Disusun oleh:
X MIPA 7
Kelompok 5:
Hana Aliawati Sa’diyah
Reihan Dean
Mia Tri Octaviani
Lisa Sri Apriani
Putri Oktaviani Rachman
B. Tujuan Percobaan
Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit
C. Dasar Teori
Larutan dibagi menjadi 2 yaitu, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Elektrolit
adalah suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Sedangkan nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik ketika
dilarutkan ke dalam air. Senyawa ionik dan kovalen polar biasanya bersifat elektrolit.
Air yang murni tidak akan menghantarkan listrik. Tetapi jika zat yang bersifat asam,
basa, maupun garam telah dilarutkan di dalamnya, larutan yang dihasilkan akan mampu
menghantarkan arus listrik. Secara sederhana, kemampuan suatu larutan untuk
menghantarkan listrik dapat diuji dengan alat uji elektrolit. Alat uji elektrolit tersebut terdiri
atas sebuah bejana yang dihubungkan dengan dua buah elektrode. Elektrode-elektrode
tersebut dihubungkan pada saklar dan lampu. Jika larutan elektrolit dimasukkan ke dalam
bejana tersebut, lampu akan menyala. Sedangkan jika larutan nonelektrolit yang dimasukkan,
lampu tidak akan menyala. Aruslistrik dalam larutan elektrolit dihantarkan oleh migrasi
partikel-partikel bermuatan.
Selain ditandai dengan menyalanya lampu, pada larutan elektrolit juga terdapat
perubahan-perubahan kimia yang dapat diamati. Salah satu perubahan tersebut berupa
timbulnya gelembung-gelembung gas, perubahan warna larutan, atau bahkan terbentuk
endapan.
Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrol dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang memiliki daya hantar listrik besar. Larutan
elektrolit kuat terionisasi sempurna di dalam air. Jika diuji dalam penguji elektrolit sederhana,
lampu akan menyala terang. Contoh larutan elektrolit kuat antara lain larutan NaCl, KOH,
H2SO4, dan HCl.
b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang memiliki daya hantar kecil karena tidak
semua zat terionisasi, atau hanya mengalami ionisasi sebagian. Jika diuji dengan penguji
elektrolit sederhana, lampu akan menyala redup. Contoh larutan elektrolit lemah adalah
larutan cuka dan amonia.
E. Langkah Kerja
1. Sediakan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tuang air ke dalam gelas beaker.
3. Tuang air lagi ke dalam gelas beaker, untuk penetralan alat.
4. Tuang larutan pertama ke dalam gelas.
5. Celupkan ke dalam larutan garam.
6. Amati gelembung yang terdapat pada elektroda dan nyala lampunya.
7. Catat hasil pengamatan.
8. Setelah menguji larutan garam, untuk menguji larutan kedua alat harus dinetralkan dulu
dengan mencelupkannya ke dalam air dan mengeringkan dengan tissue.
9. Ulangi seperti cara kerja pada no. 4-8 pada semua larutan.
G. Hasil Percobaan
No Larutan Pengamatan
Lampu Gelembung
Ya Tidak Ya Tidak
1. Garam dapur (NaCl) √ √
2. Gula (C6H12O6) √ √
3. Sabun (NaR) √ √
4. Asam klorida (HCl) √ √
5. Natrium hidroksida √ √
(NaOH)
6. Air aki (H2SO4) √ √
7. Asam cuka (CH3OOH) √ √
8. Amonium hidroksida √ √
(NH4OH)
9. Air Jeruk √ √