Anda di halaman 1dari 2

Marda Ahsany/165090207111027

Tugas Individu Sintesa Anorganik

Karbon Mesopori Dari Pirolisis Polimer Sintetis Dan Aplikasinya Untuk


Penjerapan Gas Rumah Kaca

Karakteristik pori dari karbon yang dihasilkan

 Sorpsi-N2 dilakukan untuk mengetahui struktur pori karbon yang dihasilkan.


 Karbon KP-1 dan KP4 mengikuti isoterm tipe I menurut IUPAC. Kedua kurva menunjukkan
kapasitas adsorpsi yang meningkat pada P/Po <0.1 dan kemudian relatif tetap jika P/Po
dinaikan hingga mendekati 1,0. Hal ini mengindikasikan bahwa karbon KP-1 dan karbon KP-
4 memiliki struktur mikropori yang lebih dominan dari pada struktur lainnya (mesopori dan
makropori).
 Isotherm tipe 1 berkaitan dengan kemisorpsi dengan pendekatan yang mengindikasikan bahwa
semua situs permukaan ditempati. Alteranitf lain adalah berkaitan dengan adsorpsi fisika pada
material mikropori. Pengisian mikropori terjadi pada tekanan rendah akibat ukuran pori yang
sempit dan potensial adsorpsi yang tinggi. Pengisian mikropori terjadi pada tekanan rendah
akibat ukuran pori yang sempit dan potensial adsorpsi yang tinggi.
 Kedua karbon KP-5 dan KP-6 memiliki isoterm dengan tipe IV dan V standar IUPAC. Kedua
kurva menunjukkan trend semakin vertikal pada tekanan relatif P/P0 mendekati 1,0. Hal ini
mengindikasikan bahwa karbon KP-5 dan karbon KP-6 memiliki struktur mesopori yang
dominan. Pada kurva yang dihasilkan dari karbon KP-5 dan KP-6 tersebut juga terbentuk
hysteresis loop yang cukup besar di mana histerisis hanya akan terjadi pada material yang
berstruktur mesopori. Histerisis ini terjadi karena adsorbat mengalami kondensasi kapiler di
dalam pori dalam rentang mesopore
 Isotherm tipe IV adalah isotherm khas untuk material mesopore. Fitur karakteristik
kebanyakan isotherm tipe IV adalah adanya hiteresis loop. Hysteresis ini berhubungan dengan
terjadinya fenomena kondensasi pori. Batas adsorpsi pada daerah P/P0 tinggi menghasilkan
plateau isotherm yang mengindikasikan terjadinya pengisian pori telah penuh. Bagian awal
isotherm tipe IV ditandai dengan terjadinya adsorpsi monolayer-multilayer seperti pada
isotherm tipe II. Kondensasi pori menggambarkan fenomena dimana gas mengalami
kondensasi menjadi fasa seperti cairan di dalam pori pada tekanan kurang dari tekanan jenuh
(P0) pada fluida bulk.
 Isotherm tipe V juga menunjukan kondensasi pori dan hysteresis. Namun, demikian bagian
awal isotherm tipe V adsorpsi ini berhubungan dengan isotherm adsorpsi tipe III yang
mengindikasikan adanya interaksi atraktif yang relative lemah antara adsorben dengan
adsorbat.

Sumber :

Fauzi, A.A., Imam P., Rochmadi., Teguh A., (2018), Karbon Mesopori Dari Pirolisis Polimer
Sintetis Dan Aplikasinya Untuk Penjerapan Gas Rumah Kaca, Journal Konversi, 7 (1),
19-27

Anda mungkin juga menyukai