Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PENANGANAN ANEMIA IBU HAMIL


(PENA BUMIL)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengorganisasian dan


Pengembangan Masyarakat
Dosen Pembimbing : Sih Rini Handajani, M. Mid

Disusun oleh :
Attika Kurnia Sari P27224018 198

D4 KEBIDANAN ALIH JENJANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Kegiatan Penanganan Anemia Ibu Hamil (Pena Bumil)


merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)
berupa program Usaha Peningkatan Kadar haemoglobin pada Ibu Hamil yang
akan dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2019. Proposal ini telah disetujui dan
disahkan oleh pihak terkait.

Klaten, Mei 2019

Penanggung jawab UKBM Dosen Pembimbing

Desiana, Amd.Keb Sih Rini Handajani, M. Mid

NIP.19870213 199803 2 001 NIP.19731203 199803 2 001

Kepala Puskesmas Jatipuro

dr. Tika Kumala Sari, M.Kes

NIP.19840213 199803 2 002

Proposal Pena Bumil


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha


Penyayang, bersama ini kami menyusun proposal kegiatan Pemberdayaan dalam
Masyarakat berupa Penanganan Anemia Ibu Hamil (Pena Bumil) sebagai upaya
menangani anemia dalam kehamilan.

Proposal ini dirasakan sangat perlu dalam melaksanakan kegiatan


Pemberdayaan Masyarakat Penanganan Anemia Ibu Hamil (Pena Bumil) berupa
penyuluhan ibu hamil dan penggalakan kader ibu hamil sebagai upaya menangani
anemia dalam kehamilan agar mencapai hasil yang diharapkan.

Semoga proposal ini bisa diambil manfaatnya sehingga dalam setiap


pelaksanaan akan berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan yang
diharapkan. Kepada semua pihak yang membantu dan terlibat secara langsung
maupun tidak langsung kami ucapkan terimakasih. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga amal kebaikan anda diterima Allah
Yang Maha Kuasa.

Panitia,
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENANGANAN ANEMIA IBU HAMIL
(PENA BUMIL)

I. Pendahuluan
Kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu hal yang berharga dalam
kehidupan manusia karena dengan kesehatan manusia dapat menjalankan
aktivitasnya tanpa dibatasi rasa sakit sebagai beban dan tentunya apa yang
dihasilkan dari kerja tersebut lebih baik dari pada bila dia sakit (Meilani, 2009).
Kesehatan ibu merupakan kunci sehat bagi generasi berikutnya. Apabila dalam
berbagai proses dari hamil sampai nifas dalam keadaan sehat, maka diharapkan
kesehatan generasi berikutnya juga akan sehat. Oleh sebab itu, kesehatan ibu dan
anak merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu negara. Untuk
mencapai indikator tersebut, perlu dilakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak
yang bermutu tinggi.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya yaitu pelayanan dalam
kahamilan. Kehamilan pada dasarnya merupakan suatu hal yang fisiologis, tetapi
ada kalanya terdapat suatu kondisi yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan
janin bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satunya yaitu anemia dalam
kehamilan. Berdasarkan data yang di peroleh dari World Health Organizing
(WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) yang di sebabkan oleh anemia di negara
berkembang mencapai 40% , dan di Indonesia persentase ibu hamil dengan
anemia mencapai hingga 63,5%. Angka tersebut merupakan angka yang cukup
besar.
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar haemoglobin ( Hb ) dalam
darah kurang normal yaitu apabila ibu hamil mempunyai kadar haemoglobin < 10
gr /dl pada trimester II dan kurang dari 11 gr/dl selama masa kehamilan trimester
III (Rahmawati, 2012). Menurut Manuaba (2010), anemia dapat menimbulkan
berbagai masalah dari sat hamil sampai nifas seperti abortus, persalinan prematur,
molahidatidosa, hipertensi gravidarum, perdarahan antepartum, Ketuban Pecah
Dini (KPD) hingga berbagai infeksi. Agar ibu dan janin terhindar dari berbagai

Proposal Pena Bumil


macam bahaya tersebut, maka tenaga kesehatan khususnya bidan harus mampu
memberikan pelayanan yang prima dan komprehensif untuk menangani kondisi-
kondisi berisiko seperti anemia pada kehamilan.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak tersebut sangat di perlukan untuk
menunjang suksesnya tujuan negara Indonesia sehat, yang termuat dalam upaya
sinergis dan terpadu yang dilakukan Pemerintah guna mempercepat penurunan
AKI dan AKB di indonesia dengan target Sustainable Developement Goals
(SDG’s). Selain itu, juga terdapat program Making Pregnancy SaFer (MPS), agar
persalinan dan kehamilan berjalan aman (Depkes RI, 2000).
Maka dari itu diperlukan suatu pelayanan kesehatan yang menyeluruh salah
satunya dengan memberdayakan masyarakat, hingga masyarakat tahu, mau dan
mampu untuk bersama-sama menciptakan serta memelihara kesehatan ibu dan
anak. Dengan begitu diharapkan angka kesehatan ibu dan anakpun akan tercapai
optimal.

II. Latar Belakang Masalah


Persoalan kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak masih menjadi suatu
masalah besar dan penting di negara Indonesia, karena persoalan tersebut memang
manjadi salah satu kunci Indonesia sehat. Kesehatan sebagai sesuatu yang
berharga dalam kehidupan manusia karena dengan sehatnya ibu dan anak, akan
tercipta generasi yang sehat dan maju. Meskipun AKI dan AKB sempat
mengalami penurunan, akan tetapi pada kenyataannya Angka Kematian (AKI) di
Indonesia masih cukup tinggi, begitupula di Jawa Tengah. Hal tersebut menjadi
cambuk bagi tenaga kesehatan terutama bidan untuk dapat berperan memerangi
masalah tersebut dengan berbagai upaya salah satunya dengan pemberdayaan
masyarakat.
Berdasarkan survey yang kami lakukan di salah satu Desa di Kabupaten
Karanganyar yaitu Desa Jatikuwung, Jatipuro terdapat setidaknya 15 ibu hamil
dengan anemia, baik anemia ringan maupun sedang. Maka dari itu, perlu
dilakukan suatu intervensi agar masyarakat dapat berdaya mengentaskan masalah
anemia dalam kehamilan tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu tugas

Proposal Pena Bumil


kegiatan kebidanan di komunitas. Kebidanan komunitas adalah konsep dasar bagi
perawatan dalam melayani keluarga dan masyarakat. Upaya di dalam kebidanan
komunitas adalah memberikan asuhan kebidanan pada keluarga dan masyarakat
baik individu, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Bidan di masyarakat adalah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai
pelaksana yaitu melaksanakan dan menetapkan management kebidanan. Pada
setiap asuhan kebidanan baik individu maupun masyarakat yang terutama pada
pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak dalam keluarga maupun
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa memberikan dukungan pada
berbagai sektor atau bidang pelayanan kesehatan terutama pada kesehatan ibu dan anak.
Salah satu bidang pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah kesehatan ibu hamil tanpa
anemia kehamilan. Bentuk peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan ibu hamil
diwujudkan dalam bidang Upaya Kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) seperti Kader
kelas ibu hamil.

III. Deskripsi Program


Kegiatan Penanganan Anemia pada Ibu Hamil (Pena Bumi) merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menangani anemia pada ibu hamil. Kegiatan
tersebut diawali dengan melakukan sosialisasi kegiatan Penanganan Anemia pada
Ibu hamil (Pena Bumil) pada kader dan ibu hmail, pembentukan instrument mulai
dari kerangka acuan, standar operasional prosedur kegiatan pena bumil, kemudian
melakukan pelatihan pada kader hingga kader memberikan penyuluhan mengenai
anemia kepada ibu hamil terutama ibu hamil anemia. Penyuluhan tersebut akan
dievaluasi dan dibuat laporan untuk melihat ketercapaian target serta rencana
kedepan (tindak lanjut).
Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat membuat masyarakat
tahu, mampu dan mau untuk mengatasi dan mencegah anemia pada ibu hamil.
Dengan begitu kesehatan ibu dan anak akan tetap terjaga, angka kesakitan
bahakan kematian ibu dan anak dapat ditekan.

Proposal Pena Bumil


IV. Tujuan
A. Umum
Menangani dan mencegah anemia pada kehamilan, dengan cara
meningkatkan pengetahuan kader dan ibu hamil mengenai anemia
kehamilan.
B. Khusus
1. Memperoleh kader-kader terampil untuk mencegah dan menangani anemia
ibu hamil
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader mengenai anemia pada
ibu hamil
3. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai anemia dalam kehamilan
dan cara mencegah serta menangani anemia tersebut
4. Meningkatkan dan menjaga kemitraan bidan dan kader dalam upaya
penanganan anemia pada ibu hamil
5. Meningkatkan kesehatan ibu dan janin
6. Menurunkan angka kematian ibu dan anak

V. Manfaat
A. Melaksanakan program kesehatan ibu dan anak berjalan dengan baik
B. Terwujudnya kehamilan yang sehat dan aman
C. Memastikan semua ibu hamil terhindar dari anemia dan risiko anemia
dalam kehamilan

VI. Kegiatan
A. Kegiatan Pokok
1. Meningkatkan partisipasi kader ibu hamil
2. Meningkatkan pengetahuan kader mengenai anemia
3. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai anemia
B. Rincian Kegiatan
1. Menentukan jadwal kegiatan
2. Menentukan materi anemia dalam kehamilan
3. Menentukan pemateri

Proposal Pena Bumil


4. Melaksanakan work shop atau refresing
5. Melakukan evaluasi
6. Merencanakan dan melaksanakan tindak lanjut

VII. Cara Melaksanakan Kegiatan


A. Mengundang kader posyandu perdusun
B. Menyampaikan materi untuk kader
C. Mengundang ibu hamil anemia
D. Memantau kader dalam menyampaikan materi kepada ibu hamil
E. Monitoring dan evaluasi kegiatan
F. Merencanakan tindak lanjut

Proposal Pena Bumil


VIII. Lokasi dan Waktu
Lokasi Pembinaan kader ibu hamil dan promosi kesehatan pada ibu hamil anemia
akan dilaksanakan di Desa Jatikuwung, Jatipuro, Karanganyar pada hari Senin 27
Mei 2019 Pukul 07.30 s.d selesai.

IX. Sasaran
Sasaran dalam program ini yaitu kader dan ibu hamil Desa Jatikuwung, Jatipuro,
Karanganyar terutama ibu hamil dengan anemia.

X. Kepanitiaan (Personel dan Fasilitas)


A. Susunan Panitia
1. Pelindung : dr. Tika Kumala Sari, M.Kes (Kepala Puskesmas
Jatipuro)
2. Pembina : Sih Rini Handajani, M.Mid (Dosen Poltekkes
Kemenkes Surkarta)
3. Penanggung jawab: Desiana, Amd.Keb (Bidan Puskesmas)
4. Ketua Panitia : Dewy Setyawati, Amd.Keb (Bidan Puskesmas)
5. Sekretaris : Siti Kadijah
6. Bendahara : Mulyani
7. Sie Acara : Rina, Maimunah
8. Sie Perlengkapan : Dina
9. Sie Humas : Khotimah, Rusmiyati
10. Sie Konsumsi : Tari dan Sri Lestari
11. Sie Dekorasi dan Dokumentasi : Yanti
12. Seksi hari H :
a. Moderator : Dina
b. Notulen : Tari
c. Fasilitator : Siti Kadijah
d. Observer : Maimunah
e. Pemateri :
1) Dewi
2) Ika
3) Eka
4) Devi
5) Dwi
B. Pengorganisasian / Diskripsi Peran
1. Pemateri : Menyajikan materi
2. Moderator : Mengatur jalannya diskusi
3. Notulis : Mencatat hasil diskusi
4. Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan
5. Observer :Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang
ketepatan waktu, ketepatan masing-masing peran.

C. Anggaran Biaya

Pemasukan

1. Kas Rp. 1.500.000,-

Total Pemasukan Rp. 1.500.000,-

Pengeluaran

1. Kesekretariatan

a. Proposal Rp. 30.000,-


b. LPJ
Rp 40.000,-
c. Surat
d. Co-cart Panitia Rp 20. 000,-
e. Co-cart Kader dan peserta
Rp 20. 000,-

Rp. 40.000,-

Total Rp. 150.000,-

Proposal Pena Bumil


2. Konsumsi

a. Snack Peserta (15) dan kader (15) 30 Rp. 90.000,-


x @ Rp. 3.000
Rp. 80.000,-
b. Snack Panitia 11 dan pemateri 5 : 16
x @ 5.000 Rp. 30.000,-
c. Snack Pelindung, pembina dan
penanggung jawab 3 x @ 10.000

Total Rp 200.000,-

3. Door prize
a. Hadiah Hiburan 15 x @ 30.000
Rp. 450.000,-
b. Tanaman sayur 15 x @ 5.000
Rp. 75.000,-

Total Rp. 525.000,-

4. Dekorasi dan Plublikasi

c. Pamflet dan leaflet Rp. 50.000,-


d. Buku pegangan bumil
Rp. 150.000,-
e. Backdrop
Rp. 90.000,-

Total Rp. 290.000,-

Total Pengeluaran Rp. 1.165.000,-

Proposal Pena Bumil


D. Jadwal Kegiatan

Waktu Acara Pengisi Keterangan

Persiapan acara oleh Tempat


06.00-07.00 Sie Acara
Panitia pelaksanaan

Check segala macam Sie Perkap Tempat


07.00-07.30
kekurangan pelaksanaan

Ketua Panitia Tempat


07.30-08.00 Pembukaan
UKBM pelaksanaan

Penyuluhan dan Pelatihan Panitia Tempat


08.00-09.30 pelaksanaan
Kader

Tempat
09.30-10.00 Istirahat
pelaksanaan

Penyuluhan Ibu Hamil Kader Tempat


10.30-10.00
Anemia pelaksanaan

Panitia, Tempat
10.00-10.30 Door Prize penanggung pelaksanaan
jawab acara

MC atau
11.00 Penutupan
Moderator

E. Penutup
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan acara dapat terlaksana dengan lancar
dan dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait.

Proposal Pena Bumil


F. Evaluasi dan Pelaporan
Proses evaluasi dilakukan setelah pelatihan dan penyuluhan dilakukan.
Kemudian, dibuat laporan untuk memberikan gambaran jelas tentang hasil
kegiatan. Pelaporan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan kepada Kepala
Puskesmas.

Klaten, Mei 2019

Kepala Puskesmas Jatipuro Penanggung jawab UKM

dr. Tika Kumala Sari, M.Kes Desiana, Amd.Keb

NIP.19840213 199803 2 002 NIP.19551215 198403 2 001

Proposal Pena Bumil

Anda mungkin juga menyukai