Karbon Mesopori Dari Pirolisis Polimer Sintetis Dan Aplikasinya Untuk
Penjerapan Gas Rumah Kaca
Karakteristik pori dari karbon yang dihasilkan
Sorpsi-N2 dilakukan untuk mengetahui struktur pori karbon yang dihasilkan.
Karbon KP-1 dan KP4 mengikuti isoterm tipe I menurut IUPAC. Kedua kurva menunjukkan kapasitas adsorpsi yang meningkat pada P/Po <0.1 dan kemudian relatif tetap jika P/Po dinaikan hingga mendekati 1,0. Hal ini mengindikasikan bahwa karbon KP-1 dan karbon KP- 4 memiliki struktur mikropori yang lebih dominan dari pada struktur lainnya (mesopori dan makropori). Isotherm tipe 1 berkaitan dengan kemisorpsi dengan pendekatan yang mengindikasikan bahwa semua situs permukaan ditempati. Alteranitf lain adalah berkaitan dengan adsorpsi fisika pada material mikropori. Pengisian mikropori terjadi pada tekanan rendah akibat ukuran pori yang sempit dan potensial adsorpsi yang tinggi. Pengisian mikropori terjadi pada tekanan rendah akibat ukuran pori yang sempit dan potensial adsorpsi yang tinggi. Kedua karbon KP-5 dan KP-6 memiliki isoterm dengan tipe IV dan V standar IUPAC. Kedua kurva menunjukkan trend semakin vertikal pada tekanan relatif P/P0 mendekati 1,0. Hal ini mengindikasikan bahwa karbon KP-5 dan karbon KP-6 memiliki struktur mesopori yang dominan. Pada kurva yang dihasilkan dari karbon KP-5 dan KP-6 tersebut juga terbentuk hysteresis loop yang cukup besar di mana histerisis hanya akan terjadi pada material yang berstruktur mesopori. Histerisis ini terjadi karena adsorbat mengalami kondensasi kapiler di dalam pori dalam rentang mesopore Isotherm tipe IV adalah isotherm khas untuk material mesopore. Fitur karakteristik kebanyakan isotherm tipe IV adalah adanya hiteresis loop. Hysteresis ini berhubungan dengan terjadinya fenomena kondensasi pori. Batas adsorpsi pada daerah P/P0 tinggi menghasilkan plateau isotherm yang mengindikasikan terjadinya pengisian pori telah penuh. Bagian awal isotherm tipe IV ditandai dengan terjadinya adsorpsi monolayer-multilayer seperti pada isotherm tipe II. Kondensasi pori menggambarkan fenomena dimana gas mengalami kondensasi menjadi fasa seperti cairan di dalam pori pada tekanan kurang dari tekanan jenuh (P0) pada fluida bulk. Isotherm tipe V juga menunjukan kondensasi pori dan hysteresis. Namun, demikian bagian awal isotherm tipe V adsorpsi ini berhubungan dengan isotherm adsorpsi tipe III yang mengindikasikan adanya interaksi atraktif yang relative lemah antara adsorben dengan adsorbat.
Sumber :
Fauzi, A.A., Imam P., Rochmadi., Teguh A., (2018), Karbon Mesopori Dari Pirolisis Polimer Sintetis Dan Aplikasinya Untuk Penjerapan Gas Rumah Kaca, Journal Konversi, 7 (1), 19-27