Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISLAMIC SOCIAL REPORTING

Umi Karomah¹, Siti Nurlaela², Suhendro³


Universitas Islam Batik Surakarta
Email: mimirestika@gmail.com

Abstract
This study aims to examine the factors that affect Islamic Social Reporting ( ISR ) are firm size,
profitability, industry type, Islamic securities and leverage. The population in this study are all
companies listed on the Indonesian Sharia Stock Index ( ISSI ) 2013-2014. The sampling method used
in this research is purposive sampling method. Total samples used in this study as many as 159
companies. Data analysis was performed with the classical assumption and hypothesis testing with
multiple linear regression method. The results of this study indicate that the size of the company's
effect on the level of disclosure of Islamic Social Reporting companies listed in ISSI. As for
profitability, industry type, Islamic securities and leverage do not affect the level of disclosure of
Islamic Social Reporting companies listed in ISSI.

Keywords: ISR, size, profitability,industry type.

PENDAHULUAN perusahaan sesuai prinsip syariah pada laporan


tahunannya.
Konsep single bottom line (SBL) dalam
Investasi Syariah di pasar modal yang
bentuk nilai perusahaan atau catatan keuangan
merupakan bagian dari industri keuangan
tidak hanya dihadapi perusahaan, akan tetapi
Syariah, mempunyai peranan yang cukup
perusahaan juga dihadapkan pada konsep
penting untuk dapat meningkatkan pangsa pasar
tripple bottom line (TBL) yang meliputi aspek
industri keuangan Syariah di Indonesia. Di
keuangan, kehidupan sosial, dan lingkungan
Indonesia, perkembangan pasar modal syariah
hidup. Dibandingkan dengan tahun-tahun
diawali dengan dibentuknya Jakarta Islamic
sebelumnya, perkembangan CSR di Indonesia
Index (JII). Jakarta Islamic Index ini hanya
mengalami peningkatan baik dalam kuantitas
terdiri dari 30 saham syariah yang tercatat di
maupun kualitas. Pelaporan CSR perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI). Keberadaan DES
yang semula bersifat sukarela (voluntary)
tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh BEI
menjadi bersifat wajib (mandatory). Dengan
dengan meluncurkan Indeks Saham Syariah
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 40
Indonesia (ISSI) pada tanggal 12 Mei 2011.
Tahun 2007 Pasal 74, maka laporan tahunan
Penelitian ini menguji pengaruh ukuran peru-
harus memuat beberapa informasi, salah satunya
sahaan, profitabilitas, tipe industri, Surat Ber-
laporan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan
harga Syariah dan leverage terhadap pengung-
lingkungan.
kapan ISR pada perusahaan yang terdaftar di
Dengan berkembangnya CSR dalam eko-
ISSI. Penelitian ini dilakukan karena masih
nomi Islam juga berdampak pada meningkatnya
adanya research gap pada penelitian mengenai
perhatian masyarakat terhadap instansi-instansi
faktor-faktor yang mempengaruhi pengung-
atau lembaga syariah. Pasar modal syariah
kapan ISR.
merupakan lembaga dan profesi yang berperan
penting dalam meningkatkan pangsa pasar efek- KAJIAN TEORI
efek syariah pada perusahaan-perusahaan. ingin
Teori Legitimasi
berpartisipasi dalam pangsa pasar syariah di
Menurut Ahmad dan Sulaiman tahun
Indonesia. Penilaian pengungkapan sosial peru-
2004 dalam Widiawati (2012), teori legitimasi
sahaan yang sesuai syariat Islam, menggunakan
mengandung pengertian bahwa aktivitas berupa
indeks Islamic Social Reporting (ISR). Indeks
tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
ISR berisi kompilasi item–item standar CSR
suatu usaha yang berkenaan dengan tekanan
yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and
dari lingkungan sekitar, misalnya tekanan poli-
Auditing Organization for Islamic Financial
tik, sosial ataupun ekonomi. Teori legitimasi
Institutions) dimana item–item tersebut mengu-
menganjurkan agar perusahaan selalu terbuka
kur tingkat pengungkapan sosial suatu
dan transparan untuk meyakinkan masyarakat

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 141
Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima. Sampai saat ini, efek syariah yang telah diter-
Dengan adanya penerimaan dari masyarakat bitkan di pasar modal Indonesia meliputi Saham
tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai Syariah, Sukuk, dan Penyertaan dari Reksa
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba Dana Syariah.
perusahaan. Leverage, penggunaan sumber-sumber
pembiayaan perusahaan, baik yang merupakan
Islamic Social Reporting (ISR)
sumber pembiayaan jangka pendek maupun
Hannifa tahun 2002 dalam Putri (2014)
sumber pembiayaan jangka panjang akan
menyatakan bahwa sejalan dengan makin
menimbulkan suatu efek yang biasa disebut
meningkatnya pelaksanaan Corporate Social
dengan leverage. Permasalahan leverage akan
Reporting (CSR) dalam dunia bisnis, maka
selalu dihadapi oleh perusahaan, bila peru-
makin meningkat pula keinginan untuk mem-
sahaan tersebut menanggung sejumlah beban
buat pelaporan sosial atau yang sering disebut
atau biaya, baik biaya tetap operasi maupun
dengan social reporting. Dan menurut Lewis
biaya finansial. Besar kecilnya risiko tersebut
dan Unerman (1999) dalam Putri (2014),
perlu diketahui agar dapat diantisipasi dengan
peraturan social reporting dapat diterima oleh
meningkatkan volume kegiatan usaha.
beberapa kelompok namun tidak dapat diterima
oleh kelompok yang lainnya, hal tersebut Pengembangan Hipotesis
dikarenakan kode etik dalam social reporting Ukuran perusahaan merupakan tingkat
bersifat relatif. identifikasi besar atau kecilnya suatu perusa-
haan. Semakin besar ukuran perusahaan maka
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Islamic
semakin banyak modal yang ditanamkan
Social Reporting (ISR)
sehingga sumber daya dan dana yang besar da-
Ukuran Perusahaan, semakin besar uku-
lam perusahaan cenderung memiliki permintaan
ran perusahaan, biasanya informasi yang terse-
yang lebih luas akan informasi pelaporan peru-
dia untuk investor dalam pengambilan keputu-
sahaannya (Maulida, dkk:2014). Dan semakin
san sehubungan dengan investasi dalam perusa-
tinggi profitabilitas berarti semakin tinggi
haan tersebut semakin banyak. Selain itu, menu-
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
rut Gunawan (2001) dalam Putri (2014), peru-
laba sehingga akan semakin luas pengungkapan
sahaan yang berukuran lebih besar cenderung
yang dilakukan perusahaan. Menurut Suwaidan
memiliki public demand terhadap informasi
(1997) dalam Omar dan Simon (2011), peru-
yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang
sahaan menufaktur menghasilkan polusi yang
berukuran lebih kecil.
lebih banyak daripada perusahaan non manufak-
Profitabilitas, menurut Hannifa dan
tur sehingga informasi tambahan harus diung-
Cooke, 2005 dalam (Rizkiningsih, 2012), hubu-
kapkan dalam laporan tahunan perusahaan
ngan yang positif antara profitabilitas dan
manufaktur. Menurut Gray, Kouhy dan Adams,
pengungkapan sosial yang lebih luas dapat
perusahaan yang terdapat surat berharga syariah
dilihat dari semakin banyaknya keuntungan
secara spesifik dalam laporan tahunannya diper-
yang diperoleh suatu perusahaan maka peru-
kirakan akan melakukan pengungkapan tang-
sahaan tersebut dapat menanggung biaya yang
gung jawab sosial secara syariah dengan lebih
lebih tinggi untuk membuat pengungkapan
luas. Perusahaan dengan leverage yang tinggi
laporan sosial yang lebih luas.
perlu memberikan pengungkapan yang lebih
Tipe Industri, profil perusahaan telah
banyak karena mereka harus menjelaskan
diidentifikasi sebagai faktor potensial yang
kepada investor, kreditor maupun pihak berke-
mempengaruhi praktek pengungkapan sosial
pentingan lainnya mengenai kemampuan
perusahaan. Cooke menyatakan bahwa luas
mereka untuk membayar hutang dan dampak
pengungkapan dalam laporan tahunan mungkin
pinjaman tersebut terhadap tanggung jawab
tidak sama untuk semua sektor ekonomi. Menu-
sosial perusahaan, karyawan maupun masya-
rut Verreccia biaya proprietary (politik dan
rakat dan lingkungan sekitar perusahaan.
competitive disadvantage) berbeda antar
Dengan demikian penelitian ini merumuskan
industry.
hipotesis: H1: Ukuran perusahaan berpengaruh
Surat Berharga Syariah, Produk syariah
terhadap tingkat Islamic Social Reporting (ISR).
yang berupa efek harus tidak bertentangan
H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat
dengan prinsip syariah. Oleh karena itu efek
Islamic Social Reporting (ISR). H3: Tipe
tersebut dikatakan sebagai Efek Syariah.
industri berpengaruh terhadap tingkat Islamic

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 142
Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

Social Reporting (ISR). H4: Surat berharga variabel dummy yang dikelompokkan ke
syariah berpengaruh terhadap tingkat Islamic dalam industri manufaktur dan non-manu-
Social Reporting (ISR). H5: Leverage berpe- faktur, dengan nilai 1 untuk perusahaan
ngaruh terhadap tingkat Islamic Social manufaktur dan nilai 0 untuk perusahaan
Reporting (ISR). non-manufaktur.
4. Surat Berharga Syariah adalah sekuritas di
METODE PENELITIAN
pasar modal yang diterbitkan oleh perusa-
Penelitian ini mengacu pada data berupa haan yang digunakan sebagai sumber pen-
angka sehingga dikategorikan sebagai penelitian danaan. Penelitian ini mengidentifikasikan
yang bersifat deskriptif kuantitatif. Sumber data adanya surat berharga syariah menggunakan
dalam penelitian ini adalah laporan tahunan skala interval dengan nilai 1 untuk adanya
(annual report) pada Indeks Saham Syariah kepemilikan satu jenis surat berharga
Indonesia (ISSI). Populasi dalam penelitian ini syariah, nilai 2 untuk adanya kepemilikan
adalah perusahaan yang masuk pada Indeks dua jenis surat berharga syariah, serta nilai
Saham Syariah Indonesia tahun 2013-2014 3 digunakan untuk kepemilikan tiga jenis
sebanyak 316 perusahaan. Pengambilan sampel surat berharga syariah.
menggunakan purposive sampling dengan 5. Leverage digunakan untuk mengukur
jumlah sampel penelitian 159 perusahaan. kemampuan perusahaan dalam memenuhi
Variabel dependen yang digunakan dalam seluruh kewajibannya kepada pihak lain.
penelitian ini adalah Islamic Social Reporting Rasio leverage menggambarkan sampai
(ISR). Indeks ISR dalam penelitian ini adalah sejauh mana aktiva suatu perusahaan dibia-
indeks yang diadopsi dari penelitian Rama, dkk yai oleh hutang. Nilai Leverage dalam
(2014) yang merupakan hasil adaptasi dari penelitian ini diukur dengan menggunakan
indeks ISR yang dibuat oleh Othman et.al Debt to Equity Ratio (DER).
(2009) dengan beberapa modifikasi sesuai pene- Metode analisis data penelitian ini
litian. Nilai indeks tersebut diperoleh dengan menggunakan uji asumsi klasik. Sedangkan
metode content analysis pada laporan tahunan pengujian hipotesis dalam penelitian ini
perusahaan. Selanjutnya pengukuran indeks ISR menggunakan analisis regresi linier berganda
setelah skoring dilakukan dengan rumus sebagai (Multiple Linear Regression) dengan alasan
berikut: bahwa variabel independennya lebih dari satu.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖
𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 = HASIL DAN PEMBAHASAN
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Hasil Content Analysis Indeks ISR. Hasil
Variabel Independen dalam penelitian ini
content analysis berdasarkan tema menunjukkan
variabel independennya antara lain:
total indeks ISR berdasarkan tema dari sampel
1. Ukuran Perusahaan, adalah besar kecilnya
penelitian ini. Tema pengungkapan yang
suatu perusahaan yang dapat dihitung
nilainya cukup tinggi adalah tema tata kelola
dengan beberapa metode. Penelitian ini
organisasi. Hal ini berarti perusahaan yang
menggunakan proxy total aset yang dipe-
menjadi sampel penelitian sudah cukup baik
roleh dari laporan posisi keuangan pada
dalam menyajikan pengungkapan tata kelola
akhir periode dalam laporan tahunan peru-
organisasi tersebut. Sedangkan tema pengung-
sahaan.
kapan yang nilainya cukup rendah adalah tema
2. Profitabilitas adalah kemampuan perusa-
lingkungan. Hasil ini menunjukkan bahwa
haan dalam mendapatkan laba. Nilai
perusahaan yang dijadikan sampel penelitian
profitabilitas perusahaan dalam penelitian
masih kurang baik dalam mengungkapkan ISR
ini diukur dengan menggunakan Return On
yang berhubungan dengan tema lingkungan.
Equity (ROE).
3. Tipe Industri adalah pengklasifikasian Hasil Analisis Deskriptif
perusahaan menurut jenis usaha yang dija- Pada pengujian analisis deskriptif dapat
lankan. Tipe industri dalam penelitian ini diketahui nilai minimum disclosure level ISR
merujuk pada pengklasifikasian industri adalah 0,1667 dan nilai maksimumnya adalah
menurut Bursa Efek Indonesia meskipun 0,6905 dengan nilai rata-rata 0,388590. Hal ini
tidak menggunakan sektor keuangan berarti perusahaan yang terdaftar di ISSI tahun
sebagai sampel perusahaan dalam penelitian 2013-2014 masih kurang dalam mengungkap-
ini. Variabel tipe industri merupakan kan tanggung jawab sosialnya.

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 143
Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

Hasil Pengujian Penelitian bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga tidak


terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.
Uji Normalitas.
Pada penelitian ini pengujian normalitas
data menggunakan uji skewness. Kriteria yang
digunakan yaitu jika rasio skewness antara -2
sampai 2 maka distribusi data tersebut normal.
Jika dihitung nilai rasio skewness dengan
standard error of skewness adalah −0,120/0,192
= −0,625. Maka data tersebut berdistribusi
normal (lampiran tabel 1)
Uji Multikolinearitas
Pada pengujian multikolinearitas dengan
melihat nilai tolerance dan nilai VIF. Nilai
tolerance untuk semua variabel independen
(pada lampiran tabel 2) lebih dari 0,10 dan nilai
VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan Gambar 1. Output Scatterplot
bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarva- Hasil Pengujian Hipotesis. Pengujian
riabel bebas. hipotesis pada penelitian ini menggunakan
Uji Autokorelasi persamaan regresi linier berganda dengan 5
Pengujian autokerasi pada penelitian ini variabel independen sebagai berikut:
menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). ISR= α + β1SIZE + β2PROFIT + β3IND +
Deteksi Autokorelasi Positif, jika d<dL maka β4SBS + β5LEV + e
terdapat autokorelasi positif, jika d>dU maka ISR=0,549 + 0,034SIZE + 0,007PROFIT + (-
tidak terdapat autokorelasi positif dan jika 0,007IND) + (-0,024SBS) + 0,004LEV
dL<d<dU maka pengujian tidak meyakinkan
atau tidak dapat disimpulkan. Deteksi Auto- Uji t (Signifikan Parsial)
korelasi Negatif, jika (4-d)<dL maka terdapat Uji t digunakan untuk mengetahui apakah
autokorelasi negatif, jika (4-d)>dU maka tidak secara parsial variabel independen berpengaruh
terdapat autokorelasi negatif dan jika dL<(4- secara signifikan atau tidak terhadap tingkat
d)<dU maka pengujian tidak meyakinkan atau Islamic Social Reporting. Pengujian menggu-
tidak dapat disimpulkan. Dilihat dari hasil per- nakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi.
hitungan, nilai Durbin-Watson sebesar 1,880. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ISR.
Karena nilai d > dU (1,880 > 1,8195) dan 4-d > Berdasarkan nilai t, t hitung > t tabel yaitu 6,583
dU (1,876 > 1,8195) maka dapat disimpulkan > 1,97559 maka H0 ditolak. Dan berdasarkan
bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi nilai signifikansi, 0,000 < 0,005 maka H0
(lampiran tabel 3). ditolak. Dikarenakan H0 ditolak dan H1 diterima
Uji Heteroskedastisitas. Penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ukuran peru-
menggunakan uji koefisien korelasi Spearman’s sahaan berpengaruh terhadap tingkat Islamic
rho untuk melakukan pengujian heteroske- SocialReporting.
dastisitas. Jika korelasi antara variabel indepen- Pengaruh profitabilitas terhadap ISR.
den dengan residual memberikan signifikansi Berdasarkan nilai t, t hitung < t tabel yaitu 0,128
lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak < 1,97559 maka H0 diterima. Dan berdasarkan
terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengo- nilai signifikansi, 0,898 > 0,005 maka H0
lahan data dapat dilihat bahwa korelasi antara diterima. Dikarenakan H0 diterima dan H2
variabel dengan unstandardized residual memi- ditolak maka dapat disimpulkan bahwa profita-
liki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Nilai bilitas tidak berpengaruh terhadap tingkat
signifikansi ukuran perusahaan adalah 0,871, Islamic Social Reporting. Pengaruh tipe industri
profitabilitas 0,312, tipe industri 0,901, surat terhadap ISR. Berdasarkan nilai t, t hitung < t
berharga syariah 0,922 dan leverage 0,840. tabel yaitu -0,431 < 1,97559 maka H0 diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Dan berdasarkan nilai signifikansi, 0,898 >
problem heteroskedastisitas. Hal ini dapat 0,005 maka H0 diterima. Dikarenakan H0
diperkuat dengan melihat grafik scatterplot diterima dan H3 ditolak maka dapat disimpulkan
(Gambar 1). Titik-titik menyebar di atas dan di

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 144
Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

bahwa tipe industri tidak berpengaruh terhadap KESIMPULAN


tingkat Islamic Social Reporting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh surat berharga syariah terhadap
dan membuktikan mengenai pengaruh ukuran
ISR . Berdasarkan nilai t, t hitung < t tabel yaitu
perusahaan, profitabilitas, tipe industri, surat
-0,481 < 1,97559 maka H0 diterima. Dan berda-
berharga syariah dan leverage terhadap tingkat
sarkan nilai signifikansi, 0,632 > 0,005 maka H0
pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
diterima. Dikarenakan H0 diterima dan H4 dito-
perusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham
lak maka dapat disimpulkan bahwa surat
Syariah Indonesia. Sampel dalam penelitian ini
berharga syariah tidak berpengaruh terhadap
adalah 159 perusahaan yang terdaftar pada ISSI
tingkat Islamic Social Reporting.
tahun 2013-2014. Hasil pengujian dalam pene-
Pengaruh leverage terhadap ISR. Berda-
litian ini diperoleh kesimpulan bahwa ukuran
sarkan nilai t, t hitung < t tabel yaitu 0,503 <
perusahaan berpengaruh posifif terhadap tingkat
1,97559 maka H0 diterima. Dan berdasarkan
pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
nilai signifikansi, 0,615 > 0,005 maka H0
sedangkan profitabilitas, tipe industri, surat
diterima. Dikarenakan H0 diterima dan H5 dito-
berharga syariah dan leverage tidak berpenga-
lak maka dapat disimpulkan bahwa leverage
ruh terhadap tingkat pengungkapan Islamic
tidak berpengaruh positif terhadap tingkat
Social Reporting (ISR).
Islamic Social Reporting
UCAPAN TERIMA KASIH
Uji Kelayakan Model
Pada pengujian Kelayakan MOdel Disampaikan ucapan terima kasih kepada
menggunakan Anova atau analisis varian yang Dosen Pembimbing yang telah membimbing
merupakan uji koefisien regresi secara bersama- hingga publikasi.
sama untuk menguji seluruh variabel inde- DAFTAR PUSTAKA
penden terhadap variabel dependen. Pengujian
menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Maulida, Aldehita Purnasanti, dkk. 2014.
Berdasarkan nilai F (pada lampiran Tabel Analisis Faktor–Faktor Yang Mempenga-
4), F hitung > F tabel yaitu 9,830 > 2,27 maka ruhi Pengungkapan Islamic Social
H0 ditolak. Dan berdasarkan nilai signifikansi, Reporting (ISR). SNA 17 Mataram,
0,000 < 0,005 maka H0 ditolak. Dikarenakan H0 Lombok Universitas Mataram
ditolak dan H6 diterima maka dapat disimpulkan Rama, Ali, dkk. 2014. Analisis Determinan
bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe Pengungkapan Islamic Social Reporting:
industri, surat berharga syariah dan leverage Studi Kasus Bank Umum Syariah di
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indonesia. Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 2
tingkat Islamic Social Reporting. No. 1. 84-103
Pengujian Koefisien Determinasi. Rizkiningsih, Priyesta. 2012. Faktor – Faktor
Pengujian koefisien determinasi menun- yang Mempengaruhi Pengungkapan Isla-
jukkan sumbangan pengaruh variabel indepen- mic Social Reporting (ISR). Jurnal
den terhadap variabel dependen. Nilai R 0,493 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
pada tabel 3 berarti nilai tersebut mendekati 0. Depok.
Nilai R yang mendekati 0 artinya antara
variabel independen terhadap variabel dependen Putri, Tria Karina. 2014. Faktor-Faktor yang
memiliki hubungan yang semakin lemah. Mempengaruhi Islamic Social Reporting
Sedangkan nilai R2 yang menunjukkan koefisien Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar
determinasi sebesar 0,218. Nilai yang dilihat Pada Indeks Saham Syariah Indonesia
adalah adjusted R Square karena memiliki lebih (ISSI) Tahun 2011-2012. Jurnal Fakultas
dari dua variabel independen. Jika nilai tersebut Ekonomika dan Bisnis Universitas
dipersentasekan maka menjadi sebesar 21,8% Diponegoro, Semarang
yang berarti pengaruh variabel ukuran perusa- Widiawati, Septi. 2012. Analisis Faktor-Faktor
haan, profitabilitas, tipe industri, surat berharga yang Mempengaruhi Islamic Social Repor-
syariah dan leverage terhadap tingkat Islamic ting Perusahaan-Perusahaan yang Terdapat
Social Reporting hanya sebesar 21,8%. Sedang- Pada Daftar Efek Syariah Tahun 2009-
kan sisanya 78,2% dipengaruhi oleh variabel 2011. Jurnal. Fakultas Ekonomika dan
lain yang tidak dimasukkan dalam regresi ini. Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 145
Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

Omar, B. & Simon, J. 2011. Corporate Othman Rohana, Azlan Md Thani, Erlane K
Aggregate Disclosure Practice in Jordan”. Ghani. 2009. Determinants of Islamic
Advance in Accounting incorporating Ad- Social Reporting Among TopShariah-
vance in International Accounting. Advan- Approved Companies in Bursa Malaysia.
ces in Accounting, incorporating Advances Research Journal of International Studies-
in International Accounting. Vol. 27 Issue Issue 12.
1, 166-186

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 146
Jurnal Ekonomi Paradigma ISSN: 1693-0827

LAMPIRAN

Tabel 1
Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 159 -.120 .192 -.305 .383
Valid N (listwise) 159

Tabel 2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Erro
Model B r Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.549 .145 -3.788 .000
Size .034 .005 .488 6.583 .000 .900 1.112
Profit .007 .053 .009 .128 .898 .936 1.068
IND -.007 .017 -.031 -.431 .667 .972 1.029
SBS -.024 .051 -.035 -.481 .632 .934 1.071
Lev .004 .008 .036 .503 .615 .947 1.056
a. Dependent Variable: ISR

Tabel 3
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 .493a .243 .218 .0972815 1.880
a. Predictors: (Constant), Lev, Size, IND, Profit, SBS
b. Dependent Variable: ISR
dL = 1,6631
dU = 1,8195

Tabel4

ANOVAb
Mean
ModelSum of Squares Df Square F Sig.
1 Regression .465 5 .093 9.830 .000a
Residual 1.448 153 .009
Total 1.913 158
a. Predictors: (Constant), Lev, Size, IND, Profit, SBS
b. Dependent Variable: ISR

Jurnal Ekonomi Paradigma Vol. 19 No. 02 Agustus 2017 – Januari 2018 147

Anda mungkin juga menyukai