Anda di halaman 1dari 4

HO EPIDEMIOLOGI GIZI

#1 : NUTRITIONAL EPIDEMIOLOGY

Overview Hand Out


1. Pengertian  Epidemiologi
 Gizi/Nutrition
 Epidemiologi Gizi/Nutritional Epidemiology
 Gizi di dalam Epidemiologi
2. Mengapa Epidemiologi Gizi penting  Masalah gizi di masa lalu
 Kontribusi epidemiologi gizi di dalam memahami
etiologi penyakit
3. Tujuan Epidemiologi Gizi
4. Manfaat Epidemiologi Gizi
5. Kekurangan di dalam penelitian Epidemiologi Gizi
6. Epidemiologi Gizi Kontemporer

1. PENGERTIAN

Epidemiologi Gizi/Nutrition
Adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi,  Ilmu yang mempelajari tentang makanan dan zat
distribusi dan determinan masalah kesehatan di dalam yang terkandung di dalamnya
populasi manusia.  Proses dimana makhluk hidup menelan,
mencerna, menyerap, mendistribusikan,
menggunakan dan mengeksresikan zat yang
terkandung di dalam makanan di dalam tubuhnya.
 Menyangkut bagaimana reaksi, interaksi dan
keseimbangan zat yang terkandung di dalam
makanan di dalam tubuh.
Epidemiologi Gizi/Nutritional Epidemiology
Adalah ilmu yang mempelajari tentang determinan masalah kesehatan manusia dilihat dari segi makanan dan
zat yang dikandungnya.
Konsep epidemiologi gizi : “Makanan mempengaruhi kejadian suatu penyakit”
Teori baru epidemiologi gizi : “Metode dasar yang digunakan untuk mengidentifikasi zat gizi yang dibutuhkan
tubuh”
Contoh penerapan epidemiologi gizi : “Observasi yang dilakukan oleh Lind tahun 1753 bahwa sayur dan buah
mampu menyembuhkan scurvy”
Gizi di dalam Epidemiologi
Di dalam epidemiologi, gizi dapat ditempatkan sebagai:
 Cara tubuh bereaksi terhadap makanan yang masuk.
 Seberapa besar makanan dapat menentukan status kesehatan.
Issu di dalam Epidemiologi Gizi
 Petanyaan tentang pengaruh makanan terhadap kejadian/pencegahan penyakit tidak pernah terselesaikan.
 Epidemiologi gizi dapat memudahkan dalam mencari hubungan antara status kesehatan dengan pola
makan
 Mekanisme biologis suatu jenis makanan tertentu di dalam tubuh dan konsekuensinya terhadap kesehatan
tidak bisa dipahami secara detail dan lengkap.

2. MENGAPA EPIDEMIOLOGI GIZI PENTING

Masalah gizi di masa lalu Kontribusi epidemiologi gizi di dalam memahami


etiologi penyakit
Defisiensi zat gizi tertentu : Asupan buah dan sayur yang rendah meningkatkan
 Kurang Energi Protein/KEK (Protein Energy kejadian penyakit kardiovaskular
Malnutrition) Mengganti asupan lemak jenuh dan lemak trans
 Anemia defisiensi zat besi dengan lemak tak jenuh dapat mencegah penyakit
 Goiter/Gondok  defisiensi iodium jantung koroner dan diabetes tipe 2.
Masalah gizi di masa lalu kebanyakan adalah karena Penyakit katarak, NTD (neural tube defect), dan
kurangnya asupan makan. degenerasi dini berhubungan dengan asupan
Periode laten pendek/ penyakit akut (artinya dalam makanan.
jangka pendek, dapat terdeteksi) Contoh:
Penyakit dapat diobati dalam jangka pendek (harian-  Pada awal tahun 1990, penelitian epidemiologi
mingguan)  karena zaman dahulu lebih prevalen menunjukkan bahwa wanita yang memiliki asupan
penyakit infeksi asam folat yang tinggi menurunkan kejadian bayi
lahir dengan NTD.
 Sehingga organisasi kesehatan di berbagai
negara, menyarankan wanita yang memasuki usia
reproduksi untuk meningkatkan asupan asam
folatnya.
 Selain itu, pemerintah di berbagai negara juga
membuat kebijakan fortifikasi asam folat pada
produk makanan lokal

3. TUJUAN EPIDEMIOLOGI GIZI

Mengawasi/memonitor pola makan, asupan zat gizi dan status gizi masyarakat
Membuat hipotesis baru tentang hubungan pola makan dengan kejadian suatu penyakit, dengan cara:
 Menghasilkan bukti yang mendukung hipotesis
 Menggali kekuatan hubungan pola makan dan kejadian suatu penyakit
Membantu dalam pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat

4. MANFAAT EPIDEMIOLOGI GIZI

 Gizi berhubungan langsung terhadap kesehatan manusia


 Ahli epidemiologi mempelajari masalah nyata berupa kesehatan manusia
 Penelitian epidemiologi tidak menggunakan model hewan coba/sistem in vitro karena hewan coba memiliki
struktur tubuh yang berbeda dengan manusia
 Hasil penelitian epidemiologi gizi dapat langsung diterapkan dalam bentuk rekomendasi atau kebijakan
berupa rekomendasi berapa banyak asupan makanan tertentu atau rekomendasi pola makan  misal AKG
dan Tumpeng Gizi Seimbang.
 Hasil penelitian epidemiologi gizi memberikan pengaruh langsung dalam cabang ilmu food prcessing and
technology (teknologi dan pengolahan pangan), contoh :
Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa lemak trans (lemak trans terdapat di dalam margarin. Margarin
dibuat dari minyak sayur yang diolah dengan hidrogenisasi sehingga menjadi padat) dapat meningkatkan
resiko penyakit jantung koroner. Sehingga hasil penelitian ini mampu mempengaruhi industri pembuat
margarin untuk mencari solusi lain agar margarin yang dihasilkan lebih rendah lemak trans.

5. KEKURANGAN DALAM PENELITIAN EPIDEMIOLOGI GIZI

 Subjek penelitian epidemiologi berjumlah besar sehingga sulit untuk menentukan metode yang tepat dan
akurat namun murah dalam menggambarkan asupan/pola makan di masyarakat.
 Asupan dan pola makan satu orang dengan orang lain bisa berbeda sehingga sulit untuk menentukan
hubungan dengan prevalensi penyakit
6. EPIDEMIOLOGI GIZI KONTEMPORER

Masalah kesehatan utama di negara barat saat ini:


 Penyakit kardiovaskular
 Kanker
 Osteoporosis
 Katarak
 Stroke
 Diabetes mellitus
 Congenital malformation
Ciri-ciri penyakit terkait asupan makan di era modern
 Disebabkan karena berbagai faktor : pola makan, psikososial, dan aktivitas fisik
 Bersifat kronik (long latent period) : terjadi paparan dalam waktu lama (tahunan) hingga menimbulkan
penyakit
 Tidak dapat diobati atau disembuhkan dengan cepat
Kesulitan/tantangan dalam penelitian epidemiologi gizi :
 Pola makan manusia sangat beragam sehingga sulit untuk menentukan paparan tunggal dari suatu
penyakit.
 Tingkat paparan (level of exposure) satu subjek dengan subjek yang lain berbeda
 Pola makan dapat berubah dan tidak dapat diingat dengan pasti oleh subjek
 Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung zat gizi yang beragam sehingga perlu dilihat interaksi
antar zat gizinya
 Pengolahan bahan makanan akan mengubah kadar atau sifat zat gizi dalam makanan
 Pola makan ditentukan oleh etnik, status sosioekonomi, agama dan budaya

Anda mungkin juga menyukai