Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR

NOMOR : 115/SK-DIR/RSKS/III/2017

TENTANG

KEBIJAKAN PENETAPAN AREA PRIORITAS


PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT KURNIA SERANG TAHUN 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT KURNIA SERANG

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
b. Bahwa setiap Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien;
c. Bahwa dalam upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Kurnia Serang dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Keputusan Direktur
Rumah Sakit Kurnia Serang sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi dalam rangka keselamatan pasien di Rumah
Sakit;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b, c, dan d
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Kurnia Serang.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431).
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok
Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/Menkes/SK II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Surat Keputusan Direktur PT Kurnia Sejahtera No. 002/SK-DIR/PTKS/II/2017
tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola Rumah Sakit Kurnia
Serang.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN PENETAPAN AREA
PRIORITAS PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH
SAKIT KURNIA SERANG
KEDUA : Area yang menjadi prioritas dalam program Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien adalah pelayanan obstetri dan ginekologi.
KETIGA : Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di area prioritas tersebut
meliputi :
1. Pemantauan dan pencatatan indikator mutu yang terdiri dari :
 Asesmen medis pasien sebelum operasi elektif obsgyn oleh DPJP.
 Tidak ada kesalahan pengeluaran hasil golongan darah pada pasien
obsgyn yang akan ditransfusi.
 Kelengkapan form pemberian informasi (edukasi) dan form persetujuan
tindakan operasi dan anestesi pada pasien operasi obsgyn.
 Penggunaan antibiotik pada pasien SC elektif sesuai dengan clinical
pathway.
 Kelengkapan penulisan resep oleh DPJP obsgyn.
 Pelaksanaan asesmen pre anestesi pada pasien pra operasi elektif obsgyn.
 Kelengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap obsgyn dalam waktu
1x24 jam di instalasi rawat inap.
 Angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien operasi obsgyn.
 Ketepatan waktu pelaporan Insiden Keselamatan Pasien pada pasien
obsgyn dalam waktu 2x24 jam.
 Reaksi transfusi pada pasien obsgyn.
 Tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap 1 (nifas).
 Tingkat kepuasan dokter Sp.OG.
 Cost recovery rate penggunaan USG di poli obsgyn.
 Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) di ruang rawat inap 1 (nifas), VK,
dan poli obsgyn.
 Kesesuaian antara identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang diminta
pada formulir permintaan laboratorium dengan sampel yang diambil pada
pasien obsgyn.
 Verbal order ditandatangani dokter dalam 24 jam pada pasien obsgyn di
ruang rawat inap 1 (nifas).
 High alert medication yang ditemukan tanpa label high alert di IGD, VK,
OK, dan ruang rawat inap 1 (nifas).
 Kepatuhan petugas operasi dalam melakukan time out sebelum prosedur
pembedahan obsgyn.
 Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 1 (nifas).
 Kepatuhan reasesmen risiko jatuh di ruang rawat inap 1 (nifas).
2. Pencatatan dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
(KTC), Kejadian Potensial Cedera (KPC), dan Kejadian Sentinel).
3. Pelatihan/ diklat tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
KEEMPAT : Pelaksanaan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Kurnia Serang dilaksanakan oleh Bidang Mutu, berkoordinasi dengan Kepala
Bidang, Kepala Instalasi, dan Kepala Ruangan/ Kepala Unit.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Serang
Pada tanggal : Desember 2018

Direktur,
Dr. Wahyu Hapsari, MARS

Anda mungkin juga menyukai