Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Kaum Masa Kini

Penyakit Kaum Masa Kini

Kasus yang tak kalah menggemparkan di Televisi dan media social lainnya selain Pemilu
2019 adalah merosotnya akhlaq remaja Indonesia , banyak sekali berita mengenai seks bebas ,
aborsi , dan lainnya bukan hal yang baru terdengar , kian mengkhawatirkan . Semakin
bertambah umur bumi semakin banyak pula kasus yang beredar , bahkan kali ini murid SD ikut
terkontaminasi perlaku menyimpang tersebut. Pergaulan bebas dan hamil pranikah menjadi
potret buram kehidupan remaja Indonesia saat ini.
Hasil penelitian LSM Sahabat Anak dan Remaja Indonesia (Sahara) Bandung antara
tahun 2000-2002, remaja yang melakukan seks pra nikah sebanyak 72,9% hamil, dan 91,5% di
antaranya mengaku telah melakukan aborsi lebih dari satu kali. Lalu, sebuah penelitian yang
dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), mengungkap sebanyak 85 persen
remaja usia 13-15 tahun mengaku pertama kali melakukan hubungan seks dengan pacar
mereka di rumah. Penelitian atas 2.488 remaja di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang,
Palembang, dan Kupang pada 2005. Berdasarkan beberapa data, di antaranya dari Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18
tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan
seks. Hasil survei lain juga menyatakan, satu dari empat remaja Indonesia melakukan hubungan
seksual pranikah dan membuktikan 62,7 persen remaja kehilangan perawan saat masih duduk
di bangku SMP, dan bahkan 21,2 persen di antaranya berbuat ekstrim, yakni pernah melakukan
aborsi. Dari data yang diambil pada tahun 2007 sebanyak 4500 responden anak-anak di kota
besar di seluruh Indonesia, 62,7 persen remaja Indonesia sudah tidak perawan, dan rata-rata
remaja itu berada pada usia Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama. Dan dari
data tersebut, 21,9 persen remaja pernah melakukan aborsi. Pada data yang lain di tahun 2011
ada 162 dispensasi, di tahun 2012 ada 169 dispensasi dan di tahun 2013 ada 140 dispensasi
untuk menikah akibat hamil di luar nikah dan sepanjang 2015 ada 471 permohonan dispensasi.
Masalah seks bebas ini kian mengkhawatirkan karena makin banyak jumlah bayi yang baru
dilahirkan dibuang di jalanan. Ind Police Watch (IPW) mencatat, di sepanjang 2017 ada 178 bayi
yang baru dilahirkan dibuang di jalan. Jumlah ini naik 90 kasus dibanding tahun 2016, yang ada
88 bayi yang dibuang. Dari 178 bayi itu, sebanyak 79 bayi di antaranya ditemukan tewas dan 10
bayi (janin) yang belum masanya lahir dipaksakan untuk dikeluarkan atau digugurkan dan
dibuang di jalanan. Sementara bayi yang hidup karena diselamatkan warga, aparat desa,
puskesmas dan pihak kepolisian ada sebanyak 89 bayi. Tingkat sadisme dan seks bebas di
kalangan remaja tidak berhenti di tahun 2017. Hal ini ditandai makin tingginya angka
pembuangan bayi di jalanan di sepanjang Januari 2018. Ada 54 bayi dibuang di jalanan di
Januari 2018. Pelaku umumnya wanita muda berusia antara 15 hingga 21 tahun. Ind Police
Watch (IPW), Neta S Pane menilai, sepanjang Januari 2018 bayi yang dibuang di Indonesia ada
sebanyak 54 bayi. Angka ini mengalami kenaikan dua kali lipat (100 persen lebih) jika
1

dibandingkan dalam periode yang sama pada Januari 2017, yang hanya ada 26 kasus
Penyakit Kaum Masa Kini

pembuangan bayi. Itulah data – data yang didapat Lembaga penelitian mengenai seks bebas
yang beredar di kalangan remaja Indonesia.
Belum lama ini , di akhir tahun 2018 , pada perayaan tahun baru , banyaknya alat-alat
seks seperti , tes kehamilan , kondom yang dilaporkan di beberapa daerah beredar di jalanan
dan bahkan menyumbat saluran air , belum lagi penjualanan kondom yang meningkat di apotik-
apotik , dijual secara bebas saat itu, seakan tidak ada kontrol dari pemerintah. Hari -hari
perayaan seperti Valentine pun dijadikan ajang bagi remaja-remaja tersebut untuk melakukan
hubungan suami-istri tersebut , memprihatinkan bagaimana mereka bertindak hanya sesuai
nafsu dan apa yang mereka pelajari entah itu dari film porno , internet atau bahkan lingkungan
dan teman-temannya.
Penyebabnya pun masih banyak lagi misalnya : Pengendalian dari orang tua yang terlalu
ketat akan menyebabkan anak tersebut berusaha mencari kebebasan di luar , pengendalian
orang tua yang terlalu longgar pun akan menjadi masalah besar, dimana anak dengan
mudahnya mengakses konten negative tanpa kontrol orang tua, lalu mudahnya akses internet
dan gadget yang diberikan orang tua sedari kecil tanpa kontrol , lalu pergaulan bebas dan
lingkungan yang buruk amat sangat berpengaruh , dimana anak yang sudah sekolah akan lebih
banyak menghabiskan waktunya di sekolah bersama temennya dibanding dirumah ,apalagi bila
orang tua sibuk bekerja , anak yang kurang kasih sayang dari orang tuanya banyak yang
melarikan diri ke hal yang negative meskipun tidak semuanya seperti itu.
Dampak pergaulan bebas anatar siswa-siswi di sekolah , universitas , surat kabar
terbitan Lebanon melansir bahwa para pelajar/mahasiswa tidak lagi memikirkan studi mereka ,
akan tetapi yang ada di benak mereka hanya urusan cinta dan bagaimana menyikapi perasaan
mereka. Fakta ini paralel dengan apa yang diungkapkan oleh Dr. Alexis Carlial. Ia mengatakan
bahwa ketika nafsu seksual seseorang bergejolak , makai a akan mengeluarkan sejenis zat yang
merembes ke dalam darah , lalu ke otaknya dan langsung membiusnya , sehingga dia tidak
akan mampu lagi berpikir jenih. Sederet eksperimen dan kisah nyata membuktikan bahwa
pergaulan bebas antarjenis rentan memancing gejolak seksual di dalam diri , maka dari itu
perlunya kita membatasi diri sejauh mana boleh berhubungan dengan antar jenis. Peran orang
tua dan terutama agama , peran agama sangat penting bagi muslim terutama , akan mudah
menghindar dari hal-hal tidak baik tersebut apabila terdapat Allah SWT didalam hatinya , dalam
kitab shahih Imam Al-Bukhari Muslim meriwayatkan dari Rasulullah Saw., beliau bersabda : “
Janganlah salah seorang dari kamu menyepi (berduaan) dengan seorang perempuan kecuali
Bersama mahramnya.” Batasan -batasan dalam bergaul pun harus dikaji , dipahami , dan
dilaksanakan agar terhindarnya perbuatan tak beretika tersebut.
2

Anda mungkin juga menyukai