Anda di halaman 1dari 12

Sumur Resapan

(Jimmy 1607634)

Air adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Demikian pentingnya fungsi dan
kedudukannya, hingga di jaman modern ini, air menjadi salah satu produk yang diperjual
belikan. Namun tahukah anda bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini berefek pada
menurunnya kualitas air? Berkurangnya area resapan karena kurang terencananya
pembangunan, erosi, abrasi, banjir hingga kemarau berkepanjangan menjadi sebab
menurunnya kualitas air, terutama yang terkandung dalam tanah.
Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan bagitu saja. Harus ada upaya untuk mencari
jalan keluar untuk memperbaiki kualitas air tanah. Usaha perbaikan ini bisa dimulai dari
lingkungan rumah dimana kita tinggal. Salah satu caranya dengan membuat sumur
resapan. Sumur resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau lubang pada
permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke
dalam tanah dengan baik.
Sumur resapan ini memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai pengendali banjir,
melindungi serta memperbaiki kualitas air tanah, menekan laju erosi dan dalam jangka waktu
lama dapat memberi cadangan air tanah yang cukup. Secara sederhana, prinsip kerja sebuah
sumur resapan yaitu menyimpan (untuk sementara) air hujan dalam lubang yang sengaja
dibuat, selanjutnya air tampungan akan masuk ke dalam tanah sebagai air
resapan (infiltrasi). Air resapan ini selanjutnya menjadi cadangan air tanah.
Salah satu caranya dengan membuat sumur resapan.Bangunan sumur resapan adalah salah
satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat
menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan
meresapkannya ke dalam tanah.
Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di
kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah
raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:

1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi


terjadinya banjir dan genangan air.(Pengendali banjir),Banjir sering kali menggenangi
kawasan pemukiman ketika musim hujan tiba.Terjadinya banjir pada kawasan
pemukiman dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:
a. pengembangan rumah yang melewati batas garis sempadan bangunan (GSB),
b. sistem drainase yang tidak terencana dengan baik, dan
c. masih kurangnya kesadaran para penghuni kawasan permukiman terhadap
pengelolaan sampah.

Pada dasarnya pengembangan rumah merupakan suatu kebutuhan dari setiap


penghuni kawasan pemukiman sejalan dengan penambahan jumlah anggota keluarga atau
untuk kebutuhan lain. Proses pengembangan rumah-rumah pada suatu kawasan pemukiman
biasanya berkisar 5-15 tahun atau dapat lebih cepat, tergantung dari lokasi perumahan serta
fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang dimiliki perumahan tersebut.
Pengembangan rumah atau penambahan jumlah ruangan terjadi hampir pada semua
lokasi pemukiman. Rumah-rumah cenderung dikembangkan ke arah horisontal dengan
pertimbangan biaya konstruksi akan lebih murah jika dibandingkan dengan pengembangan ke
arah vertikal. Namun, hal tersebut justru sering mengakibatkan pengembangan rumah yang
melewati batas garis sempadan bangunan (antara 3-4 m dari tepi jalan). Dengan demikian
pada musim hujan, volume aliran air permukaan menjadi besar dan volume air yang meresap
ke dalam tanah sangat sedikit sehingga mengakibatkan genangan banjir.
Banjir yang sering melanda beberapa kawasan perumahan telah berlangsung cukup
lama, bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur resapan air pada
setiap rumah dalam suatu kawasan perumahan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga dapat menghindari terjadinya
genangan aliran permukaan secara berlebihan yang menyebabkan banjir.
Banyaknya aliran permukaan yang dapat dikurangi melalui sumur resapan tergantung
pada volume dan jumlah sumur resapan. Misalnya, sebuah kawasan yang jumlah rumahnya
1.000 buah, jika masingmasing membuat sumur resapan dengan volume 2 kubik berarti dapat
mengurangi aliran permukaan sebesar 2.000 kubik air.
Sementara itu, jika dibangun sebanyak 265 ribu sumur resapan (berukuran 1 m x 1 m dengan
kedalaman 3 m) di Kota Jakarta maka fungsinya dapat disetarakan dengan Banjir Kanal
Timur. Sumur resapan ini mampu mengalihkan air yang biasanya dikirim ke Jakarta melalui
13 sungai.
2.Konservasi air tanah,Fungsi lain dari sumur resapan ini adalah memperbaiki kondisi air
tanah atau mendangkalkan permukaan air sumur. Di sini diharapkan air hujan lebih banyak
yang diresapkan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang tersimpan
dalam tanah tersebut akan dapat dimanfaatkan melalui sumur-sumur atau mata air.
Peresapan air melalui sumur resapan ke dalam tanah sangat penting mengingat adanya
perubahan tata guna tanah di permukaan bumi sebagai konsekuensi dari perkembangan
penduduk dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya perubahan tata guna tanah tersebut
akan menurunkan kemampuan tanah untuk meresapkan air. Hal ini mengingat semakin
banyaknya tanah yang tertutupi tembok, beton, aspal, dan bangunan lainnya yang tidak
meresapkan air. Penurunan daya resap tanah terhadap air dapat juga terjadi karena hilangnya
vegetasi penutup permukaan tanah.
Penutupan permukaan tanah oleh pemukiman dan fasilitas umum berdampak besar
terhadap kondisi air tanah. Seandainya di kawasan pemukiman seluas 1.000 hektar dan
tertutupi 3/4 bagiannya, berarti setiap kali turun hujan yang curah hujannya 1.000 mm akan
ada 750.000 kubik air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam tanah. Jumlah sekian akan
berkumpul dengan aliran permukaan dari kawasan lain pada lahan yang rendah sehingga
dapat mengakibatkan banjir.
Banjir yang sering melanda beberapa kawasan perumahan telah berlangsung cukup
lama, bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur resapan air pada
setiap rumah dalam suatu kawasan perumahan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan sehingga dapat menghindari terjadinya
genangan aliran permukaan secara berlebihan yang menyebabkan banjir.

3.Mengurangi erosi dan sedimentasi,Dengan adanya penurunan aliran permukaan maka


laju erosi pun akan menurun. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang tergerus dan
terhanyut pun akan berkurang. Dampaknya, aliran permukaan air hujan kecil dan erosi pun
akan kecil. Dengan demikian, adanya sumur resapan yang mampu menekan besarnya aliran
permukaan berarti dapat menekan laju erosi.
4.Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
6.Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
7.Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air
yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di
atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:

1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah
maupun ijuk (kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah
dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar
sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk
dinding sumur).

Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,


pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi batuan dan struktur tanah).

Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan
dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan
memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut.

Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali / batako
untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu belah dan ijuk akan lebih
baik dan dapat direkomendasikan.

Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis beton
atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur saja.

Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan dan
tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan (terbuka atau tertutup) dan
talang air (untuk rumah yang bertalang air).
Sumur Resapan. Sumber: PU Cipta Karya
Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan air
y sebagai berikut : (1) Ukuran maksimum diameter 1,4 meter, (2) Ukuran pipa masuk
diameter 110 mm, (3) Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm, (4) Ukuran kedalaman 1,5
sampai dengan 3 meter, (5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1
semen : 4 pasir tanpa plester, (6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20
setebal 40 cm, (7) Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1
semen : 2 pasir : 3 kerikil.

Berkaitan dengan sumur resapan ini terdapat SNI No: 03- 2453-2002 tentang Tata
Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Standar ini
menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan termasuk
persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah (mat), nilai permeabilitas tanah,
jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan
sdslsh sir hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.

Untuk membuat sumur resapan ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan,
diantaranya:

1. Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar, Dibuat
pada lahan yang lulus air dan tahan longsor
2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar,
Harus bebas dari pencemaran maupun kontaminasi limbah
3. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan
4. Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan
bangunan sekitarnya;
5. Untuk daerah bersanitasi lingkungan buruk, yaitu daerah dengan kondisi
sarana air limbah, air hujan dan system pembuangan sampahnya tidak memenuhi
persyaratan sanitasi, sumur resapan hanya menampung air hujan langsung dari atap
yang disalurkan melalui talang atau saluran khusus menunu sumur resapan.
6. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi
7. Harus memperhatikan peraturan daerah setempat;
8. Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui Instansi yang
berwenang.

Pemilihan Lokasi
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi pembuatan sumur
resapan (menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur
Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan) adalah:

1. Keadaan muka air tanah


Untuk mengetahu keadaan muka air tanah dapat ditentukan dengan cara mengukur
kedalamannya permukaan air tanah terhadap permukaan tanah dari sumur di sekitarnya pada
musim hujan.

2. Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah untuk dapat dilalui air. Permeabilitas tanah
yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan terbagi dalam tiga kelas,yaitu :

- permeabilitas tanah sedang (jenis tanah berupa geluh/lanau, memiliki daya serap 2,0 – 6,5
cm/jam)
- permeabilitas tanah agak cepat (jenis tanah berupa pasir halus, memiliki daya serap 6,5 –
12,5 cm/jam)
- permeabilitas tanah cepat (jenis tanah berupa pasir kasar, memiliki daya serap 12,5
cm/jam)
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin hujan;


2. Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permebilitas
tanah ≥ 2,0 cm/jam.
3. Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah: (a)
terhadap sumur air bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5 meter dan terhadap
pondasi bangunan 1 meter.

Jenis Sumur Resapan


Bagi kita yang tinggal di daerah perkotaan, berkurangnya daerah resapan air karena makin
banyak permukaan tanah yang tertutup bangunan dan jalan berdampak pada berkurangnya
daya serap tanah terhadap air. Pembuatan sumur resapan di lingkungan tempat tinggal
menjadi salah satu solusi memperbaiki kualitas air tanah. Penerapan sumur resapan pada
lingkungan tempat tinggal (terutama di wilayah perkotaan) dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:

1.Sumur resapan individu


Sesuai dengan namanya, semur resapan individu merupakan sumur resapan yang dibuat pada
masing-masing rumah tinggal. Dampak sumur resapan akan maksimal jika masing-masing
rumah ikut membuatnya. Peletakkan sumur resapan dapat memanfaatkan lahan sisa maupun
pekarangan yang ada. Langkah-langkah untuk membuat sumur resapan individu ini yaitu :

- Memeriksa tinggi muka air tanah, tinggi muka air tanah yang dipersyaratkan adalah >3
meter

- Memeriksa permeabilitas tanah, permeabilitas tanah yang baik adalah lebih besar atau
sama dengan 2 cm/jam

- Memperhatikan persyaratan jarak Jumlah sumur resapan pada sebuah lahan pekarangan
ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas tanah serta luas bidang tadah
dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

H = (D x I x A tadah – D x k x A sumur)/(A sumur + D x k x L)


Keterangan dimana :
H = Kedalaman sumur (m)
D = Durasi hujan (jam)
A sumur = Luas penampang sumur (m2)
L = Keliling penampang sumur (m)
k = Permeabilitas tanah (m/jam)
A tadah = Luas tadah hujan (m2), berupa atap rumah dan atau permukaan tanah
yang diperkeras
I = Intensitas hujan (m/jam)

2. Sumur resapan kolektif


Jenis sumur resapan ini dibuat secara kolektif (bersama) dalam sebuah komunitas warga
masyarakat dengan skala besar dan membutuhkan lahan cukup luas. Sumur resapan kolektif
dapat berupa kolam resapan, sumur resapan dalam maupun resapan parit berorak. Tidak
jarang area sumur resapan kolektif bisa dijadikan tempat rekreasi bersama di dalam sebuah
kompleks perumahan.

Spesifikasi Pembuatan Sumur Resapan


Untuk membuat sumur resapan yang baik ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan,
yaitu :

1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
• Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir,
dan tiga bagian kerikil (1pc : 2ps : 3kr)
• Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama,
berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
• Ferocement (setebal 10 cm).

2. Dinding sumur bagian atas dan bawah


Pembuatan dinding sumur dapat memanfaatkan buis beton. Dinding sumur bagian atas dapat
menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir (1pc
: 4ps), diplester dan di aci semen.

3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10
cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat menggunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm
maupun pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.

Perawatan
Untuk menjaga agar kondisi sumur resapan tetap berfungsi dengan baik maka perlu diadakan
pemeriksaan secara periodik, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan itu meliputi :
- Aliran masuk
- Bak control
- Kondisi sumur resapan

Pembuatan sumur resapan air hujan merupakan salah satu solusi untuk menjaga
cadangan dan kualitas air agar terjaga dengan baik. Dalam skala yang lebih luas dapat pula
memperbaiki kualitas lingkungan sekitar. Kita bisa mulai membuatnya di rumah yang kita
tempati. Namun alangkah baiknya jika dilakukan secara bersama-sama dan menjadi gerakan
massal. Sebuah tindakan kecil sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan yang kita
tempati. Selamat mencoba.

Jenis kontruksi Sumur Resapan

Sumur dengan susunan batu kali (kiri). Sumur dengan susunan batu bata (kanan).

Jenis bangunan sumur resapan cenderung bervariasi. Bentuk dan jenis bangunan sumur
resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang dibuat segi empat atau silinder
dengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berikut ini
merupakan berbagai jenis konstruksi sumur resapan yang sering dipakai.
1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tidak diisi apa pun
(kosong).
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah
dan ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau batako di dinding sumur.
Dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan besi beton di dinding sumur.
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk
dinding sumur).

Berbagai konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.


Pemilihannya dapat disesuaikan dengan kondisi batuan/tanah (formasi batuan dan struktur
tanah). Selain itu, disesuaikan juga dengan kebutuhan dan anggaran dana yang dimiliki.
Selain berbagai jenis konstruksi di atas, saat ini juga telah ditemukan alternatifjenis
sumur resapan yang relatif sederhana berupa lubang resapan biopori (LRB). Secara teknis,
LRB merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter
10-30 cm. Kedalamannya tidak melebihi kedalaman muka air tanah yaitu sekitar 100 cm.
Pembuatan LRB yang relatif sederhana sangat cocok untuk kawasan pemukiman, balk di kota
maupun di desa.
Prinsip kerja lubang resapan biopori (LRB) hampir sama dengan sumur resapan yaitu
meresapkan air ke dalam tanah. Air tersebut meresap melalui biopori yang menembus
permukaan dinding LRB ke dalam tanah di sekitar lubang. Biopori sendiri merupakan
ruangan atau pori dalam tanah yang terbentuk akibat adanya aktivitas makhluk hidup seperti
fauna tanah dan akar tanaman.
Jumlah dan ukuran biopori akan terus bertambah mengikuti pertumbuhan akar
tanaman serta peningkatan populasi dan aktivitas mikroorganisme tanah. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan populasi dan mikroorganisme tanah maka LRB diisi dengan bahan
organik seperti dedaunan kering dan sampah organik lainnya.

Prinsip Kerja Sumur Resapan


Prinsip kerja sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam
lubang atau sumur agar air dapat memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama
sehingga sedikit demi sedikit air dapat meresap ke dalam tanah.Tujuan utama dari sumur
resapan adalah memperbesar masuknya air ke dalam akuifer tanah sebagai air resapan
(infiltrasi). Dengan demikian, air akan lebih banyak masuk ke dalam tanah dan sedikit yang
mengalir sebagai aliran permukaan (run off). Pada Gambar 1 dan Gambar 2 dapat dilihat
proses masuknya air ke dalam akuifer bebas dan tertekan.

Gambar 1. Proses masuknya air ke dalam Akuiver Bebas.

Gambar 2. Proses masuknya air ke dalam Akuiver Tertekan.


Keterangan :
Q=Debit aliran
K=Koefisien permeabilitas tanah
rw=Jari-jari sumuran
ro=Jari-jari pengaruh aliran
ho=Tinggi muka air tanah
hw=Tinggi muka air setelah imbuhan
ln=Logaritma natural
π=3,14

Gambar 3. Prinsip kerja sumur resapan penampungan air hujan

Semakin banyak air yang mengalir ke dalam tanah berarti akan banyak tersimpan air
tanah di bawah permukaan bumi. Air tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui sumur-
sumur atau mata air yang dapat dieksplorasi setiap saat.Jumlah aliran permukaan akan
menurun karena adanya sumur resapan. Pengaruh positifnya bahaya banjir dapat dihindari
karena terkumpulnya air permukaan yang berlebihan di suatu tempat dapat dihindarkan.
Menurunnya aliran permukaan ini juga akan menurunkan tingkat erosi tanah.

Daftar Pustaka
 http://pengairan.banyuwangikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article
&id=28:manfaat-sumur-resapan&catid=2:berita&Itemid=138
 http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/
 SUMUR RESAPAN untuk Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan
K u s n a e d i - (Penebar Swadaya, 2011)
 http://civiliana.blogspot.com/2012/07/standarisasi-dan-jenis-jenis-
sumur.html#ixzz3FRQCmGbp
 http://civiliana.blogspot.com/2012/07/mengenal-sumur-resapan-
pengertian.html#ixzz3FRSEWXgi

Anda mungkin juga menyukai