Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Stase KMB Program Profesi Ners
XXXVII
DISUSUN OLEH :
DEDE LUKMAN
LIDA NURLAINAH
PRATIWI JULIARTY
YANTI ROHAYANTI
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi Tidak menentu 2-3 x/hari
g)
c) Kebersihan rambut Rambut klien pendek, hitam, dan kering. Semenjak
sakit belum keramas.
h)
i)
d) Kebersihan kuku Kuku di jari tangan sedikit panjang.
5 Mobilisasi Klien dapat melakukan mobilisasi di tempat tidur
seperti miring kanan kiri, duduk. Namun untuk
mobilisasi dari tempat tidur, klien harus dibantu
keluarga dan jarang dilakukan.
l. Pemeriksaan Fisik
a) Pengkajian Umum
- Keadaan umum : Klien terlihat lemah dan sesak
- Kesadaran (GCS) : E4M6V5 (GCS : 15)
- TTV :
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 101x/menit
Suhu badan : 36,7°C
Pernafasan : 31x/menit
- Antropometri
Sebelum sakit:
BB : 76 Kg
TB : 176 cm
BMI : 24,5 Kg/m2
b) Rontgen
Dilakukan rontgen pada tanggal 02 Mei 2019 dengan hasil terdapat bercak
lunak di lapang atas kanan. Kesan TB paru aktif.
n. Terapi
No Nama Obat Dosis, Cara Fungsi Efek samping
1. Cefotaxime 1 gr/12 jam
Obat golongan antibiotik Gatal-gatal, sulit
IV untuk menangani infeksi bernapas,
akibat bakteri. Beberapa pembengkakan
wajah, bibir,
infeksi yang dapat
lidah ataupun
diobati yaitu infeksi tenggorokan,
pernapasan bagian diare berair,
bawah, infeksi saluran mual dan
kemih, meingitis, dan muntah.
gonore.
2. Ketorolac 30 mg/8 jam Obat dengan fungsi Pusing, sakit
IV mengatasi nyeri sedang kepala,
hingga berat untuk mengantuk,
sementara, mengurangi berkeringat,
bengkak atau demam. sakit perut, mual
Biasanya diberikan ringan,
sebelum atau sesudah kembung.
prosedur medis, atau
setelah operasi.
3. Ranitidine 50 mg/12 jam Obat untuk mengurangi Nyeri dada,
IV jumlah asam lambung. demam, napas
pendek,
perubahan detak
jantung, mual
muntah, hilang
nafsu makan,
mengantuk, atau
sakit kepala.
4. Metronidazole Obat antimikroba yang Warna urine
digunakan untuk menjadi gelap,
mengobati berbagai nafsu makan
macam infeksi oleh menurun, mual,
mikroorganisme protozoa konstipasi, sakit
dan bakteri anaerob, perut, sakit
seperti: infeksi setelah kepala, pusing,
operasi, trikomoniasis, dan perubahan
infeksi H. pylori, rasa pada lidah.
vaginosis bakterialis,
peradangan gigi dan gusi,
infeksi ulkus kaki,
amebiasis, serta giardiais.
5. Alpentin 300 mg/8 jam Obat antikonvulsan Mulut terasa
Oral untuk mencegah kejang kering, sakit
dan meredakan rasa sakit kepala, lelah,
berkelanjutan akibat pandangan
gangguan saraf menjadi buram,
(neuropati), seperti pada mengantuk,
penderita diabetes atau konstipasi,
heperes zooster. diare, sakit
perut, sulit tidur,
gemetar, dan
nyeri otot atau
persendian.
6. Ambroxol 30 mg/12 jam Obat mukolitik yang Mual, muntah,
Oral berfungsi untuk dan nyeri ulu
mengencerkan dahak. hati.
7. Metformin tab 500 mg/12 Obat anti diabetes yang Mual, muntah,
jam dapat menurunkan kadar penurunan nafsu
Oral gula darah pada pendertia makan, rasa
diabetes tipe 2. logam dalam
mulut, sakit
perut, batuk dan
suara serak,
diare, nyeri otot
dan kram, lemas
dan mengantuk.
6. Hidrasi : Mempertahankan cairan -
NaCl 0,9% 1500cc/hari dan elektrolit
Ringer Laktat 35cc/jam
IV
4. Analisis Data
No. Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS: Tuberkulosis Ketidakefektifan bersihan
- Klien mengatakan ↓ jalan napas
napasnya terasa sesak Berkolonisasi di saluran
DO: pernapasan
↓
- Pernapasan melalui
Inflamasi
bibir
↓
- RR 35x/menit Peningkatan sekret di saluran
- Diaforesis pernapasan
- Napas terlihat cepat ↓
dan dangkal Ketidakefektifan bersihan
- Kesan rontgen: TB jalan napas
paru aktif
- Terdengar suara ‘srek’
yang halus di paru
kanan
2 DS: Hiperglikemia akibat DM Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri ↓
di kaki kirinya Viskositas darah meningkat
DO: ↓
Aliran darah melambat
- Terdapat luka di kaki
↓
kiri dengan ukuran
Aliran oksigen kejaringan
5x3 cm berkurang
- Adanya ↓
rembesandarah dan Iskemi jaringan
pus dari balutan klien ↓
- Skala nyeri 5 (1-10) Merangsang saraf nyeri
↓
Nyeri akut
3 DS: Iskemik jaringan Kerusakan integritas
- Klien mengeluh nyeri ↓ jaringan
skala 5 (1-10) Nekrosis luka
DO: ↓
Terjadi gangren
- Adanya luka di kaki
↓
kiri dengan ukuran
Kerusakan integritas jaringan
5x3 cm
- Adanya jaringan
nekrotik di bagian jari
kelingking klien
- Keluar darah dari luka
klien
- Luka berbau
4 DS: DM tipe II Ketidakefektifan perfusi
- Klien mengatakan ↓ jaringan perifer
lukanya tidak Hiperglikemia
sembuh-sembuh ↓
- Klien mengeluh Viskositas darah meningkat
↓
nyeri di kaki
Aliran darah melambat ke
DO: perifer
- Kulit distal terlihat ↓
lebih pucat Jaringan iskemik
- Akral dingin ↓
- Telapak tangan dan Perfusi jaringan perifer tidak
kaki pucat efektif
- CRT >2s
5 DS: Luka ulkus di kaki Konstipasi
- Klien mengeluh ↓
sakit kepala Hambatan mobilisasi
- Keluarga ↓
Kurangnya rangsangan
mengatakan klien
motilitas usus
belum BAB selama
↓
dua minggu Bising usus melambat
DO: ↓
- Perut sebelah kiri Konstipasi
teraba keras
- Bisisng usus
4x/menit
- Perkusi abdomen
pekak
- Klien terlihat lemah
6 DS: Trauma jaringan Risiko infeksi
- Klien mengatakan ↓
lukanya tak kunjung Terjadi pembengkakan dan
sembuh luka
↓
DO:
Luka membesar dan
- Adanya luka di kaki
diperparah dengan gula darah
kiri dengan ukuran klien
5x3 cm ↓
- Adanya jaringan Keluar pus dan darah serta
nekrotik di bagian jari luka berbau
kelingking klien ↓
- Keluar darah dan pus Risiko infeksi
kuning kecoklatan
dari luka klien
- Luka berbau
1. Ketidakefektifan bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring TTV 1. Monitoring tanda-tanda vital
napas b.d peningkatan sekret di keperawatan selama 2x24 2. Bersihkan sekret yang menempel membantu dalam merencanakan
saluran pernapasan, yang jam pola napas efektif, di hidung tindakan
ditandai dengan: dengan kriteria hasil: 3. Berikan terapi oksigen adekuat 2. Membantu memperlancar pasien
DS: - RR dalam batas 4. Monitoring asam-basa dalam bernapas
- Klien mengatakan napasnya normal 5. Lakukan fisioterapi dada 3. Terapi oksigen ayng adekuat
terasa sesak 6. Monitor fungsi neurologi membantu memenuhi kebutuhan
DO: 7. Atur posisi klien oksigen
- Pernapasan melalui bibir 4. Asam-basa dalam darah pasien
- RR 35x/menit Kolaborasi : dapat menentukan apa yang terjadi
- Diaforesis 8. Berikan antibiotik pada pasien
- Napas terlihat cepat dan 5. Fungsi neurologi berpengaruh
dangkal pada sistem pernapasan
- Kesan rontgen: TB paru aktif 6. Posisi klien dengan semifowler
- Terdengar suara ‘srek’ yang dapat membantu ekspansi paru
halus di paru kanan lebih optimal
7. Pemberian antibiotik untuk
mengobati infeksi bakteri yang
muncul yang mempengaruhi
sistem pernapasan
2. Nyeri akut b.d hipoksia jaringan, Setelah dilakukan tindakan 1. Minta pasien untuk menilai nyeri 0- 1. Nyeri adalah respon subjektif dan
yang ditandai dengan: keperawatan selama 2x24 10 (0: tidak ada nyeri, 10: nyeri harus dijelaskan oleh klien untuk
DS: nyeri dapat berkurang, yang sangat) merencanakan penatalaksanaan
2. Lakukan pengkajian nyeri yang yang efektif.
- Klien mengeluh nyeri di kaki dengan kriteria hasil:
komprehensif meliputi lokasi, 2. Mengetahui skala nyeri
kirinya - TTV dalam batas karakteristik, durasi, frekuensi, 3. Meningkatkan rasa nyaman untuk
DO: normal kualitas, intensitas dan faktor menurunkan nyeri
- Terdapat luka di kaki kiri - Nyeri berkurang pencetus 4. Relaksasi pada nyeri pasien
dengan ukuran 5x3 cm 3. Kontrol lingkungan yang dapat 5. Posisi yang nyaman dapat
- Adanya rembesandarah dan mempengaruhi nyeri (suhu menghindarkan penekanan pada
pus dari balutan klien ruangan, pencahayaan, dan area nyeri dan meningkatkan
kebisingan) ekspansi paru
- Skala nyeri 5 (1-10)
4. Atur nafas dalam 6. Meningkatkan rasa nyaman untuk
5. Posisikan pasien semifowler menurunkan nyeri
6. Tingkatkan istirahat
Obat-obatan analgetik akan memblok
reseptor nyeri sehingga nyeri tidat
Administrasi Analgesik dapat dipersepsikan.
Memberikan terapi sesuai program
Kaji ulang skala nyeri setelah tindakan.
3. Kerusakan integritas jaringan Setelah dilakukan 1. Monitor elektrolit 1. Elektrolit yang adekuat
b.d penyakit ulkus diabetik, perawatan selama3x24 2. Atur posisi klien membantu menjaga hidrasi
yang ditandai dengan: jam, kerusakan integritas 3. Lakukan perawatan luka tekan 2. Posisi klien yang baik
DS: pasien teratasi, dengan 4. Manajemen nutrisi mengurangi gejala lanjutan
- Klien mengeluh nyeri skala 5 kriteria hasil: 5. Berikan total parenteral nutrisi 3. Perawatan luka tekan membantu
(1-10) - Menunjukkan proses 6. Atur linen agar tidak ada lipatan proses penyembuhan dan
DO: penyembuhan luka 7. Edukasi keluarga pencegahan luka mencegah infeksi
- Adanya luka di kaki kiri - Tidak terjadi luka berulang 4. Nutrisi yang adekuat membantu
dengan ukuran 5x3 cm berulang 8. Kolaborasi pemberian antibiotik proses penyembuhan luka
- Adanya jaringan nekrotik di 5. Nutrisi total parenteral
bagian jari kelingking klien membantu memenuhi kebutuhan
- Keluar darah dari luka klien nutrisi
- Luka berbau 6. Lipatan pada linen meningkatkan
risiko gesekan yang
menimbulkan luka
7. Pengetahuan keluarga membantu
mencegah terjadinya luka
berulang
8. Pemberian antibiotik mencegah
terjadinya infeksi
4. Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan 1. Pantau nilai AGD secara rutin 1. Nilai AGD yang rendah atau tinggi
jaringan perifer b.d peningkatan perawatan 2x24 jam, defisit 2. Cek TTV klien mengindikasikan perfusi yang akan
glukosa darah, yang ditandai perawatan diri teratasi
3. Periksa keseimbangan cairan. menjadi buruk. Sehingga dengan di
dengan: denga driteria hasil:
DS: - Glukosa dalam batas Berikan cairan IV jika di pantau terus terusan, klien dapat
- Klien mengatakan lukanya normal indikasikan segara mendapatkan penanganan
tidak sembuh-sembuh
yang tepat.
- Klien mengeluh nyeri di
kaki 2. TTV menunjukkan keadaan umum
DO: pasien dan kebutuhan pasien akan
- Kulit distal terlihat lebih
penanganan segera.
pucat
- Akral dingin 3. Asupan cairan yang cukup
- Telapak tangan dan kaki mempertahankan tekanan
pucat pengisian yang cukup dan
- CRT >2s
mengoptimalkan cardiac output
yang dibutuhkan untuk perfusi
jaringan.
5. Konstipasi b.d hambatan Setelah dilakukan 1. Monitor tanda gejala konstipasi 1. Melihat adanya perubahan
mobitilitas fisik akibat luka kaki, perawatan 3x24 jam, 2. Atur posisi klien tanda dan gejala pasien
yang ditandai dengan: konstipasi dapat teratasi 3. Cuci tangan sebelum dan 2. Posisi klien yang aman dapat
DS: dengan kriteria hasil: sesudah tindakan mencegah terjadinya injury
- Klien mengeluh sakit kepala - Klien dapat BAB 4. Edukasi nutrisi tambahan
- Keluarga mengatakan klien - Nyeri abdomen 5. Kolaborasi pemberian obat 3. Mengurangi risiko infeksi
belum BAB selama dua berkurang 6. Kolaborasi pemberian nutrisi 4. Pemahaman keluarga
minggu dengan ahli gizi membantu memilah makanan
DO: dengan nutrisi yang baik
- Perut sebelah kiri teraba 5. Membantu dalam mengatasi
keras konstipasi
- Bisisng usus 4x/menit 6. Pemberian nutrisi adekuat
- Perkusi abdomen pekak
- Klien terlihat lemah
6. Risiko infeksi b.d adanya luka Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Perubahan TTV terutama suhu
ulkus kaki, yang ditandai perawatan 3x24 jam, 2. Atur posisi klien dapat mengidentifikasi tanda-
deengan: infeksi tidak terjadi dengan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tanda infeksi
DS: kriteria hasil: tindakan 2. Posisi klien yang aman dapat
- Klien mengatakan lukanya - Klien bebas dari 4. Lakukan perawatan luka dengan mencegah terjadinya injury
tak kunjung sembuh tanda dan gejala prinsip steril tambahan
DO: infeksi 5. Edukasi keluarga mengenai tanda 3. Mencegah terjadinya infeksi
- Adanya luka di kaki kiri - Keluarga paham dan gejala infeksi nosokomial
dengan ukuran 5x3 cm tanda dan gejala 6. Observasi daerah luka dari adanya 4. Mengurangi risiko infeksi
- Adanya jaringan nekrotik di infeksi tanda infeksi 5. Pemahaman keluarga membantu
bagian jari kelingking klien 7. Kolaborasi pemberian antibiotik mengurangi infeksi
- Keluar darah dan pus kuning 8. Kolaborasi pemberian nutrisi 6. Mengetahui kondisi luka untuk
kecoklatan dari luka klien dengan ahli gizi mencegah penyebaran infeksi
- Luka berbau 7. Antibiotik untuk mengatasi risiko
infeksi
8. Pemberian nutrisi adekuat dapat
membantu proses penyembuhan
luka sehingga mengurangi risiko
infeksi
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DX Tanggal SOAP
1. 03-05-2019 S:-
O:
- TTV :
HR : 86x/menit
RR : 19x/menit
T : 37,0oC
- Klien sudah dapat melakukan perintah meskipun
pergerakkannya masih cepat
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2. 04-05-2019 S:
O:
- klien terlihat lebih segar dari sebelumnya
- TTV :
HR : 86x/menit
RR : 19x/menit
T : 37,0oC
- Akral teraba hangat d
- Tidak ada pernapasan tambahan
A : masalah teratasi sebagain
P : pertahankan intervensi
- Pemberian antibiotik
3. 05-05-2019 S : klien mengatakan sudah lebih baikan dari sebelumnya
O:
- Ada perbaikan luka, terdapat jaringan nekrosis
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi : perawatan luka prinsip steril
4. 06-05-2019 S:
O:
- Klien sudah dapat mandiri
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan dan revisi intervensi
- Beri bantuan kebersihan diri
- Anjurkan makanan yang lunak dan sedikit
5. 07-05-2019 S:
O:
- Luka kering dan tertutup
- TTV :
HR : 86x/menit
RR : 19x/menit
T : 37,0oC
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
6. 08-05-2019 S:
-
O : Sudah jarang melakukan pergerakan spontan
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA