BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menentukan suatu bangsa maju yaitu kualitas generasi penerus bangsa tersebut.
Bisa dibayangkan jika banyak anak Indonesia yang menderita gizi kronis yaitu
stunting, maka kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di masa yang
penyakit infeksi kronis yang ditunjukkan dengan nilai z- score tinggi badan
menurut usia (TB/U) kurang dari –2 standar deviasi (SD). Menurut (Kementerian
PPN/ Bappenas, 2019), stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Dampak dari stunting bukan hanya pada gangguan pertumbuhan fisik, akan tetapi
menunjukkan hasil yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Di Jawa Tengah pada
tahun 2010 angka stunting sekitar 34%, tahun 2013 sekitar 37% dan naik pada
tahun 2017 menjadi 37%. Namun, pada tahun 2018 turun menjadi 31%
2
Di Kabupaten Klaten, pada tahun 2013 sekitar 10,19%, kemudian turun pada
tahun 2014 menjadi 9,02%. Tetapi, pada tahun 2015 kembali naik menjadi 9,57%,
turun pada tahun 2016 menjadi 8,7% dan naik kembali pada tahun 2017 sebesar
8,8%. Pada Februari 2018 turun menjadi sekitar 8,5% dari 18.000 balita. Dan
Goals (SDGs) pada tahun 2025 yaitu penurunan angka stunting hingga 40%.
Selain itu, Program Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (PKGBM) untuk
2019).
mendeteksi kesehatan janin hingga lahir (Portal Berita Jawa Tengah, 2018;Dinas
salah satu dari 160 Kabupaten/Kota lokus penurunan stunting pada 2018-2019.
penelitian Bommer, Vollmer, & Subramanian (2019), 1000 HPK adalah masa
yang penting dan tepat untuk memaksimalkan pertumbuhan janin. Maka dari itu,
Peran bidan yang dapat diberikan dalam upaya pencegahan stunting dengan
pemberian informasi dan edukasi, agar bayi yang di kandung ibu hamil selalu
stunting salah satunya dengan pemberian pendidikan kesehatan pada ibu hamil
suatu hal yang penting untuk pencegahan suatu hal yang tidak diinginkan agar
pendidikan kesehatan. Maka dari itu, perlu suatu cara penyampaian yang menarik,
4
Model pembelajaran ini mengajak peserta untuk berpasangan dengan peserta lain
dan saling berbagi mengenai materi yang akan disampaikan menggunakan media
kartu berisi materi. Peserta juga akan lebih cepat memahami penguasaan materi
judul “Efektivitas Metode Take and Give dalam Pendidikan Kesehatan tentang
kesehatan tentang kesejahteraan fisik ibu nifas dengan metode take and give
efektif meningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III pada ibu hamil
prevalensi stunting di Puskesmas Klaten pada tahun 2017 yaitu pada Puskesmas
menjadi 1 dari 10 Desa Lokus penurunan Stunting di Klaten. Selain itu, menurut
mencegah stunting sejak hamil. Hasil wawancara yang dilakukan pada 4 ibu
5
hamil, semua belum mengetahui mengenai stunting dan cara mencegah stunting
Polanharjo, Klaten”.
B. Perumusan masalah
Give terhadap Pengetahuan Gizi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting pada di Wilayah
C. Tujuan penelitian
dengan Metode Take and Give terhadap Pengetahuan Investasi Gizi untuk
2. Tujuan Khusus :
dan pendidikan
and give
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis;
2. Manfaat aplikatif;
mencegah stunting
mencegah stunting
E. Keaslian Penelitian
Fajar Pengaruh Jenis penelitian ini Variabel Pengumpul thitung sebesar 9,780
Nurhabi Pendidikan adalah pra- bebas : an data (p-value = 0,000),
bi Kesehatan eksperimental, Metode Take penelitian maka keputusan uji
tentang analitik kuantitatif, and Give menggunak adalah
Perawatan dengan rancangan dalam an H0 ditolak.
Nifas dengan pre-post test tanpa Meningkatka kuesioner Kesimpulan penelitian
Metode Take kelompok kontrol. n dan adalah pendidikan
and Give Teknik pengambilan Pengetahuan, dianalisis kesehatan tentang
dalam sampel Variabel mengunaka perawatan
Meningkatka menggunakan teknik terikat : n uji paired nifas dengan metode
n consecutive Pengetahuan sample t- take and give efektif
Pengetahuan sampling dengan tentang test. meningkatkan tingkat
mengambil sampel perawatyan pengetahuan ibu
35 ibu hamil. nifas hamil di Puskesmas
Gemolong.
adalah terletak pada subjek yang digunakan, metode pengambilan sampel, tempat