 50 mm
= 96172,31 mm3 = 96, 17 CC
4. Prosedur pemeriksaan dan pengukuran poros engkol
a. Menyiapkan alat ukur mekanik
b. Meyiapkan bahan / trainer
c. Melakukan pembongkaran silinder blok dilanjutkan crankcase atau blok mesin
d. Meletakkan poros engkol pada V blok dalam posisi simetris
e. Melakukan prosedur pemasangan dial indicator dengan benar sesuai SOP
f. Melakukan pengukuran masing-masing poros kanan dan kiri sesuai SOP
5. - Pengujian sesuai gambar adalah pengujian keolengan atau kesimetrisa poros engkol
- Maksud dari pengujian keolengan poros engkol yaitu untuk mengetahui kondisi
poros engkol, tentang keolengannya masih dalam kondisi toleransi kerja atau tidak
sehingga mempermudah dalam proses penanganannya.
Langkah perbaikannya : seandainya keolengan belum terlalu besar dan kondisi poros
engkol masih memungkinkan untuk diperbaiki, maka dilakukan prosedur pengepresan.

C. Rubrik/pedoman penilaian

NO ASPEK PENILAIAN SKOR / SKALA


a. Menjelaskan jawaban denganbenar, lengkap dan detail 20
b. Menjelaskan jawaban dengan benar, lengkap kurang
15 – 19
detail
1.
c. Menjelaskan 1 jawaban dengan benar kurang detail 3–9
d. Menjawab salah 2
e. Tidak Menjawab 0
a. Menjelaskan 5 jawaban dengan benar dan detail 25
b. Menjelaskan minimal 3 jawaban dengan benar kurang
17 – 24
detail
2. c. Menjelaskan minimal 2 jawaban dengan benar kurang
10 – 16
detail
d. Menjawab salah atau 1 jawaban benar 3-9
e. Tidak Menjawab 0
a. Menjawab3 jawaban dengan benar 10
b. Menjawab2 jawaban dengan benar 5-9
3.
c. Menjawab salah atau 1 jawaban dengan benar 1-4
d. Tidak menjawab 0
a. Menjelaskan 3 jawaban dengan benar dan detail 20
b. Menjelaskan 2 jawaban dengan benar kurang detail 10
4. c. Menjelaskan 1 jawaban dengan benar kurang detail 5
d. Menjawab salah 2
e. Tidak Menjawab 0
a. Menjelaskan 3 jawaban dengan benar dan detail 20
5.
b. Menjelaskan 2 jawaban dengan benar kurang detail 10
c. Menjelaskan 1 jawaban dengan benar kurang detail 5
d. Menjawab salah 2
e. Tidak Menjawab 0
Nilai ( N1 ) = ∑ Skor A1 x 20

= 100

2. Peniaian aspek Afektif


Penilaian sikap saat mengikuti pembelajaran
Lembar pengamatan penilaian Afektif

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
2. Kedisiplinan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
3. Keaktifan dalam mengerjakan tugas
4. Menghargai pendapat orang lain
5. Keberanian siswa mengemuka-kan pendapat
Total skor
Keterangan :
0 : Sangat kurang, 1 : Kurang, 2: Cukup, 3 : Baik, 4 : Sangat baik

totalskor
Nilai akhir ranah Afektif (N2) = x100
20
3. Evaluasi Psikomotorik :

Skor
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
1. Kebenaran siswa memakai baju kerja
2. Kebenaran siswa mempersiapkan memilih alat
3. Kebenaran siswa menggunakan alat
4. Kebenaran siswa membaca ukuran
5. Kebenaran siswa melaksanakan prosedur
keselamatan kerja
Total skor
totalskor
Nilai akhir Psikomotorik (N3) = x100
20
4. Penentuan Nilai Akhir
2 N1 + N2 + 3 N3
Nilai Akhir = = .................
5

Purworejo, 16 Juli 2018


Mengesahkan,
Waka. Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Jemino, S.Pd., M.Pd. Budi Hartono, S. T., M. Eng.


NIP. 19701106 200501 1 006 NIP. 19760903 200604 1 005

Nur Hamid, S. Pd.


NIP. –

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 8 Purworejo

Dra. Tri Nurwati, M.M.


Pembina Tingkat I
NIP.19590423 198603 2 006

Anda mungkin juga menyukai