Anda di halaman 1dari 62

KUMPULAN JURNAL KESEHATAN

Dibuat sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Agama

Dosen Pengampu : Asep Kurnia, M.Ag

Disusun Oleh :

Nama : Maria Apriliani Bay

NPM : 2117012

Prodi : D III Kebidanan A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul “
PRINSIP DAN NILAI AGAMA”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan
di bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan
jurnal ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan.
Untuk itu penulis menghimbau agar para pembaca dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan.

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
Abstract

Realigon often preceived as being one that is less attention to these


rights for women. Realigion is considerede as a religion,
reproduction as a job and never saw that woman is in relation to
reproduction. On the one hand, as a function of reproduction, women
have some errands to get pregnant, gave birth, breast milk, birth
control, Imuniasai and take care of their children and other tasks.
This is a qualitative research largely depends on the ability to
observe, interviews, and interpret. The analysis used in this study is a
qualitative analysis of data in verstehen. Research fidings, generally
memebers. The right to determine pregnancy to have exactly the sort
of boy, because it is a husband who is responsible for working (a
living) to supprot the family. Although some of them said that they
make decisions together, they said her husband decided what
contraception used by the wife. This shows that the ideals and the
fact that this right in majlis ta’lim. influenced by the extent of the
undestanding the realigon, education, experience, and age.the more
young as they are, they know more about the importance of public
health for women

Abstract

Agama yang kurang perhatian terhadap hak-hak ini untuk wanita.


Agama adalah dianggap sebagai agama, reproduksi sebagai wanita
tugas dan tidak pernah melihat wanita itu ada dalam kaitannya dengan
reproduksi. Di satu sisi, sebagai fungsi reproduksi, wanita memiliki
beberapa tugas untuk Hamil, melahirkan, Imunisasi, Abrosi, Nifas dan
merawat anak-anaknya serta tugas-tugas lain.Ini adalah kualitatif
penelitian sebagian besar tergantung pada kemampuan untuk
mengamati, wawancara, dan menafsirkan. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini bersifat kualitatif analisis data menggunakan
verstehen. Penelitian fidings, umumnya memebers. Hak untuk
menentukan kehamilan untuk memiliki anak yang tepat. karena itu
adalah suami yang bertanggung jawab untuk bekerja (nafkah) untuk
supprot keluarga. Meskipun beberapa di antaranya berkata bahwa
mereka membuat keputusan bersama, mereka mengatakan suaminya
memutuskan apa yang kontrasepsi yang digunakan oleh istri. Hal ini
menunjukkan bahwa cita-cita dan kenyataannya hak ini di majlis
ta’lim. dipengaruhi oleh tingkat undestanding yang realigon,
pendidikan, pengalaman, dan usia lebih muda mereka, mereka tahu
lebih banyak tentang pentingnya pada kesehatan bagi perempuan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................2

BAB I PRINSIP DAN NILAI AGAMA

1.1. Teori......................................................................3
A. Pengertian Agama
1.2. Teori.....................................................................4
B. Jenis Agama Resmi Di Indonesia
C. Pengertian Prinsip Agama
D. Pengertian Nilai Agama
1.3. Teori......................................................................5
E. Prinsip Dan Nilai Ajaran Islam
1.4. Simpulan...............................................................6
1.1 Teori
A. Pengertian Agama

merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak bisa dilihat,


diraba, maupun dirasakan dan tak terbatas oleh ruang
lingkupnya. Nilai agama sangat erat dengan pengertian-
pengertian dan aktifitas manusai yang kompleks, sehingga
sulit ditentukan batasnya, karena keabstraknya itu dan
difahami bahwa nilai agama merupakan suatu yang
abstrak,ideal dan menyangkut persoalan keyakinan terhadap
yang dikehendaki, dan memberikan corak pada pola
pemerikiran,perasaan, serta perilaku. Dengan demikian untuk
melacak sebuah nilai agama harus melalui pemaknaan
terhadap keyakinan lain berupa tindakan, tinggkah laku, dan
pola pikir.

1.2 Teori
B. Jenis Agama Resmi Di Indonesia
Agama-agama besar yang diakui resmi di Indonesia adalah :
1. Agama Islam
2. Agama Protestan
3. Agama Katholik Roma
4. Agama Hindu Dharma
5. Agama Budha
C. Pengertian Prinsip Agama

Menurut KBBI

prin·sip n asas (kebenaran yg menjadi pokok dasar berpikir,


bertindak, dsb); dasar;

-- deskripsi asas perbedaan;

-- konvensi asas persesuaian;

ber·prin·sip v mempunyai (menganut) prinsip

D. Pengertian Nilai Agama


Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang
berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep
ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat
kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Agama


merupakan sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan tersebut.

Jadi prinsip agama adalah asas kebenaran yang menjadi


pokok dasar berpikir, atau bertindak yang mengikat dirinya
kepada Tuhan YME dan menjadi sebuah tradisi.
Macam-Macam Agama Di Dunia

1. Agama Samawi
Adalah agama yang turun dari langit seperti majusi, yahudi,
nasrani dan islam
2. Agama Ardhi
Adalah agama yang diciptakan oleh manusia seperti budha,
hindu, konghuchu, dll.

Sedangkan Agama yang tersebar di indonesia terdapat 6 agama


besar yang sudah di akui oleh negara, yaitu agama Islam,
Kristen (Protestan dan Katolik), Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk
Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun,
melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid
mencabut larangan tersebut karena dianggap bertentangan
dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan
beragama dan Hak Asasi Manusia.

E. Pengenalan Dan Nilai Agama

F. Pengertian Nilai:
G. Menurut Sutikna (1988:5), nilai adalah norma-anorma yang
berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan
sopan-santun. Menurut Spranger , dikutip oleh Sunaryo
Kartadinata (1988), nilai merupakan suatu tatanan yang
dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan
memilih alternative keputusan dalam situassi social tertentu.
H. Jadi, nilai itu merupakan :
I. Sesuatu yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang
untuk mewujudkannya.
J.
Nilai agama
Suatu dasar dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu
benar menurut agama dan merasa berdosa jika tidak berbuat
sesuai yang disyariatkan agama.

Jadi nilai agama adalah Suatu dasar dasar pertimbangan


kepercayaan yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang
untuk mewujudkannya dan bahwa sesuatu itu benar menurut
agama dan merasa berdosa jika tidak berbuat sesuai yang
disyariatkan agama.

Kata Kuncinya :

antara prinsip dan nilai agama ada satu tujuan yang sama yaitu
kepercayaan/yakin.

1.3 Teori
K. Prinsip Dan Nilai Ajaran Islam
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam ajaran islam adalah
sebagai berikut:
 Sesuai dengan fitrah manusia
 Sesuai dengan keadaan zaman dan tempat
 Berbasis pada penelitian
 Berorientasi pada masa depan
 Kesederajatan, Keadilan, Musyawarah, Persaudaraan, dan
keterbukaan
Nilai-nilai agama Islam mencakup tiga aspek sebagai
berikut:
1. Nilai akidah
2. Nilai Syari’ah
3. Nilai Akhlak

1.4 Simpulan

Manusia masyarakat pengetahuan dan akhlak, tercermin dalam


sebuah prinsip-prinsip nilai agama. Adapun prinsip-prinsip
tersebut antara lain:

A. Prinsip pendidikan agama adalah intergal


B. Prinsip pendidikan agama adalah pendidikan yang seimbang
C. Prinsip pendidikan agam adalah pendidikan universal
D. Prinsip pendidikan agama adalah dinamis

Landasan Prinsip-Prinsip Metologis Pendidikan Agama

A. Prinsip memberikan suasana kegembiraan


B. Prinsip Memberikan layanan dan santunan dengan lembut
C. Prinsip pemberian pengetahuan yang baru
D. Prinsip komunikasi terbuka
E. Prinsip memberikan model prilaku yang baik
F. Prinsip kebermaknaan bagi perserta didik
Saran

Mengenai pemabahasan prinsip-prinsip pendidikan agama yan


telah penyaji susun, mungkin masih terdapat kesalahan dari
beberapa segi, baik penulisan maupun isi pembahasan yang
kurang lengkap.

Untuk kekurangan dalam penulisan tersebut, penyaji menerima


masukan dan saran agar dapat melengkapai dan memperbaiki
penulisan mengenai pembahasan tersebut.

Daftar Pustaka

Dr. Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan


Mental, Penerbit Gunung Agung, Jakarta, Cet. VII, 1983.

Ramayulis Dan Samsul Nizar, (2009). Ilmu Pendidikan


Agama Indonesia, Jakarta : Kalam Mulia
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul “
PANDANGAN AGAMA TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI PEREMPUAN”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan di
bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan jurnal
ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan.

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................7

DAFTAR ISI......................................................................................8

BAB II PANDANGAN AGAMA TENTANG KESEHATAN


REPRODUKSI PEREMPUAN

2.1. Teori......................................................................9
A. Pengertian Reproduksi
B. Organ Sistem Reproduksi Manusia
C. Pandangan Agama-Agama Tentang
Reproduksi
2.2. Teori....................................................................10
2.3. Teori....................................................................11
D. Pengertian Kesehatan Reproduksi
2.4. Simpulan..............................................................12
2.1 Teori

A. Pengertian Reproduksi

Masalah Remaja (Usia>10-19Tahun) merupakan masalah yang


perlu di perhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Masalah remaja terjadi karena mereka tidak dipersiapkan
mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan
masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan
remaja mencangkup aspek fisik biologis dan mental social. Pada
masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap penyakit
dan masalah reproduksi, kehamilan remaja dengan sengaja
konsekuesinya.
Remaja biasa didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-
kanak menuju dewasa. Remaja adalah fase

persimpangan hidup seseorang atau individu yang tidak lagi


kanak-kanak, namun juga belum bisa disebut dewasa. Prof. Dr.
Zakiah Daradjat pernah berpendapat, masa remaja adalah masa
peralihan di antara masa anak-anak ini mengalami pertumbuhan
cepat di segala bidang. Baik bentuk badan, sikap, cara berpikir
dan bertindak. Tetapi remaja juga buka orang dewasa yang telah
matang.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki
remaja. Pengertian sehat di sini tidak semata-mata berati bebas
dai kecacatan namun juga sehat secara mental serta social.
Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko
terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi .setiap tahun
kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta
melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit
Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan..

B. Organ Sistem Reproduksi Manusia

reproduksi adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik


secara menyeluruh dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya.

Pengertian kesehatan reproduksi tersebut senada dengan definisi


WHO (1992) yang dirumuskan sebelumnya bahwa, “kesehatan
reproduksi adalah keadaan kesejahtraan fisik, mental, dan sosial
yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya”

Organ Reproduksi

*Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa/sperma


dibentuk di testis.

*Wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam


ovarium.

C. Pandangan Agama-Agama Tentang Reproduksi


 Pandangan Islam

Diantara dalil yang menjadi acuan Islam berkaitan dengan


hak reproduksi perempuan yaitu dalam QS al-baqarah: 228 yang
artinya : “Bagi perempuan (istri) mempunyai hak yang seimbang
dengan kewajiban, atas beban yang dipikulnya, yang harus
dipenuhi dengan cara yang ma'ruf “Ayat tersebut jika dikaitkan
dengan dengan hak-hak reproduksi perempuan merupakan
bagian dari keseluruhan hak-hak manusia perempuan yang
berfungsi sebagai pengemban amanat reproduksi manusia yang
harus mendapatkanperhatian dari aspek kesehatannya. Satu ayat
al-Qur’an yang sering dikemukakan untuk menjawab bagaimana
Islam memberikan apresiasinya terhadap seksualitas adalah :
“Dan di antara bukti-bukti kemahabesaran Tuhan adalah bahwa
Dia menciptakan untuk kamu dari

2.2 Teori

 Pandangan Kristen

Proses pembuahan seharusnya alami dalam hubungan pasangan


suami istri (pasutri). Proses pembuahan bersifat kudus dan
Ilahi. Tindakan kreatif Allah (the creative action of God) dan
bukan tindakan kreatif manusia (the creative action of man)
yang menentukan proses terjadinya pembuahan. Munculnya
manusia di dunia ini bukan hanya melalui proses hukum
biologis tetapi berhubungan dengan kehendak Allah.

 Pandangan Hindu
kesehatan adalah utama dan pertama. Agama hindu mengenal
yang namanya reinkarnasi yaitu kelahiran baru adalah proses
menuju kehidupan yang lebih baik. Kaitannya dengan
reproduksi adalah jika seorang anak yang lahir dari perkawinan
terpuji maka ia akan membebaskan 10 tingkat keturunan
tingkat nenek moyangnya dan 10 keturunan anak cucunya.
Vibrasinya akan mempengaruhi 21 tingkat kelahiran karena
fungsi itulah agama hindu mengajarkan bahwa fungsi kelahiran
mengajarkan fungsi keselamatan.

 Pandangan Budha
sangat memperhatikan kesehatan reproduksi, menurut mereka
untuk mendapatkan reproduksi yang berkualitas perlu
memperhatikan beberapa faktor antara lain: kesuburan, benih
dan lahan, makanan dan karma. Apabila ke-empat hal tersebut
telah diperhatikan dengan baik maka kelahiran seorang bayi
akan berjalan baik pula.
 Pandangan Islam
Memberi banyak ruang dan dukungan atas akses kesehatan
reproduksi terutama pada kaum perempuan. Sebagai agama
yang melindungi kaumnya, posisi perempuan, terutama para
ibu, dalam Islam sangat dimuliakan. Oleh karena itu, posisi
perempuan harus dijaga lewat norma-norma sosial. Islam
sebagai pedoman hidup tentunya memiliki kaitan erat
dengan kesehatan reproduksi. Sejak berabad-abad yang lalu, Al
Quran telah mengajarkan berbagai hal mengenai kesehatan
reproduksi antara lain mengenai seksualitas, kontrasepsi,
kehamilan, menyusui dan juga mengenai aborsi. Jika aturan-
aturan tersebut dipatuhi oleh umat Muslim, maka kesejahteraan
umat manusia dapat tercapai dengan baik.
2.3 Teori

D. Pengertian Kesehatan Reproduksi

Pengertian kesehatan reproduksi tersebut senada dengan


definisi WHO (1992) yang dirumuskan sebelumnya bahwa,
“kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahtraan fisik, mental, dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya”. Maksud proses adalah hak untuk
mendapatkan informasi dan akses terhadap metode-metode keluarga
berencana yang aman, efektif, terjangkau dan dapat diterima
perempuan maupun laki-laki, dan menjadi pilihan bagi mereka,
adanya peluang informasi mengenai metode-metode pengaturan
kelahiran lain yang menjadi pilihan mereka, serta hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang memungkinkan perempuan
menjalani kehamilan dan persalinan dengan selamat.
Berdasarkan pengertian diatas, maka cakupan kesehatan
reproduksi meliputi fisik, psikis dan sosial yang berkaitan langsung
maupun tidak dengan seluruh sistem, fungsi, dan proses reproduksi

2.4 Simpulan

Simpulan

Kesimpulan dari makalah ini bahwa kesehatan reproduksi remaja


itu sangat berkaitan erat dengan remaja pada saat mereka
mengalami masa pubertas. Jika kita bertanggung jawab dengan
yang kita lakukan maka akan menyebabkan dampak bagi diri kita
di kehidupan mendatang.

Saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca bahwa hal
yang paling penting bagi remaja yaitu mengendalikan nafsu birahi
pada masa remaja dapat mengakibatkan kehamilan atau PMS.
Mengingat pergaulan remaja saat ini yang tidak terbatas sehingga
pengetahuan tentang alat reproduksi remaja sangat bermanfaat untuk
mencegah dan menghindari terjadi hal-hal yang merugikan remaja.

Daftar Pustaka

Arif Subhan, Prof. Dr. Zakiah Daradjat: Pendidik dan Pemikir


Dalam Ulama Perempuan Indonesia,Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama, 2002.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul “
PANDANGAN AGAMA TENTANG MASA KEHAMILAN”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan di
bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan jurnal
ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan.

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................13

DAFTAR ISI....................................................................................14

BAB III PANDANGAN AGAMA TENTANG MASA


KEHAMILAN

3.1. Teori........................................................................15
A. Pengertian Hamil
B. Masa Kehamilan
3.2. Teori.........................................................................16
C. Padangan Islam Tentang Masa Kehamilan
3.3. Teori.....................................................................17
3.4. Simpulan..............................................................18
3.1 Teori

A. Pengertian Hamil

Selama minggu akhir kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami


perubahan yang mempersiapkan diri ibu untuk menghadapi
persalinan dan memberi makan bayi. Payudara akan
memproduksi banyak kolostrum. Rahim akan menjadi lebih
sensitif dan berkontraksi lebih sering, baik spontan atau sebagai
respon terhadap aktivitas dan gangguan ringan seperti gangguan
berjalan, bensin dan benturan pada perut.

Sebelum persalinan di muali leher rahim akan melebar 1 atau


2cm (atau bahkan lebih jika ibu hamil sudah pernah melahirkan).
Jaringan ikat dan tulang rawan pada panggul akan rileks,
memungkinkan gerakan sendi yang lebih besar. Agar tulang
punggul bisa membuka selam persalinan dan pelahiran untuk
memberi bayi ruang lebih banyak pada jalan lahir. Pada saat
bersamaan, sekresi vagina meningkat dan jaringan dinding
vagina menjadi lebih elastis. Kesiapan bayi ibu untuk hidup di
luar tubuh ibu bertepatan dengan kemampuannya memproduksi
berbagi substansi yang akan memberi umpan balik pada
perbedaan darah ibu dan memainkan peran penting dalam
memicu perubahan yang mengawali persalinan. Kesiapan ibu itu
sendiri baik secara fisik maupun emosional untuk menghadapi
persalinan juga penting. Biasanya saat waktu yang tepat untuk
ibu maupun bayi tiba, persalinan akan dimulai.
B.Masa Kehamilan

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu


 Trimester pertama, dimulai dari proses konsepsi sampai
usia kehamilan tiga bulan,
 Trimester Kedua dihitung dari bulan keempat sampai usia
kehamilan enam bulan, dan
 Trimester ketiga, dihitung dari bulan ketujuh sampai usia
kehamilan sembilan bulan.

3.2 Teori

Pandangan agama tentang masa kehamilan

Allah SWT telah menciptakan manusia secara berpasangan.


Ada laki laki dan perempuan. Dengan adanya pasangan tersebut
manusia dapat memilik keturunan dari masa kemasa. Proses alami
dalam berketurunan adalah dengan cara berhubungan suami istri
antara laki laki dan perempuan dalam suatu ikatan suci yaitu
pernikahan dan dari hubungan itulah akan membuahkan janin
dalam rahim sang istri,hingga kelahiran anak melewati proses
yang panjang kurang lebih 9 bulan. Sang ibu menunggu kelahiran
buah hatinya dengan penuh harap dan bahagia karena kasih sayang
orang tua terutama ibu merupakan tonggak awal dari
keharmonisan rumah tangga.
Pandangan Ahli Agama

- MANUSIA PERTAMA tidak diciptakan di tempat ini, BUKAN


merupakjan bagian panjang dari sejarah alam ini seperti dalam
teori evolusionisme

- MANUSIA PERTAMA diciptakan di SURGA

- Pandangan lain : ADAM yang datang dari SURGA bukan


bersifat fisik

- Aspek fisik manusia termasuk ADAM berasalah benda-benda


bumi.

- TUHAN menurunkan ruh ke benda tertentu , jadilah manusia

PROSES MANUSIA DALAM RAHIM MENURUT ILMU


KEDOKTERAN

1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari


sebagian kecilnya(spermazoa).

2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi. (


250 juta )

3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.

4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam


rahim.
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA DALAM RAHIM
MENURUT ALQURAN

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu


segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik" (QS Al Mu'minun:14)

"Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian


dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA DALAM RAHIM


MENURUT ALKITAB

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia


menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-
ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,


menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.
2:7ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Veda Alam Berserta Isinya

Manawa Dharmasastra 1

8 - Ia menciptakan berbagai ciptaan, menjadikan dari dirinya


sendirinya sendiri, diciptakannya makhluk-mahkluk hidup yang
beraneka ragam

9 – Benih menjadi telur alam semesta yang maha suci, cemerlang


laksana jutaan sinar, dari dalam telur itu ia jadikan BRAHMAN,
pencipta cikal bakal alam semesta ini

Kitab Chandogya Upanisad

“ pada mulanya tiada apa-apa, yang ada hanyalah TUHAN yang


disebut PARAMASIWA atau NIRGUNA BRAHMA yang
terujud sunyi, sepi, kosong dan hampa. Kemudian TUHAN
PARAMASIWA menjadi diri NYA SADASIWA atau SAGUNA
BRAHMA. Dalam keadaan demikian TUHAN telah menjadi
atau berujud Purusa dan Prakrtik
Antropologi (Proses kejadian manusia)

1. Sejarah manusia pertama

Pengetahuan Umum

Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke


spesies yang lain melalui proses evolusi atau makhluk hidup
berevolusi dari spesies satu ke spesies yang lain.

 Pengetahuan Qur’an

Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat


melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah).

2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam

 Pengetahuan Umum

Teori medis / kedokteran

Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui


percampuran sperma dan sel telur.

 Pengetahuan Qur’an

Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah.

(Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9)

• ٍ ‫)ث ُ َّم َجعَ ْلنَاهُ نُ ْطفَةً فِي قَ َر ٍار َمك‬١٢( ‫ين‬


‫ِين‬ ٍ ِ‫سال َل ٍة مِ ْن ط‬ ُ ‫سانَ مِ ْن‬ َ ‫َولَ َق ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن‬
)١٣( ‫ضغَ َة ِع َظا ًما‬ ْ ‫ض َغ ًة َف َخ َل ْق َنا ا ْل ُم‬
ْ ‫ع َل َق ًة َف َخ َل ْق َنا ا ْل َع َل َق َة ُم‬
َ َ‫ث ُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْط َفة‬
َ ْ‫َّللاُ أَح‬
)١٤( َ‫سنُ ا ْل َخا ِل ِقين‬ َ ‫س ْونَا ا ْل ِع َظا َم َلحْ ًما ث ُ َّم أ َ ْنشَأْنَا ُه َخ ْلقًا آ َخ َر فَت َ َب‬
َّ َ‫ارك‬ َ ‫فَ َك‬
• 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

• 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang


disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

• 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,


lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian
Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

• ٍ ‫ساللَ ٍة مِ ْن َماءٍ َم ِه‬


)٨( ‫ين‬ ْ َ‫س َّواهُ َونَفَ َخ فِي ِه مِ ْن ُروحِ ِه ث ُ َّم َجعَ َل ن‬
ُ ‫سلَهُ مِ ْن‬ َ ‫ث ُ َّم‬
)٩( َ‫شك ُُرون‬ ْ ‫َار َو‬
ْ َ ‫األفئِ َدةَ َقلِيال َما ت‬ َ ‫س ْم َع َواأل ْبص‬ َّ ‫َو َج َع َل لَ ُك ُم ال‬

• 8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air


yang hina.

• 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke


dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.

• )٥( َ‫سانُ مِ َّم ُخلِق‬ ُ ‫) فَ ْليَ ْن‬٦( ‫ِق‬


َ ‫ظ ِر اإل ْن‬ ٍ ‫ُخلِقَ مِ ْن َماءٍ دَاف‬ ِ ‫ص ْل‬
‫ب‬ ُ ‫يَ ْخ ُر‬
ُّ ‫ج مِ ْن بَي ِْن ال‬
)٧( ‫ب‬
ِ ِ‫َوالت ََّرائ‬

• 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah


Dia diciptakan?

• 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,


• 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang
dada perempuan.

Proses Kehidupan Manusia

Terdapat lima fase dalam kehidupan manusia :

1. Fase alam arwah

2. Fase alam rahim

3. Fase alam dunia

4. Fase alam barzah

5. Fase alam akhirat

MANUSIA

Aspek Fisik

- Tunduk pada hukum alam

- Menyesuaikan diri dengan tuntutan alam

- Kelanjutan hidupnya dipengaruhi oleh kebutuhan fisik (


sandang-pangan )

- Mempunyai kemampuan meneruskan keturunan

- Semua organ bersinergi untuk mencapai tujuan


Aspek Psikis

- Bayangan aspek Jasmani

- Keberadaannya mendahului aspek jasmani

- Kebutuhan :

- Rasa aman

- Penghargaan

- Aktualisasi diri

- Agama

DIMENSI-DIMENSI HAKEKAT MANUSIA

- Keindividualan (pribadi yang berbeda dari yang lain)

- Kesosialan (ketergantungankebutuhan pada orang lain)

- Kesusilaan (menyangkut etika dan etiket)

- Keber’agama’an (keyakinan ada kekutan yang


mengendalikan seluruh aspek kehidupan di luar
kemampuan makhlup hidup di dunia)

- Intelektual(mengmbangkan wawasan dan iptek, terampil


mengkomunikasikan pengetahuan dan memecahkan
masalah)

- Produktivitas (Kesanggupan memilih pekerjaan sesuai


dengan kemampuan, keserasian hidup bekeluarga, pandai
menempatkan diri sebagai konsumen dan produsen, serta
kreatif dan berkarya)

3.3 Teori

Kelahiran anak yang melewati proses kehamilan juga faktor


yang dapat meningkatkan rasa kasih sayang orang tua terutama ibu
kepada anaknya. Kelahiran anak melewati proses yang panjang-lebih
kurang 9 bulan. Sang ibu menunggu kelahiran buah hatinya dengan
penuh harap dan bahagia. Proses keibuan pun tumbuh secara alami di
samping harus aktifitas sehari-hari. Secara tak langsung memapah
calon anak yang ada dalam kandungannya selama proses kehamilan
berlangsung.

Kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya,


tonggak awal dari keharmonisan rumah tangga. Anak tumbuh sehat
dan penuh perhatian dari kedua orang tuanya. Kasih sayang itulah
kunci dari keharmonisan rumah tangga. Menjadikan sebuah keluarga
kokoh dan bahagia. Selain itu, kasih sayang itu sendiri merupakan
anugerah Sang Pencipta.

Allah SWT berfirman:

Artinya:” Di antara tanda-tanda kebesaran Allah adalah


dijadikan bagimu pasangan dari golongan kamu sendiri, supaya
kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kamu
rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum:……..)
Kasih sayang itu pulalah yang membuat anak tidak dapat
melupakan kedua orang tuanya. Bahkan ketika mereka meninggal
dunia sekalipun. Sebagai rasa bakti anak kepada orang tua Islam
menganjurkan mereka untuk selalu berdoa:

Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang


tuaku, sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.”

3.4 Simpulan

Simpulan

Islam secara dan tersirat telah menjelaskan bahwa seorang


wanita boleh menjaga jarak dalam mengatur kehamilan.
Menjaga jarak dengan tujuan memberikan anak perhatian yang
cukup demi kesehatan wanita itu sendiri. Mengandung dan
melahirkan merupakan sebuah pejuang yang beresiko tinggi.
Kelalaian dalam menjaga kesehatan dan keselamatan ibu hamil
bisa berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan seorang wanita
meninggal dunia ketika hamil atau melahirkan. Dari rahim
seseorang ibu akan lahir generasi penerus yang menjaga
kelestarian manusia dalam membangun perabadan. Mengingat
persalinan dan masa nifas sanggatlah penting. Maka
ketersediaan layanan berkualitas dan terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat merupakan kebutuhan mendasar yang harus
dipenuhi.

Saran

Jurnal ini masih meliliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu


kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.
Daftar Pustaka

https://ikma10fkmua.files.wordpress.com/.../hakikat-manusia-
menurut-islam2.ppt (di akses 20-10-217)

https://wayansumendra.files.wordpress.com/.../hakekat-
manusia-ppt-1.pptx (di akses 20-10-217)

http://Genesis proses biologis manusia.avi (di akses 20-10-217)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul “
PANDANGAN AGAMA TENTANG MASA NIFAS”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan di
bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan jurnal
ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan.

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................19

DAFTAR ISI....................................................................................20

BAB IV PANDANGAN AGAMA TENTANG MASA NIFAS

4.1. Teori........................................................................21
A. Pengertian Nifas
4.2. Teori.........................................................................22
B. Kesehatan Ibu Nifas
4.3. Teori.....................................................................23
C. Hukum-Hukum Nifas
4.4. Kesehatan Ibu.......................................................24
4.5. Perspektif Kristen.................................................25
4.6. Perspektif Budha..................................................26
4.7. Simpulan..............................................................27
4.1 Teori

A. Pengertian Nifas

Nifas merupakan suatu keadaan yang dimulai dari setelah


kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas umumnya
berlangsung selama 6 minggu akan tetapi seluruh alat genitalia
baru akan pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam
waktu 3 bulan. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita
setelah seorang wanita melahirkan. Darah ini tentu saja paling
mudah untuk dikenali, karena penyebabnya sudah pasti, yaitu
karena adanya proses persalinan. pendapat Imam Ibnu Taimiyah
yang mengemukakan bahwa darah yang keluar dengan rasa sakit
dan disertai oleh proses persalinan adalah darah nifas, sedangkan
bila tidak ada proses persalinan, maka itu bukan nifas.

4.2 Teori

B. Kesehatan Ibu Nifas

Saat ibu nifas :

1. Bebas dari aktivitas ibadah fisik  diharamkan untuk


sholat, berpuasa, dan tadarus Al Quran

2. Menjaga kesehatan dan kebesihan  saat nifas darah kotor


keluar, rentan infeksi,
3. Larangan untuk melakukan hubungan suami istri  Jalan lahir
masih dalam masa penyembuhan, menghindari terjadinya
infeksi

4. Mandi besar setelah berakhirnya masa nifas

Tidak ada batas minimal masa nifas, jika kurang dari 40 hari darah
tersebut berhenti maka seorang wanita wajib mandi dan bersuci,
kemudian shalat dan dihalalkan atasnya apa-apa yang dihalalkan
bagi wanita yang suci.

“Para wanita yang nifas di zaman Rasulullah -shallallahu alaihi


wasallam-, mereka duduk (tidak shalat) setelah nifas mereka selama
40 hari atau 40 malam.” (HR. Abu Daud no. 307, At-Tirmizi no.
139 dan Ibnu Majah no. 648). Hadits ini diperselisihkan derajat
kehasanannya. Namun, Syaikh Albani rahimahullah menilai hadits
ini Hasan Shahih. Wallahu a’lam.

4.3 Teori

C. Hukum-Hukum Nifas

1. Iddah. Dihitung dengan terjadinya talak, bukan dengan nifas.


Sebab, jika talak jatuh sebelum istri melahirkan iddahnya
akan habis karena melahirkan bukan karena nifas.

2. Masa ila. Masa haid termasuk hitungan masa ila.sedangkan


masa nifas tidak. Ila yaitu jika seorang suami bersumpah
tidak akan mmenggauli isterinya selama-lamanya, atau
selama lebih dari empat bulan.
3. Baligh. Masa baligh terjadi denganhaid, bukan dengan nifas.
Karena seorang wanita tidakmungkinbisa hami sebelum
haid, maka masa baligh seorang wanita terjadi dengan
datangnya haid yang mendahului kehamilan.

4. Darah haid jika berhenti lain kembali keluar tetapi masih


dalam waktu biasanya, maka darah itu diyakini darah haid.
Misalnya, seorang wanita yang biasanya haid delapan hari,
tetapi setelah empat hari haidnya berhenti selama dua hari,
kemudian datang lagi pada hari ketujuh dan kedelapan; maka
tak diragukan lagi bahwa darah yang kembali datang itu
adalah darah haid.

4.4 Kesehatan Ibu

Kedudukan dan keistimewaan wanita yang disebutkan dalam sebuah


hadist:

Rasulullah bersabda, “Apalah kamu tidak rela, salah seorang dari


kamu, wahai sekalian wanita, bahwa jika Ia hamil dari suaminya,
sedangkan suaminya ridha padanya, maka ia akan memperoleh
pahala, seperti pahala orang yang berpuasa yang sedang berjuang fi
sabilillah. Dan jika dia merasa kesakitan (ketika melahirkan), maka
ia akan mendapatkan pahala yang penduduk langit dan bumi belum
pernah melihat pahala yang disediakan untuknya dari pandangan
mata yang menyenang-kan. Dan jika ia melahirkan, maka tiadalah
keluar seteguk susunya yang kemudian anaknya menghisap susunya,
melainkan setiap tetesan susunya tersebut akan berpahala satu
kebaikan. Dan jika ia tidak dapat tidur semalam suntuk (karena
anaknya), maka baginya pahala seperti memerdekakan 70 hamba
sahaya dijalan Allah dengan penuh keikhlasan."

4.5 Perspektif Kristen

sungguh ruginya bagi perempuan yang melahirkan dan dia itu adalah
seorang kristen,kenapa hal itu terjadi? Sebab ketika dia melahirkan
anak laki-laki maka masa najisnya selama 7 (tujuh) hari dan selama
32 hari dia harus jauh-jauh dari tempat dan sesuatu yang kudus dan
setelah itu,dia boleh “dinaiki” lagi sama halnya
seperti kuda.Tapi ketika melahirkan anak perempuan,masa najisnya
selama 2 minggu dan dan selama 66 hari dia pun harus jauh-jauh dari
tempat dan sesuatu yang kudus,setelah itu boleh dia “dinaiki” lagi
seperti halnya kuda.

Aturan itu,tidak ada jawaban sama sekali tentang adanya perbedaan


nifas dan masa menjauhi dari yang kudus atas kelahiran anak laki-
laki dan juga perempuan.

Imamat 12 : 1-5

TUHAN berfirman kepada Musa, demikian: “Katakanlah


kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan
melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari.
Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ianajis.Dan pada
hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak
itu (sunat).Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan
itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak
boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak
boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari
pentahirannya.Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan,
maka najislah ia selama dua minggu, sama seperti pada waktu
ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya
ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas.

Imamat 12 : 1-5

TUHAN berfirman kepada Musa, demikian: “Katakanlah


kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan
melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari.
Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ianajis.Dan pada
hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak
itu (sunat).Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan
itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak
boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak
boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari
pentahirannya.Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan,
maka najislah ia selama dua minggu, sama seperti pada waktu
ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya
ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas.

4.6 Perspektif Budha

Nifas : Darah Yg Keluar Dr Rahim Wanita Sesudah Melahirkan


Sampai Dg Pulihnya Alat Alat Dan Anggota Badan. Dalam Hal
Ini Agama Hindu Memandang Si Ibu, Bapak, Si Bayi Berada
Dlm Kondisi Cuntaka ( = Sebel = Kondisi Tdk Suci ). Oki Tdk
Diperbolehkan Memasuki Pura ( Tempat Suci ) Sampai Si Bayi
Berusia 42 Hari Dan Dilaksanakan Upacara Penyucian Bg
Keluarga Tsb. Jadi Masa Nifas Berlaku Selama 42 Hari Sejak
Kelahiran Si Bayi.

Kehamilan Adl Sebuah Anugerah, Ini Terjadi Krn Pertemuan


Kama Bang ( Ovum ) Dg Kama Petak ( Sperma ). Oki Hindu
Memandang Kehamilan Wajib Dirawat, Baik Secara Medis,
Upacara Ritual ( Selamatan ) Dan Spiritual ( Membisiki Mantra
Pd Bayi Dlm Kandungan ).

4.6 Simpulan

Islam telah lama mengatur mengenai kesehatan ibu dan anak


sebelum muncunya konsep kesehatan ibu dan anak di masa
modern.

Agama lain sepakat bahwa nifas adalah suatu tanda keagungan


seorang wanita,

Peran wanita sangat penting dalam membentuk generasi yang


sehat dan berkualitas.

4.7 Simpulan

Islam telah lama mengatur mengenai kesehatan ibu dan anak


sebelum muncunya konsep kesehatan ibu dan anak di masa
modern.

Agama lain sepakat bahwa nifas adalah suatu tanda keagungan


seorang wanita,
Peran wanita sangat penting dalam membentuk generasi yang
sehat dan berkualitas.

Daftar Pustaka

http://asariindah.blogspot.co.id/. Diakses Hari Kamis tanggal


20 Oktober 2017, Pukul 19.55 WIB.

https://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2012/10/ppt-agama-
kel-7.pptx. Diakses Hari Kamis tanggal 20 Oktober 2017,
Pukul 18.55 WIB.

http://www.fiqihwanita.com/pengertian-haid-nifas-dan-
istihadhah/. Diakses Hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2017,
Pukul 19.10 WIB.

https://konsili.wordpress.com/2011/06/11/mengapa-ada-
perbedaan-lamanya-nifas-dalam-melahirkan-anak/. Diakses
Hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2017, Pukul 19.40 WIB.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul

“ PANDANGAN AGAMA TERHADAP PELAYANAN KB,


IMUNISASI, DAN ABORTUS”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan di
bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan jurnal
ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................25

DAFTAR ISI....................................................................................26

BAB V PANDANGAN AGAMA TERHADAP PELAYANAN KB,


IMUNISASI, DAN ABORTUS

5.1. Teori........................................................................27
A. Pandangan Agama Mengenai KB
5.2. Teori.........................................................................28
B. Pandangan Agama Mengenai Abortus
5.3. Teori.....................................................................29
C. Pandangan Agama Mengenai Imunisasi
5.4. Simpulan dan Referensi.......................................30
5.1 Teori
A. Pandangan Agama Mengenai KB
 Pandangan Agama Islam

KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB


dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan
melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan
syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain
itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah
timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang
dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka
tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam.

 Pandangan Agama Kristen Protestan

Agama kristen protestan memandang kesejahteraan keluarga


diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman yang bersifat real
sesuai dengan kehendak Allah dan tidak melarang umatnya berKB.

 Pandangan Agama Kristen Katolik

Menurut kristen katolik untuk mengatur kelahiran anak


suami istri harus tetap menghormati dan menaati moral katolik dan
umat katolik dibolehkan berKB dengan metode alami yang
memanfaatkan masa tidak subur.
5.2 Teori

B. Pandangan agama mengenai abortus

 Pandangan agama islam

Dalam istilah syariat , aborsi adalah kematian janin atau keguguran


sebelum sempurna.pendapat yang di sepakati futoha, yaitu bahwa
haram hukumnya melakukan aborsi setelah di tiupkan ruh (empat
bulan).dan dalam keadaan demikian berarti aborsi itu adalah suatu
tindak kejahatan pembunuhan yang di haramkan islam.

 Pandangan agama kristen protestan

Dalam alkitab dikatakan dengan jelas betapa tuhan sangat tidak


berkenan atas pembunuhan seperti yang dilakukan dalam tindakan
aborsi

 Pandangan agama kristen katolik

Moral katolik memegang teguh keyakinan , bahwa begitu hidup


pribadi manusia dimulai, pembenuhan sebelum kelahiran dinilai sama
seperti pembunuhan setelah kelahiran. Tradisi gereja amat jelas ,
mulai dari abad pertama sejarahnya , gereja membela hidup anak di
dalam kandungan. Orang kristen selalu menentang dan melarang
pengguguran.
5.3 Teori
C. Pandangan agama mengenai imunisasi

 Pandangan agama islam

vaksin yang terdapat didalamnya bahan yang haram atau


najis pada asalnya. Akan tetapi dalam proses kimia atau ketika
ditambahkan bahan yang lain yang mengubah nama dan sifatnya
menjadi bahan yang mubah. Proses ini dinamakan “istihalah”. Dan
bahan [mubah ini]mempunyai efek yang bermanfaat.Vaksin jenis ini
bisa digunakan karena “istihalah” mengubah nama bahan dan
sifatnya. Dan mengubah hukumnya menjadi mubah/boleh
digunakan.”

Padangan agama kristen protestan

 Secara moral tidak dibenarkan untuk memproduksi,


memasarkan dan mendistribusikan vaksin yang dibuat dari
cell lines janin yang diaborsi kerena dapat mendorong
dilakukannya aborsi secara sengaja dengan tujuan
memproduksi vaksin

 Kita berkewajiban untuk meminta dan menggunakan vaksin


alternatif yang secara moral diproduksi dengan cara yang
lebih dapat diterima, bila vaksin alternatif ini ada

 Dalam hal vaksin yang diproduksi dari cell lines janin yang
diaborsi tidak tersedia, secara moral diijinkan untuk
menggunakannya dengan sifat “sementara” dan “sejauh
vaksin tsb. bermanfaat” untuk kepentingan kesehatan
Padangan agama kristen protestan

alasan penolakan utama vaksinasi dikalangan umat kristen,


termasuk juga katolik adalah surat paulus kepada umat korintus, yaitu
1 kor 3:16-17 isinya sebagai berikut “tidak tahukah kamu, bahwa
kamu adalah bait allah dan bahwa roh allah diam didalam kamu?jika
ada orang yang membinasakan bait allah maka allah akan
membinasakan dia. Sebab bait allah adalah kudus dan bait allah itu
iyalah kamu”(al kitab terjemaahan baru, lembaga al kitab indonesia)

5.4 Simpulan
Simpulan

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana, maksud


daripada ini adalah: “Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.

Aborsi menurut istilah kesehatan adalah penghentian


kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam
rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu.

Sedangkan menurut syariat islam adalah kematian janin atau


keguguran sebelum sempurna, walaupun janin belum mencapai usia
enam bulan. Dapat disimpulkan bahwa aborsi secara syari’at tidak
melihat kepada usia kandungan, namun melihat kepada kesempurnaan
bentuk janin tersebut.

Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan


bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam.Sebaliknya, banyak
sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan
sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa
hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia adalah
sangat mengerikan.

Aborsi dalam agama Kristen sangat dilarang, dan dikatakan


bahwa betapa Tuhan sangat tidak berkenan atas pembunuhan seperti
yang dilakukan dalam tindakan aborsi.

Daftar Pustaka

Al Qur’an dan terjemahannya. Departemen Agama Republik


Indonesia, 1971.

Ranuh IGNG, Suyitno H, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB,


Ismoedijanto, Soedjatmiko. Buku Pedoman Imunisasi di
Indonesia, edisi ke-4. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Jakarta 2011.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul “
PANDANGAN AGAMA TERHADAP INSEMINASI BUATAN
DAN BAYI TABUNG ”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan di
bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan jurnal
ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................31

DAFTAR ISI....................................................................................32

BAB VI PANDANGAN AGAMA TERHADAP INSEMINASI


BUATAN DAN BAYI TABUNG

6.1 Pendahuluan.............................................................33
6.2 .Teori........................................................................34
A. Inseminasi Buatan Dan Bayi Tabung
Dalam Pandangan Agama Islam
6.2. Teori.........................................................................35
B. Inseminasi Buatan Dan Bayi Tabung
Dalam Pandangan Agama Katolik
6.3. Teori........................................................................36
C. Inseminasi Buatan Dan Bayi Tabung
Dalam Pandangan Agama Protestan
6.4. Simpulan..............................................................37
6.1 Pendahuluan

Salah satu dari perkawinan adalah untuk memperoleh anak dan


keturunan yang sah dan bersih nasabahnya, yang dihasilkan dengan
cara yang wajar dari pasangan suami istri. Namun tidak semua
pasangan suami istri bisa mempunyai keturunan sebagaimana yang
di harapkan karena ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang
istri tidak dapat mengandung, baik yang datang dari pihak suami
maupun isri itu sendiri. Akan tetapi pada zaman sekarang ini para
ilmuan telah menemukan suatu cara untuk mendapatkan keturunan
dari pasangan suami istri yang mengalami mandul, yaitu dengan
mengunakan teknologi bayi tabung. Dan yang menjadi masalah pada
teknologi bayi tabung ini adalah apakah agam memperbolehkan
teknologi bayi tabung atau tidak, jika dibolehkan apa alasannya dan
begitu juga sebaliknya.

6.2 Teori

A. Inseminasi Buatan Dan Bayi Tabung Dalam Pandangan


Agama Islam

1. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami


isteri yang sah hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini
termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama.

2. Bayi tabung dari pasangan suami- isteri dengan titipan rahim


isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada
isteri pertama) hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd
az-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang
rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya
antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai
ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya,
dan sebaliknya).

3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang


telah meninggal dunia hukumnya haram berdasarkan kaidah
Sadd a z-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah
yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab
maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.

6.3 Teori

B.Inseminasi Buatan Dan Bayi Tabung Dalam Pandangan


Agama Katolik

Pernikahan bukanlah tujuan untuk mendapatkan anak, tetapi ada


tujuan lain, yaitu untuk menyatukan seorang laki- laki dan seorang
wanita yang sudah direncanakan Tuhan. Dengan melihat janji
pernikahan menurut agama katolik, yaitu:

1. Tidak boleh diceraikan, kecuali oleh maut.

2. Suka

3. Duka

4. Miskin dan

5. Kaya

Seorang anak akan diberikan Tuhan jika calon orang tua sudah
siap. Karena apa yang diberikan Tuhan, itu semua adalah rencana-
Nya, dan itu baik buat manusia.
6.4 Teori

C. Inseminasi Buatan Dan Bayi Tabungan Dalam Pandangan


Agama Protestan

Program bayi tabung diizinkan untuk dilaksanakan. Asalkan,


dalam konteks yang melaksanakannya adalah pasangan suami isteri
yang sudah diberkati atau dinikahi. Program ini dilaksanakan karena
banyak orang yang masih mendambakan anak yang lahir dari
rahimnya sendiri. Tuhan berfirman "Segala sesuatu diperbolehkan."
Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu
diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. (l
korintus 10:23). Program bayi tabung merupakan hasil pemikiran
manusia. TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya,- demikian manusia
itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian 2:7). Bayi tabung boleh
dilakukan asalkan dilakukan oleh pasangan suami isteri yang sah dan
tidak melibatkan orang lain. Maksudnya tidak menyewa rahim atau
mengambil sel telur milik wanita lain selain isterinya. Dan tidak
mengambil atau menggunakan sperma laki- laki lain selain suaminya.
6.5 Simpulan

Simpulan

Dalam agama islam dikatakan bahwa proses pembuatan bayi tabung


yang sel telurnya berasal dari isteri pertama dan dikembangkan
dalam rahim isteri kedua, hukumnya tetap haram karekan akan
menyebabkan percampuran Nasab. Dalam agama kristen protestan
Bayi tabung boleh dilakukan asalkan dilakukan oleh pasangan suami
isteri yang sah dan tidak melibatkan orang lain. Dalam agama katolik
bahwa bayi tabung tidak diperbolehkan sebab tujuan menikah
bukanlah untuk mendapatkan seorang anak. Menurut agama Hindu
program bayi tabung tidak disetujui karena sudah melanggar hak
cipta Ranying hatala langit.

Saran

Dari segi positif, Kita perlu mencintai dan menghargai semua


ciptaan Tuhan baik itu berupa bayi tabung dan sebagainya sebab
karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Tuhan menciptakan manusia
dengan akal dan budi dan dapat mengembangkan diri ke arah
penemuan baru tetapi tanpa meleset dari aturan dari Keagamaan.
Daftar Pustaka

Jakarta : Departemen Kesehatan.

Harfanto, hanafi. 2004. Keluarga Beralih kontrasepsi. Jakarta :


Sinar Harapan.

Bayi Tabung dari Sudut Pandang Hukum Perdata Indonesia.

Dalam http://bayitabung.blogspot.com/ di download tanggal 20


Oktober 2017.

Bayi Tabung Menurut Ajaran Agama Islam.

Dalam http://lusicaem.blogspot.com/2008/12/bayi-tabung-
menurut-ajaran-

agama-islam.html. di download tanggal 20 Oktober 2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan jurnal kesehatan yang berjudul “ TUGAS
BIDAN KAITANNYA DENGAN AGAMA, HUKUM, MORAL,
DAN ETIKA ”

Adapun jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


dalam mengikuti ujian tengah semester program D III Kebidanan di
bagian Pendidikan Agama. Dalam penulisan dan penyusunan jurnal
ini penulis sadar bahwa jurnal ini terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan jurnal ini.

Akhir kata penulis berharap agar jurnal ini dapat bermanfaat


dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak
yang memerlukan.

Bandung,20 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................37

DAFTAR ISI....................................................................................38

BAB VII TUGAS BIDAN KAITANNYA DENGAN AGAMA,


HUKUM, MORAL, DAN ETIKA

7.1. Pendahuluan..........................................................................39
7.2. Teori......................................................................................40
A. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Agama
B. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Hukum
7.3. Teori......................................................................................41
C. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Moral
7.4. Teori.........................................................................................42
D. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Etika
7.5. Simpulan...................................................................................43
7.1 Pendahulan

Tuntuan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat


seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era
globalisasi. Pemahaman yang baik mengenai etika profesi
merupakan landasan yang kuat bagi profesi bidan agar mampu
menerapkan dan memberikan pelayanan kebidanan yang profesional
dalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di
pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan
masyarakat, pengkajian dan pembahasan tentang etika tidak selalu
berhubungan dengan moral dan norma. Kadang etika didentikasi
dengan moral, walaupun seberanya terdapat perbedaan dalam
aplikasinya. Moral lebih menunjuk pada perbuataan yang sedang
diniali, sedangkat etika dipakai sebagai kajian terhadap sistem niali
yang berlaku. Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu
cabang filsafat sistematis yang membahas dan mengkaji niali baik
buruknya tindakan manusia yang dilaksanakan dengan sadar serta
menyoroti kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh
manusia perbuataan yang dilakukan sesuai dengan norama moral
maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan
yang melanggar norma moral, maka si pelaku akan mempeoleh
celaan sebagai punishmentnya. Oleh karena itu, para bidan maupun
calon bidan, harus mampu memahami kondisi masyarakat yang
semakin kritis dalam memandang kualitas pelayanan kebidanan,
termasuk pula tidak puasan dalam pelayanan
7.2 Teori

A. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Agama

Agama dapat memberikan petunjuk atau pedoman pada umat


manusia dalam menjalani hidup meliputi seluruh aspek kehidupan.
Selain itu agama juga dapat membantu umat manusia dalam
memecahkan berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi.

Larangan bagi seorang bidan secara umum maupun dalam agama:

1. Bidan dilarang melakukan aborsi

2. Bidan dilarang memakai perhiasan saat menolong


persalinan

3. Bidan dilarang berkuku panjang karena berbahaya bagi


keselamatan ibu dan bayi

B. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Hukum

Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan


suatu hal yang penting dan di tuntut dari suatu profesi, terutama
profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia,
adalah

Pertanggung jawaban dan tanggung gugat atas semua


tindakan yang dilakukannya sehingga semua tindakan yang
dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari
sesuatu evidence based. Accountabbility diperkuat dengan satu
landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi
yang bersangkutan.
7.3 Teori
C. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Moral

Moralitas mempunyai arti yang pada dasarnya dengan moral


hanya ada nada lebih abstrak.berbicara tentang “moralitas suatu
perbuatan “ artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya
perbuatan tersebut. Moralitas adalah moral atau keseluruhan asas dan
nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.

7.4 Teori

D. Tugas Bidan Kaitannya Dengan Etika

Merupakan isu utama di berbagai tempat, dimana sering


terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan
terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai
dimensi. Etika atau teori moral untuk memformulasikan prosedur atau
mekanisme untuk memecahkan masalah etika. Etika praktik
merupakan penerapan etika dalam praktik sehari-hari , dimana dalam
situasi praktik ketika kecelakaan terjadi keputusan harus segera
dibuat. Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang
apa yang baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan
kewajiban moral (akhlaq) apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan
kode etik suatu profesi adalah norma norma yang harus diindahkan
oleh setiap anggota di dalam melaksanakan tugas profesinya dan
dalam hidupnya di masyarakat.
7.5 Simpulan

Simpulan

Agama dapat memberikan petunjuk atau pedoman pada umat


manusia dalam menjalani hidup meliputi seluruh aspek kehidupan.
Landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang
bersangkutan. Moralitas adalah moral atau keseluruhan asas dan nilai
yang berkenaan dengan baik dan buruk. Etika adalah memberi arah
bagi perilaku manusia tentang apa yang baik atau buruk, apa yang
benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlaq) apa yang boleh
atau tidak boleh dilakukan kode etik suatu profesi adalah norma norma
yang harus diindahkan oleh setiap anggota di dalam melaksanakan
tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.

Daftar Pustaka

Hamka. 1984. Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Bulan


Bintang.

Ilyas, Yunahar. 1997. Feminisme Dalam Kajian Tafsir


Alquran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai