PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kira-kira 10% kasus-kasus gawat darurat yang dijumpai dalam
praktek sehari-hari di RSU adalah kasus gawat darurat saraf, dan tersering
(3%) adalah koma. Maka penyakit saraf mempunyai reputasi dalam
penanganan kasus-kasus gawat darurat. Gangguan kesadaran merupakan
suatu proses kerusakan fungsi otak yang berat, yang dapat membahayakan
kehidupan.
Umumnya, seseorang akan mengalami koma selama beberapa
minggu dan jarang lebih dari itu. Namun, ada pula yang mengalami koma
hingga waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Jika hal itu
terjadi, kemungkinan untuk meninggal dunia lebih besar. Oleh karena itu,
sangat diperlukan untuk melakukan pengobatan dengan cepat guna
memulihkan fungsi otak dan mempertahankan hidup. Bila penderita
berhasil sembuh dari penyakit ini, mereka mungkin mengalami kecacatan
dalam beberapa hal. Pengobatan yang lambat akan menyebabkan penderita
mengalami komplikasi selama koma, seperti infeksi pada kandung kemih,
tekanan pada luka, dan masalah lainnya, oleh karena itu penanganan
pasien koma harus mendapat perhatian penuh atau pemantauan berkala
dan dibutuhkan pengetahuan patologi dasarnya serta patofisiologi
gangguan kesadaran dan tata laksana penanganan yang benar .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari penyakit koma?
2. Apa saja patofisiologi koma ?
3. Bagaimana perawatan pada pasien koma?
4. Bagaimana pengobatan pada pasien koma?
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui pengertian koma
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui patofisilogi koma.
3. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui perawatan pada klien koma.
4. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui pengobatan pada koma.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KOMA
Koma merupakan suatu keadaan tidak sadar menetap pada pasien yang:
(1) tidak berespons pada stimulus verbal, (2) dapat memiliki berbagai respons
terhadap stimulus nyeri, (3) tidak bergerak secara volunter, (4) dapat memiliki
respon pupil terhadap cahaya yang terganggu dan tidak berkedip (5) dapat
memiliki pola pernafasan yang terganggu.
2. PATOFIOLOGI KOMA
2
Disebut juga dengan koma metabolik, yaitu koma yang timbul
karena terjadi gangguan metabolik sel neuron di korteks serebri
dikedua hemisfer.
b. Koma diensefalik
Terjadi apabila ada gangguan ARAS
Gangguan ARAS timbul oleh karena adanya proses patologi
supra tentorial dan intra tentorial.
1) Proses patologi supra tentorial
Merupakan suatu proses desak ruang supra tentorial yang
akhirnya menimbulkan pressure cone yaitu inkaserasi dari
unkus di insisura tentorii. Akibatnya klien mengalami paralysis
nervus III dan penurunan kesadaran (koma).
Terjadi pada tumor serebri, hematoma intra kranial dan abses
intra kranial
3
kesadaran menurun tapi pernapasan masih normal, tambahan
oksigen dapat diberikan dengan menggunakan face mask atau
nasal canula untuk menghindari terjadinya hipoksemia.Bila
pemberian tambahan oksigen tidak memperbaiki keadaan, maka
dibutuhkan upaya lebih lanjut sampai penggunaan ventilator.
b. Pemasangan ventilator bertujuan untuk mempertahankan ventilasi
alveolar secara optimal untuk memperbaiki hipoksemia agar
kebutuhan oksigen pasien tercukupi. Pemakaian ventilator
disesuaikan dengan kondisi pasien sebagai upaya bantuan hidup
lanjut (Advanced Life Support) atau upaya bantuan hidup
berkepanjangan (Prolonged Life Support).
2) Manajemen Pasien dengan Koma
Manajemen pasien dengan kondisi koma harus berfokus untuk
menstabilkan kondisi pasien, menegakkan diagnosa, dan tatalaksana
yang berdasarkan penyabab komanya. Misal :
Bila didapatkan peningkatan tekanan intrakranial,maka tahapan
penanganannya dengan :1)Elevasi kepala.2)Intubasi dan
hiperventilasi. 3)Diuresis osmotik dengan Manitol 20 % 0,25 –
0,5 μg/KgBB intravena. 4) Dexametason 10 mg intravena tipa 6
jam padakasus edema serebri karena tumor atau abses.
Pada kasus lesi desak ruang (space occupyinglesios/SOL),
penanganan emergensi dekompresi dapat menyelamatkan
nyawa pasien.
Koma hiper atau hipoglikemia dengan diagnosa yang cepat
dan tepat serta penanganan yang benar dapat mencegah
kerusakan otak yang permanen.oDan lain-lain2.
3) Terapi Umum
a. Proteksi jalan napas : oksigenasi dan ventilasi yang adekuat
b. Hidrasi intravena : pada kasus edema serebri atau
peningkatan tekanan intrakranial dengan menggunakan cairan
normal saline.
4
c. Nutrisi : pemberian asupan nutrisi via enteral dengan
nasoduodenal tube, hindari penggunaan naso gastrictube untuk
menghindari terjadinya aspirasi dan refluk sd.Kuli: hindari
terjadinya dekubitus dengan rehabilitasi pasif setiap 1 – 2 jam,
gunakan kasur air atau angine.Mata : hindari abrasi kornea
dengan menggunakan lubrikan atau mata ditutup dengan
plesterf. Perawatan bowel :-Berikan Ranitidine 50 mg
intravena tiap 8 jam untuk menghindari stress ulcer akibat
pemberian steroid dan intubasi-Hindari konstipasi dengan obat-
obat pelunak feces .
d. Perawatan blader : bila diperlukan lakukan indwellingcateter
atau intermiten kateter tiap 6 jamh.
e. Mobilitas joint : latihan pasif range of movement(ROM)
untuk menghindari kontraktur.
4. PENGOBATAN PADA PASIEN KOMA
Pengobatan koma tergantung dari penyebab koma itu sendiri
Misalnya, dokter akan memberikan obat pengendali kejang jika koma
disebabkan oleh kejang. Dokter juga akan memberikan antibiotik jika
koma terjadi akibat infeksi pada otak. Glukosa juga bisa diberikan
untuk mengatasi syok diabetikum.
Selain pengobaan di atas, operasi juga bisa dilakukan untuk
mengurangi pembengkakan di otak. Jika dibutuhkan, alat-alat
pendukung, seperti alat bantu napas atau transfusi darah akan
dipasangkan pada penderita koma.Kesimpulannya, pengobatan koma
dapat dilakukan secara tepat jika hasil diagnosis yang didapat juga
akurat. Peluang sadar penderita sangat tergantung kepada hasil
pengobatan dan lamanya jangka waktu koma.
Sebagai contoh, koma yang disebabkan oleh cedera di kepala
dan overdosis obat-obatan memiliki peluang sembuh yang lebih tinggi
dibandingkan dengan koma akibat kekurangan oksigen. Namun jika
cedera kepala yang dialami penderita cukup parah hingga merusak
5
otak, bukan tidak mungkin penderita akan sulit untuk sadar atau
mengalami cacat ketika dia sadar.
Kapan waktu seseorang untuk tersadar dari koma tidak bisa
diprediksi oleh dokter. Namun makin lama koma berlangsung, maka
peluang sadar bagi penderitanya umumnya akan makin tipis, terlebih
lagi jika koma berlangsung lebih dari satu tahun.
No Diagnosa
Tujuan dan kriteria
keperawatan/ masalah Intervensi
hasil
kolaborasi
1. Kebersihan jalan nafas Setelah dilakukan 1.Manajemen jalan
tak efektif tindakan keperawatan nafas
berhubungan dengan selama .... X 24 jam, o Buka jalan
fisiologi (difusi diharapkan klien nafas, gunakan
neuromuskuler), menunjukkan jalan teknik chin lift
dengan batasan nafas yang paten. NOC: atau jaw trust
krakterristik respiratory status: bila perlu
o Dyspena, airway patency (0410) o Posisikan klien
penurunan Indikator: untuk
suara nafas
6
o Kela o Tak ada memaksimalkan
kecemasan / ventilasi
gelisah o Identifikasi
o Frekuensi nafas klien perlunya
16-24x/menit pemasangan
o Irama nafas alat jalan nafas
teratur buatan
o Sputum dapat o Pasang mayo
dikeluarkan dari bila perlu
jalan nafas o Lakukan
o Tak ada suara fisioterapi dada
nafas tambahan bila perlu
o Keluarkan
sekret dengan
batuk atau
suction
o Auskultasi
suara nafas,
catat adanya
suara berlebihan
o
7
BAB III :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koma adalah Gangguan kesadaran merupakan suatu keadaan di mana
seseorang tidak dapat mengenali lingkungannya dan tidak mampu
memberikan tanggapan yang cukup terhadap rangsangan (penglihatan, suara,
sensasi). Terdapat beberapa tingkat gangguan kesadaran, di mana koma
merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah. Pada koma terdapat
keadaan penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan,
dan tidak ada respon terhadap nyeri.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/health/read/673215/koma-tidur-panjang-yang-
mengancam-nyawa
https://www.academia.edu/12314879/ASUHAN_KEPERAWATAN_PASIEN_KOMA
file:///C:/Users/Flor/Downloads/Kupdf.com_patofisiologi_penurunan_kesada.pdf
https://www.academia.edu/34866675/Kupdf.com_patofisiologi_penurunan_kesa
daran
http://scholar.unand.ac.id/35593/2/BAB%20I.pdf
https://id.scribd.com/document/385255036/Makalah-Koma
https://www.academia.edu/27325351/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KLIEN_D
ENGAN_KOMA_DAN_MATI_BATANG_OTAK
https://www.alodokter.com/koma
https://id.wikipedia.org/wiki/Batang_otak
https://id.scribd.com/doc/293842307/Patofisiologi-Koma
https://id.scribd.com/doc/288731509/7-SPO-PASIEN-KOMA-pdf
https://docplayer.info/63327486-Panduan-pelayanan-pasien-koma.html
http://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/01/Buku-PKB-61.pdf
https://blog.kitabisa.com/ventilator/
https://www.academia.edu/28823331/MAKALAH_PEMBERIAN_OKSIGEN_STIKES_
GRAHA_MEDIKA_KOTAMOBAGU
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/Bahan-Ajar-
Kesadaran-Menurun.pdf