Analisa Resiko Gedung
Analisa Resiko Gedung
3. Sampah
3.Sampah : 3. Sampah : Dilakukan pemilahan dalam pengumpulannya dengan prinsip 3 R (
Sampah Non Medis Sampah non medis yang tidak dikelola Reduce, Re-Use dan Recycling) pada sumbernya antara sampah organic
Sampah Medis Infeksius secara baik dapat mengakibatkan dengan sampah non organic sesuai dengan Kep. Menkes. RI. No. 1204
Sampah Medis Benda Tajam meningkatnya jumlah binatang pengganggu tahun 2004 dan PP. No. 18 tahun 2008 tentang Sampah
sebagai vektor penular penyakit seperti : Tersedia pewadahan sesuai dengan tiap jenis sampah dalam jumlah
lalat, kecoa, tikus, nyamuk, dll yang cukup dan diberi label
Sampah medis yang tidak dikelola secara Khusus sampah medis benda tajam dimasukkan kedalam sharp box
khusus dibungkus dengan kemasan khususn yang tidak bisa dibuka dan kemasan yang kuat
berwarna kuning, dibuang ke TPS Sampah Spuite dan sampah benda medis tajam lainnya sebelum dibakar di
Medis dan ditimbag diberi label sumber, Incinerator dihancurkan terlebih dahulu untuk mengubah bentuknya
jam pengiriman, nama pengirim dan agar tidak terjadi penyalah gunaan kemasan yang kategori limbah
volume dari sampah tsb akan dapat medis tsb oleh orang yang tidak bertanggung jawab
berpotensi menimbulkan penyalahgunaan Pembungkusan sampah medis dengan kresek kuning, non medis
limbah Medis ( daur ulang setempat) dengan kresek hitam, radiologi dengan kresek merah, citotoksik
Sampah Medis Benda tajam masukkan ke dengan warna ungu dan dibakar dalam Incinertor atau bekerjasama
Save Box khusus dengan pihak lain yang memiliki ijin pengolahan limbah B3
4.Bahan Berbahaya & Beracun : 4. Bahan Berbahaya & Beracun : 4. Pengelolaan B3 :
Penggunaan Pengelolaan B3 yang tidak baik seperti : Identifikasi dengan pelabelan
Penyimpanan penggunaan, pewadahan, penyimpanan, Sosialisasi terhadap Resiko dan dampak penggunaan B3 beserta
Pembuangan pelabelan dan pembuangan yang tidak cara pengelolaanya dari penggunaan, pewadahan, pelabelan,
sesuai dengan SOP dapat mengakibatkan penyimpanan serta pencatatan dan pelaporan
kecelakaan dalam penggunaan baik kepada Mengacu pada PP. No. 19 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
petugas maupun pasien akibat tidak diberi B3
label Pelatihan dan Pembuatan SOP
Iritasi bila terkena organ tubuh manusia Koordinasi dengan Dinas terkait
Meledak bila tidak disimpan pada tempat Menyiapkan APD
yang sesuai
Bereaksi bila langsung kena sinar
matahari/panas
IV BERESIKO SANGAT TINGGI: 1. Konstruksi Bangunan : 1. Konstruksi Bangunan 1. Konstruksi Bangunan dibuat sesuai dengan standar yang dikeluarkan
Ruang Operasi Lantai Bangunan Ambruk/jatuh : oleh Kementerian Pekerjaan Umum dengan melibatkan tim teknis dari
Ruang Bedah Mulut Dinding Karena konstruksi bangunan yang tidak kuat Dinas Pekerjaan Umum dalam pembangunan gedung agar bangunan
Ruang Perawatan Gigi Atap dan kokoh seperti dinding, plafon dan kap tersebut aman, sesuai dengan standar untuk digunakan dalam pelayanan
Ruang Gawat Darurat Langit - langit atap serta terdapat sekat yang kuat, tahan Kep Menkes RI No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Ruang Bersalin Ventilasi api untuk meminimalisir bila terjadi Lingkungan Rumah Sakit
Ruang Patologi Pintu kebakaran Bahan dan Material bangunan menggunakan bahan yang kuat, anti
rayap dan tidak mengandung asbes
Lantai pecah dan tidak rata : jatuh dan
kepleset
Ventilasi yang tidak baik dapat
menyebabkan sakit akibat sirkulasi udara
dan pencahayaan yang kurang baik
Pintu yang tidak dapat dibuka dari luar bila
terkunci/kunci rusak
IPPGS